laporan_tutorial_skenario_v.docx
TRANSCRIPT
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 1/34
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit yang banyak terdapat
dalam masyarakat dan dapat terjadi di negara maju maupun di negara
berkembang. Dapat didefinisikan sebagai proses patologis yang mengenai
jaringan periodontal, karena penyakit periodontal merupakan penyakit multifaktor
yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara faktor lingkungan seperti patogen periodontal dan pertahanan tubuh. Penyabab utama penyakit periodontal adalah
mikroorganisme yang berkolonisasi di permukaan gigi (plak bakteri dan produk-
produk yang dihasilkannya), walaupun faktor-faktor lain dapat mempengaruhi
jaringan periodontal,
Pembesaran gingiva merupakan keadaan dimana terjadi pertumbuhan yang
berlebih dari jaringan gingiva, pada beberapa kasus dapat juga disebut hiperplasi
gingiva. Pembesaran ini sering dijumpai pada penyakit gingiva. Pembesaran
gingiva dapat menimbulkan ketidaknyamanan, terutama jika sudah mempengaruhi
fungsi bicara dan mastikasi, dapat menimbulkan halitosis, dan mengganggu
estetik.
erusakan jaringan periodontal akibat penggunaan ortodonti dan restorasi
yang kurang tepat dapat mengakibatkan kerusakan pada daerah periodonsium.
!espon dari jaringan yang mengalami kerusakan akibat adanya tekanan yang
berlebihan antara lain adalah adanya respon rasa sakit, adanya nekrosis seluler
pada daerah ligament periodontal dan terjadi under mining resorption atau indirect
resorbsi. "elain dari pemakaian orto cekat yang memberikan tekanan berlebih
kerusakan pada jaringan periodontal dapat juga di akibatkan oleh restorasi yang
under maupun over hanging. #al ini di karenakan adanya penumpukan jumlah
plak yang besar pada daerah yang under ataupun over hanging terutama apa bila
kavitas tersebut dekat dengan margin gingival, hal ini akan menyebabkan adanya
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 2/34
inflamasi pada daerah tersebut sehingga mengakibatkan terjadinya gingivitis,
apabila tidak segera di tangani maka akan dapat menyebabkan periodontitis.
erusakan yang terjadi dapat berupa kerusakan pada jaringan gingival.
Pada pemakaian orto cekat yang memberikan tekanan yang besar akan
mengakibatkan gigi bergerak dari soketnya dan jaringan gingival akan terdesak
dan tertekan hal inilah yang mengakibatkan terjadinya hyperplasia pada daerah
interdental, lingual dan labial. $pabila pada restorasi yang overhanging
penumpukan plak yang berada sekitar margin gingival akan mempengaruhi sel sel
inflamasi pada daerah gingival sehingga menyebabkan terjadinya proses resorbsi
pada daerah tersebut. erusakan lain yang timbul akibat dari orto cekat adalah
rusaknya ligament periodontal hal ini di pengaruhi oleh tekanan yang besar akan
mengakibatkan rusaknya serabut serabut ligament periodontal. "erabut serabut ini
terjepit di antara gigi dan dinding soket, sehingga pembuluh darahnya mengecil,
ligament periodontal menjadi aseluler dan terjadi hialimisasi jaringan. #al ini
mengakibatkan terganggunya peredaran darah sehingga mengakibatkan terjadinya
nekrosis, akibatnya gigi akan menjadi goyah karena resorbsi dan terjadi padadaerah yang mengalami tekanan yang besar
Perawatan periodontal menjadi salah satu solusi untuk problem estetik
yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat, dan ternyata penampakan klinis gingiva
sangat menunjang penampilan estetik seseorang. Problem estetik gingiva yang
biasa dikeluhkan pasien antara lain pembesaran gingiva, kontur gingiva yang tidak
bagus, papila yang hilang, dan terbukanya permukaan akar.
Pembesaran gingiva dapat dikoreksi dengan gingivektomi, yaitu eksisi
jaringan gingiva yang berlebih untuk menciptakan margin gingiva yang baru.
%ingivektomi dilakukan apabila gingivitis tidak berhasil dirawat dengan
perawatan biasa dan prosedur oral hygiene, atau pada kasus hiperplasi gingiva.
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 3/34
1.2 Rumusan Masalah
1. $pa penyebab terjadinya gingival enlargement dan bagaimana mekanisme
terjadinya gingival enlargement pada pasien pengguna orto cekat&
2. $pa rencana perawatan dan bagaimana penatalaksanaan rencana
perawatan yang tepat pada kasus tersebut&
3. 'engapa gingival enlaregement hanya terdapat pada region anterior&
1.3 Tujuan
. ntuk mengetahui dan mampu menjelaskan rencana perawatan kasus
gingival enlargement dan resesi gingiva
*. ntuk mengetahui dan mampu menjelaskan tata laksana dari rencana
perawatan kasus enlargement dan resesi gingiva
+. ntuk mengetahui dan mampu menjelaskan fase pemeliharan beserta
instruksi dan kontrol dari perawatan yang telah diberikan
BAB II
TINAUAN PU!TA"A
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 4/34
2.1 #$ng$%al Enlargement2.1.1 Pengert$an
Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit yang paling
luas penyebarannya pada manusia. "alah satu penyakit periodontal yang
sering dijumpai adalah pembesaran gingiva.
Pembesaran gingiva merupakan keadaan dimana terjadi
pertumbuhan yang berlebih dari jaringan gingiva, pada beberapa kasus
dapat juga disebut hiperplasi gingiva. Pembesaran ini sering dijumpai pada penyakit gingiva. Pembesaran gingiva dapat menimbulkan
ketidaknyamanan, terutama jika sudah mempengaruhi fungsi bicara dan
mastikasi, dapat menimbulkan halitosis, dan mengganggu estetik.
Pembesaran gingiva didefenisikan sebagai suatu keadaan dimana
ukuran gingiva bertambah dari normal yang dapat menimbulkan masalah
estetis dan kebersihan gigi geligi. ertambah besarnya gingiva merupakan
gambaran klinis adanya kelainan gingiva yang disebabkan oleh hiperplasia
dan hipertrofi gingiva.
Pembesaran %ingiva
Pada hiperplasia gingiva terjadi pertambahan ukuran gingiva oleh
karena adanya peningkatan jumlah sel penyusunnya. "ecara klinis
hiperplasi gingiva tampak sebagai suatu pembesaran gingiva yang
biasanya dimulai dari papila interdental menyebar ke daerah sekitarnya.
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 5/34
elainan ini tidak menimbulkan rasa sakit, dapat mengganggu oklusi dan
estetik serta dapat mempersulit pasien dalam melakukan kontrol plak.
Pembesaran gingiva dapat disebabkan oleh berbagai etiologi dan juga
diklasifikasikan berdasarkan faktor-faktor etiologi.
'enurut arrana (//0) pembesaran gingiva dapat
diklasifikasikan berdasarkan faktor etiologinya1
. Pembesaran gingiva karena inflamasi
- inflamasi kronis
- inflamasi akut
*. Pembesaran gingiva hiperplastik non inflamasi (gingival hiperplasi)
- #iperplasi gingiva karena obat-obatan (Phenytoin, cyclosporin,
nifedipine, dilitiaem)
+. Pembesaran gingiva hiperplastik idiopatik
2. Pembesaran gingiva kombinasi
3. Pembesaran gingiva kondisional
- Pembesaran gingiva karena hormon- Pembesaran gingiva karena leukimia
- Pembesaran gingiva berhubungan dengan defisiensi vitamin c
- Pembesaran gingiva nonspesifik ( granuloma pyogenicum)
6. Pembesaran gingiva neoplastik (tumor gingiva)
- 4umor jinak gingiva
- 4umor maligna gingiva
7. Pembesaran gingiva yang bersifat developmental
erdasarkan lokasi dan distribusi pembesaran gingiva dibedakan1
• 4erlokalisasi 1 terbatas pada gingiva cekat pada satu gigi atau lebih
• %eneral1 melibatkan seluruh gingiva pada rongga mulut
• 'arginal1 terjadi pada gingiva tepi
• Papilary1 terjadi pada papila interdental
• Diskret1 pembesaran yang terisolasi (seperti tumor)
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 6/34
Pembesaran gingiva merupakan suatu manifestasi umum penyakit
gingiva (penyakit periodontal). Penyakit yang menyebabkan kondisi
gingiva enlargement dapat bersifat inflamasi atau non inflamasi dan
kombinasi keduanya. 4anda klinis pembesaran gingiva karena proses
inflamasi, secara umum menampakkan adanya perubahan pada kontur
gingiva menjadi membengkak di daerah interdental dan margin gingiva,
sehingga tampak membulat tumpul dengan warna memerah. 4ekstur
gingiva menjadi halus dan licin mengkilat dengan konsistensi lunak,
edema, fibrotik, biasanya disertai tendensi perdarahan, terbentuknya
poket bisa juga tampak adanya eksudat inflamasi. Pada kondisi akut dan
akut eksaserbasi biasanya terdapat rasa sakit, sedangkan pada kondisi
kronis tidak tampak.
4anda klinis pembesaran gingiva noninflamasi, misalnya
pembesaran karena obat-obatan (phenytoin, cyclosporin, nifedipine,
diltiaem) memiliki kesamaan tanda klinis yaitu adanya pembesaran
menyeluruh pada interdental dan margin yang menyebabkan terjadinya
poket gingiva, gingiva tampak keras, fibrotik, merah muda pucat, kenyal,
sedikit tendensi perdarahan dan mempunyai permukaan yang menonjol
(arrana. //0).
5aktor-faktor yang menyebabkan enlargement gingiva
diklasifikasikan menjadi dua
. 5aktor lokal (ekstrinsik)
a. 5aktor iritasi
b. 5aktor fungsional (maloklusi, malposisi gigi , mouth breathing .
*. 5aktor sistemik (intrinsik)
antara lain1 endokrin obat-obatan, psikologis, penyakit metabolik.
4anda-tanda klinis yang tampak pada enlargement gingiva adalah
sebagai berikut1
. Pembengkakan secara general pada margin dan interdental
gingiva terutama pada daerah anterior.
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 7/34
*. 6aringan yang membengkak tampak keras, fibrotik, pucat, dan
kenyal.
+. 4endensi perdarahan gingiva tanpa rasa sakit.
2. Pada keadaan yang parah gingiva hampir menutupi seluruh gigi
dan pembengkakan menempati vestibulum, stipling tidak tampak
(arrana. //0).
2.2 Penggunaan &rt' (ekat
Pemakaian perangkat ortodonti terutama alat cekat membuat gigi lebih
sulit dibersihkan dan mempermudah terjadinya penumpukan plak pada gigi
pasien. Plak merupakan faktor penyebab penyakit periodontal dan kerusakan
gigi. 7leh karena itu, pemeliharaan oral hygiene dalam perawatan ortodonti
sangat penting untuk mencegah penumpukan plak. Perlu diperhatikan bahan
yang digunakan dalam perawatan ortodonti, karena dapat mempengaruhi oral
hygiene.
erusakan jaringan periodontal akibat penggunaan ortodonti dapat
mengakibatkan kerusakan pada daerah periodonsium. !espon dari jaringan
yang mengalami kerusakan akibat adanya tekanan yang berlebihan antara lain
adalah adanya respon rasa sakit, adanya nekrosis seluler pada daerah ligament
periodontal dan terjadi under mining resorption atau indirect resorbsi.
erusakan yang terjadi dapat berupa kerusakan pada jaringan gingival.
Pada pemakaian orto cekat yang memberikan tekanan yang besar akan
mengakibatkan gigi bergerak dari soketnya dan jaringan gingival akan terdesak
dan tertekan hal inilah yang mengakibatkan terjadinya hyperplasia pada daerah
interdental, lingual dan labial. $pabila pada restorasi yang overhanging
penumpukan plak yang berada sekitar margin gingival akan mempengaruhi sel
sel inflamasi pada daerah gingival sehingga menyebabkan terjadinya proses
resorbsi pada daerah tersebut. erusakan lain yang timbul akibat dari orto
cekat adalah rusaknya ligament periodontal hal ini di pengaruhi oleh tekanan
yang besar akan mengakibatkan rusaknya serabut serabut ligament periodontal.
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 8/34
"erabut serabut ini terjepit di antara gigi dan dinding soket, sehingga pembuluh
darahnya mengecil, ligament periodontal menjadi aseluler dan terjadi
hialimisasi jaringan. #al ini mengakibatkan terganggunya peredaran darah
sehingga mengakibatkan terjadinya nekrosis, akibatnya gigi akan menjadi
goyah karena resorbsi dan terjadi pada daerah yang mengalami tekanan yang
besar
BAB III
PEMBAHA!AN
3.1 Pera)atan *an Penatalaksanaan
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 9/34
Perawatan periodontal diawali dengan fase perawatan tahap awal yang
meliputi dental health education (D#8), supra dan subgingival scaling, dan
polishing. Pada gingivitis hiperplasi dapat dirawat dengan scaling, bila gingiva
tampak lunak dan ada perubahan warna, terutama bila terjadi edema dan
infiltrasi seluler, dengan syarat ukuran pembesaran tidak mengganggu
pengambilan deposits pada permukaan gigi. $pabila gingivitis hiperplasi
terdiri dari komponen fibrotik yang tidak bisa mengecil setelah dilakukan
perawatan scaling atau ukuran pembesaran gingiva menutupi deposits pada
permukaan gigi, dan mengganggu akses pengambilan deposits, maka
perawatannya adalah pengambilan secara bedah (gingivektomi). "edangkan
pada resesi gingival, dapat dilakukan displacement flap.
3.1.1 #$ng$%ekt'm$
%ingivektomi adalah pemotongan jaringan gingival dengan membuang
dinding lateral poket yang bertujuan untuk menghilangkan poket dan
keradangan gingival sehingga didapat gingiva yang fisiologis, fungsional dan
estetik baik. euntungan teknik gingivektomi adalah teknik sederhana, dapat
mengeliminasi poket secara sempurna, lapangan penglihatan baik, morfologi
gingival dapat diramalkan sesuai keinginan.
%ingivektomi dapat dilakukan dengan scalpel , elektrode, laser, maupun
kimia namun metode yang paling dianjurkan adalah operasi dengan scalpel
(arrana, *009).
'anson and 8ley (//+) menyatakan bahwa indikasi gingivektomi adalah1
. $danya poket supraboni dengan kedalaman lebih dari 2 mm, yang tetap
ada walaupun sudah dilakukan skaling dan pembersihan mulut yang
cermat berkali-kali, dan keadaan di mana prosedur gingivektomi akan
menghasilkan daerah perlekatan gingiva yang adekuat.
*. $danya pembengkakan gingiva yang menetap di mana poket
:sesungguhnya; dangkal namun terlihat pembesaran dan deformitas
gingiva yang cukup besar. ila jaringan gingiva merupakan jaringan
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 10/34
fibrosa, gingivektomi merupakan cara perawatan yang paling cocok dan
dapat memberikan hasil yang memuaskan.
+. $danya kerusakan furkasi (tanpa disertai cacat tulang) di mana terdapat
daerah perlekatan gingiva yang cukup lebar.
2. $bses gingiva yaitu abses yang terdapat di dalam jaringan lunak.
3. 5lap perikoronal.
"edangkan kontraindikasi gingivektomi menurut 5edi, dkk (*002) adalah1
. $pabila kedalaman dasar poket berada pada atau lebih ke apikal dari
pertautan mukogingiva.
*. $pabila dinding jaringan lunak poket terbentuk oleh mukosaa alveolar.
+. $pabila frenulum atau perlekatan otot terletak di daerah yang akan
dibedah.
2. $pabila ada indikasi perawatan cacat infraboni.
3. $pabila gingivektomi tidak menghasilkan estetik yang baik.
9. $pabila gingiva cekat atau berkeratin tidak cukup tersedia (sehingga jika
gingivektomi dilakukan, tepi gingiva terbentuk dari mukosa alveolar).
Prinsip dan teknik gingivektomi yaitu setelah ditandai
dengan poket marker, jaringan gingiva kemundian dieksisi dengan
sudut 23o kemudian gingiva dibentuk sesuai kontur gingiva normal.
%ingivektomi selalu diikuti dengan gingivoplasti untuk
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 11/34
mendapatkan kontur dan bentuk ketajaman tepi gingiva yang
normal baik anatomis maupun fisiologis.
'enurut 5edi, dkk (*002) teknik gingivektomi adalah1
. 'elakukan anestesi lokal yang memadai dengan teknik
blok atau infiltrasi.
$nestesi lokal
*. 'engukur kedalaman poket di daerah operasi
menggunakan probe terkalibrasi. edalaman ini ditandai dengan
menusuk dinding luar jaringan gingiva dengan poket marker
untuk membuat titik-titik perdarahan. $pabila keseluruhan
daerah operasi telah diukur dan ditandai dengan lengkap, titik-
titik perdarahan tersebut akan membentuk ragangan (outline)
insisi yang harus dilakukan.
menandai dasar poket dengan pocket marker
+. 'embuat eksisi (insisi miring ke luar) awal sedikit lebih
ke apikal dari titik-titik tersebut dengan pisau bermata lebar
seperti irkland <o. 3=9. >nsisi dibevel pada sudut kurang
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 12/34
lebih 23 derajat terhadap akar gigi dan berakhir pada ujung atau
lebih ke bawah dari ujung apikal perlekatan epitel. $pabila
gingiva cukup tebal, bevel sebaiknya diperpanjang untuk
menghilangkan bahu atau plato. adang-kadang, akses sangat
terbatas atau sulit dicapai sehingga bevel yang cukup tidak dapat
dibuat pada insisi awal. Pada keadaan ini, bevel dapat diperbaiki
nantinya, menggunakan pisau bermata lebar untuk mengerok
atau bur intan kasar.
(a) %aris >nsisi (b) Pisau irkland
2. 'engeksisi jaringan di daerah interproksimal
menggunakan pisau bermata kecil seperti pisau 7rban <o. =* .
Perhatikan bahwa sudut mata pisau tersebut kira-kira sama dengan
sudut mata pisau yang lebar ketika melakukan insisi awal.
Pisau 7rban
3. 6aringan gingiva yang telah dieksisi dibuang.
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 13/34
(a) Pengambilan jaringan (b) 6aringan yang telah dieksisi
9. 'embersihkan deposit yang menempel pada permukaan
akar dengan skaling dan root planing . Pada tahap ini, pembuangan
dinding jaringan lunak poket periodontal membuat permukaan akar
lebih mudah dicapai dan memperluas lapang pandang operator
dibandingkan pada tahap-tahap lain. Pembersihan permukaan akar
pada tahap ini menentukan keberhasilan seluruh prosedur bedah.
"kaling dan root planing
?. 'enyempurnakan kontur gingiva seperti yang diinginkan
dengan bur intan atau pisau bermata lebar untuk mengerok jaringan.
@. 'erapikan sobekan jaringan dengan gunting atau nipper .
/. 'embilas daerah bedah dengan air steril atau larutan
saline steril untuk membersihkan pertikel-partikel yang tersisa.
0. 'enekan daerah luka dengan kain kasa yang telah
dibasahi dengan air steril atau larutan saline steril selama *-+ menit,
untuk menghentikan perdarahan.
. 'emasang dresing periodontal, mula-mula yang
berukuran kecil, bersudut di daerah interproksimal, menggunakan
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 14/34
instrumen plastik. "elanjutnya, pasang gulungan-gulungan yang
lebih panjang di bagian fasial, lingual, dan palatal serta hubungkan
dengan dresing yang telah terpasang di daerah interproksimal.
"eluruh daerah luka ditutup dengan dresing tanpa mengganggu
oklusi atau daerah perlekatan otot. esalahan yang sering terjadi
adalah dressing yang dipasang terlalu lebar sehingga terasa
mengganggu.
Pemasangan periodontal dressing
*. 'engganti dresing dan membuang debris pada daerah
luka setiap minggu sampai jaringan sembuh sempurna dan dengan
mudah dibersihkan oleh pasien. 8pitel akan menutupi luka dengan
kecepatan 0,3 mm per hari setelah hilangnya aktivitas mitosis awal
dari epitel, *2 jam setelah operasi.
Penyembuhan luka
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 15/34
+. "etelah dressing terakhir dilepas, poles gigi dan
instruksikan pasien untuk melakukan pengendalian plak dengan
baik.
Dressing dilepas dan gigi dipoles
Penampakan klinis gingiva pasca gingivektomi
3.1.2 Be*ah +la, Per$'*'ntal
edah flap adalah istilah umum bagi semua prosedur bedah yang
berkaitan dengan perawatan saku periodontal dimana dilakukan
pembukaan flep periodontal. Dengan flap periodontal dimaksudkan bagian
gingiva dan=atau mukosa yang dengan prosedur bedah dipisahkan dari
jaringan di bawahnya untuk mendapatkan visibilitas dan aksesibilitas ke
permukaan akar gigi dan tulang alveolar. 5lap periodontal juga
memungkinkan penggeseran gingiva ke arah yang berbeda pada prosedur
bedah mukogingiva. Dalam perawatan periodontal digunakan beberapa
tipe dan disain flap periodontal sesuai dengan kebutuhannya.
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 16/34
"las$-$kas$ +la, Per$'*'ntal
5lap periodontal dapat diklasifikasikan berdasarkan 1
. 4erpaparnya tulang setelah flap reflection
5lap diklasifikasikan menjadi flap ketebalan seluruhnya
(mukoperiosteal) atau flap ketebalan parsial.
) 5lap ketebalan seluruhnya
"emua jaringan lunak, termasuk periosteum, diangkat untuk membuka
tulang dibawahnya. Pembukaan lengkap dan akses ke tulang
dibawahnya diindikasikan ketika reseksi bedah tulang dilakukan.
*) 5lap ketebalan parsial
5lap ketebalan parsial meliputi hanya epithelium dan lapisan jaringanikat dibawahnya. 4ulang ditutupi oleh lapisan jaringan ikat, termasuk
periosteum. 4ipe flap ini disebut juga split-thickness flap. 5lap
ketebalan parsial diindikasikan ketika flap harus diposisikan secara
apikal atau ketika operator tidak menginginkan adanya pemaparan
pada tulang.
5lap ketebalan parsial kemungkinan dibutuhkan ketika margin tulang
tipis dan mengarahkan flap ditempatkan secara apical, atau ketika
terlihat dehiscences atau fenestrasi.
%ambar . $, diagram insisi bevel internal untuk membuka flapketebalan seluruhnya (mukoperiosteal). Perhatikan akhiran insisi pada
tulang untuk membuka flap. , digram insisi bevel internal untuk
membuka ketebalan parsial. Perhatikan akhiran insisi pada permukaan
akar untuk memelihara periosteum tulang.
*. Penempatan flap setelah pembedahan
5lap diklasifikasikan sebagai 1
. on displaced flap
etika flap dikembalikan dan dijahit pada posisi semula.
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 17/34
*. Displaced flap
5lap ditempatkan lebih ke apical, koronal, atau lateral dari posisi
semula.
edua flap ketebalan seluruhnya dan ketebalan parsial dapat
dipindahkan, tetapi attached gingival harus secara total dipisahkan
dari tulang, dengan demikian memungkinkan bagian unattached
gingival untuk dipindahkan.
+. Perawatan papilla
5lap dapat secara flap konvensional atau flap pemeliharaan papilla
( papilla preservation flap).
. 5lap onvensional
Papilla interdental dibagi dibawah titik kontak dari proksimal dua
gigi untuk memudahkan pembukaan flap bukal dan lingual. >nsisi
biasanya berlekuk untuk menyesuaikan dengan morfologi
gingival dan untuk memelihara papilla sebanyak mungkin. 5lap
konvensional digunakan ketika ruang interdental terlalu dangkal,
dengan demikian menghalangi kemungkinan untuk memelihara
papilla dan ketika flap harus dipindahkan.5lap konvensional meliputi flap modifikasi Aidman, undisplaced
flap, apically displaced flap, dan flap untuk prosedur rekonstruksi.
*. 5lap Pemeliharaan Papila
'enggabungkan seluruh papilla dalam satu flap dengan kata lain
dilakukan insisi interdental untuk memutuskan perlekatan
jaringan ikat dan insisi horisontal pada dasar papilla.
Desa$n +la,
Desain flap bergantung pada keputusan operator dan tujuan dari
operasi. 4ingkat akses permukaan tulang dan akar dan posisi akhir flap
harus dipertimbangkan dalam desain flap. Pemeliharaan terhadap suplai
darah ke flap juga merupakan hal penting.
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 18/34
Dua dasar desain flap digunakan. ergantung pada bagaimana
keterlibatan dengan papilla interdental, flap dapat dilakukan dengan
membagi papilla (conventional flap) atau memeliharanya ( papilla
preservation flap).
Pada prosedur flap konvensional, insisi flap fasial dan lingual atau
palatal mencapai ujung papilla interdental atau sekitarnya, dengan
demikian pembagian papilla menjadi setengah di fasial dan setengah
palatal atau setengah lingual.
%ambar . Desain flap konvensional= teknik flap tradisional. $, Desain
insisi1 insisi bevel internal, pembagian papilla dan insisi vertical digambar
dengan garis putus-putus. , 5lap dibuka dan jaringan pinggirannya dekat
gigi masih tetap ditempatnya. , semua jaringan marginal dihilangkan,
terjadi pemaparan tulang. D, jaringan kembali ke tempat semula. $rea
proksimal tidak sepenuhnya tertutup.
%ambar . Desain flap 1 flap insisi sulkular. $, desain insisi 1 insisi sulkular
dan insisi vertical digambar dengan garis putus-putus. , flap dibuka,
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 19/34
terjadi pemaparan tulang. , jaringan dikembalikan ke posisinya semula
menutupi seluruh ruang interdental.
eseluruhan prosedur bedah sebaiknya direncanakan di setiap
detailnya sebelum prosedur diinisiasi. #al ini sebaiknya termasuk tipe
flap, lokasi dan tipe insisi, pengelolaan tulang, dan penutupan akhir flap
dan penjahitan.
Ins$s$
5lap periodontal menggunakan insisi horiontal dan vertical.
>nsisi #oriontal
>nsisi horiontal dilakukan disepanjang margin gingival dalam arah
mesial atau distal. 4erdapat dua tipe insisi horiontal yang
direkomendasikan 1 insisi bevel internal, yang dimulai dari margin gingival
dan berakhir pada puncak tulang alveolar, dan insisi crevicular, yang
dimulai dari dasar poket dan diarahkan ke margin tulang. "ebagai
tambahan, insisi interdental yang dilakukan setelah pembukaan flap.
>nsisi bevel internal adalah insisi paling dasar dari semua prosedur
flap. $da tiga tujuan penting insisi ini yaitu 1 ) 'enghilangkan poket *)
menghindarkan permukaan gingiva lain yang tidak terkait +) menghasilkan
pinggiran flap yang tipis dan halus untuk adaptasi terhadap pertemuan
tulang dan gigi. >nsisi ini juga disebut insisi pertama karena insisi ini
adalah inisisi awal dalam pembukaan flap periodontal, dan insisi bevel
terbalik karena bevelnya pada arah yang berkebalikan dengan insisi
gingivektomi. Pisau bedah nomour 3 sering digunakan untuk membuat
insisi. agian gingival yang ditinggalkan disekitar gigi mengandung
epithelium poket dan jaringan granulomatus yang berdekatan. 6aringan ini
dibuang setelah insisi crevicular (kedua) dan interdental (ketiga)
dilakukan.
>nsisi bevel internal dimulai dari area gingival dan diarahkan ke area
pada atau dekat dengan puncak tulang. 4itik awal pada gingival ditentukan
apakah flap dipindahkan secara apical atau tidak dipindahkan.
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 20/34
>nsisi crevicular, disebut juga insisi kedua, dibuat dari dasar poket ke
puncak tulang. >nsisi ini, bersama dengan insisi bevel terbalik awal,
membentuk irisan bentuk B berakhir pada atau dekat dengan puncak
tulang. 6aringan ini engandung hampir area terinflamasi dan granulomatus
yang merupakan dinding lateral poket. entuk paruh pisau nomor *D
biasanya digunakan untuk insisi ini.
8levator periosteal diinsersikan kedalam insisi bevel internal awal dan
flap dipisahkan dari tulang. jung paling apical insisi bevel internal
terlihat. Dengan akses ini, dokter bedah dapat membuat insisi ketiga atau
insisi interdental untuk memisahkan collar gingival yang ditinggalkan
disekitar gigi. Pisau 7rban biasanya digunakan untuk insisi ini. >nsisi
dibuat tidak hanya disekitar area radikular fasial dan lingual tetapi juga
interdental, menghubungkan segmen fasial dan lingual untuk
membebaskan secara lengkap gingival disekitar gigi.
etiga insisi ini dapat menghilangkan gingival di sekitar gigi (poket
epithelium, dan jaringan granulomatus). uret atau scaler luas (3=+0)
dapat digunakan dengan tujuan ini. "etelah penghilangan bagian jaringan
lunak, jaringan ikat pada lesi tulang ini sebaiknya dikuret sehingga
seluruh akar dan permukaan tulang yang berdekatan dengan gigi dapat
diobservasi.
5lap dapat dibuka menggunakan hanya dengan insisi horiontal jika
akses tertentu dapat dicapai dan jika perpindahan flap apical, lateral, atau
koronal tidak diantisipasi. 6ika insisi vertical tidal dibuat, flap disebut
envelope flap.
>nsisi Bertikal
>nsisi vertikal atau obliCue dapat digunakan dalam satu atau kedua
akhiran insisi horisontal, tergantung pada desain dan tujuan flap. >nsisi
vertikal pada kedua akhiran dibutuhkan jika flap berpindah ke apikal.
>nsisi vertikal harus diperluas melebihi garis mucogingival, mencapai
mukosa alveolar, untuk memberikan pelepasan flap agar dapat berpindah.
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 21/34
Pada umumnya, insisi vertikal di daerah lingual dan palatal dihindari.
>nsisi vertikal di fasial sebaiknya tidak dibuat pada bagian tengah papilla
interdental atau di atas permukaan radikular gigi. >nsisi harus dibuat di
sudut garis gigi yang mengikutsertakan juga atau untuk menghindarinya
secara penuh. >nsisi vertikal seharusnya juga didesain untuk menghindari
terjadi flap pendek (mesiodistal) dengan panjang yang terlalu besar, karena
hal ini akan mengakibatkan gangguan suplai darah.
eberapa pengamat mengusulkan prosedur denudasi interdental yang
terdiri dari insisi horiontal, bevel internal, dan nonscalloped untuk
menghilangkan papilla gingival dan mendenudasi ruang interdental.
Tekn$k Penjah$tan5lap dikembalikan ke posisi yang diinginkan dan harus tanpa adanya
tarikan. 4ujuan dari penjahitan adalah untuk pengaturan flap sampai terjadi
penyembuhan yaitu adanya perlekatan jaringan. 4erdapat berbagai macam
tipe penjahitan, jarum jahit dan bahannya. ahan jahit bisa nonresorbable
atau resorbable.
ntuk tekniknya, jarum yang dipegang dengan needle holder
dimasukkan ke jaringan dari sudut kanan dan tidak kurang *-+ mm dari
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 22/34
insisi. 6arum kemudian diangkat melalui jaringan, mengikuti kurva
jarumnya.
5lap periodontal ditutup dengan jahitan mandiri ataupun kontinu.
6ahitan kontinu menarik flap bukal dan lingual atau flap palatal bersama-
sama. "edikit kemungkinan flap untuk menekuk dan gaya pada flap lebih
terdistribusikan.
6ahitan pada berbagai tempat di papila interdental harus masuk dan
keluar jaringan pada lokasi titik pada garis imaginer yang membentuk
segitiga pada papilla interdental. okasi jahitan untuk penutupan flap
palatal bergantung oleh luasnya elevasi flap yang dilakukan. 5lap dibagimenjadi empat kuadran seperti pada gambar.
%ambar . Penempatan penjahitan untuk menutup flap palatal. ntuk
flap ringan =sedang, penjahitan ditempatkan di area yang diarsir, untuk flap
lebih substansial, ditempatkan di area sentral palatum.
6ika elevasi flap tipis atau sedang, jahitan ditempatkan pada kuadran
yang paling dekat dengan gigi. 6ika elevasi flap banyak, jahitan dibuat
pada bagian tengah kuadran palatum. isa dilakukan penggunaan
periodontal dressing. etika flap tidak berpidah ke apikal, tidak perlu
dilakukam dressing.
L$gas$
igasi >nterdental
Dua tipe ligasi interdental yang dapat digunakan yaitu director loop
suture dan jahitan berbentuk angka delapan.
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 23/34
%ambar . !imple loop suture digunakan pada flap bukal dan lingual.
Pada jahitan angka delapan, terdapat benang diantara dua flap. 6ahitan
ini digunakan pada saat flap tidak berada dalam posisi yang saling
menutup karena posisi flap apikal atau insisi yang tidak berlekuk-lekuk.
%ambar . Penjahitan angka delapan terputus digunakan pada flap
bukal dan lingual.
>ni mudah untuk dilakukan daripada ligasi langsung. 6ahitan langsung
menghasilkan penutupan yang baik dari papila interdental dan sebaiknya
dilakukan saat bonegraft digunakan.
"ling ligation
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 24/34
%ambar . !ingle interrupted sling suture digunakan untuk
mengadaptasikan flap di sekitar gigi.
Dapat digunakan untuk flap pada satu permukaan gigi yang
mengikutsertakan dua daerah interdental.
#oriontal 'attress "uture
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 25/34
%ambar . "ontinuous, independent sling suture menggunakan
penjahitan horiontal matras disekitar diastema atau area interdental lebar.
"ering digunakan pada daerah interproksimal diastem atau untuk jarak
interdental yang luas untuk beradaptasi dengan interproksimal papilla
berlawanan dengan tulang. Dua jahitan seringkali cukup. #oriontal
mattress suture dapat digabunggakan dengan jahitan berlanjut atau juga
independent sling suture.
Penetrasi jarum diberikan pada mesial dan distal edge papilla. 6arum
memasuki permukaan luar gingiva dan menyilang di bawah permukaan
gingiva secara horisontal. antalan jahitan sebaiknya tidak menutup
bersama pada titik tengah dasar papilla. 6arum muncul kemnali pada
permukaan luar pada dasar lain papilla dan berlanjut sepanjang gigi
dengan sling suture
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 26/34
ontinuous >ndependent "ling "uture
%ambar . "ontinuous, independent sling suture, digunakan untuk
mengadaptasikan flap bukal dan lingual tanpa mengikat flap bukal ke flap
lingual
Digunakan ketika kedua flap fasial dan lingual melibatkan banyak
gigi. 6ahitan diinisiasi pada papilla fasial yang paling dekat dengan garis
tengah, karena ini merupakan tempat paling mudah untuk memposisikan
simpul akhir. ontinous sling suture mengikat setiap papilla pada
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 27/34
permukaan fasial. etika gigi terakhir sudah terjangkai, jahitan berhenti
untuk menghindari penarikan jahitan fasial ketika flap lingual dijahit pada
sepanjang gigi dengan pola yang hampir sama. 6ahitan berhenti lagi
sepanjang gigi terakhir sebelum kemudian dibuat simpulan akhir.
4ipe jahitan ini tidak menghasilkan penarikan pada flap lingual ketika
akhiran dijahit. iasanya digunakan pada lengkung maksila karena gingiva
palatal terikat dan fibros, dimana jaringan fasialnya lebih tipis dan
bergerak
.
$nchor "uture
%ambar . Penjahitan distal. Penjahitan digunakan untuk mendekatkan
flap mesial atau distal pada gigi sandaran.Penutupan flap mesial atau distal pada gigi merupakan bagian terbaik
dari tipe jahitan ini. 6ahitan dekat dengan flap fasial dan lingual dan
beradaptasi dengan ketat berlawanan dengan gigi. 6arum ditempatkan pada
daerah sudut garis batas permukaan flap fasial dan lingual dengan gigi,
melewati flap berlawanan dan disimpulkan. 4ipe jahitan ini dapat diulang
pada setiap area yang dirasa perlu.
losed $nchor "uture
%ambar . "losed #nchor !uture, teknik lain untuk penjahitan distal.
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 28/34
4eknik lain untuk flap yang berdekatan pada daerah edentolous mesial
atau distal ke gigi terdiri dari ikatan jahitan langsung yang menutup flap
proksimal, mengangkat satu benang sepanjang gigi dan kemudian ikatan
dua benang
Periosteal "uture
%ambar . Penjahitan periosteal untuk flap yang dipindahkan secara
apikal. Penahan jahitan, ditunjukkan pada bagian bawah, dilakukan
pertama kali, diikuti penutupan penjahitan, ditunjukkan pada tepi koronal
flap.
4ipe jahitan ini digunakan untuk menjaga kedudukan partial thickness
flap. $da dua tipe jahitan ini yaitu holding suture dan closing suture.
#olding suture merupakan horiontal mattress suture yang ditempatkan
pada dasar perpindahan flap untuk mendapatkan posisi baru. losing
suture digunakan untuk menutupi tepi flap terhadap periosteum.
Penem/uhan !etelah Be*ah +la,
) "egera "etelah Penjahitan
#ubunga antara flap dan gigi atau permukaan tulang dicapai melalui
pembekuan darah yang terdiri dari reticulum fibrin dengan leukosit P'<,
eritrosit, debris sel mati, dan kapiler. akteri dan eksudat atau transudat
juga berasal dari injuri ini.
*) "atu "ampai 4iga #ari "etelah edah 5lap
!uang antara flap dan gigi atau permukaan tulang lebih tipis dan sel
epitel bermigrasi ke tepi atas flap. etika flap diadaptasikan dekat
prosesus alveolaris, maka terdapat respon inflamasi minimal.
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 29/34
+) "atu 'inggu "etelah Pembedahan
Perlekatan epitel ke akar dicapai melalui hemidesmosom dan lamina
basal. Pembekuan darah digantikan oleh jaringan granulasi yang berasal
dari jaringan ikat gingival, sumsum tulang, dan ligament periodontal.
2) Dua 'inggu "etelah Pembedahan
"erabut kolagen mulai terlihat pararel pada permukaan akar.
Penyatuan flap ke gigi masih lemah karena adanya serabut kolagen
immature, walaupun aspek klinis dapat hampir normal.
3) "atu ulan "etelah Pembedahan
8pitelialisasi gingival crevive lengkap dengan perlekatan epitel yang
baik terlihat. 4erdapat penyusunan serabut suprakrestal.
3.1.3 Pemel$haraan0 Istruks$0 *an "'ntr'l
Pemeliharaan dilakukan untuk mencegah terjadinya kekambuhan pada
penyakit periodontal. erikut ini adalah beberapa prosedur yang dilakukan
pada fase ini 1
. !iwayat medis dan riwayat gigi pasien
*. !eevaluasi kesehatan periodontal selama 9 bulan degan mencatat
skor plak, ada tidaknya inflamasi gingiva, kedalaman poket dan
mobilitas gigi.
+. 'elakukan radiografi untuk mengetahui perkembanan periodontal dan
tulang alveolar tiap + atau 2 tahun sekali.
2. $plikasi tablet fluoride secara topikal untuk mencegah terjadinya
karies.
"etelah seluruh prosedur gingivektomi dilaksanakan, pasien perlu diberi
informasi dan instruksi yang lengkap tentang cara-cara perawatan
pascaoperasi, yaitu1
. 'enghindari makan atau minum selama satu jam.
*. Dilarang minum minuman panas atau alkohol selama *2 jam. Dilarang
berkumur-kumur satu hari setelah operasi.
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 30/34
+. Dilarang makan makanan yang keras, kasar atau lengket dan
mengunyah makanan dengan sisi yang tidak dioperasi.
2. 'inum analgesik bila merasa sakit setelah efek anestesi hilang.
$spirin merupakan kontraindikasi selama *2 jam.
3. 'enggunakan larutan kumur saline hangat setelah satu hari.
'enggunakan larutan kumur klorheksidin di pagi hari dan malam hari
bila tidak dapat mengontrol plak secara mekanis. arutan ini dapat
langsung digunakan pada hari pertama setelah operasi asal tidak
dikumurkan terlalu kuat di dalam mulut. 'enghindari teh, kopi, dan
rokok bila menggunakan larutan kumur klorheksidin untuk
mengurangi stain.
9. $pabila terjadi perdarahan, dresing ditekan selama 3 menit dengan
menggunakan sapu tangan bersih yang sudah dipanaskanE dilarang
berkumur.
?. "ikat bagian mulut yang tidak dioperasi saja.
Pembedahan menyebabkan terputusnya kontinuitas sel-sel dan
jaringan tubuh. Penyembuhan adalah fase respons inflamasi yang
menyebabkan terbentuknya hubungan anatomi dan fisiologis yang
baru di antara elemen-elemen tubuh yang rusak. "ecara umum,
penyembuhan meliputi pembentukan bekuan darah, pembentukan
jaringan granulasi, epitelisasi, pembentukan kolagen, regenerasi dan
maturasi (5edi dkk, *002). "el akan menutupi luka dalam waktu ?-2
hari dan terkeratinisasi setelah *-+ minggu. Pembentukan perlekatan
epitel yang baru berlangsung selama 2 minggu. ebersihan mulut
yang baik sangat diperlukan selama periode pemulihan ini ('anson
dan 8ley, *00+).
eberapa saat setelah operasi terlihat warna kemerahan pada margin
gingiva yang dieksisi. Daerah tersebut kemudian ditutup dengan
periodontal pack atau dressing dengan tujuan 1 melindungi luka dari
iritasi, menjaga agar daerah luka tetap dalam kondisi bersih, mengontrol
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 31/34
perdarahan, dan mengontrol produksi jaringan granulasi yang berlebihan.
Periodontal pack dapat mempercepat proses penyembuhan dan
memberikan kenyamanan pasca operasi pada pasien ('anson dan 8ley,
*00+).
Pasien diberi resep obat amoFicillin dan danalgin serta obat kumur
(bactidol). $moFicillin merupakan antibiotik yang diperlukan untuk
mencegah terjadinya infeksi dan kontaminasi bakteri setelah operasi.
$moFicillin diminum + kali sehari sampai habis. "edangkan danalgin
merupakan analgetik untuk mengurangi rasa sakit pasien pasca operasi.
7bat ini diminum hanya pada saat pasien merasa sakit. 7bat kumur
berguna untuk mengontrol plak sehingga akan menjaga daerah operasi
tetap bersih untuk membantu proses penyembuhan.
8nam hari pasca operasi, periodontal pack sebelah labial dibuka.
Periodontal pack sebelah palatal sudah terlepas lebih dulu. %ingiva
tampak masih berwarna kemerah-merahan dan sudah menunjukkan
mulainya proses reepitelisasi. 'enurut 5edi (*002) proses penyembuhan
meliputi pembentukan bekuan darah, pembentukan jaringan granulasi,
epitelisasi, pembentukan kolagen, regenerasi dan maturasi. "el akan
menutupi luka dalam waktu ?-2 hari dan terkeratinisasi setelah *-+
minggu. Pembentukan perlekatan epitel yang baru berlangsung selama 2
minggu. ('anson dan 8ley, *00+). ntuk tetap menjaga kebersihan daerah
operasi dan mengoptimalkan proses penyembuhan, pasien kembali
dipasang periodontal pack dan akan dibuka seminggu kemudian.
Pengendalian terhadap kambuhnya penyakit periodontal pada
umumnya dilakukan pada fase pemeliharaan. 7leh karena itu dokter gigi
sebaiknya menyarankan pasien untuk melakukan kunjungan periodik.
"unjungan Per$'*$k
4ahun pertama 1
unjungan periodik tidak lebih + bulan
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 32/34
4ahun selanjutnya 1
Dibedakan las $, dan
4ergantung keparahan periodontal
Dapat dilakukan %P atau "pesialis
1 "unjungan Per$'*$k Tahun I
Dilakukan perawatan rutin tiap + bulan
-* bulan diindikasikan untuk pasien dengan masalah seperti1
asus sulit dengan komplikasi protesa, 5>, ratio mahkota1akar
kurang, kekooperatifan PF meragukan
2 "unjungan Per$'*$k "elas A
Dilakukan setiap 9 bulan G tahun, diindikasikan untuk1
#asil fase perawatan sempurna dan dapat dipertahankan dengan
baik
7# baik, kalkulus minimal
4idak ada gangguan oklusi, protesa
4idak ada poket
4idak ada gigi dengan sisa tlg alveolar kurang dari 30H
3 "unjungan Per$'*$k "las B
Dilakukan setiap + - 2 bulan, diindikasikan untuk1
#asil fase perawatan baik yang dapat dipertahankan selama
tahun lebih
7# buruk, pembentukan kalkulus parah
$da kelainan sistemik
'asih terdapat poket, *0 H 7P (I)
4erdapat problem oklusi, protesa, terapi ortodonsi
4erdapat gigi dengan sisa tlg alveolar kurang dari 30H
Perokok
aries kambuhan
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 33/34
4es genetik atau riwayat keluarga positif
"unjungan Per$'*$k "las ( Dilakukan setiap -+ bulan, diindikasikan pada pasien1
#asil buruk setelah perawatan periodontal
7# buruk, pembentukan kalkulus parah
$da kelainan sistemik
'asih terdapat poket, *0 H 7P (I)
4erdapat problem oklusi, protesa, tF orto
anyak gigi dengan sisa tulang alveolar kurang dari 30H
Perokok
aries kambuhan
4es genetik atau riwayat keluarga (I)
BAB I
"E!IMPULAN
.1 "es$m,ulan
Pembesaran gingiva pada kasus ini merupakan inflamasi kronis yang
disebabkan oleh akumulasi plak dan kalkulus serta kurangnya kontrol
perawatan selama penggunaan alat orthodontik cekat.
* Pembesaran gingiva dapat dikoreksi dengan memperbaiki kondisi kebersihan
mulut, eliminasi faktor predisposisi lokal (deposit dan kalkulus), serta
gingivektomi untuk rekonturing gingiva. Dan untuk kasus resesi gingival,
dapat dilakukan bedah flap periodontal untuk mereposisikan gingival.
7/21/2019 Laporan_Tutorial_Skenario_V.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporantutorialskenariovdocx 34/34
DA+TAR PU!TA"A
arrana, 5. $., //0, %lickman;s linical Periodontology, ?th 8d., A.. "aunders
ompany, Philadelphia, ondon, 4oronto, 'ontreal, "ydney, 4okyo, h.
/0/
5edi, P.5., Bernino, $.!., dan %ray, 6.., *002, !ilabus Periodonti, 8%, 6akarta
5oster, 4.D., //+, $uku #%ar &rtodonsi, 8%, 6akarta
#arty, 5.6., 7gston, !., //3, 'amus 'edokteran igi (ter%.), Penerbit uku
edokteran 8%, 6akarta, h.+/, */
'anson, 6.D. dan 8ley, .'., //+, $uku #%ar Periodonti, ed *, #ipocrates,
6akarta.
<ewman, '.%., 4akei, #.#., arrana, 5.$, //9, "arrana*s "linical
Periodontology, /th ed., "aunders omp., Phildelphia.
Aolf, #.5., !ateitschak, .#. dan #assell, 4.'., *003, "olor #tlas of Dental
+edicine Periodontology, 4hieme "tutgart, <ew Jork
<ewman et al, *0*. "arrana*s "linical Periodontology th dition. "t. ouis 1
8lsevier "aunders.