pearsonllknlklnlkkmnlknlnlknlknlnlk

3
Category Archives: Product Moment Pearson KORELASI PRODUCT MOMENT PEARSON DEC 23 Posted by hendry A. Pendahuluan Analisis korelasi digunakan untuk menjelaskan kekuatan dan arah hubungan antara dua variabel. Korelasi bersifat undirectional yang artinya tidak ada yang ditempatkan sebagai predictor dan respon (IV dan DV). Angka korelasi berkisar antara -1 s/d +1. Semakin mendekati 1 maka korelasi semakin mendekati sempurna. Sementara nilai negative dan positif mengindikasikan arah hubung an. Arah hubungan yang positif menandakan bahwa pola hubungan searah atau semakin tinggi A menyebabkan kenaikan pula B (A dan B dite mpatkan sebagai variabel) Interprestasi angka korelasi menurut Prof. Sugiyono (2007) 0 - 0,199 : Sangat lemah 0,20 - 0,399 : Lemah 0,40 - 0,599 : Sedang 0,60 - 0,799 : Kuat 0,80 - 1,0 : Sangat kuat Dalam Bivariate model, korelasi yang umum digunakan adalah Pearson, Kendall, dan Rank Spearman, namun yang dibahas kali ini adalah Pearson r Correlation aja.. Pearson r correlation:  Pearson r correlation biasa digunakan untuk mengetahui h ubungan pada dua variabel. Korelasi dengan Pearson ini mensyaratkan data berdistribusi normal. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : B. Contoh Kasus Pak Ali ingin mengetahui apakah ada hubu ngan antara pengawasan (Control), kepuasan kerja (Job Satisfaction), Disiplin kerja (discipline), dan kinerja (Performance). data dapat diambilCONTOH DATA KORELASI

Upload: resti-wulandari

Post on 14-Oct-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lkn ,ljnlinnlnljlnllknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnllllllllllllllll

TRANSCRIPT

Category Archives:Product Moment PearsonKORELASI PRODUCT MOMENTPEARSONDEC 23Posted byhendryA. PendahuluanAnalisis korelasi digunakan untuk menjelaskan kekuatan dan arah hubungan antara dua variabel. Korelasi bersifat undirectional yang artinya tidak ada yang ditempatkan sebagai predictor dan respon (IV dan DV).Angka korelasi berkisar antara -1 s/d +1. Semakin mendekati 1 maka korelasi semakin mendekati sempurna. Sementara nilai negative dan positif mengindikasikan arah hubungan. Arah hubungan yang positif menandakan bahwa pola hubungan searah atau semakin tinggi A menyebabkan kenaikan pula B (A dan B ditempatkan sebagai variabel)Interprestasi angka korelasi menurut Prof. Sugiyono (2007)0 - 0,199 : Sangat lemah0,20 - 0,399 : Lemah0,40 - 0,599 : Sedang0,60 - 0,799 : Kuat0,80 - 1,0 : Sangat kuatDalam Bivariate model, korelasi yang umum digunakan adalah Pearson, Kendall, dan Rank Spearman, namun yang dibahas kali ini adalah Pearson r Correlation aja..Pearson r correlation:Pearson r correlation biasa digunakan untuk mengetahui hubungan pada dua variabel. Korelasi dengan Pearson ini mensyaratkan data berdistribusi normal.Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

B. Contoh KasusPak Ali ingin mengetahui apakah ada hubungan antara pengawasan (Control), kepuasan kerja (Job Satisfaction), Disiplin kerja (discipline), dan kinerja (Performance). data dapat diambilCONTOH DATA KORELASIJumlah data 37.Instrumen : angketC. Penyelesaian Kasus dengan SPSS:Langkah 1. Pada menu Analyze pilih correlate bivariate . Setelah itu akan ada tampilan sbb:

Langkah 2.Masukkan variabel yang akan dikorelasikan ke dalam variable list.Click on option and select descriptive statistics, abaikan yang lain lalu klik OK

InterprestasiArti angka Korelasi1. Control Performance. Nilai korelasi adalah positif 0.668. Besaran angka korelasi menunjukkan bahwa korelasi antara Control dan Performance berada dalam kategori Kuat, sementara nilai positif mengindikasikan pola hubungan antara Control dengan Performance adalah searah (semakin tinggi Control maka semakin tinggi pula Performance). Perolehan p hitung = 0.000 < 0.05 yang menandakan bahwa hubungan yang terjadi adalah signifikan.2. Job Satisfaction Performance. Nilai korelasi adalah positif 0.772. Besaran angka korelasi menunjukkan bahwa korelasi antara Job satisfaction dan Performance berada dalam kategori Kuat, sementara nilai positif mengindikasikan pola hubungan antara adalah searah (semakin tinggi Job Sat maka semakin tinggi pula Performance). Perolehan p hitung = 0.000 < 0.05 yang menandakan bahwa hubungan yang terjadi adalah signifikan.3. Dicipline Performance. Nilai korelasi adalah positif 0.749. Besaran angka korelasi menunjukkan bahwa korelasi antara Dicipline dan Performance berada dalam kategori Kuat, sementara nilai positif mengindikasikan pola hubungan antara dicipline dengan Performance adalah searah (semakin tinggi Control maka semakin tinggi pula Performance). Perolehan p hitung = 0.000 < 0.05 yang menandakan bahwa hubungan yang terjadi adalah signifikan.Buku Rujukan : Prof. Dr. Sugiyono. Metode Penelitian Administasi. Bandung : AlfabetaRumus Alpha CronbachUji Reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut: Rumus : Keterangan: r 11= reliabilitas yang dicari n = Jumlah item pertanyaan yang di uji t2= jumlah varians skor tiap-tiap item t2= varians total Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut: Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna. Jika alpha antara 0,70 0,90 maka reliabilitas tinggi. Jika alpha antara 0,50 0,70 maka reliabilitas moderat. Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliabel: Segera identifikasi dengan prosedur analisis per item. Item Analysis adalah kelanjutan dari tes Aplha sebelumnya guna melihat item-item tertentu yang tidak reliabel. Lewat Item Analysis ini maka satu atau beberapa item yang tidak reliabel dapat dibuang sehingga Alpha dapat lebih tinggi lagi nilainya