pengalamankonf bali2008
DESCRIPTION
falundafaTRANSCRIPT
Saya Mengalami Fenomena–Fenomena Aneh
Salam hormat kepada Shifu yang Agung,
Salam Falun Dafa Hao kepada seluruh praktisi.
Nama saya : AA Gd Wiraatmaja. Saya praktisi Bali yang berlatih di Denpasar. Umur
saya 33 tahun dan pekerjaan saya menjual lukisan di Sukawati. Kadang-kadang pada
waktu-waktu tertentu, bila mood saya muncul saya melukis, walaupun sebelumnya
saya tidak pernah belajar melukis. Sejak kecil saya menekuni olahraga silat.
Kegemaran saya ini saya tekuni sampai saya dewasa dan puncaknya saat saya kuliah.
Saya senang membaca buku-buku spiritual. Saya sering membeli dan membacanya.
Dari buku-buku tersebut saya mencoba mencari jawaban atas pertanyaan yang selalu
muncul dalam diri saya. Siapakah jati diri saya yang sebenarnya, dan apa sebenarnya
tujuan hidup saya? Begitu banyak buku yang saya baca tetapi saya belum
mendapatkan jawabannya.
Sampai akhirnya kira-kira lima tahun yang lalu. Saya pergi ke toko buku Gramedia
untuk mencari buku spiritual. Di suatu rak saya melihat buku Zhuan Falun terpajang
dan sangat menarik minat saya untuk membacanya. Saya lalu membaca daftar isinya
dan secara cepat saya membaca bagian–bagian yang menarik minat saya. Saat itu
saya menyimpulkan, buku ini isinya tentang peningkatan kesadaran, dan saya merasa
buku inilah yang akan bisa memberi jawaban atas apa yang sedang saya cari-cari
tentang hakikat hidup. Sayang sekali saat itu saya tidak membawa uang yang cukup.
Dua hari berikutnya saya kembali ke Gramedia untuk membelinya tetapi saya tidak
menemukannya. Penjaga toko mengatakan buku itu sudah habis. Saya berusaha
mencari buku tersebut ke toko-toko lain tetapi tidak menemukannya. Beberapa kali
saya kembali ke Gramedia tetapi tetap saja saya tidak mendapatkannya. Saya
menyerah.
Enam bulan kemudian, saya datang lagi ke Gramedia. Buku itu tetap saja tidak ada.
Saya keluar dari Gramedia dengan perasaan kecewa. Saat saya sampai di lobby
pertokoan Duta Plaza, saya melihat seorang anak kecil berbaju kuning, yang umurnya
kira-kira enam tahun. Mata saya tertuju pada tangannya yang sedang memegang
buku Zhuan Falun. Aneh, bagaimana dia bisa memiliki Zhuan Falun? Saya dekati anak
itu dan bertanya padanya, “Dik, dimana adik membeli buku ini?” Anak kecil tersebut
tersenyum dan tiba-tiba menyodorkan buku Zhuan Falun tersebut kepada saya, dan
berkata, ”Buku ini untuk kamu!” Saya kaget, secara spontan dan tanpa pikir panjang
saya menerima buku itu, dan dengan mata terpejam saya menciumnya sebagai tanda
syukur saya telah mendapatkannya. Ketika saya kembali membuka mata saya dan
akan menyampaikan terimakasih kepada anak tersebut, anak tersebut tidak ada di
hadapan saya. Ia sirna dari hadapan saya. Saya mencari-cari anak itu dan bertanya
pada orang-orang di sekitar tempat itu apakah melihat anak kecil tersebut. Namun tak
seorangpun yang mengatakan tahu. Saya menaiki tangga, sampai ke lantai parkir di
1
lantai atas, namun tetap saja saya tidak menemukannya. Saya menghentikan
pencarian saya, dan berjanji pada diri saya, bahwa suatu saat jika ada yang
menginginkan buku ini saya akan memberikannya. Saat ini saya sudah tidak memiliki
buku tersebut, saya tidak ingat kepada siapa buku itu saya berikan.
Buku Zhuan Falun bagi saya adalah buku yang luar biasa. Saya tidak pernah
menemukan dari buku lain tentang kesadaran hidup sebagaimana yang diuraikan
dalam buku Zhuan Falun. Saya juga merasakan keanehan dari buku itu. Setiap kali
saya menghadapi masalah, saya membaca buku itu. Sebelum membacanya saya
melihat foto Shifu, dan aneh saya melihat Shifu tersenyum dan kadang-kadang
tertawa yang menyejukkan hati saya, dan terasa Shifu mendorong saya untuk
membacanya. Saya membacanya, dan saya menemukan masalah yang sedang saya
hadapi. Dan dari apa yang saya baca, saya seringkali mendapat pemahaman bahwa
masalah yang saya hadapi adalah cobaan hidup saya, dan bahwa saya sedang
membayar karma saya.
Saya membaca buku Zhuan Falun sejak lima tahun yang lalu. Tetapi saya ikut latihan
raga setelah tahun ketiga sejak saya membaca buku. Ini terjadi karena saya tidak
tahu dimana tempat berlatih. Sejak saya mulai membaca buku tersebut, entah kenapa
adik-adik dan kakak-kakak saya seperti memusuhi saya. Mereka mendiamkan saya,
dan mereka selalu mencemooh setiap kali melihat saya membaca buku Zhuan Falun.
“Buku apa yang dibaca?”, dengan sinis mereka mengucapkan kata-kata itu kepada
saya. Saya diam saja tidak menganggapi mereka. Tetapi lama kelamaan pada
akhirnya ketika saya tidak mempedulikan sikap mereka, mereka kembali seperti
sediakala.
Dalam perjalanan hidup saya setelah saya berkultivasi Falun Dafa saya juga
mengalami fenomena-fenomena aneh yang lain, beberapa diantaranya :
Konflik di Tempat Kerja
Saya pernah bekerja di sebuah kantor cargo yang dimiliki oleh sebuah Bank Swasta.
Teman-teman kerja saya semuanya berusaha berebut jabatan. Saya tidak setuju
dengan cara-cara mereka namun saya diam saja. Dari Zhuan Falun saya mendapat
pemahaman bahwa jabatan tidak perlu dikejar. Mereka tidak senang dengan diri saya.
Lama-lama saya tidak tahan dengan sikap mereka, dan akhirnya saya berhenti
bekerja dari kantor tersebut. Enam bulan kemudian saya mendengar kantor itu
bangkrut dan tutup.
Saya kemudian pindah bekerja di perusahaan cargo milik orang Jepang. Kembali saya
menghadapi situasi yang sama. Saya kembali menghadapi konflik perasaan yang
penyebabnya sama seperti saat saya bekerja di perusahaan cargo yang terdahulu.
Saya akhirnya berhenti bekerja di perusahaan tersebut. Hal yang sama terjadi lagi.
Perusahaan cargo itu juga gulung tikar. Saya tidak tahu apakah kebangkrutan
perusahaan-perusahaan tersebut ada hubungannya dengan diri saya, namun yang
jelas saya dua kali menghadapi hal yang nyaris sama.
2
Dikeroyok Orang-orang yang Tidak Dikenal
Suatu hari saya naik sepeda motor melintasi Jalan Bypass Prof. DR Ida Bagus Mantra.
Tiba-tiba entah dari mana datangnya, saya dihadang oleh segerombolan orang yang
bersenjata pedang. Jumlah mereka sekitar sepuluh orang. Saya sama sekali tidak
mengenal seorangpun di antara mereka. Tanpa berkata apa-apa, mereka langsung
mengeroyok saya dan berusaha membantai saya habis-habisan. Saya berusaha
berkelit mempertahankan diri dengan tangan kosong. Beberapa kali saya rasakan
telapak tangan saya terluka oleh pedang mereka. Saat pembantaian berlangsung,
tiba-tiba datang seseorang yang saya tidak kenal masuk ke arena perkelahian. Melihat
kedatangan orang tersebut, orang-orang yang mengeroyok saya tiba-tiba
menghentikan pembantaian, mereka tampak ketakutan dan lari menjauhi saya.
Tangan saya terluka dan mengeluarkan darah yang cukup banyak.
Orang-orang yang ada di sekitar tempat perkelahian menolong saya dan membawa
saya ke Puskesmas terdekat. Perawat Puskemas mengatakan tangan saya harus
dijahit, tetapi Puskesmas tersebut tidak mempunyai obat bius. Saya katakan, “Jahit
saja Bu, tidak perlu pakai obat bius!” Tangan saya dijahit sebanyak duabelas jahitan.
Sampai di rumah saya mengambil buku Zhuan Falun dan membacanya. Dari buku
saya menemukan permasalahan yang sedang saya hadapi. Saya memahaminya
bahwa saya sangat berketerikatan dengan dunia silat, dan saya juga memahami
bahwa dalam hal ini saya tidak berspesialisasi tunggal. Sejak saat itu saya tidak lagi
berlatih silat.
Sinar Lukisan Mengembang
Saya memiliki sebuah lukisan hasil karya saya sendiri. Saya melukis diri saya sendiri,
saya terlukis sedang duduk melakukan Fa Zheng Nian dengan posisi tangan lotus. Di
sekitar tubuh saya, saya lukis lingkaran cahaya yang mengelilingi tubuh saya. Di
setiap pojok dari lukisan terlukis bidadari yang mengelilingi lingkaran cahaya tersebut.
Suatu saat ketika saya sedang duduk-duduk memandang lukisan tersebut, tiba-tiba
saya melihat cahaya yang mengelilingi tubuh saya di lukisan membesar dan
mengembang. Saya tidak mengerti mengapa ini terjadi. Saya tidak percaya dengan
penglihatan saya. Malamnya saya memeriksakan mata ke dokter mata, dokter mata
mengatakan bahwa mata saya normal. Setelah kejadian itu saya seringkali melihat
cahaya pada lukisan tersebut mengembang. Lukisan tersebut pernah ditawar orang
seharga limabelas juta namun tidak saya berikan.
Didatangi Anak-anak Kecil
Saya tinggal di suatu komplek perumahan BTN di Sukawati. Masyarakat di sekitar
perumahan percaya bahwa lokasi tempat saya tinggal adalah lokasi tempat tinggal
makhluk-makhluk gaib. Menurut cerita yang tersebar, beberapa kali anak-anak di
komplek perumahan memperoleh uang ribuan yang tercecer di bawah pohon pisang.
Suatu malam secara tiba-tiba di ruang tamu rumah saya, tampak anak-anak kecil
sedang duduk-duduk. Umur mereka sekitar tiga tahun dan tidak berbusana. Jumlah
3
mereka sekitar sepuluh orang. Saya tidak tahu bagaimana mereka bisa masuk ke
rumah saya padahal rumah saya terkunci rapat. Tidak mungkin ada orang yang bisa
masuk ke rumah saya. Mereka duduk diam saja dan saya pun mendiamkan mereka.
Tidak lama kemudian mereka lenyap dari pandangan saya.
Zhuan Falun Menyembuhkan Orang Belanda
Saya memiliki seorang teman bisnis barang-barang kerajinan. Ia orang Belanda, dan
saya biasa memanggilnya Mr. Spell. Ia fasih berbahasa Indonesia dan juga bahasa
Bali. Setelah melakukan bisnis berulang-ulang, tiba-tiba saja ia tidak muncul-muncul.
Cukup lama dia tidak muncul dan saya berpikir tentu ada hal yang tidak beres dengan
dirinya. Saya berusaha mencari informasi kemana dia begitu lama tidak datang-
datang. Akhirnya saya memperoleh kabar bahwa dia sedang sakit dan diopname di
rumah sakit Sanglah sejak enam bulan yang lalu.
Saya datang menjenguknya dan saya tidak lupa membawa buku Zhuan Falun. Dari
penjelasannya dan juga penjelasan dokter rumah sakit, ia ternyata menderita sakit
jantung yang cukup parah. Selama enam bulan di rumah sakit ia hanya tergeletak di
tempat tidur terus menerus dan tidak mampu bangun. Ia pernah didatangi tim dokter
dari Singapore untuk mengobatinya. Tim dokter tersebut dikirim oleh perusahaan
asuransi yang menanggung kesehatannya. Namun ia tetap saja tidak kunjung
sembuh.
Setelah berbincang-bincang dengannya, kepadanya saya berkata, “Saya membawa
buku yang berjudul Zhuan Falun. Sebuah buku yang luar biasa. Apakah anda mau
saya bacakan buku Zhuan Falun ini untuk menolong sakit anda? Jika anda bersedia
dan karma anda tidak terlalu besar maka buku ini akan dapat menolong anda!” Ia
mengatakan bersedia, dan saya bacakan buku Zhuan Falun dengan suara keras
sebanyak satu ceramah.
Esoknya saya kembali menengoknya ke rumah sakit. Ajaib, saya lihat dia sudah duduk
di tempat tidur. Ia mengatakan, ia tidak tahu kenapa ia merasa lebih segar dan
mampu untuk duduk. Dia bercerita, bahwa kemarin saat saya membacakan Zhuan
Falun ia merasakan sekujur tubuhnya panas dan ia merasa gelisah. Selesai bercerita
ia minta dibacakan Zhuan Falun lagi. Kembali saya membacakannya sebanyak satu
ceramah. Kepadanya saya berjanji bahwa esok saya akan datang lagi membacakan
Zhuan Falun.
Saya menepati janji saya, pada keesokan harinya saya kembali datang menjenguknya.
Dan tanpa saya duga sebelumnya, ia saya lihat sedang jalan-jalan. Ia bercerita, ia
sama sekali tidak mengerti dengan apa yang dia alami. Menurutnya, dokter rumah
sakit juga terheran-heran melihat proses perkembangan kesehatannya yang luar
biasa. Saya katakan padanya, “Buku Zhuan Falun inilah yang telah menyembuhkan
anda!” Ia percaya dengan apa yang saya katakan, dan ketika saya selesai
membacakan buku Zhuan Falun itu untuk ketiga kalinya, ia meminta buku tersebut
4
untuk dibawanya ke Belanda. Ia mengatakan akan membaca buku itu di negerinya
dan ia meminta VCD Latihan Falun Dafa. Di kemudian hari saya bisa mendapatkan
VCD latihan dan mengirimnya ke Belanda.
Itulah semua fenomena-fenomena yang saya alami. Apa yang saya ceritakan pada
teman-teman bukannya karena saya ingin menyampaikan kelebihan saya, tetapi
hanya sekedar membagi pengalaman yang saya alami pada tingkat saya. Saya
percaya teman-teman yang Xiulian akan bisa dengan hati jernih untuk menyimak
pengalaman saya ini, dan dapat memahaminya tanpa berketerikatan apapun.
Jika ada yang salah dengan apa yang telah saya sampaikan, mohon teman-teman sudi
untuk meluruskannya.
Denpasar, 1 Juli 2007
* * * * * * * * * * * * *
MELEPAS KETERIKATAN
PADA PERASAAN KEKELUARGAAN
Salam hormat kepada Shifu Yang Agung,
Salam gigih maju kepada seluruh praktisi,
Nama saya : Arum. Oleh teman–teman, saya biasa dipanggil Ibu Arum. Saya praktisi
Denpasar. Suami saya anggota TNI di Kodam Udayana. Saya mempunyai empat orang
anak, dua orang perempuan dan dua orang laki–laki. Anak saya yang keempat lahir
setelah anak saya yang nomor tiga berumur 10 tahun, dan saat ini ia berusia dua
tahun.
Suami saya tidak mendukung tetapi juga tidak melarang saya ikut Falun Dafa. Ia
mendalami aliran spiritual yang saya tidak tertarik untuk mengikutinya, karena tidak
cocok dengan nurani saya. Anak saya yang pertama dan kedua sama seperti ayahnya.
Mereka tidak begitu mendukung namun tidak menentang saya untuk berkultivasi
Falun Dafa. Anak saya yang ketiga karena umurnya masih kecil, ia belum memiliki
respon yang pasti dengan apa yang saya lakukan dalam kegiatan spiritual. Meski ia
sering bingung, saya merasakan ia percaya bahwa Falun Dafa pilihan ibunya adalah
baik.
Sejak kecil saya berkeinginan untuk menjadi orang baik. Saya berpikir, bahwa dengan
menjadi orang baik maka saya akan mampu mengatasi segala masalah hidup saya.
Dalam hidup saya, sebelum saya memperoleh Dafa, saya juga selalu berdoa agar saya
bisa menyelesaikan tugas hidup saya. Namun saya tidak pernah tahu apa tugas hidup
saya yang sebenarnya. Ketidak tahuan ini dan keinginan menjadi orang baik
5
menyebabkan saya menjadi gelisah sepanjang hidup saya. Saya terus menerus
mencoba mencari jawabannya untuk mengatasi kegelisahan saya. Pada akhirnya saya
menyimpulkan, saya harus mendapatkan guru spiritual yang sejati, yang bisa
membimbing saya untuk mengatasi kegelisahan saya, yang bisa menunjukkan makna
dari hidup saya yang sebenarnya.
Sudah banyak aliran spiritual yang saya coba ikuti, jajagi dan mendalaminya. Namun
saya belum juga menemukannya. Saya bahkan pernah kuliah di Perguruan Tinggi
Swasta di Denpasar, hanya semata–mata karena keinginan saya mendapatkan guru
sejati tersebut. Saya tetap saja merasa saya tidak pernah menemukan guru sejati
yang saya cari.
Sampai pada akhirnya, pada bulan Pebruari 2005. Saya jalan–jalan di Lapangan Bajra
Sandhi di Denpasar. Ketika saya melihat ke arah teras timur monumen saya melihat
dari jauh ada spanduk yang berisi tulisan: ”Tempat Latihan Falun Dafa”. Saya jadi
teringat dengan artikel yang pernah saya baca dan menyentuh hati saya pada tahun
1999. Dalam artikel itu ditulis bahwa praktisi Falun Gong dianiaya oleh pemerintah
China walaupun sebenarnya Falun Gong itu baik. Saat itu saya bersimpati dengan
Falun Gong. Saya bertanya–tanya dalam hati, apakah mungkin ini yang dimaksud
dengan Falun Gong sebagaimana artikel yang pernah saya baca. Saya lalu masuk ke
arena tempat orang–orang yang sedang berlatih Falun Dafa. Lalu saya ikut berlatih.
Sore harinya saya ke Gramedia membeli buku Zhuan Falun sebagaimana yang
disarankan praktisi yang melatih saya. Dalam tiga hari saya selesai membacanya. Dan
ketika saya selesai membacanya, tiba–tiba saja saya tersadar dan merasa yakin
bahwa inilah guru sejati yang saya cari–cari selama ini.
Dalam awal–awal perjalanan saya berkultivasi, saya kemudian teringat kembali
dengan doa–doa saya sebelum berkultivasi yakni untuk bisa melakukan tugas–tugas
hidup saya sebagaimana mestinya, yang seperti telah saya ceritakan sama sekali
tidak mengetahui apa sebenarnya tugas–tugas saya tersebut. Melalui membaca buku
Zhuan Falun dan ceramah–ceramah Shifu, enam bulan setelah saya berkultivasi Falun
Dafa, saya kemudian menyadari bahwa melakukan tiga hal itulah yang merupakan
tugas hidup saya yang seharusnya saya jalani. Saya menyadari bahwa berklarifikasi
dan menyelamatkan makhluk hidup adalah suatu tugas yang harus saya jalani di
samping saya belajar Fa, berlatih, dan Fa Zheng Nian.
Saya mulai berusaha, setiap saat memompa semangat saya untuk selalu melakukan
klarifikasi. Dalam setiap kesempatan, disela-sela waktu luang mengurus bayi, saya
menemui orang–orang yang saya kenal untuk berklarifikasi. Saya membagi–bagi
brosur, membagi–bagikan koran The Epoch Time dan Daijuan kepada orang–orang
yang saya temui. Saya juga menaruh brosur– brosur di warung–warung yang saya
kenal dan juga di ATM–ATM.
6
Dan kemudian, muncul dalam benak saya Cirebon, sebuah kota di Jawa Barat. Saya
berpikir, kenapa saya tidak berklarifikasi di Cirebon? Kota ini bagaikan magnit yang
semakin hari semakin kuat menarik diri saya agar sesegera mungkin melakukan
klarifikasi pada penduduknya, dan saya menjadi terobsesi agar bisa membuka tempat
latihan di Cirebon. Saya yakin, dengan adanya tempat latihan di Cirebon, maka
klarifikasi di kota Cirebon akan berjalan meluas secara otomatis.
Dan mulailah saya rajin pulang ke Cirebon, tetapi dalam waktu yang singkat-singkat.
Setiap kali saya pulang ke Cirebon saya selalu mengutamakan waktu saya untuk
melakukan klarifikasi. Seperti yang saya lakukan di Bali, saya juga membagi–bagi
brosur ke Mall–mall, menaruhnya di ATM–ATM, dan berklarifikasi pada orang–orang
yang saya temui. Kegiatan ini sudah beberapa kali saya lakukan, namun tetap saja
saya tidak berhasil untuk membuka tempat latihan. Tidak pernah ada orang yang
menyatakan keinginannya untuk berlatih Falun Dafa. Saya merasa sedih, dan saya
berpikir pasti ada sesatu yang salah dengan diri saya. Kegagalan ini menyebabkan
saya terus berpikir keras untuk mencari jalan agar saya bisa mengatasinya.
Suatu hari, saat saya membaca ceramah Shifu di New York tanggal 24 Nopember
2004. Beliau mengatakan, “Saya cemas, saya cemas demi kalian, waktu sudah
semakin mendesak. Anda sekalian telah melihat, perubahan situasi juga sangat besar.
Jika penganiayaan ini mendadak berakhir, maka sudah tidak ada kesempatan apapun,
segalanya sudah akan ditentukan”.
Membaca ceramah ini, saya berpikir, saya tidak boleh berlengah–lengah. Saya merasa
saya harus sesegera mungkin untuk bergerak melakukan klarifikasi. Sekaranglah
saatnya untuk melakukan klarifikasi, tidak ada waktu lagi untuk melakukannya lain
kali. Saya merasa saya harus segera berangkat ke Cirebon.
Akhirnya pada bulan Oktober 2007. Saya memutuskan untuk kembali lagi ke Cirebon,
dan juga memutuskan saya harus tinggal di Cirebon dalam waktu yang lama, paling
tidak tiga bulan. Tidak mungkin dalam waktu yang singkat–singkat seperti
sebelumnya. Pengalaman yang lalu mengajarkan, saya tidak pernah berhasil
membuka tempat latihan jika saya tinggal dalam waktu yang terlalu singkat.
Namun tidaklah begitu gampang untuk menjalankan rencana ini. Muncul konflik
perasaan pada diri saya. Bagaimana tidak, saya punya keluarga, punya suami dan
anak–anak yang membutuhkan saya. Jika saya tinggalkan mereka, maka tidak akan
ada yang mengurus mereka, dan rasanya saya mengingkari harkat saya sebagai
seorang istri dan ibu. Mereka tentunya akan sakit hati dengan kepergian saya, dan
tentunya saya akan kehilangan cinta mereka. Anak saya yang nomor tiga menangis
berkepanjangan ketika saya ceritakan rancana saya ini. Hati saya terenyuh.
Di sisi lain, kesadaran saya sebagai seorang praktisi yang sedang Xiulian Falun Dafa
juga semakin mencuat. Saya adalah seorang praktisi Falun Dafa, saya sedang
7
mengemban kewajiban untuk melakukan tiga hal. Dan Shifu sudah mengingatkan
saya bahwa saya harus segera melakukan penyelamatan manusia. Saat–saat
tersadarkan seperti ini, saya berpikir, selaku seorang yang Xiulian semestinya saya
tidak boleh larut pada perasaan dan pikiran sebagai seorang manusia. Ya saya tidak
boleh berpikir sebagai seorang manusia biasa.
Saya Terombang–ambing dalam Konflik Perasaan yang Berkepanjangan.
Saya kemudian mencoba mencari ke dalam dan mencari penyelesaian lewat Fa. Saya
lalu secara intensif mendalami ajaran Shifu yang menyangkut masalah yang sedang
saya hadapi.
Pada ceramah Shifu di Los Angeles 28 Pebruari 2004, saya menemukan tulisan Shifu
sebagai berikut :
Tanya : Di daerah kami ada seorang pengikut Dafa karena sibuk dengan pekerjaan
Dafa sehingga mengabaikan kewajiban yang harus dipikulnya dalam keluarga.
Shifu : Praktisi yang mengajukan pertanyaan ini sepertinya juga punya keterikatan,
jangan memanfaatkan ucapan Shifu. Yang saya beritahu kalian adalah dimanapun
juga harus menjadi seorang yang baik, juga harus supaya orang-orang mengatakan
anda adalah seorang pengikut Dafa. Pekerjaan keluarga harus ditangani dengan baik,
urusan dalam lingkungan kerja harus ditangani dengan baik. Sebagai pengikut Dafa,
bagaimana hasil Xiulian anda, bagi orang-orang di dunia justru terwujud dalam hal-hal
tersebut. Anda mengatakan kultivasi saya baik, saya adalah pengikut Dafa, tetapi
anda justru berpenampilan tidak baik di dalam hal-hal tersebut bagi orang-orang di
dunia, jadi bagaimana dapat mewujudkan Xiulian anda itu baik, (tertawa) bukankah
demikian? Tentu saja, ada sebagian pengikut Dafa kita kultivasinya memang baik,
hanya saja telah mengabaikan pada aspek tersebut, tetapi kondisi dari kultivasi yang
baik bukan ditampilkan secara buatan, melainkan terbawa sendiri oleh orang Xiulian.
Di Jingwen pada artikel Larangan bagi Orang Yang Xiulian, di paragraf yang terakhir,
Shifu mengatakan :“Terikat dengan hubungan perasaan kekeluargaan, pasti akan
dibuat letih olehnya, terjerat olehnya, tersiksa olehnya, dengan memegang erat tali
hubungan perasaan kekeluargaan akan mengganggunya seumur hidup, pada akhir
usianya menyesalpun sudah terlambat”.
Dari Ceramah dan Jingwen tersebut saya memperoleh pemahaman bahwa sebagai
seorang Xiulian, saya harus mampu melepas keterikatan diri pada perasaan termasuk
keterikatan diri pada perasaan kekeluargaan. Saya hanya membutuhkan suatu
keberanian untuk melepaskan diri dari ketakutan akan perasaan kekeluargaan. Saya
harus berani meninggalkan keluarga saya.
Sempat terpikir oleh saya, ”Apakah tindakan saya tidak terlalu ekstrim?” Dan ketika
terpikirkan hal ini, saya kemudian secara tiba–tiba tersadar bahwa keluarga saya,
suami dan anak–anak saya adalah pribadi–pribadi yang mandiri. Mereka mampu untuk
tidak terlalu menggantungkan diri mereka pada istri dan ibu mereka. Beberapa kali
saya telah meninggalkan mereka ke Cirebon, dan ketika saya kembali berkumpul
dengan mereka, saya merasa mereka tetap dalam kondisi semula seperti sebelum
8
saya tinggalkan, tidak ada yang berubah, baik hidup mereka maupun cinta mereka
kepada saya. Kami selalu berkumpul kembali secara utuh sebagaimana semula
sebelum saya pergi ke Cirebon.
Tekad saya untuk melepaskan diri dari keterikatan pada keluarga semakin kuat
setelah saya kemudian membaca Ceramah Shifu di Chicago 23 Mei 2004. Shifu
berkata : ”Kejahatan akan memanfaatkan segala celah kekosongan, setiap gerak
pikiran dan perbuatan kalian semuanya diamati dengan tamak dan buas oleh
kejahatan. Apa yang kalian jadikan keterikatan maka kejahatan akan memperkuatnya,
bila pikiran kalian tidak lurus mereka akan membuat kalian jadi tidak rasional.”
Saya akhirnya berangkat ke Cirebon. Seluruh waktu saya pergunakan untuk
melakukan klarifikasi dan membagi–bagikan brosur ke pelosok–pelosok Cirebon. Satu
bulan sudah berlalu. Tetap saja tidak seorang pun yang tertarik untuk berlatih Falun
Dafa. Saya tetap belum mampu untuk membuka tempat latihan. Di hadapan foto
Shifu, saya menunduk malu, sedih, dan meneteskan air mata tanpa saya sadari. Saya
sudah cukup lama meninggalkan keluarga, namun usaha saya tetap sia–sia. Aneh,
saya merasa hal seperti ini tidak mungkin terjadi. Tidak mungkin tidak ada seorang
pun penduduk Cirebon yang tidak memiliki jodoh pertemuan dengan Dafa.
Saya mencoba dengan hati jernih mencari ke dalam. Dan secara tiba–tiba bisa
menemukan jawabannya. Ternyata selama ini saya terkungkung oleh keterikatan saya
pada perasaan kekeluargaan, perasaan terhadap orang tua, perasaan sungkan
terhadap orang tua. Ceritanya : ketika saya awal–awal pulang ke Cirebon, saya secara
terbuka bercerita pada kedua orang tua saya, bahwa saya telah berkultivasi tunggal
pada Falun Dafa. Ayah saya tidak secara terbuka menyatakan melarang, namun saya
tahu beliau tidak setuju dengan apa yang saya lakukan. Tidak demikian dengan ibu
saya. Beliau dengan keras menentang keputusan saya, dan berkata pada saya, ”Awas
kalau kamu di sini menyebarkan Falun Dafa!”
Cukup lama saya tidak berani melawan mereka, dan saya berusaha menjaga tindakan
saya agar tidak menyakiti hati mereka. Saya tidak berani melakukan klarifikasi di
hadapan mereka, dan juga tidak berani melakukannya pada tetangga–tetangga orang
tua saya. Dan kini saat saya mencari ke dalam, saya tersadar bahwa saya telah
terkungkung begitu kuat dan begitu lama dengan keterikatan perasaan saya. Saat itu
juga saya kemudian bertekad, saya akan mendobrak keterikatan saya pada perasaan
terhadap orang tua, dan saya memutuskan mulai besok akan melakukan klarifikasi
pada tetangga.
Aneh, esok harinya datang ke rumah saya tetangga yang namanya bu Joko. Ia
mengeluh menderita bermacam–macam penyakit. Dan tanpa berpikir panjang, tanpa
terikat oleh perasaan sungkan dan takut pada orang tua, saya langsung melatihnya
perangkat gerakan I, III, dan IV dua kali putaran. Esoknya ia datang kembali dan
9
menyatakan tubuhnya terasa lebih enak dan lebih sehat. Lalu saya latih lagi, dan saya
mengajak kedua orang tua saya untuk ikut berlatih.
Bu Joko yang sudah sembuh ternyata berklarifikasi pada tetangga–tetangga lainnya,
dan mulailah mereka berdatangan untuk ikut berlatih. Kami berlatih di rumah saya
termasuk kedua orang tua saya. Karena semakin banyak yang ikut berlatih, akhirnya
saya buka latihan secara terbuka di balai kampung saya tinggal. Di luar itu setiap
malam ada sekitar lima sampai delapan orang yang berlatih di rumah saya. Kami juga
sempat sekali berlatih di lapangan umum di Kota Cirebon.
Tidak terasa, tiga bulan saya telah meninggalkan keluarga saya. Anak saya yang
ketiga telah berulangkali menelpon saya, meminta agar saya pulang. Keinginan saya
untuk bisa membuat orang–orang Cirebon berlatih sudah terwujud. Sudah
sepantasnya saya pulang untuk merawat keluarga saya setelah sekian lama saya
tinggalkan. Saya pikir, jika situasi memerlukan, maka saya bisa kembali lagi ke
Cirebon pada kesempatan yang lain.
Saya kembali ke keluarga saya, dan saya menemukan mereka tetap seperti sediakala,
tidak ada yang berubah. Saya merasa, rumah saya, kehidupan mereka, cinta mereka
kepada saya, dan juga cinta saya kepada mereka tetap seperti semula. Saya yakin
Shifu telah melindungi saya dan keluarga saya, beliau telah mengatur segalanya, dan
ini terjadi karena saya berjalan pada jalan Dafa.
Saya sadar bahwa apa yang saya lakukan bukanlah sesuatu yang istimewa. Pekerjaan
seperti ini bisa dilakukan oleh setiap praktisi karena apa yang diberikan oleh Shifu
kepada semua praktisi adalah sama.
Sebenarnya, pada awalnya saya malu untuk menceritakan semuanya ini, tetapi saya
pikir seandainya ini dapat bermanfaat bagi teman–teman praktisi, maka semestinya
saya tidak menyimpan sendiri pengalaman kultivasi ini.
Mohon teman-teman sudi untuk meluruskan jika ada yang salah dengan cerita saya.
Denpasar, 25 Juni 2008
* * * * * * * * * * * * *
Pengalaman Wayan Suastana
Salam hormat kepada Shifu, salam kepada rekan-rekan praktisi.
Nama saya Wayan Suastana praktisi dari Bali.
10
Saya mulai berlatih Falun Dafa pada pertengahan tahun 2005. Ketika itu seorang
teman memperkenalkan Falun Dafa kepada saya di tempat kerja. Saat pertama kali
mendengar, saya sangat bersemangat dan ingin segera berlatih. Namun setiap kali
saya ingin ikut berlatih selalu saja ada halangan yang merintangi, mulai dari
kesibukan, rasa malas dan gangguan-gangguan lain. Seiring waktu berjalan, dengan
tekad yang kuat, akhirnya saya dapat menembus segala rintangan yang menghalangi.
Saya dibimbing berlatih, saya sangat antusias mengikutinya. Apalagi setelah saya
memperoleh manfaat yang luar biasa, segala keluhan mulai dari penyakit, susah tidur,
stress dan sifat emosional berangsur-angsur lenyap.
Setelah beberapa kali berlatih Gong oleh beberapa teman pembina, saya dianjurkan
membaca buku "Zhuan Falun", belajar bersama dan membaca ceramah-ceramah
Shifu yang lain. Mulai saat itulah saya mengerti sedikit demi sedikit tentang
bagaimana kita seharusnya berperilaku sebagai seorang praktisi, serta apa itu Xiulian.
Seperti apa yang Shifu katakan, "Kita yang duduk di sini datang untuk belajar Dafa
jadi anda harus mengaggap diri selaku seorang praktisi Gong, dan anda juga harus
membuang keterikatan hati." (Zhuan Falun)
Dari pemahaman itulah saya selalu berusaha meluangkan waktu untuk lebih banyak
lagi belajar Fa dan juga berlatih Gong. Setelah beberapa kali belajar Fa bersama, saya
mendapatkan suatu peningkatan pemahaman tentang bagaimana memancarkan
pikiran lurus dan klarifikasi fakta. Pada awalnya saya hanya ikut-ikutan melakukan
pose tangan mengikuti apa yang dilakukan oleh para pembina dan praktisi lainnya.
Seiring dengan belajar Fa yang lebih mendalam dan sering mendengar pengalaman
teman praktisi lain, saya mendapat pemahaman akan betapa pentingnya kita
memancarkan pikiran lurus, serta mengapa seorang pengikut Dafa harus melakukan
pemancaran pikiran lurus. Ini seperti yang disebutkan oleh Shifu, "Sedangkan tujuan
pengikut Dafa memancarkan Zheng Nian, anda sekalian juga telah jelas, utamanya
adalah memberantas kehidupan jahat yang mengendalikan manusia berbuat jahat
terhadap Dafa, yang menganiaya pengikut Dafa dan menganiaya orang-orang di
dunia, serta menyelamatkan manusia dan semua makhluk, dilakukan untuk
memberantas mereka yang menciptakan rintangan bagi pelurusan Fa, maka adalah
amat penting." (Ceramah Fa Great New York 20 April 2003)
Dari itu, saya selalu berusaha memperbaiki diri setahap demi setahap dalam
memancarkan pikiran lurus. Saya berusaha melakukan pada jam-jam yang sudah
ditetapkan untuk pemancaran pikiran lurus, agar kejahatan yang menyebabkan
manusia menganiaya praktisi Dafa tercerai berai.
Belajar Fa, Fa Zheng Nian, dan klarifikasi fakta adalah tiga hal yang harus dilakukan
oleh seorang pengikut Dafa di masa Pelurusan Fa. Mengapa seorang pengikut Dafa
harus mengklarifikasi fakta? Pertanyaan itu selalu muncul dari benak saya. Pada tahap
permulaan saya memahami, klarifikasi fakta kiranya sudah cukup bagi saya dengan
cara ikut serta berlatih Gong di tempat-tempat umum. Namun setelah saya belajar Fa
11
lebih mendalam, saya mulai mengerti apa yang saya lakukan belum sepenuhnya
benar. Lalu saya mulai keluar mendengarkan bagaimana teman-teman praktisi
melakukan klarifikasi fakta. Saat pertama kali saya menyampaikan klarifikasi fakta
kepada seseorang di sebuah toko, badan saya terasa terguncang sangat keras. Rasa
takut, malu, dan perasaan buruk lainnya campur aduk seakan muncul ke permukaan.
Untunglah saya cepat menyadari bahwa saya adalah seorang pengikut Dafa yang
seharusnya tidak memiliki perasaan seperti itu. Setelah perasaan dapat saya kuasai,
akhirnya orang yang saya berikan brosur menerima dengan senang hati. Itu adalah
pengalaman pertama saya melangkah keluar mengklarifikasi fakta.
Pemahaman saya tentang klarifikasi fakta saat itu hanyalah sebatas bertujuan untuk
mengungkap kejahatan PKC agar penganiayaan terhadap orang yang berlatih Falun
Gong di China segera dihentikan. Setelah belajar Fa lebih banyak lagi saya mulai
mendapat pemahaman baru bahwa klarifikasi fakta bukan hanya sebatas itu, tetapi
bertujuan untuk menyelamatkan makhluk hidup. Seperti yang dikatakan Shifu, "Saya
mengatakan pengikut Dafa adalah sungguh luar biasa, di dalam babak penganiayaan
yang begitu berat, kalian masih mengungkapkan fakta sebenarnya kepada manusia di
dunia, menyelamatkan semua makhluk. Kehidupan-kehidupan yang kalian selamatkan
itu, coba anda semua pikirkan, apakah itu seorang manusia yang sederhana dan
biasa-biasa saja? Jika dia betul-betul mewakili padanan badan langit yang sangat
besar, ketika anda mengklarifikasi fakta pada dia, yang anda selamatkan adalah
badan langit yang sangat besar, kelompok kehidupan yang sangat besar, yang
diselamatkan adalah seorang penguasa, seorang raja." (Ceramah, Tur keliling Amerika
Utara Maret 2002)
Dari Ceramah Shifu tersebut saya mulai berpikir, bagaimana caranya agar dapat
melakukannya lebih baik lagi? Saya mulai memanfaatkan momen-momen penting
yang berhubungan dengan klarifikasi fakta. Seperti menyebar brosur di ruas-ruas
jalan, memasuki warung-warung, menyebar buku "9 komentar" ke pertokoan etnis
Tionghoa, menyebar brosur di saat berlangsungnya aksi mogok makan menentang
kekejian PKC merampas organ tubuh praktisi Falun Gong di China, menyebar buku
Laporan Dugaan Pengambilan Organ ke beberapa Rumah Sakit dan juga penyebaran
brosur klarifikasi fakta dari rumah ke rumah penduduk yang sampai saat ini masih
berlangsung. Banyak pengalaman yang saya dapatkan di saat mengklarifikasi fakta.
Suatu ketika, saya menghubungi saudara saya yang berprofesi dokter, saya
menyarankan agar dia membaca buku Laporan Dugaan Pengambilan Organ Tubuh
Praktisi Falun Gong di China. Dia menjawab, "Sekarang saya tidak ada waktu, nanti
saja kita bertemu di rumah." Kemudian saya datang ke rumahnya dan saya diterima
dengan baik. Setelah itu saya mulai menceritakan apa yang dialami praktisi Falun
Gong di China sejak 20 Juli 1999, bagaimana PKC menindas, menganiaya bahkan
mengambil organ tubuh praktisi Falun Gong hidup-hidup untuk di perjualbelikan. Dia
manggut-manggut saja sambil membolak-balikkan buku yang saya berikan. Setelah
saya klarifikasi lebih jauh lagi, diapun mulai berbicara dengan saya, "Kenapa kamu
12
ikut-ikutan politik orang lain, saya harap kamu berhati-hati, karena saya lihat itu
adalah seperti suatu organisasi yang ingin menggulingkan kekuasaan China dari luar
negeri!" Banyak lagi kata-kata pedas yang tidak bisa saya ungkapkan. Bahkan saya
sampai divonis tidak akan lama bertahan berlatih Falun Dafa. Saya sempat tertegun
sejenak, dan mulai menyadari bahwa apa yang saya lakukan dari awal adalah salah,
saya melakukan ini semua bukan seperti seorang praktisi Dafa, dimana saya
menganggap enteng suatu persoalan tanpa pikiran lurus. Bahkan apa yang saya
lakukan tadi adalah seperti seorang manusia biasa yang bercerita kepada manusia
lain, bukan sebagai seorang praktisi Dafa yang sedang mengklarifikasi fakta kepada
suatu kehidupan yang perlu diselamatkan. Setelah saya menyadari ini semua, saya
pancarkan Pikiran Lurus agar segala kejahatan yang ada dalam pikirannya musnah.
Setelah itu saya dengan pelan dan lembut mulai menceritakan lagi apa sebenarnya
Falun Dafa itu, mulai awal dikenalkan latihan Falun Gong pada tahun 1992 sampai
saat dimulainya penindasan di tahun 1999 dan pengambilan organ yang masih
berlangsung sampai saat ini. Bahkan saya juga menceritakan manfaat apa yang telah
saya dapatkan dari berlatih Falun Dafa, yang mana telah mengembalikan kondisi
kesehatan saya dan seluruh keluarga. Setelah selesai saya menjelaskan semuanya,
diapun akhirnya terdiam sejenak dan mengatakan apa yang ia katakan tadi adalah
suatu dialog yang mana dia sebut sebagai suatu perdebatan agar suasana tidak
menjadi kaku. Setelah itu dia mulai bisa menerima apa yang saya ungkapkan tentang
kekejaman PKC terhadap praktisi Falun Gong. Serta berkata bahwa semua fakta
kebenaran ini akan dia sampaikan kepada teman-temannya sesama dokter.
Ini adalah ujian saya yang berharga. Shifu hanya melihat hati dan pikiran lurus kita.
Sebenarnya banyak pengalaman lain yang saya alami selama menjadi praktisi Falun
Dafa. Tetapi itu semua merupakan suatu proses yang harus saya jalani. Sekalipun
masih jatuh bangun dalam banyak ujian Xinxing, dengan pikiran lurus dan hati yang
tulus saya tidak akan mengendurkan diri untuk lebih banyak lagi melangkah keluar
mengklarifikasi fakta agar lebih banyak lagi orang mengetahui fakta kebenaran
tentang Falun Dafa. Sehingga lebih banyak lagi makhluk hidup bisa terselamatkan.
Terima kasih kepada Shifu yang terhormat, terima kasih kepada teman-teman
praktisi. Jika ada kekurangan dari apa yang saya sampaikan, mohon ditunjukkan.
Salam Gigih Maju
* * * * * * * * * * * * *
Pengalaman Ratna
Perkenalkan nama saya Ratna, praktisi dari Jakarta. Saya merasa senang bisa hadir di
sini berbagi pengalaman dengan teman-teman praktisi dari seluruh Indonesia dan dari
negara lain. Kesempatan untuk berkumpul seperti ini merupakan suatu hal yang
sangat berharga bagi saya.
13
Saya mendapatkan Fa pada awal tahun 2006. Dalam waktu yang singkat Fa begitu
menyatu dalam diri saya dan begitu banyak hal yang luar biasa yang saya dapatkan
dalam perjalanan Xiulian saya. Saya berusaha menjalankan tiga permintaan Shifu
dengan sebaik-baiknya. Meskipun terkadang saya juga mengalami gangguan sehingga
Xiulian saya menjadi kendur dalam suatu jangka waktu. Tapi Shifu dengan belas
kasihnya yang sangat besar selalu mengingatkan saya dengan berbagai cara sehingga
saya bisa gigih kembali.
Klarifikasi fakta merupakan salah satu hal yang sangat penting yang harus dijalankan
oleh seluruh praktisi saat ini. Pada suatu hari saya membaca ceramah Shifu yang
mengatakan bahwa Partai Komunis China telah mengubah rakyat China begitu
mengerikan seperti hantu, dalam pikiran dan hati saya langsung terlintas betapa
menyedihkan rakyat China yang tidak bersalah. Dicuci otak dan dibentuk sehingga
seperti saat ini, padahal mereka merupakan kehidupan-kehidupan tingkat tinggi
dengan bakat dasar dan De yang besar, yang datang ke dunia ini demi Dafa.
Lewat beberapa hari setelah saya membaca ceramah Shifu tadi, saya mulai
mengalami kejadian-kejadian yang saya yakin merupakan pengaturan Shifu untuk
saya lalui dalam perjalanan klarifikasi fakta saya. Tanpa sengaja dalam perjalanan
menjemput anak saya sekolah, saya melihat papan reklame bahwa ada pameran
pengusaha-pengusaha China, langsung saya menyadari bahwa Shifu memberikan
kesempatan untuk saya melakukan klarifikasi terhadap mereka, maka besoknya saya
bersama dua teman praktisi datang ke sana dan bersama-sama membagikan Koran
Dajiyuan diselipkan Jiu Ping. Ternyata beberapa dari orang-orang China itu sudah
mengetahui tentang Falun Gong, mereka dengan ramah mau mendengar penjelasan
saya. Bahkan ada satu pria setengah baya yang mengancungkan jempol sembari
tersenyum melihat apa yang kami lakukan. Satu hal yang saya ingin utarakan di sini
bahwa kemampuan bicara Mandarin saya terbatas, tapi keberanian untuk berbicara
itu mengalir begitu saja karena dalam hati saya yakin Shifu selalu di samping saya
dan membantu saya.
Sejak saat itulah bisa dibilang setiap saya pergi melakukan pekerjaan Dafa atau dalam
kehidupan sehari-hari saya selalu dipertemukan dengan orang-orang China. Dan saya
berusaha untuk tidak melewatkan kesempatan untuk berbicara dengan mereka dan
memberitahukan fakta yang sesungguhnya tentang Falun Gong. Bisa dikatakan saya
juga mencari mereka, karena di Jakarta orang-orang China yang bekerja dan
membuka usaha cukup banyak, maka saya juga mendatangi tempat-tempat usaha
mereka memberikan brosur dan Jiu Ping.
Pernah pada saat saya menjaga pameran lukisan dua hari berturut-turut saya bertemu
dengan orang-orang China dan dalam pembicaraan dengan mereka, saya menyadari
bahwa banyak dari mereka mengetahui bahwa Falun Gong baik dan bahwa
pemerintah Komunis China mereka yang buruk. Namun terkadang juga saya bertemu
14
dengan mereka yang masih teracuni oleh kejahatan, dengan semampunya saya
berusaha menjelaskan yang sebenarnya, memberikan Jiu Ping untuk mereka baca dan
VCD klarifikasi. Dari pengalaman Dewa saya selama ini ada satu hal penting yang
saya sadari bahwa kita harus memperkuat Zheng Nian kita saat melakukan klarifikasi,
dengan Zheng Nian sikap mereka yang semula keras dan galak bisa berubah lunak
dan pada akhirnya banyak dari mereka mengatakan sebenarnya mereka tahu bahwa
Falun Gong adalah baik, hanya saja mereka begitu takutnya sehingga menutupi
kenyataan sebenarnya.
Saat saya memberikan Jiu Ping dan VCD klarifikasi kepada beberapa orang-orang
China yang bekerja di Jakarta, mereka meminta saya kembali menemui mereka
karena mereka ingin mengembalikan lagi setelah mereka membaca dan
menontonnya. Mereka berkata tidak berani untuk membawa pulang ke negaranya
karena pasti akan langsung ditangkap. Pernah saya memberikan brosur serta Jiu Ping
ke satu orang China yang berprofesi sebagai pengajar musik, dia juga merasa cemas
menerimanya, lalu bertanya pada saya, apakah saya bisa menjamin dia bila
membawa pulang buku ini tapi tidak akan ditangkap polisi, dengan yakinnya saya
menjawab, apa yang saya berikan adalah suatu hal yang sangat sangat baik, Dewa
pasti akan melindungi anda. Sesaat dia terdiam namun tak lama kembali bertanya,
Dewa apakah itu? Ternyata orang-orang China itu benar-benar tidak mengerti tentang
keberadaan Dewa, Komunis China begitu jahatnya telah menghapus makna itu,
sehingga tidak heran kondisi manusia di China sudah dalam taraf yang menyedihkan.
Namun ada juga sebagian dari mereka yang sudah memiliki keyakinan, seperti
pemeluk agama Kristiani, sehingga berbicara dengan orang-orang ini lebih mudah
karena mereka juga merasakan bahwa agama merekapun ditindas di negaranya
sendiri.
Pernah juga di saat saya membagikan brosur di suatu tempat, saya memberikan
brosur berbahasa Indonesia kepada satu orang China, saya tidak menyadari
sebelumnya ternyata dia kembali menghampiri saya dan mengembalikan brosur
tersebut lalu menanyakan apakah saya memiliki brosur dalam bahasa Mandarin
karena dia tidak bisa membacanya, saya dengan senang hati segera memberikan
brosur Mandarin kepadanya beserta Jiu Ping dan VCD. Bisa dibayangkan masih begitu
banyak orang-orang di luar sana terutama orang-orang China yang ingin mengetahui
fakta yang sebenarnya dan mengharapkan pertolongan kita. Ada satu kalimat yang
bagi saya tidak boleh lupa untuk diucapkan kepada mereka, tolong kalian ingat selalu
bahwa Falun Dafa adalah baik. Sebaris kalimat yang sangat luar biasa dan biasanya
setelah saya mengucapkannya mereka seperti tersadar dan menganggukkan kepala.
Satu hal yang harus kita perhatikan bahwa kita harus memperlakukan diri kita sebagai
orang Xiulian dimanapun kita berada. Maka dari itu terutama di saat kita
mengklarifikasi fakta, kita harus menunjukkan keramahan dan kebaikan kita terhadap
mereka, meskipun dalam kondisi mereka tidak menerima penjelasan kita, atau
bahkan memarahi kita, kita tetap harus tersenyum dan memperlihatkan bahwa Dafa
15
adalah baik, Dafa membuat kita menjadi orang yang benar-benar baik, sehingga
mereka akan menilai dengan sendirinya dari tindak tanduk kita. Ada satu pengalaman
di mana saya mengklarifikasi fakta ke dua orang ibu dari China yang anak-anaknya
satu sekolah dengan anak saya. Dari pertama saya memberikan brosur mereka tidak
mau menerima, bahkan langsung menjauhi saya. Setiap kali berpapasan dengan saya
mereka membuang muka, namun saya tidak pantang mundur. Saya selalu tersenyum
dan menyapa mereka setiap bertemu. Dan setiap di dekat mereka, saya selalu
memancarkan Zheng Nian, sehingga pada akhirnya mereka mulai bersikap baik dan
ramah. Sehingga pada suatu hari mereka mau berbicara dan mendengarkan
penjelasan saya mengenai Falun Gong.
Saat membaca ceramah Shifu tahun 2008 di New York yang lalu, beberapa baris
kalimat yang begitu mengena di hati saya yaitu Shifu berkata bahwa “. . peningkatan
anda adalah nomor satu, tanpa peningkatan anda apapun tidak ada yang patut
dibicarakan, juga tidak patut membicarakan penyelamatan makhluk hidup. Tanpa
peningkatan anda, tanpa anda mencapai kesempurnaan, makhluk hidup yang anda
selamatkan hendak pergi ke mana? Siapa yang mau menerima?” Karena terkadang di
saat kita sibuk dengan pekerjaan membuktikan kebenaran Fa, kita sering lupa untuk
mengkultivasi diri kita sendiri, akhirnya apapun yang dikerjakan menjadi tidak berjalan
dengan lurus. Maka dari itu sesibuk apapun, tiga hal yang Shifu minta harus tetap
saya jalankan dengan sebaik-baiknya.
Di atas merupakan sebagian dari pengalaman saya dalam melakukan klarifikasi fakta,
saya menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus saya perbaiki dan
jalan yang saya lalui selanjutnya harus dilakukan dengan lebih baik lagi. Terima kasih
Shifu dengan belas kasihnya selalu membimbing Xiulian saya selama ini.
* * * * * * * * * * * * *
Pengalaman Luh Gede Sri Bakti Asih
Salam kepada Shifu yang terhormat,
Salam kepada semua rekan praktisi,
Nama saya Luh Gede Sri Bakti Asih, usia 13 tahun, kelas III SMP. Saya mendapatkan
Fa lima tahun yang lalu bersama orang tua saya.
Setelah belajar Falun Dafa banyak perubahan yang terjadi pada diri saya, terutama
masalah kesehatan. Semenjak berlatih Falun Dafa saya tidak pernah lagi berobat ke
dokter, Falun Dafa benar-benar mengubah saya, baik jiwa dan raga. Berikut adalah
beberapa pengalaman serta pemahaman saya selama berlatih dan berkultivasi Falun
Dafa.
Menghilangkan Kebiasan Menonton Televisi dan Memasang Poster-poster di
Kamar
16
Setelah lama belajar Fa saya baru menyadari bahwa menonton televisi adalah tidak
baik. Kebanyakan acara di televisi bisa mengganggu Xinxing seseorang, khususnya
berita kriminal dan sinetron. Saya sempat terlena dengan semua ini, sampai-sampai
saya bertengkar dan berkelahi dengan adik saya gara-gara memperebutkan channel
televisi. Saya menjadi lupa kalau saya adalah seorang praktisi Dafa. Saya mudah
terpikat oleh acara-acara yang ada di televisi karena saya kurang dalam belajar Fa.
Ayah saya menyadari kalau saya mempunyai keterikatan menonton televisi. Beberapa
kali ayah memindahkan televisi ke atas almari agar saya dan adik tidak bisa
menonton. Saya dianjurkan lebih banyak belajar Fa. Lama saya memahami tindakan
ayah, saya hanya menganggap beliau tidak senang saya banyak menonton televisi.
Karena saya belum mengerti maksud ayah, saya merengek terus agar TV diturunkan.
Saya berjanji akan mau belajar Fa dengan baik jika TV diturunkan. Ayah saya tidak
mengijinkan, sebab saya mau belajar Fa karena ada syarat. Karena terus merengek,
ibu saya merasa kasihan. Ibu membantu saya menurunkan TV tanpa sepengetahuan
ayah. Saya sangat senang karena bisa nonton televisi lagi.
Malam hari, sepulang ayah dari tempat kerja, ayah melihat TV sudah diturunkan. Ayah
tidak menegur saya karena ibu terlebih dulu menjelaskan kepada ayah bahwa saya
mau berubah dan rajin membantu orang tua. Setelah dilihat beberapa hari saya juga
tidak ada perubahan, akhirnya TV itu diangkat lagi oleh ayah ke atas almari dan
berpesan tidak ada siapa pun yang boleh menurunkan TV itu tanpa sepengetahuan
ayah.
Walau dinaikkan lagi, saya juga belum menyadari. Saya menggunakan jurus ampuh
saya merengek-rengek kepada ibu, agar mau membantu saya menurunkan TV.
Akhirnya ayah saya kasihan juga, lalu TV diturunkan lagi. Hal ini terus berlangsung
sampai beberapa kali. Selain itu saya juga gemar menempelkan poster-poster favorit
saya di dinding kamar. Adik saya juga terpengaruh untuk ikut mengoleksi gambar-
gambar dari film favoritnya. Karena lama saya tidak bisa menyadari, akhirnya ayah
menunjukkan isi ceramah Shifu pada Lokakarya Kreasi Seni Lukis 21 Juli 2003 di
Washington DC, Guru berkata: “Coba anda sekalian pikirkan, manusia mempunyai
karma, kalian adalah pengikut Dafa semuanya tahu, segala yang digambar oleh
manusia selalu membawa unsur-unsur dari pelukisnya sendiri. Dalam karya seorang
seniman, segala keadaan pribadinya beserta segala keadaan dari orang yang dilukis
selalu terbawa di dalam lukisan itu. Seorang manusia biasa menggambar sebuah
garis, saya akan tahu orang ini adalah orang apa, dia mengidap penyakit apa, berapa
besar karmanya, keadaan pikirannya, keadaan keluarganya dan lain-lain. Sedangkan
orang yang digambar juga sepenuhnya menampilkan segala pikiran dan segala unsur
yang terbawa oleh tubuhnya di dalam lukisan, termasuk besar kecilnya karma. Siapa
saja yang memasang lukisan dari gambar tokoh tersebut di rumah, maka karma dari
tokoh dalam lukisan juga tersebar keluar dari lukisan, benda seperti ini dipasang di
rumah, orang yang memasang itu apakah mendapat keuntungan? Atau menderita
kerugian? Karma dapat tersebar, ia berkaitan dengan orang tersebut, dengan tiada
hentinya tersebar ke dalam rumah orang yang memasang lukisan. Manusia tidak
17
dapat melihat hubungan keterkaitan benda-benda, sesungguhnya manusia juga dapat
merasa tidak nyaman.”
Setelah saya dapat memahami ceramah Shifu, saya lepas poster-poster yang saya
pasang di dinding kamar. Saya juga menguatkan niat saya untuk tidak menonton TV
lagi. Adegan-adegan yang ada di TV sungguh mempengaruhi saya. Setiap saat ingin
mengetahui kelanjutan ceritanya. Lebih-lebih acara sinetron, tanpa sadar saya telah
mengembangkan rasa suka dan tidak suka terhadap tokoh-tokoh dalam sinetron
tersebut. Tanpa sadar saya telah mengagumi dan mengakui tokoh tersebut. Saya
praktisi Dafa, apa pantas saya mengagumi mereka? Saya tidak tahu berapa banyak
karma yang dimiliki oleh tokoh tersebut. Kalau seandainya tokoh tersebut terus
melekat di dalam hati saya, bukankah karmanya akan mempengaruhi Xiulian saya?
Kenapa Qing yang begitu berat saya baru menyadarinya?
Akhirnya saya memutuskan untuk tidak menonton TV lagi, kemudian acara nonton TV
saya gantikan dengan menonton video-video gala dan pawai. Waktu-waktu senggang
saya, sekarang saya gunakan untuk lebih banyak belajar Fa dan melakukan pekerjaan
Dafa. Belakangan ini saya mulai aktif mengikuti belajar Fa bersama dengan para
praktisi dewasa.
Berkat belajar Fa dengan gigih, prestasi saya di sekolah terus meningkat. Dulu saya
tidak pernah mendapat juara kelas apalagi juara umum. Sekarang saya terus meraih
juara umum di sekolah. Inilah kemuliaan Falun Dafa yang sudah saya rasakan selama
ini.
Sering Diperlakukan Tidak Baik oleh Teman-teman di Sekolah
Beberapa teman sekolah, suka mengejek dan menjaili saya. Selain saya, teman-teman
yang lain juga sering mereka kerjain. Saya juga sempat dipalak atau dimintai uang
oleh mereka, tapi saya tidak bersedia memenuhi permintaan mereka, kemudian
mereka merebut aksesoris saya lalu menghancurkannya. Saya kurang tahu mengapa
mereka berbuat begitu kepada saya, mungkin mereka iri terhadap prestasi saya.
Suatu hari saya memakai jaket ke sekolah. Begitu pelajaran dimulai, saya
menyimpannya di kolong bangku sekolah. Pada saat bell istirahat berbunyi, saya
bersama teman lainnya meninggalkan kelas pergi ke kantin. Namun beberapa teman
yang suka usil ini masih ada di dalam kelas. Selain mereka, ada seorang teman lain
juga tidak meninggalkan kelas. Sekembali dari kantin, saya telah menemukan jaket
dan seluruh isi kotak pensil saya hilang. Menurut seorang teman yang tidak
meninggalkan kelas, sekelompok teman yang suka usil kepada saya telah membuang
isi kotak pensil saya ke semak-semak melalui jendela dan menyembunyikan jaket
saya.
Karena saking seringnya saya diperlakukan seperti itu, kesabaran saya saat itu benar-
benar habis, saya menangis. Karena tidak bisa membendung rasa marah, saya
membentak-bentak mereka, mereka tetap tidak mau mengaku. Setelah bell pulang
18
sekolah berbunyi, mereka akhirnya mengaku dan meminta maaf kepada saya serta
mengembalikan jaket yang mereka sembunyikan.
Sampai di rumah, saya menceritakan semua kejadian tersebut kepada ibu. Ibu
menegur saya agar lain kali tidak seperti itu lagi. Seharusnya saya berterima kasih
kepada mereka, bahkan harus tersenyum saat diperlakukan tidak adil. Setelah
kejadian itu, saya mulai bisa memahami dan mengubah sikap saya.
Setelah satu minggu berlalu mereka membuat ulah lagi. Saya diejek oleh mereka dan
salah satu dari mereka memukul saya. Lalu saya ingat kata-kata Guru di dalam buku
Zhuan Falun bahwa “. . dipukul tidak membalas, dicaci juga tidak membalas.”
Setelah saya mengingat kata-kata Guru, saya pun mengucapkan terima kasih di
dalam hati dan tersenyum kepada mereka. Lalu tanpa disadari mereka meminta maaf
kepada saya. Saya tidak menyalahkan mereka, bahkan saya sempat mencari ke
dalam, mengapa mereka berlaku seperti itu? Mungkin di kehidupan yang lalu saya
pernah memperlakukan mereka seperti itu. Sampai saat ini mereka tidak pernah lagi
memperlakukan saya tidak baik. Bahkan mereka yang dulunya sering iri dengan
prestasi saya, sekarang malah mendukung saya untuk terus menjadi juara di sekolah.
Mimpi sedang Mengklarifikasi Fakta
Pada suatu malam, saya bermimpi berada dalam sebuah gedung bertingkat sedang
mengklarifikasi fakta bersama dengan para praktisi lainnya. Pada saat menyebarkan
materi klarifikasi fakta, ada orang yang menerima dan ada yang menolak.
Setelah lama mengklarifikasi fakta, ada seorang petugas berlari dan dia berkata,
“kebakaran…kebakaran…kebakaran…!” Saat itu saya dan semua rekan-rekan praktisi
sama sekali tidak panik dan hanya mengatakan “Falun Dafa Hao…!!! Falun Dafa
Hao…!!!” Lalu saya dan semua praktisi berjalan keluar lewat jendela, dan
menyeberang melalui kabel listrik.
Saya merasa aneh, berjalan di atas kabel listrik seperti berjalan biasa di atas tanah.
Setelah saya dan semua praktisi tiba di tempat parkir, gedung itu pun meledak.
Orang-orang yang menolak menerima brosur ikut musnah bersama dengan gedung
tersebut.
Saya mencoba memahami mimpi saya, selama ini saya kurang Fa Zheng Nian dan
mengklarifikasi fakta. Itu merupakan isyarat dari Guru untuk lebih rajin Fa Zheng Nian
dan mengklarifikasi fakta. Guru selalu berkata kepada kita agar melakukan tiga hal
dengan baik, yang merupakan tuntutan sebagai seorang praktisi Dafa di masa
pelurusan Fa. Kita harus lebih banyak menyelamatkan orang-orang dengan
mengklarifikasi fakta, mengungkap kebenaran Dafa kepada orang-orang di dunia.
Demikian pengalaman saya, jika ada kata-kata yang kurang tepat mohon diluruskan.
Salam kepada Shifu yang terhormat,
19
Salam kepada semua rekan praktisi.
* * * * * * * * * * * * *
Mengetuk Nurani Pejabat
Salam hormat kepada Shifu,
Dan Salam hormat kepada teman–teman praktisi.
Saya adalah seorang praktisi dari Bali. Saya pertama kali mendengar nama Falun Dafa
pada tahun 2002. Saat itu seorang teman yang menjadi praktisi Falun Dafa
mengatakan pada saya : “Kalau kamu ingin sehat maka ikutlah berlatih Falun Dafa”.
Saat itu saya tidak begitu memperhatikan ucapan teman saya tersebut. Sampai
akhirnya pada tanggal 1 Pebruari 2007. Ketika saya jalan–jalan di lapangan Bajra
Sandhi Denpasar, saya melihat sekelompok orang berbaju kuning sedang berlatih
senam di teras timur monumen Bajra Sandhi. Saya berpikir apakah ini Falun Dafa
sebagaimana yang dimaksud oleh teman saya pada tahun 2002 tersebut. Saya lalu
mendekat memasuki arena orang–orang yang sedang berlatih. Saya kemudian
didekati oleh salah seorang praktisi, dan ketika saya mengatakan bahwa saya
berminat untuk ikut latihan, praktisi tersebut langsung melatih saya. Mulai saat itu
saya lalu menekuni latihan Falun Dafa.
Nama saya : Nyoman Liper. Umur saya saat ini 63 tahun. Pendidikan saya hanya
sampai di Sekolah Rakyat enam tahun, sekolah yang sederajat dengan Sekolah Dasar
sekarang. Saya adalah pensiunan pegawai Telkom. Status saya di Telkom adalah
Sopir. Status ini saya jalani sejak awal menjadi pegawai sampai saya pensiun, lebih
kurang selama 27 tahun. Tugas saya pada awalnya adalah melayani para karyawan
yang melakukan dinas keluar kota. Kemudian oleh perusahaan, saya ditugaskan untuk
melayani para pejabat Telkom, baik pejabat tertinggi di Telkom Bali maupun pejabat–
pejabat Kantor Pusat yang kebetulan datang berkunjung ke Bali. Saya tidak hanya
terbatas melayani pejabat-pejabat Telkom tersebut saja, tetapi juga keluarganya,
istrinya, anak-anaknya dan juga orang tuanya.
Sebagai seorang sopir pejabat, dalam menempatkan diri, saya harus selalu sadar
dengan status saya. Saya setiap saat harus sadar bahwa status dan pendidikan saya
rentangnya sangat jauh dengan status dan pendidikan pejabat yang saya layani. Saya
harus bisa menempatkan diri agar tidak menyinggung perasaan pejabat yang saya
layani. Saya harus berlaku sopan, seringkali harus ekstra sopan. Malah kadang–
kadang terkesan bahwa saya sepertinya orang yang rendah diri. Selama dua puluh
tujuh tahun saya harus berlaku seperti itu. Dan ternyata ini berpengaruh pada
karakter saya. Saya telah terbentuk menjadi orang yang kurang percaya diri dan
peragu. Karakter seperti ini juga muncul saat saya berhadapan dengan orang-orang di
masyarakat.
20
Setelah saya menjadi praktisi, saya berusaha agar setiap hari berlatih. Saya juga
berusaha belajar Fa serajin mungkin, dan saya masuk dalam kelompok belajar Fa yang
ada ditempat saya berlatih. Dari belajar berkelompok tersebut saya memperoleh
pemahaman bahwa di samping kita belajar, berlatih, dan Zheng Nian, masih ada satu
lagi kewajiban yang harus dijalani seorang praktisi pada masa Pelurusan Fa ini yakni
melakukan klarifikasi.
Pertama kali saya melakukan klarifikasi adalah pada waktu diadakan kegiatan
klarifikasi secara berkelompok. Pada kegiatan itu kami melakukan klarifikasi dari satu
toko ke toko di sepanjang jalan–jalan utama di kota Denpasar. Kami tidak hanya
berklarifikasi memperkenalkan Falun Dafa saja, tetapi juga disertai dengan memohon
dukungan dari orang–orang yang diklarifikasi. Dukungan dari mereka diwujudkan
dalam bentuk tanda tangan di atas Formulir Petisi Sejuta Tanda Tangan Global. Isi
petisi tersebut meminta agar rejim Komunis China menghentikan penyiksaan terhadap
praktisi Falun Gong sebelum pesta Olimpiade berlangsung.
Klarifikasi dilakukan berkelompok. Masing–masing kelompok terdiri dari paling sedikit
dua orang praktisi. Saya satu kelompok dengan seorang praktisi yang sepertinya
belum begitu berpengalaman melakukan klarifikasi. Saat itulah muncul kembali
karakter saya yang tidak percaya diri. Saya merasa ragu apakah saya akan mampu
melakukan klarifikasi. Namun mungkin karena ada teman pendamping, akhirnya saya
berpikir, saya harus menunjukkan pada teman saya, bahwa saya mampu melakukan
klarifikasi. Saya menghapus keragu–raguan saya, dan dengan kemampuan yang
seadanya saya melakukan klarifikasi dari satu toko ke toko yang lain.
Dengan tersendat–sendat kami berpindah dari satu toko ke toko berikutnya. Akhirnya
pekerjaan klarifikasi dapat kami selesaikan. Hasilnya menurut pendapat saya tidak
terlalu menggembirakan, saya merasa tidak memperoleh dukungan tanda tangan
yang maksimal dari orang–orang yang kami temui. Selesai berklarifikasi, saya duduk
dengan hati yang tenang. Saya mengingat–ingat kembali pekerjaan klarifikasi yang
baru saja selesai saya lakukan. Saya merasa telah melakukan pekerjaan yang cukup
besar dalam hidup saya. Dan tiba–tiba saja saya tersadar, bahwa barusan telah terjadi
keanehan yang terjadi pada diri saya. Saya ternyata mampu menghadapi orang–
orang dengan hati yang ringan saat berklarifikasi. Dafa begitu agung, ia telah
memberi kekuatan dan keberanian pada diri saya. Saya yakin, saya tidak akan
mungkin melakukan pekerjaan semacam ini jika dilakukan sebelum saya berkultivasi
Falun Dafa.
Klarifikasi berikutnya juga dilakukan secara berkelompok ke rumah-rumah penduduk,
saya mulai lebih bisa menyesuaikan diri. Setelah klarifikasi berkelompok, dilakukan
klarifikasi secara pribadi. Klarifikasi kali ini ditujukan pada para pejabat pemerintah
dan disertai pengumpulan tanda tangan mereka. Setiap pejabat diharapkan untuk
memberikan dukungan tanda tangan dalam satu formulir, tidak berkelompok seperti
saat klarifikasi yang saya lakukan sebelumnya. Kami menyebut formulir petisi ini Petisi
21
VIP. Bagi saya klarifikasi yang harus saya jalani kali ini adalah klarifikasi yang sangat
luar biasa. Betapa tidak, saya diminta melakukan klarifikasi sendirian kepada para
pejabat, tanpa didampingi seorang temanpun. Ya harus sendirian.
Saya betul–betul terkejut diberi tugas ini. Lebih–lebih teman–teman bercerita bahwa
melakukan klarifikasi pada para pejabat sangat sulit. Sulit untuk bertemu dan juga
sulit untuk mendapatkan tanda tangan. Tiba–tiba saja saya merasa diri saya menjadi
kecil. Saya merasa diri saya seperti kembali menjadi sopir yang melayani pejabat.
Saya merasa takut, ragu–ragu dan tidak percaya diri.
Mungkin koordinator klarifikasi bisa menangkap ketakutan dan keraguan yang
terpancar pada wajah saya. Ia langsung mencoba memompa keberanian saya. Dan
pada saat berikutnya ia menunjukkan Ceramah Shifu di New York 20 April 2003.
Diceramah itu Shifu mengatakan : “Saya sering mengatakan, kita tidak mengejar
perolehan atau kehilangan dalam dunia, bukankah demikian? Saya melakukan suatu
hal paling mengutamakan proses, karena didalam proses tersebut dapat membuat
orang-orang mengenal fakta sebenarnya, didalam proses dapat menyelamatkan
orang-orang di dunia, didalam proses dapat menyingkap fakta sebenarnya”. Dari
ceramah ini saya memperoleh pemahaman, bahwa dalam melakukan pekerjaan Dafa
yang paling penting adalah melakukan proses atas pekerjaan itu sendiri, dan jangan
terikat akan hasil dari pekerjaan tersebut. Ceramah ini tiba–tiba saja mengungkap
latar belakang rasa takut yang tumbuh pada diri saya. Ya, saya sebenarnya takut
karena merasa tidak akan mampu untuk memperoleh tanda tangan para pejabat.
Saya kemudian berpikir, jika Shifu mengatakan yang terpenting adalah proses, lalu
apa yang mesti saya takutkan?
Ia juga menunjukkan ceramah yang lain, yakni ceramah Shifu di Sanfransisco 5
Nopember 2005. Disitu tertulis : “Hadapi semua yang ada di depan mata anda
selayaknya orang Xiulian, maka apapun dapat berhasil dilewati (tepuk tangan). Anda
seyogianya berpikir, jika seorang Dewa menghadapi masalah seperti ini bagaimana
dia menyikapi? Di saat anda tidak berhasil melewati, maka anda cobalah berpikir
secara demikian, anda lewati secara demikian, sikapilah secara demikian.”
Cuplikan ceramah ini begitu luar biasa. Ceramah ini mampu menghapus keraguan
saya dan menumbuhkan rasa percaya diri saya. Ya saya adalah orang Xiulian, saya
tidak semestinya berkarakter ragu dan tidak percaya diri.
Oleh koordinator klarifikasi saya diberi tugas untuk melakukan klarifikasi pada lima
orang pejabat. Hari pertama saya menghadap Kepala Kantor Keluarga Berencana dan
Kepala Kantor Statistik. Saat saya datang saya tidak bisa bertemu mereka, karena
mereka sedang dinas luar. Kepada Kepala Bagian Tata Usaha Kantor tersebut saya
mengatakan bahwa saya akan kembali esok hari. Kepala Bagian Tata Usaha Kantor
Statistik malah menawarkan pada saya untuk menitipkan Brosur dan Petisi Sejuta
Tanda Tangan kepadanya. Ia berjanji akan menyerahkannya jika Kepala Kantor
22
Statistik sudah datang dari dinas luar. Saya setuju dan meyerahkan Brosur, Jurnal dan
Formulir Petisi kepada beliau.
Keesokan harinya pertama–tama saya menghadap Kepala Kantor Statistik. Kepada
beliau saya menguraikan apa itu Falun Dafa, bahwa Falun Dafa mampu menyehatkan
tubuh dan membentuk orang menjadi baik. Saya juga menginformasikan bahwa
praktisi Falun Dafa yang di China sampai saat ini masih juga ditindas, semata-mata
karena Partai Komunis China merasa takut kekuasaannya akan ‘terancam’ jika Falun
Dafa dibiarkan terus berkembang. Saya kemudian menyampaikan permohonan pada
beliau, untuk bersedia mendukung penghentian penindasan terhadap praktisi Falun
Dafa di China, dengan membubuhkan tandatangan beliau pada formulir Petisi VIP.
Sambil tersenyum beliau berkata : “Saya sudah sering kali membaca tentang Falun
Dafa, dan saya bersimpati dengan perjuangan anda untuk menghentikan penindasan
terhadap praktisi Falun Dafa di China. Petisinya sudah saya tanda tangani kemarin
dan sekarang Bapak bisa minta pada Kepala Bagian Tata Usaha saya”. Saya kaget
mendengar ucapan beliau, begitu gampang beliau membubuhkan tandatangannya.
Saya kemudian mengucapkan terimakasih dan mengambil Petisi tersebut. Saya
melihat ke Formulir Petisi VIP, ternyata beliau juga menulis Jabatan beliau. Luar biasa.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Statistik. Beliau
juga bersimpati dengan perjuangan praktisi Falun Dafa untuk menghentikan
penindasan terhadap praktisi Falun Dafa di China, dan menanda tangani formalir Petisi
VIP yang saya sodorkan pada beliau.
Selanjutnya saya ke Kantor Keluarga Berencana. Kepala Kantor menerima saya.
Seperti biasa, saya menjelaskan Falun Dafa dan penindasan terhadap praktisi Falun
Dafa di China, dan memohon dukungan tanda tangan beliau. Beliau bisa menerima
apa yang saya jelaskan, tetapi beliau mengatakan bahwa tidak bisa memberi tanda
tangan, karena tanda tangan beliau hanya untuk kegiatan yang berhubungan dengan
kantornya saja. Saya menjawab bahwa tidak menjadi masalah, pemberian tanda
tangan adalah bersifat sukarela, dan saya tetap mengucapkan terimakasih atas waktu
yang diluangkan beliau untuk saya.
Pejabat berikutnya yang harus saya temui adalah Camat Denpasar Barat, Kapolsek
Denpasar Utara dan Danramil Denpasar Barat. Kepada bapak Camat seperti biasa
saya jelaskan hal–hal yang menyangkut Falun Dafa dan saya juga mohon dukungan
tanda tangan beliau. Saat beliau membaca petisi, saya sempat memancarkan Zheng
Nian. Tanpa saya duga beliau menandatangani Petisi. Beliau lalu menyerahkan Petisi
tersebut pada saya, dan karena beliau belum mengisi nama dan Jabatan maka saya
menghubungi staf beliau. Mereka lalu melengkapinya dengan nama dan Jabatan
Camat dan membubuhkan stempel di atasnya.
23
Menemui Kapolsek saya tidak menemui kesulitan. Setelah saya menjelaskan maksud
kedatangan saya, dan setelah kami berdialog, saya menyodorkan formulir Petisi VIP.
Beliau membacanya dan secara spontan beliau membubuhkan tandatangannya
beserta jabatannya. Saya betul–betul kaget, beliau begitu gampang membubuhkan
tandatangannya.
Selesai di Kapolsek saya melanjutkan perjalanan saya ke Koramil. Saya tidak bisa
bertemu beliau karena beliau sedang dinas luar. Demikian juga hari berikutnya. Baru
pada hari ketiga saya bisa bertemu dengan beliau. Beliau menyambut saya dengan
begitu simpatik. Beliau mengajak saya ngobrol dengan ramah, dan setelah saya
selesai menjelaskan maksud kedatangan saya beliau berkata : “Kapolsek dan Camat
menelpon saya. Kami bertiga baru saja melakukan koordinasi dan menyimpulkan,
bahwa untuk menandatangani petisi, kami semestinya berkonsultasi dulu kepada
atasan kami masing–masing. Dan maaf saya tidak bisa memberi tanda tangan, dan
sesuai dengan pesan pak Camat dan Kapolsek, mohon petisi yang ditandatangani oleh
beliau dikembalikan melalui saya”. Saya kaget, saya tidak bisa berkata apa-apa, dan
tidak mungkin untuk menolak permintaannya. Formulir VIP dari Camat dan Kapolsek
saya serahkan pada beliau.
Keluar dari kantor Koramil, di atas sepeda motor yang saya naiki untuk pulang, saya
terus menerus bertanya dalam hati. Kenapa mereka berbuat seperti itu? Kenapa
mereka begitu gampang untuk menarik kembali dukungannya pada praktisi Falun
Dafa yang tertindas? Saya akhirnya menyimpulkan, alasan satu–satunya mereka
melakukan hal seperti itu adalah karena mereka manusia biasa. Ya, karena mereka
manusia biasa. Manusia biasa sangat kuat keterikatannya pada nama dan
kepentingan. Mereka menjadi takut tanpa alasan yang jelas, takut kalau tanda tangan
mereka pada Petisi bisa berdampak pada kehilangan jabatan. Ketakutan mereka
demikian kuat, sampai-sampai mereka terpaksa mengingkari hati nuraninya.
Saya sebenarnya menyayangkan sikap mereka yang tidak konsisten dengan apa yang
telah dilakukan sebelumnya, tetapi saya tidak terlalu mempersoalkannya. Bagi saya
yang terpenting bukanlah tanda tangan mereka, tetapi saya telah menjelaskan
dengan panjang lebar tentang Falun Dafa dan penindasan yang terjadi di China. Saya
telah melakukan proses klarifikasi sebagaimana yang diwajibkan pada saya. Seperti
yang diajarkan oleh Shifu, saya telah melakukan proses dan saya tidak perlu terikat
dengan hasil.
Demikian pengalaman saya, jika ada yang salah mohon diluruskan.
Denpasar, 29 Juni 2008
* * * * * * * * * * * * *
Jalur Pembuktian Kebenaran Dafa Melalui Pameran Lukisan
24
‘Sejati-Baik-Sabar’
Salam hormat kepada Shifu, salam kepada rekan-rekan praktisi.
Pada kesempatan ini saya hendak berbagi pengalaman pribadi saya, yang menuntun
saya menekuni jalur pembuktian kebenaran Dafa dan penyelamatan makhluk hidup
melalui Pameran Seni ‘Sejati-Baik-Sabar.’
Pelukis Aliran Abstrak yang Memperoleh Fa
Saya sebelumnya adalah seorang pengamat seni dan pelukis otodidak dari aliran
realis, surealis, semi abstrak hingga yang terakhir mengikuti aliran lukisan abstrak.
Saya terbiasa melukis dengan mengendurkan kesadaran utama, sehingga banyak
makhluk lainnya yang menggerakkan kesadaran serta kuas saya dan secara otomatis
hasilnya semakin abstrak, semakin tidak beraturan; walaupun di satu sisi banyak
pengagumnya. Seorang guru kebatinan pernah mengatakan bahwa di belakang tubuh
saya ada dewa. Ada pula orang yang melihat ‘sesuatu yang bergerak-gerak’ pada
lukisan saya, sehingga menjadi ketakutan.
Setelah memperoleh Dafa, saya banyak mendapatkan manfaat yang tak ternilai bagi
kesehatan jiwa raga serta memahami prinsip-prinsip alam semesta yang tidak akan
diperoleh oleh manusia biasa. Kemudian saya menyadari bahwa perjalanan seni lukis
saya dilihat dari prinsip Fa Shifu, cara melukis dan hasil lukisan saya betul-betul telah
menyimpang dari prinsip alam semesta ‘Sejati-Baik-Sabar.’
Suatu hari, ketika saya hendak melukis lagi seperti sediakala, saya merasa
“kemampuan saya” untuk melukis dengan melepas kendali kesadaran utama, telah
hilang. Guru telah memurnikan kembali jiwa saya dan menuntun saya kembali ke jalan
lurus, dan saya sadar apa yang selama ini saya kejar sebagai seorang seniman:
ketenaran nama dan kepentingan pribadi telah membuat saya lupa diri, kehilangan
arah dan terjerumus ke dunia yang penuh ilusi. Semua mentalitas demikian harus
dilepas, kalau tidak saya akan selalu menumpuk karma yang bergunung-gunung,
disamping itu perbuatan saya (melalui karya-karya lukisan saya) juga akan
mencelakakan dan merusak moral orang-orang yang mengagumi karya-karya saya.
Saat itu saya hanya berpikir: Saya sangat beruntung telah memperoleh Dafa, karena
Dafa adalah yang paling berharga, lebih berharga dari pada jiwa saya.
Beberapa Pengalaman Klarifikasi Fakta
Pada sebuah persiapan pawai di masa awal penyebaran Falun Gong di Jakarta, saya
ditugaskan untuk membuat spanduk-spanduk pawai. Saat itu medan lingkungan
persiapan pawai tidak baik atau kurang lurus, banyak praktisi yang merasa ragu. Saat
itu saya belum pernah membuat spanduk, sehingga timbul perasaan bingung.
Keangkuhan diri juga mengganggu: seorang pelukis yang pernah menjual karya-
25
karyanya ke ibu-ibu/istri menteri negara dan beberapa orang terkenal lainnya,
sekarang mengapa hanya menorehkan kuasnya untuk membuat spanduk pawai saja
tidak mampu. Tapi saya cepat sadar bahwa pikiran buruk itu harus disingkirkan dan
pikiran lurus harus diperkuat, saya harus melakukan porsi yang menjadi tanggung
jawab saya dengan baik; akhirnya pembuatan spanduk lancar dan pawainya juga
sukses.
Begitu pula ketika saya turut membagikan Koran Dajiyuan dalam skala besar, di benak
sempat timbul keluhan, pikiran yang mempertanyakan pekerjaan yang sesungguhnya
mulia ini. Tentu saja, sejalan dengan pikiran yang tidak lurus, hasil yang diperoleh
juga tidak baik. Banyak orang menolak koran dari tangan saya. Setelah saya
meluruskan diri, saya merasakan perubahan pada sikap orang-orang, mereka sambil
tersenyum menerima koran-koran yang saya sebarkan.
Pada saat persiapan pameran lukisan keliling di Sumatera yang serba mendadak, 3
hari sebelum pergi ke Sumatera, kami baru memesan 36 lukisan dan juga 36
bingkainya di tempat yang berbeda. Pemilik galeri bingkai kami desak untuk
menyelesaikan 36 bingkai dalam waktu 3 hari. Pemilik galeri bingkai bertanya pada
saya: “Kapan rencana pamerannya?” dan saya jawab, “Empat hari lagi dan hari ketiga
kami sudah harus berangkat ke Sumatera.” Saat itu kebetulan kami punya liburan
hanya 2 minggu sementara harus mengadakan pameran di 4 kota di Sumatera yang
jaraknya lumayan jauh, yaitu: Jambi, Pekan Baru, Palembang dan Lampung. Pemilik
galeri tersebut sangat heran mendengar rencana kami dan berkata: “Berani sekali
menjalani pameran di 4 kota dan juga lukisannya belum selesai dibingkai,” Saya
menjawab: “Kami bermodalkan keyakinan yang kuat bahwa pameran kami pasti
terlaksana.” Dan akhirnya pesanan lukisan, bingkai, dan pameran di empat kota
Sumatera terlaksana sesuai dengan rencana.
Walaupun banyak rintangan dan cobaan besar yang kami hadapi dalam melaksanakan
pameran keliling di Sumatera, hal-hal tersebut tidak menggoyahkan tekad para
praktisi yang turut serta, karena hal-hal tersebut kami anggap sebagai hal yang kecil,
sehingga semua ujian dapat dilewati dengan baik. Dan saya senantiasa mengingat Fa
Shifu yang saya pahami sebagai berikut: “. .jika masalah kecil kita anggap besar,
maka masalahnya jadilah besar; jika masalah besar kita anggap kecil, maka
masalahnya jadilah kecil.”
Dari peristiwa ini saya semakin memahami artikel Shifu tanggal 01 September 2004 -
“Lepaskan Hati Manusia, Selamatkan Manusia di Dunia”:
“Apa pun yang kita lakukan janganlah menggunakan hati manusia, karena dengan
hati manusia tidak akan bisa menyelamatkan manusia, Sang Sadar-lah yang bisa
menyelamatkan manusia, karena Sang Sadar tidak memiliki hati manusia.”
Pemahaman Baru Mengenai Pameran Lukisan ‘Sejati-Baik-Sabar’
26
Dari sejarah yang telah lampau–melalui banyak belajar Fa, saya menyadari bahwa apa
pun yang diciptakan dan terjadi di alam semesta ini merupakan persiapan bagi
datangnya pelurusan Fa. Terbentuknya Triloka, dinasti demi dinasti yang silih
berganti, datangnya para Sang Sadar seperti Yesus, Sakyamuni; termasuk dalam skala
yang lebih kecil, apa yang telah saya jalani dan pelajari terutama di bidang seni lukis,
tentu juga dipersiapkan untuk pelurusan Fa. Banyaknya rintangan dan cobaan hidup
telah menempa diri dan membuat saya semakin matang serta semakin memahami
kebenaran Fa Shifu maupun makna pelurusan Fa ini. Namun meskipun menyadari,
tetapi saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan secara konkret di bidang seni lukis
ini.
Sejak menjadi praktisi, saya jarang sekali berhubungan dengan kalangan seniman dan
pengamat seni, tidak seperti sebelumnya, benak saya dipenuhi dengan hal-hal yang
berhubungan dengan seni modern. Setelah banyak belajar Fa, pandangan hidup
banyak berubah, apa yang saya temui dan apa yang saya kerjakan selalu
dihubungkan dengan Fa Shifu sehingga apa yang saya kerjakan setiap harinya selalu
berhubungan dengan tiga hal yaitu: belajar Fa, memancarkan pikiran lurus, dan
klarifikasi fakta.
Ketika “Ceramah Fa di Lokakarya Kreasi Seni Lukis 2003” dipublikasikan, saya merasa
inilah jalur yang telah Shifu atur untuk saya. Menyadari sepenuhnya semua
pengalaman hidup saya yang penuh pengembaraan, pengejaran ketenaran, jatuh
bangun di bidang seni lukis adalah dipersiapkan untuk hari ini–saat datangnya Shifu
meluruskan Fa. Semua ini memberikan saya suatu pemahaman dan tanggung jawab
yang mendalam akan pentingnya kembali meluruskan kesenian umat manusia melalui
Pameran Seni Lukis Keliling ‘Sejati-Baik-Sabar.’
Shifu berkata dalam Ceramah Fa di Lokakarya Kreasi Seni Lukis tersebut:
“Moralitas manusia akan sedikit terjadi perubahan dalam periode yang berbeda.
Moralitas manusia mempengaruhi kesenian manusia, dan kesenian sebaliknya juga
mempengaruhi manusia. Anda sekalian telah melihat, kesenian dewasa ini, ada
banyak merupakan sesuatu yang dihasilkan di bawah kendali kesadaran modern,
sedangkan manusia modern sudah jauh melampaui lingkup dan standar moralitas
yang seharusnya dimiliki oleh umat manusia, dengan demikian apa yang disebut
kesenian yang dihasilkan itu sudah bukan lagi kebudayaan.”
Dalam ceramah yang sama, Shifu mengutarakan:
“Jika manusia memandang sesuatu yang buruk sebagai yang indah, maka moralitas
manusia telah punah.”
Dari kutipan Ceramah Shifu tersebut saya memahami melalui kesenian kita dapat
meningkatkan moralitas umat manusia, sementara perkembangan kesenian
dipengaruhi oleh para seniman. Saya berpikir merupakan tanggung jawab para
praktisi yang berkecimpung ataupun yang memiliki minat dalam bidang seni untuk
27
mengubah pola pikir para seniman agar kembali memahami apa itu seni budaya
manusia yang sesungguhnya dan ortodoks.
Baru-baru ini, Himpunan Dafa di seluruh dunia antara lain diminta agar mendorong
Pameran Seni Lukis Keliling ‘Sejati-Baik-Sabar’ di negaranya masing-masing, dimana
rekan-rekan praktisi kemudian memberikan kepercayaan kepada saya untuk menjadi
koordinator pameran seni lukis. Dan saya berpikir penunjukan sebagai koordinator
bukanlah suatu kebetulan.
Ketentuan baru dari Artists Center menekankan agar pameran seni lukis ini
dilaksanakan secara lebih serius, profesional dan penuh tanggung jawab, tidak seperti
pameran lukisan sebelum-sebelumnya, yang terutama lebih menekankan pada
klarifikasi fakta, tetapi sekarang sungguh-sungguh bertujuan untuk meluruskan
kesenian umat manusia serta meluruskan moralitas manusia melalui seni lukis.
Setelah memperoleh pemahaman baru ini, saya mulai lagi berhubungan dengan
kalangan seniman dan pengamat seni dengan tujuan untuk memperkenalkan
kesenian ortodoks kepada mereka, karena para seniman inilah yang memegang peran
dalam membentuk kesenian umat manusia; agar mereka mengetahui apa itu
kesenian yang berkualitas tinggi, kembali melukis dengan menggunakan jiwa yang
tulus murni dan moralitas tinggi.
Dari pengalaman berdiskusi dengan seniman-seniman, banyak dari mereka
beranggapan apa yang kami jelaskan belum pernah mereka dapatkan melalui studi
formal ataupun non-formal.
Pada kesempatan yang baik ini, di saat rekan-rekan berkumpul dalam jumlah besar,
saya hendak menggugah kepedulian rekan-rekan sekalian untuk turut berpartisipasi
mensukseskan kegiatan ini, karena hal ini sangat penting dan juga para pelukisnya
dibimbing langsung oleh Shifu kita yang belas kasih. Mengutip kembali kata-kata Shifu
dalam Ceramah Fa di Lokakarya Kreasi Seni Lukis 2003: “Mengapa kita hari ini
mengadakan pertemuan ini? Saya beri tahu anda semua, hal apa pun yang dilakukan
pengikut Dafa pada hari ini dalam sejarah, semuanya adalah sangat penting. Kemarin
saya masih mengatakan, bahwa pengikut Dafa melakukan apa saja, masyarakat
manusia yang tidak lama kemudian juga akan ikut melakukan. Saat kini di masa
pelurusan Fa, segala sesuatu di atas dunia sedang bergerak dalam kisaran Dafa, ini
adalah pasti, karena Triloka diciptakan demi pelurusan Fa.”
Lebih lanjut dikatakan dalam ceramah yang sama:
“Ketika moralitas masyarakat manusia merosot hingga tahap yang demikian, konsep
manusia juga telah terjadi perubahan yang demikian. Maka setelah mengalami
perubahan dan berkembang hingga tahap begini, ingin agar manusia sendiri
melangkah kembali semula adalah tidak mungkin. Orang apa pun, teori apa pun, cara
apa pun juga tidak dapat membuat manusia kembali lagi, hanya Dafa yang mampu
28
mengatasi. Kalian adalah datang mengikuti saya menolong semua makhluk,
bersamaan pula, di dalam makna kita menolong semua makhluk juga mengandung
penolongan terhadap moralitas manusia serta manusia yang tertolong itu kelak akan
bagaimana eksis, bagaimana hidup dan hidup di bawah kondisi bagaimana. Dapat
juga dikatakan, pengikut Dafa tidak hanya menolong semua makhluk, juga sedang
membuka sebuah jalan hidup manusia yang sebenarnya bagi semua makhluk di masa
mendatang. Semua ini adalah yang sedang dilakukan oleh pengikut Dafa di dalam
membuktikan kebenaran Fa.”
Demikian sekelumit pengalaman dan pemahaman saya. Terima kasih kepada Shifu
atas penyelamatannya dan salam gigih maju kepada rekan-rekan praktisi.
Heshi
Bachtijar - Juli 2008
* * * * * * * * * * * * *
Pentingnya Menjaga Pikiran Lurus Dalam Berbagai Situasi
Salam hormat kepada Guru, salam kepada rekan-rekan praktisi.
Saya, Sukendro praktisi asal Jakarta dan memperoleh Dafa pada tahun 2001.
Berikut saya hendak berbagi pengalaman saya mengatasi gangguan pada penglihatan
dan melakukan klarifikasi fakta melalui telepon ke China.
Gangguan Penglihatan pada Mata
Sekitar dua tahun yang lalu, para praktisi melakukan penyebaran koran Era Baru
skala besar, terutama ke wilayah pemukiman orang-orang Tionghoa, dimana saya
secara aktif turut serta dalam kegiatan tersebut. Suatu hari, tiba-tiba mata sebelah kiri
terganggu, penglihatan terasa kabur. Pada awalnya saya tidak terlalu
mempedulikannya, namun keadaan semakin memburuk. Semula saya menduga
mungkin karena katarak, jadi saya mengunjungi seorang dokter spesialis mata,
ternyata dokter tersebut tidak dapat menjelaskan akar permasalahannya dan hanya
menyatakan telah terjadi infeksi mata, memberikan resep obat anti-infeksi. Karena
ada keraguan, saya tidak makan obatnya.
Minggu demi minggu berlalu, meskipun penglihatan terganggu dan kabur, menyadari
tanggung jawab penyelamatan makhluk hidup yang diemban setiap praktisi pada
masa Pelurusan Fa, saya tetap turut serta membagikan Koran Era Baru secara
konsisten dan terus hadir pada lokasi tempat latihan Gong kami.
Suatu sore setelah diskusi telepon dengan seorang yang saya anggap pakar dalam hal
katarak, saya menjadi bertambah yakin bahwa masalah pada penglihatan saya adalah
katarak. Kemudian saya berencana pergi ke dokter spesialis ternama untuk
29
pemeriksaan katarak. Dan setelah bertanya kepada beberapa kerabat, saya
direkomendasikan agar pergi ke dokter tertentu, tetapi karena dokter ini sangat
ternama, saya harus menunggu sekitar satu mingguan.
Saat tiba waktu konsultasi, saya didampingi keluarga dan saudara. Hati bertambah
bingung dan khawatir bahwa yang semula saya duga gejala katarak, ternyata menurut
dokter spesialis ini bukan katarak. Saat itu juga dokter segera melakukan pemeriksaan
lain dengan peralatan canggihnya. Sebelumnya kedua mata saya diberikan obat tetes,
terasa sangat pedas. Menurut hasil pemeriksaan, telah terjadi pendarahan pada mata
kiri saya. Dokter tersebut segera memberikan resep obat dengan tujuan
menghentikan pendarahan agar tidak bertambah parah.
Setelah meminum obat, sore harinya saya merasa tidak tahan, rasa sakit kepala yang
belum pernah saya alami. Bersama istri, saya segera pergi ke rumah sakit terdekat, di
mana dokter jaga menyarankan rawat darurat agar dokter spesialis otak dapat segera
melakukan pemeriksaan. Setelah diperiksa, ternyata obat yang diberikan spesialis
mata merupakan obat pengental darah (untuk mengurangi meluasnya pendarahan).
Karena tubuh saya tidak dapat menerima, obat itu berefek menaikkan tekanan darah
secara dramatis. Saat itu saya diberikan infus untuk mengencerkan darah kembali dan
dianjurkan agar dirawat inap. Dalam hati timbul perasaan bahwa saya tidak perlu
rawat inap, saya akan baik-baik saja dan saya utarakan ke pihak rumah sakit.
Kemudian saya diminta menjalankan pemeriksaan darah. Hasil tes darah terlihat rata-
rata nilainya di luar dari yang semestinya.
Dokter spesialis otak merujuk saya ke dokter spesialis mata lainnya, kemudian dokter
spesialis mata ini menyarankan saya menemui spesialis yang lain lagi. Seperti di-
pingpong ke berbagai dokter spesialis tanpa akhir. Setelah diperiksa di sana-sini,
akhirnya dokter spesialis mata yang terakhir menyatakan bahwa mata dengan
penglihatan kabur ini sudah merupakan yang terbaik, dia mengatakan akan memberi
suntikan ke dalam mata untuk mengantisipasi keadaan semakin memburuk. Baru saat
itulah bangkit pikiran lurus saya, bahwa apa yang dikatakan dokter itu sesungguhnya
tidak berlaku untuk saya, bukankah saya orang Xiulian? Pulang ke rumah saya
meminta istri agar membatalkan semua janji dengan dokter-dokter lainnya. Saya
percaya akan segera sembuh setelah melewati waktu sekian lama. Saya mulai tidak
mempedulikan gangguan penglihatan tersebut dan sepenuhnya menyangkal
pengaturan kekuatan lama. Saat pikiran lurus seorang praktisi muncul, Dafa
menunjukkan keagungannya: hanya dalam beberapa minggu, mata saya sembuh
kembali tanpa bantuan obat-obatan. Bahkan tanpa saya sadari, pikiran bahwa saya
terkena penyakit telah dilepaskan. Selama proses ini, pada permukaan seperti yang
tertera pada diagnosa para dokter terlihat sangatlah menakutkan dan mencemaskan.
Setiap menemui dokter, acapkali dikatakan sangat sayang kalau saya sampai
kehilangan penglihatan, padahal masih muda. Saya merasa sangat beruntung dapat
menjadi pengikut Dafa pada masa Pelurusan Fa, dan mengingat baik-baik ajaran Guru:
“Kami mengatakan, baik atau buruk yang akan terjadi berasal dari pikiran sekilas
30
seseorang, beda pikiran sekilas ini juga akan membawa konsekuensi yang berbeda.”
(Zhuan Falun, Ceramah 4).
Klarifikasi Fakta dan Menyelamatkan Makhluk Hidup Melalui Telepon ke
China
Banyak cara yang bisa digunakan oleh para praktisi untuk klarifikasi fakta, salah
satunya adalah klarifikasi lewat telepon. Karena fitnahan, kebohongan yang terus
dihembuskan Partai Komunis China melalui media-medianya, masih banyak orang
yang belum mengetahui fakta kebenaran Falun Dafa, terutama di China. Dari hasil
klarifikasi melalui telepon selama ini, sungguh terasa orang-orang sedang menunggu
kita untuk menyelamatkan mereka. Masih banyak orang yang tidak tahu tentang
keindahan dan keagungan Dafa, dan banyak yang teracuni oleh kebohongan Partai
Komunis China.
Saya mengingat kembali kata-kata Guru dalam “Ceramah Fa Keliling Amerika Utara
tahun 2002”:
“Kalian jangan meremehkan selembar brosur, sebuah materi bacaan, sebuah
pembicaraan telepon, sebuah faksimile serta berbagai informasi yang ditujukan ke
dalam negeri (Tiongkok), efek kegunaannya adalah cukup besar, efek kegunaannya
yang menggentarkan dan memusnahkan terhadap kejahatan adalah besar sekali,
betul-betul adalah besar sekali"
Ceramah Fa pada Konferensi Fa Chicago tahun 2004: “Segala sesuatu yang dilakukan
oleh pengikut Dafa di daerah lain semua adalah dilakukan berkisar pada tubuh utama
Dafa di daratan Tiongkok ini, untuk menghentikan penganiayaan kejahatan,
mengurangi tekanan terhadap pengikut Dafa di daratan Tiongkok, juga sedang
membantu pengikut Dafa di daratan Tiongkok mengklarifikasi fakta. Secara
keseluruhan, dilihat dari situasi pembuktian kebenaran Fa secara kesatuan dari
pengikut Dafa, semua pengikut Dafa secara dasar dapat mengembangkan fungsinya
sebagai pengikut Dafa di masa pelurusan Fa.”
Awalnya, saya diminta oleh rekan praktisi untuk mempelajari cara menelepon ke
China. Setelah mempelajarinya, segera saya coba sendiri di rumah dan tidak berhasil.
Setelah beberapa waktu saya dengan segala upaya mencoba lagi dan walaupun dapat
terhubung keluar, hasilnya tetap tidak sempurna. Kadangkala timbul rasa frustasi.
Rekan-rekan praktisi yang berada di luar negeri ikut membantu, walaupun demikian
hasil tetap sama, masih tetap tidak sempurna dan banyak hambatan.
Hingga kurang lebih sebulan kemudian saya baru berhasil mendapatkan sambungan
kabel telepon lain untuk dicoba kembali. Ternyata baru diketahui bahwa pada
sambungan kabel yang saya pasang, ada bagian yang kendor. Mulai saat itulah saya
baru mulai dapat melakukannya dengan baik. Namun demikian, gangguan tidak
berhenti begitu saja, muncul lagi beberapa hal lainnya.
Pada tahap awal sebelum memulai panggilan telepon, saya memancarkan pikiran
lurus terlebih dahulu di depan perangkat telepon, hal ini berlangsung setiap hari
31
hingga kurang lebih sebulan. Hingga sekarang tetap saya tambahkan saat melakukan
pemancaran pikiran lurus secara global pada empat waktu yang telah ditetapkan.
Pada suatu pagi, sambungan telepon terputus sehingga saya tidak dapat menelepon
keluar, setelah diperiksa ternyata ujung sambungan telepon terputus. Di lain waktu
terjadi lagi kabel yang baru dibeli ternyata setelah dipakai hanya beberapa hari
terputus pada pertengahan kabel, hal mana tidak dapat terlihat dari luar, sempat
membuat saya bingung karena tidak terdeteksi, apalagi mengingat kabelnya baru.
Akhirnya setelah diperiksa berulang-ulang, baru ditemukan permasalahannya. Pada
akhir bulan Juni 2008, ada lagi kejadian dimana kabel A dan B yang berfungsi baik
selama ini, tiba-tiba pada pada suatu pagi saat saya hendak menggunakannya sudah
tidak berfungsi, setelah saya mencoba balikkan konektor kabelnya ternyata bisa.
Padahal tempat saya memasang teleponnya tidak ada orang lain yang mengganggu,
hingga sekarang kabel tetap dalam posisi terbalik namun tetap berjalan dengan baik.
Apa yang hendak saya utarakan di sini, adalah segala hal yang pada permukaan
terlihat seperti ‘gangguan teknis,’ berdasarkan pemahaman saya, sesungguhnya
merupakan suatu bentuk gangguan kejahatan pada dimensi lain untuk merintangi
upaya klarifikasi fakta kita. Saya menyadari proses pengiriman materi klarifikasi
melalui telepon juga merupakan proses meluruskan dan meningkatkan diri.
Pada awalnya, saya sangat memperhatikan reaksi pendengar telepon. Merasa senang
jika mereka mau mendengar apalagi menyatakan mundur dari PKC, dan merasa
kecewa kalau telepon segera ditaruh sebelum didengar hingga selesai. Beberapa kali
mengalami penolakan, saya pikir bahwa saya harus utamakan belas kasih dalam
melaksanakan ini. Selain itu, jangan sampai timbul keterikatan mengharapkan atau
memaksakan sesuatu dan tanpa sadar mengedepankan keinginan sendiri dan
menyikapinya dengan sifat hati manusia. Pendengar telepon mau mendengar atau
tidak, hati ini tidak boleh ikut tergerak. Selama dalam proses tersebut, yang
dipertahankan adalah belas kasih dan pikiran lurus.
Guru berkata pada “Ceramah Fa pada konferensi Fa di New York Tahun 2008”:
“Memang, ada sebagian orang berbuat sangat buruk, dia telah kehilangan
kesempatan yang ditakdirkan, telah kehilangan kesempatan, itu sudah tidak dapat
diselamatkan. Tetapi sebagai pengikut Dafa, juga adalah berkultivasi dalam
kesesatan, menolong manusia di dalam kesesatan, sehingga tidak dapat
membedakan hal-hal tersebut. Maka kalian dapat menjumpai kesulitan, dapat
menjumpai orang yang tak dapat diyakini dengan alasan yang masuk akal,
sesungguhnya ada sebagian orang memang tidak dapat diselamatkan, tidak pantas
diselamatkan, kalian juga akan menjumpai mereka. Namun jangan dikarenakan hal
tersebut sehingga mempengaruhi klarifikasi fakta, mempengaruhi cara-cara klarifikasi
fakta, atau telah mengubah cara kerja yang benar dari kalian.”
32
Mohon tunjukkan dengan belas kasih apabila ada sesuatu yang kurang tepat.
Terima kasih Guru! Terima kasih rekan-rekan praktisi! Heshi!
Jakarta, 5 Juli 2008
* * * * * * * * * * * * *
Pengalaman Wayan Sumiarta
Salam hormat kepada Shifu, salam kepada rekan-rekan praktisi.
Nama saya Sumiarta praktisi dari Bali.
Klarifikasi Lewat Pesan SMS dan Xiao Bang Shou
Dalam Tanya Jawab Chicago, 26 juni 1999 Shifu berkata “Anda semua tahu benda
apapun di saat ia begitu dihasilkan ia sudah memiliki jiwa, termasuk mesin dan barang
produk yang dihasilkan oleh pabrik. Asalkan suatu benda berhasil diproduksi, begitu
barang produknya muncul, dalam ruang dimensi lain ia sudah diisi dengan sebuah
kehidupan, oleh sebab itu benda apapun juga adalah hidup.”
Shifu juga berkata “…sesungguhnya segala sesuatu di atas dunia ini bukan secara
kebetulan. Sebuah kehidupan, sebuah benda, semuanya adalah datang demi Dafa ini,
terbentuk demi Dafa, tercipta demi Dafa, termasuk seluruh manusia.” (Ceramah Fa
Washington DC 24 Juli 2004)
Terciptanya phonsel dan Xiao Bang Shou juga tidak suatu kebetulan, jadi dia juga
adalah suatu kehidupan yang eksis demi Dafa, tercipta demi pelurusan Fa yang dapat
membantu kita dalam membuktikan kebenaran Fa.
Suatu hari saya mendapat e-mail dari teman praktisi mengenai program SMS ke
Daratan Cina yang berisi pesan Tuidang (mundur dari PKC) berbahasa Mandarin
beserta nomor-nomor phonsel orang-orang di daratan Cina. Saya sangat antusias
menanggapinya. Saya pahami ini suatu hal yang luar biasa. Kebanyakan mereka yang
teracuni kebohongan PKC adalah etnis Tionghoa. Sementara saya tidak bisa
berbahasa Mandarin sehingga menjadi halangan bagi saya untuk klarifikasi fakta ke
mereka. Begitu juga kalau orang-orang dari Cina daratan mendekati tempat latihan
kami kebanyakan dari mereka tidak mau menerima brosur yang kami berikan, mereka
kelihatan ketakutan. Kita bisa bayangkan bila saatnya tiba akan ada berapa banyak
makhluk hidup akan turut termusnahkan apabila di hati mereka berisi hal-hal yang
tidak baik tentang Dafa dan tidak menentukan sikap mundur dari PKC.
Seperti apa yang Shifu katakan “Seseorang tidak mundur dari partai, niscaya adalah
satu elemen, satu partikel darinya, satu bagian yang terbentuk olehnya, maka juga
telah menjadi objek yang dibasmi oleh para Dewa." (Memutar Roda Kepada Dunia
Manusia)
33
Saya meminta untuk dikirimi pesan singkat dan beberapa nomor phonsel. Setelah
dikirim saya mulai dengan cara baru dalam membuktikan kebenaran Fa. Saya
mencoba mengirim pesan ke beberapa nomor tetapi tidak bisa terkirim. Saya
mencobanya berulang kali juga tetap tidak mau terkirim. Saya mencari kedalam pasti
ada yang kurang pada diri saya. Saya memancarkan pikiran lurus, pesan yang saya
kirim ini siapapun tidak boleh menghalangi, ini adalah demi makhluk hidup bisa
terselamatkan. Setelah itu baru muncul dalam benak saya bahwa saya kurang
menyertakan kode negara +86 untuk Negara Cina. Setelah itu SMS berjalan lancar
semua sukses terkirim.
Tapi dalam hati ada keraguan walaupun di laporan phonsel saya pesan itu sukses
terkirim, saya masih ragu apakah pesan SMS ini dapat mereka terima. Lalu saya
mencoba menelpon langsung ke salah satu nomor dan ia mengangkatnya. Saya
bingung apa yang harus saya katakan, lalu terbersit sekilas pikiran untuk bilang
''Falun Dafa Hao''. Ia menjawab dengan bahasa Mandarin, saya tidak mengerti apa
yang ia katakan. Saya mengatakan ''Falun Dafa Hao'' beberapa kali lalu telpon saya
tutup. Saya merasa dengan pesan singkat SMS sangat efektif sekali. Ia bisa langsung
diterima oleh pemilik phonsel tersebut dan mau tidak mau mereka pasti membaca
pesan yang dikirim. Lagi pula ia tidak mengenal batasan tempat dan waktu, kapan
kita ada waktu luang kita bisa melakukannya. Ada beberapa dari mereka membalas
SMS yang dikirim. Karena saya tidak bisa membacanya lalu saya teruskan pesan itu ke
teman praktisi yang bisa berbahasa mandarin dan minta jawaban untuk dikirim balik.
Dengan adanya balasan dari mereka ini menambah keyakinan saya bahwa pesan itu
mereka terima dan mereka membacanya.
Setelah sukses melakukan sendiri, saya mengajak beberapa teman bersama-sama
melakukannya. Pada awalnya saya berpikir ini hanya bisa dilakukan bagi mereka
yang punya phonsel yang ada fasilitas bahasa Mandarin saja. Tetapi ternyata tidak.
Semua phonsel bisa melakukannya. Ini berawal saat seorang praktisi sangat gelisah
ingin melakukan sendiri dari phonselnya. Tetapi phonselnya tidak bisa membaca
karakter Mandarin, yang terlihat hanya kotak-kotak saja. Kami melakukan percobaan.
Dia mengirim pesan yang kotak-kotak itu ke phonsel saya ternyata yang saya terima
berupa karakter Mandarin. Percobaan ini menjebol halangan bagi teman-teman yang
phonselnya tidak bisa membaca karakter Mandarin, sehingga lebih banyak teman-
teman yang bisa melakukan hal ini dan lebih banyak dari mereka terselamatkan.
Pesan-pesan SMS tiap periode waktu tertentu diperbaharui menurut situasi. Kami juga
ada beberapa SMS yang khusus ditujukan kepada mereka yang bertanggung jawab
langsung terhadap penganiayaan. Mereka ini benar-benar teracuni. Beberapa hari
yang lalu saya mendapat jawaban dari wakil kepala pengadilan kota Renqiu. Jawaban
SMS darinya bernada menghina. Dengan bantuan teman praktisi kami menjawabnya
dengan belas kasih.
34
Halangan terjadi di saat pikiran lurus saya kurang kuat. Di saat pulsa habis dari rumah
sudah berencana mau membeli pulsa, tetapi tidak jadi sampai beberapa hari pulsa
saya kosong sehingga tidak bisa melakukan SMS. Begitu juga di saat akan melakukan
SMS disibukkan dengan pekerjaan lain yang tidak berarti sehingga lupa. Saya
menyadari ini adalah gangguan yang sangat serius. Saya belajar Fa, memperkuat
pikiran lurus untuk menerobosnya.
Segala sesuatu yang kita lakukan untuk membuktikan kebenaran Fa bukan hal yang
sederhana. Shifu berkata “Setiap hal yang dilakukan oleh pengikut Dafa juga jangan
dipandang kecil. Sepatah kata, sehelai selebaran, sebuah klik (tekanan) yang ditekan
di atas keyboard, sebuah pembicaraan telepon, sepucuk surat dari anda, semuanya
memerankan fungsi yang sangat besar; kehidupan yang telah mengerti fakta
sebenarnya juga merupakan media hidup, mereka juga sedang mengklarifikasi fakta.
Akan menimbulkan pengaruh yang sangat besar di tengah masyarakat. Anda sekalian
juga telah melihat hasilnya, juga telah melihat satu sisi kalian yang mempunyai
keampuhan itu, oleh sebab itu pengikut Dafa seterusnya masih tetap tiga hal ini yang
dilakukan: mengkultivasi diri sendiri dengan baik, mengklarifikasi fakta, dan
memancarkan Zheng Nian memberantas kejahatan.” (Chicago, 22 juni 2003)
Berbeda halnya dengan Xiou Bang Shou (XBS), ia adalah sebuah alat yang berguna
untuk Klarifikasi Fakta secara langsung ke Tiongkok melalui telepon internet. XBS
terdiri dari voip modem, internet dial up modem dan konektor. Untuk bekerja, XBS
harus dibantu sebuah perangkat komputer dan koneksi internet broadband. XBS
bekerja secara otomatis menelpon nomor-nomor telepon yang ada di Tiongkok dan
begitu tersambung akan menyiarkan secara otomatis program suara yang sudah
direkam sebelumnya, seperti suara kebenaran Dafa, pengambilan organ, bencana
alam, gempa bumi, peristiwa Flusing dan banyak lagi. Jadi kita tidak perlu berbicara
dengan orang-orang yang mengangkat telepon. Pesan yang disampaikan lebih detail
dari pada SMS. Dan mereka bisa langsung mundur dari PKC dengan menekan tombol
angka 2, 3, atau 4 pada pesawat telepon mereka. Xiou Bang Shou ini memang adalah
alat yang khusus dibuat dengan tujuan menelepon secara systematis kepada
masyarakat yang ada di daratan China. Jadi alat ini juga berfungsi sebagai alat
klarifikasi fakta.
Banyak halangan yang saya hadapi di saat awal mau memasang alat ini. Alat sudah
dikirim tapi belum bisa beroperasi karena gangguan dalam pemasangan koneksi
internet broadband. Hujan yang terus menerus, teknisi jatuh dari tiang, walau tidak
ditempat kami tapi menghambat pekerjaannya, laptop teknisi yang dipasang rusak,
setelah dipasang tidak ada signal sehingga harus ditambah boster, setelah signal
bagus, baru akan dicoba stasiun pusat internet kena petir, sehingga harus menunggu
beberapa hari untuk bisa beroperasi. Ini ujian bagi saya. Saya mencari kedalam dan
menyadari, untuk menjalankan XBS ini dibutuhkan waktu dan komitmen yang cukup
besar dan juga pikiran lurus yang kuat karena XBS ini juga adalah salah satu senjata
Fa bagi praktisi untuk klarifikasi Fakta, tentu kejahatan tidak tinggal diam. Kelancaran
program XBS ini sangat berhubungan dengan kondisi Xiulian dan Pikiran Lurus kita
sebagai individu maupun sebagai satu kesatuan tubuh.
35
Banyak keterikatan saya terekspose dalam menjalankan alat ini. Satu ketika saya
memeriksa folder XBS yang berisi data mereka-mereka yang telah menentukan sikap
mengundurkan diri dari PKC. Hati saya tergerak merasa senang bukan main karena
banyak yang mundur dari PKC dan mereka terselamatkan. Setelah itu banyak
gangguan terjadi, internet selalu putus sehingga siaran XBS terhenti beberapa hari. Di
saat mau membeli pulsa, tidak bisa walau sudah dengan jalan yang menurut saya
benar. Selama beberapa hari saya mencoba untuk membeli pulsa tetapi gagal. Saya
sadari dalam hal ini bukan alatnya yang salah, bukan internetnya yang bermasalah
tetapi diri saya sendiri yang ada celah kebocoran terlalu senang sehingga kejahatan
memanfaatkan celah ini untuk mengganggu. Shifu dalam Zhuan Falun berkata
“..Sekali gembira sudah merupakan keterikatan hati, rasa puas diri.” hari berikutnya
saya mencoba lagi membeli pulsa dengan suasana hati yang berbeda, aneh dengan
cara yang sama transaksi bisa diterima.
Pernah juga suatu hari ketiga XBS tidak ada yang angkat sama sekali. Saya curiga
kenapa ke tiganya bermasalah. Saya cek semua alat tidak ada masalah. Setelah
menelpon teman praktisi diingatkan untuk cek pulsanya dan ternyata benar satu hari
full XBS jalan tanpa pulsa. Ini celah kebocoran yang serius. Saya tidak memandang
penting pekerjaan ini lupa memeriksa segala penunjang pengoperasian saat mulai
menjalankannya.
Meluruskan Diri Sendiri Dalam Melewati Ujian
Beberapa bulan yang lalu saya mengalami kecelakaan jatuh dari sepeda motor
sepulang dari latihan pagi. Pergelangan kaki kanan bengkak sehingga saya tidak
dapat berjalan. Saat itu hati saya sempat goyah terjadi perdebatan sengit dalam diri.
Satu sisi mendesak untuk melakukan pemeriksaan medis atau ke pengobatan
alternatif. Sisi yang lain membisikkan anda adalah orang Xiulian bukan manusia biasa.
Saat terjadi peperangan batin ini terngiang kata-kata Shifu dalam ceramah Fa untuk
praktisi Australia “…tidak pernah terdengar bahwa Dewa di atas langit bila ada suatu
masalah, timbul suatu masalah lalu mencari manusia di bumi untuk
menyelesaikannya....” Saya sadar bahwa saya adalah orang Xiulian yang sangat jauh
berbeda dengan manusia biasa didalam memandang suatu masalah. Prinsip yang
berlaku adalah berbeda. Ini adalah ujian bagi saya. Shifu berkata “..setiap rintangan
setiap kesulitan selalu merupakan persoalan untuk dapat berkultivasi atau jatuh ke
bawah” (Zhuan Falun).
Lalu saya mencoba menghubungi salah seorang teman praktisi untuk minta
bantuannya, tetapi teleponnya tidak aktif. Akhirnya saya mengambil buku Zhuan
Falun dan membacanya dengan hati tenang tidak menghiraukan kaki yang
membengkak. Selang beberapa menit teman praktisi yang tadi saya coba hubungi
36
tiba-tiba datang dan saya minta bantuannya agar membalut kaki saya supaya bisa
diangkat.
Saat itu di daerah kami ada kegiatan klarifikasi turun ke ruas-ruas jalan. Saya
membayangkan teman-teman di bawah terik matahari dari gang ke gang, rumah ke
rumah, pintu ke pintu menyebarkan informasi tentang kebenaran Falun Dafa. Hati
saya menangis karena saya hanya bisa berbaring di tempat tidur tidak dapat lagi bisa
bergabung dengan mereka. Dengan kejadian ini saya mencari ke dalam dan
menemukan banyak celah kebocoran dalam perjalanan Xiulian saya. Saya sadari
semakin menjelang terakhir tuntutan kita semakin ketat kita harus sesuai dengan
tuntutan dimana tingkat kita berada. Sedikit celah kebocoran akan dimanfaatkan oleh
kejahatan untuk menganiaya kita.
Saya tidak mengakui penganiayaan ini. Supaya bisa berjalan, saya memakai tongkat
penyangga sehingga tidak lagi memberatkan orang lain, dimana sebelumnya saya
selalu digendong saat mau pergi ke kamar kecil atau ke dapur. Banyak teman-teman
berkunjung ke rumah, baik baca bersama maupun yang hanya sekedar melihat
kondisi saya. Beberapa dari mereka memberi saya uang mungkin karena kasihan
melihat kondisi saya. Saya menolaknya dengan baik-baik, tapi mereka bersikeras.
Saya serba salah, untuk menyenangkan hatinya saya terima saja. Saya sadar ini ujian
lagi untuk saya. Saya adalah seorang praktisi Xiulian tidak layak menerima pemberian
ini. Lalu uang pemberian itu saya belikan pulsa untuk keperluan SMS ke Cina.
Selang beberapa hari saya pergi ke dokter untuk mencari surat keterangan bahwa
saya sementara tidak dapat bekerja. Dokter menyarankan untuk foto rontgen. Saya
dikasi surat rujukan. Sampai di rumah saya berpikir, kalau di foto rontgen saya jadi
tahu keadaan kaki saya. Begitu mengetahui tentunya menjadi beban pikiran bagi
saya. Saya teringat kata Shifu dalam Zhuan Falun “Oleh karena itu kalian coba
pikirkan, anda telah meminta dia meramal, bukankah anda sudah mendengar maupun
percaya? Bukankah itu telah menyebabkan beban psikologis? Menyebabkan beban,
hati anda memikirkannya, bukankah itu adalah keterikatan hati? Lalu bagaimana
keterikatan hati ini dapat disingkirkan? Apakah bukan secara buatan telah menambah
lagi suatu kesulitan? Apakah tidak harus mengalami penderitaan yang lebih banyak
baru dapat menyingkirkan keterikatan hati yang timbul ini?..”Maka saya putuskan
untuk tidak melakukan pemeriksaan medis apapun, sehingga sampai saat ini saya
tidak tahu apakah tulang pergelangan kaki saya patah atau tidak. Saya mengompres
kaki yang bengkak dengan air hangat. Setiap hari saya disibukkan dengan rutinitas ini.
Sampai akhirnya saya menyadari ini keterikatan lain yang ada pada diri saya. Untuk
apa saya mengompresnya? Dalam hati ada keinginan supaya cepat sembuh, bengkak
agar cepat mengempis, di hati yang paling dalam belum bisa melepas keterikatan ini.
Walau di permukaan saya kelihatan gigih pergi keluar ikut melakukan latihan
bersama, baca bersama, berkoordinasi, melakukan workshop, mencari ruangan untuk
konferensi hari ini, saya melakukan dengan bantuan tongkat penyangga. Saya
berdalih tidak mengakui pengaturan kekuatan lama, sementara di hati masih
37
menggenggam keterikatan ingin cepat sembuh agar dapat melakukan pekerjaan Fa.
Hati ini digenggam oleh kejahatan sehingga tongkat penyangga terlalu lama bersama
dengan saya.
Saya merasa ditampar saat membaca ceramah Shifu New York, 21 Nopember 2004.
Shifu berkata “Ada orang mengatakan, setelah sembuh dari penyakit saya dapat
melakukan berapa banyak hal yang baik untuk Dafa, mengapa penyakit saya tidak
sembuh? Karena kesembuhan anda, Xiuilan anda, anda menjadi pengikut Dafa,
semuanya membawa syarat, berkat sembuhnya penyakit anda maka anda baru
berkultivasi, anda baru percaya. Xiulian adalah tanpa syarat, tanpa ada yang dimohon
namun memperoleh dengan sendirinya.“ (Tanya Jawab Konfrensi Fa International New
York, 21 Nopember 2004)
Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada teman praktisi yang selalu
mengingatkan saya. Setiap ia melihat saya keluar latihan dan melihat saya masih
memakai tongkat dia berkata, “Lo kok tongkatnya belum dibuang pak?” Shifu
mengingatkan saya lewat teman ini. Kata-kata itu seraya memukul saya agar saya
memperkuat pikian lurus dan melewati penderitaan ini dengan pikiran lurus. Begitu
pikiran lurus muncul tongkat juga akan dengan sendirinya dibuang. Shifu berkata ,
“Bagi orang Xiulian, yang ditekankan adalah pikiran lurus. Jika pikiran lurus sangat
kuat, apapun juga dapat anda tangkal, apapun dapat dilakukan. Karena anda adalah
orang Xiulian, anda adalah orang yang melangkah di atas jalan Dewa, anda adalah
orang yang tidak dikendalikan oleh unsur-unsur manusia biasa dan prinsip hukum
tingkat rendah.” (Tanya Jawab Ceramah Fa di Los Angeles, 25 Februari 2006)
Pada suatu hari teman praktisi yang satu tempat kerja dengan saya menyampaikan
komentar teman-teman di tempat kerja berkenaan dengan keadaan saya. Ada yang
berkata “kapan bisa sembuh kalau tidak dibawa ke dokter, sementara tamu sekarang
ramai pekerjaan banyak.” Hati saya tergerak mendengarnya. Tetapi dengan cepat
saya sadari ini adalah petunjuk dari Shifu lewat perkataan manusia biasa untuk
menunjukkan keterikatan saya, keterikatan akan kenyamanan. Saya berpikir saya
akan bekerja setelah sembuh total dan tidak memakai tongkat lagi. Tetapi Shifu
mengingatkan saya bahwa saya adalah seorang praktisi bukan manusia biasa. Maka
dari itu saya memutuskan untuk masuk kerja. Anggota tubuh saya yang lain tidak
cedera sehingga masih bisa melakukan pekerjaan. Esoknya saya menelpon manager
tempat saya bekerja memberitahu bahwa saya akan bekerja, tolong saya dipindah
sementara ke tempat yang memungkinkan saya bisa bekerja dengan kondisi kaki
belum normal. Dia menyarankan saya untuk istirahat dulu tapi saya mengatakan saya
masih bisa kerja. Karena desakan saya akhirnya saya dipindah sementara ke bagian
lain.
Hari pertama saya bekerja banyak teman-teman yang bertanya, anda kenapa? Apa
ada yang patah? Apa sudah ke dokter? Saya bilang sudah. Apa sudah ke tukang pijat?
38
Saya bilang sudah. Setiap yang bertanya seperti itu saya jawab sama. Sampai suatu
malam saya merenung dan baru menyadari akan pengaturan Shifu. Saya mengalami
kejadian ini tidak suatu kebetulan banyak teman-teman menghampiri saya tanpa
diundang kenapa saya tidak mengatakan fakta kebenaran kepada mereka.
Sebenarnya ini merupakan kesempatan bagi saya untuk membuktikan kebenaran Fa.
Kenapa saya tidak berkata jujur bahwa saya tidak menggunakan terapi medis apapun
dan hanya berlatih Falun Dafa. Saya menangis dalam hati apakah saya seorang
praktisi Falun Dafa? Setelah mencari ke dalam saya menemukan keterikatan saya,
yaitu takut dibilang ekstrim. Di mata manusia biasa kaki bengkak seperti itu kelihatan
ekstrim kalau tidak melakukan pemeriksaan medis apapun. Saya masih berdalih
membenarkan diri bahwa memang saya sudah ke dokter tetapi hanya untuk minta
surat keterangan dan sudah dipijat karena saya kadang-kadang memijatnya sendiri.
Tentunya di benak mereka tidak berpikir seperti itu. Ini adalah menyangkut apakah
dalam situasi menderita seperti itu apakah kita masih bisa membuktikan kebenaran
Fa. Seandainya saya katakan saya ke dokter spesialis A atau ke tukang pijat B kalau
saatnya mereka melihat saya bisa berjalan normal apa yang ada di benak mereka.
Tentunya dokter A atau tukang pijat B bukan Falun Dafa. Padahal semua ini berkat
Dafa.
Esoknya saya masuk kerja dengan hati yang berbeda, saya akan mengatakan apa
adanya terhadap mereka yang bertanya. Dan benar ada beberapa teman mendekati
saya dan menanyakan hal yang sama. Setiap teman yang bertanya saya menjawab,
“saya tidak melakukan pemeriksaan medis, saya hanya berlatih Falun Dafa.” Di sini
baru saya bisa melihat sikap mereka terhadap Falun Dafa. Ada yang positif, ada juga
yang negatif. Yang positif, mereka bertanya lebih banyak tentang Falun Dafa. Saya
bisa menjelaskan lebih banyak kepada mereka tentang fakta kebenaran terutama di
lingkungan kerja saya yang baru. Tapi ada juga seorang teman begitu saya
mengatakan saya tidak menggunakan terapi apapun selain berlatih Falun Dafa, dia
memalingkan muka dan pergi begitu saja. Saya merasa kasihan melihatnya. Ada juga
yang mengatakan “Falun Dafa itu bagus tapi pemeriksaan medis juga perlu, gimana
kalau tulang busuk di dalam, nanti bisa diamputasi.” Sikap mereka dan kata-kata
mereka semua menguji hati saya. Itu adalah perkataan manusia biasa, saya adalah
praktisi Xiulian prinsip yang berlaku tentu berbeda. Seperti apa yang Shifu katakan
“Selain itu, jika seseorang ingin Xiulian, bukan merupakan suatu hal yang mudah.
Sudah saya katakan, ini adalah hal yang luar biasa serius, bahkan hal yang melampaui
manusia biasa, dan lebih sulit dibandingkan dengan hal apa pun yang ada pada
manusia biasa. Bukankah itu supernormal? Oleh karena itu ketentuan yang dikenakan
pada anda juga selalu lebih tinggi dibandingkan segala apa pun yang berlaku di
tengah manusia biasa.” (Zhuan Falun)
Di saat istirahat ada teman praktisi mendekati saya mengatakan, ada teman praktisi
yang berkata, “Ia begitu gigih kenapa masih juga dapat masalah seperti itu?” Saya
katakan padanya, “Tolong anda klarifikasi ke mereka, ini merupakan ujian bagi
mereka juga.” Shifu berkata, “Praktisi muncul karma penyakit yang parah, tak lain
39
adalah untuk dua tujuan. Pertama ialah biar dia muncul keadaan seperti ini, lihat
orang di sekitarnya bagaimana memandang hal ini. Lihat bagaimana hati anda
bergolak, lihat apakah hati anda terusik, bukankah ini masalahnya? Jika hati kalian
semua bergolak, wah, dia kultivasinya begitu baik, bagaimana dia bisa begini?
Keterikatannya bangkit, hati manusia semua muncul keluar. Ada yang berpikir: dia
saja begini, apakah saya dapat berhasil? Berbagai macam sifat hati manusia semua
bangkit keluar. Maka kekuatan lama lalu berkata: kami melakukan hal ini betul bukan?
Tujuan kami membiarkan karma penyakitnya begitu parah ialah untuk menguji
mereka apakah berpikiran lurus atau bersifat hati manusia, kami telah berbuat betul
bukan? Coba anda lihat pengikut anda, hati manusianya bukankah semua bangkit
keluar? Ada begitu banyak hati manusia yang bangkit keluar, maka harus disingkirkan
khusus terhadap hati manusia tersebut. Dengan demikian karma penyakit praktisi
bersangkutan diperbesar, untuk melihat apakah kalian masih berkultivasi atau tidak.”
(Tanya jawab San Fransisco 5 Nopember 2005)
Shifu maha belas kasih, satu persatu keterikatan saya muncul bersamaan dengan itu
menyingkirkannya. Begitu kita meluruskan diri sendiri, berasimilasi dengan Fa,
percaya terhadap Shifu dan Fa, niscaya keajaiban akan muncul. Sekarang kedua
tongkat sudah saya lepaskan saya bisa berjalan normal kembali berkat Shifu. “Falun
Dafa Hao”
Dalam Hongyin “Derita Pikiran Dan Hatinya” Shifu berkata,
Mencapai kesempurnaan memperoleh buah status Buddha,
Mengalami penderitaan dianggap bahagia.
Lelah tubuh belum dianggap derita,
Berkultivasi hati paling susah dilewati.
Tiap rintangan harus diterobos,
Di mana-mana semua ada iblis.
Ratusan derita sekaligus menimpa,
Coba melihat bagaimana dia bisa hidup.
Bisa menelan derita dunia,
Keluar duniawi adalah Buddha.
Ini adalah pengalaman dan pemahaman pribadi saya yang terbatas. Terima kasih
kepada Shifu terhormat, terima kasih kepada teman-teman praktisi.
* * * * * * * * * * * * *
40
Pengalaman Heri Santoso
Salam hormat kepada Shifu, Salam kepada rekan-rekan praktisi.
Nama saya Heri Santoso praktisi dari Bali.
Saya dilahirkan di Trenggalek Jawa Timur. Sudah sembilan tahun menetap di Bali. Tiga
tahun lalu saya sempat pulang ke Jawa dan membuka usaha di sana. Saya kembali ke
Jawa karena di Bali usaha cukup sepi. Namun baru setahun saya menetap di Jawa,
saya terdorong ingin kembali ke Bali. Saya tidak mengerti, mengapa ada keinginan
untuk kembali ke Bali.
Ternyata jodoh pertemuan dengan Fa menanti saya di Bali. Saya masih ingat saat
bertemu teman lama sewaktu mengisi bensin di SPBU. Saya menyapa teman saya dan
bertanya, “Mau kemana Pak?’’ Teman saya menjawab, “Mau latihan meditasi!” Saya
tanya kembali, “Meditasi apa Pak?” Teman saya menjawab, “Falun Dafa!” Teman saya
mengatakan latihan Falun Dafa baik untuk kesehatan dan gratis pula. Saya tanya lagi,
“Apa saya boleh ikut?” Teman saya menjawab, “Boleh, tentu saja boleh!” Saya
berpikir waktu itu, ada latihan bagus untuk kesehatan dan gratis, tidak ada salahnya
saya mencoba. Saya sekedar saja berpikir, kalau baik, saya akan teruskan, kalau
tidak, saya akan berhenti!
Sejak saat itu saya mulai menekuni Falun Dafa. Saya mulai belajar latihan, membeli
buku Zhuan Falun dan buku Gigih Maju. Setelah membaca buku Zhuan Falun, saya
sangat terkejut. Isi buku Zhuan Falun sangat luar biasa, pelajaran ini benar-benar saya
cari-cari selama ini. Dulu semasih kecil kakek saya sering berkata tentang apa itu
“sangkan paraning dumadi” (bahasa Jawa) yaitu “balik kembali ke jati diri yang asli.”
Saya sadar bahwa Falun Dafa adalah ajaran tingkat tinggi. Sesuatu yang tidak dapat
dinilai dengan uang. Dari itu ingin rasanya saya mengabarkan kabar baik ini ke
keluarga di Jawa karena anak dan istri masih di Jawa. Saya putuskan untuk pulang ke
Jawa. Saya mulai menceritakan kebaikan Falun Dafa kepada teman-teman dan
keluarga. Ternyata ada tiga orang yang mau berlatih. Saya di Jawa hanya sepuluh
hari. Saya balik ke Bali lagi untuk bekerja sambil mendalami Falun Dafa. Belum ada
satu bulan saya mendapat kabar rumah di Jawa dilanda banjir. Saya pun pulang lagi
menengok anak istri. Berkat belas kasih Shifu semua selamat tetapi semua ternak
saya habis dibawa air. Saya merenung dan berpikir apakah ini ujian dari Shifu? Saya
teringat kata Shifu “Sebagai seorang praktisi Xiulian, segala kerisauan yang ditemui di
tengah manusia biasa semuanya adalah menjalani cobaan, segala pujian yang dialami
semuanya adalah ujian.” (Gigih Maju I “Orang Xiulian Dengan Sendirinya Berada
Didalamnya”)
41
Shifu selalu mengingatkan untuk mencari ke dalam dan berkultivasi hati. Saya
kuatkan hati, ini mungkin sebagian dari pembayaran karma saya. Langkah saya tidak
surut. Saya masih bisa berlatih Gong di Jawa, malah yang ikut menjadi sembilan
orang. Suatu hari keponakan saya yang berusia 9 tahun ikut diajak ayahnya ke tempat
kami berlatih bersama. Di saat sedang berlatih dia takut sampai bersembunyi di
belakang punggung ayahnya. Dia mengatakan bahwa ia melihat gadis-gadis turun dari
langit menyebarkan bunga. Shifu telah memperkuat keyakinan saya terhadap Falun
Dafa.
Ujian Xinxing
Setelah musibah itu, saya putuskan untuk kembali ke Bali dan menetap di Bali
bersama keluarga di rumah bibi. Dari hari ke hari saya semakin giat belajar dan
berlatih. Kadang sering mengalami pemurnian dan berkat keteguhan terhadap Shifu
dan Fa saya mampu melewatinya. Tubuh semakin ringan dan betul-betul saya merasa
sehat. Kebiasaan-kebiasaan buruk seperti merokok, berjudi, marah-marah berangsur-
angsur hilang. Istri dan bibi saya sekarang ikut berlatih Falun Dafa. Kami sekeluarga
mendapat keharmonisan dari Falun Dafa.
Pada suatu masa, saat saya kurang belajar Fa, pikiran gelisah, malas, kacau, tidak
tentram. Saya adalah pedagang kerupuk keliling. Suatu ketika saya mendatangi salah
seorang pelanggan dan bertanya, “Ibu mau pesan krupuk berapa?” Ibu itu malah
memarahi saya dan mengomel bahwa kerupuknya tidak laku. Saya sangat terkejut,
kok tumben ibu ini marah-marah! Dengan gontai saya menyebrang jalan. Saya
menganggap ini adalah ujian Xinxing. Tiba-tiba dari arah depan, ada sepeda motor
dengan kecepatan tinggi menabrak saya. Saya tidak bisa menghindar, kaki saya
dihantam roda sepeda motor sampai-sampai sepeda terpental beberapa meter ke
depan. Saya masih tetap dalam posisi berdiri, celana saya robek, kaki saya sedikit
lecet, ternyata Shifu telah menolong saya. Saya tidak apa-apa. Orang-orang
berkerumun dikiranya saya terluka parah. Saya katakan ke mereka saya tidak apa-
apa. Andai kata saya tidak belajar Falun Dafa mungkin akan berakibat fatal. Saya
ingat ceramah Shifu “Kami mengatakan, baik atau buruk yang akan terjadi berasal
dari pikiran sekilas seseorang, beda pikiran sekilas ini juga akan membawa
konsekuensi yang berbeda.” (Zhuan Falun)
Tidak ada kata-kata lagi yang bisa diucapkan selain terima kasih kepada Shifu. Dalam
hati saya berjanji akan menjadi praktisi yang baik.
Klarifikasi Fakta
Setelah saya menonton ceramah Shifu untuk praktisi Australia 2007, Shifu
menekankan untuk melakukan tiga hal dengan lebih baik. Waktu sudah sangat
mendesak. Saya berpikir, waktu sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi, saya harus
mampu memanfaatkan waktu dengan baik. Salah satu dari ketiga hal yang harus
dilaksanakan adalah klarifikasi fakta. Saya malas, takut, dan enggan untuk keluar
klarifikasi fakta. Tapi saya harus lakukan. Pertama kali keluar hati saya dag-dig-dug,
42
panas dingin dan kaki keringatan. Bahkan sepertinya sulit berkata Falun Dafa Baik
kepada orang-orang. Saya berpikir, Shifu pasti membimbing saya. Ketika saya
menyebarkan brosur, ternyata banyak yang bertanya. Dengan gugup saya
menjelaskan. Dan lama kelamaan ternyata saya bisa juga, saya merasa amat senang.
Semakin lama seiring belajar Fa dengan baik saya semakin berani. Saya mulai
berkoordinasi untuk melakukan kegiatan berkelompok membagikan brosur di jalan-
jalan, meminta dukungan Petisi Sejuta Tanda Tangan, masuk kantor keluar kantor
pemerintahan menyebarkan Jurnal Falun Dafa. Pokoknya semua kegiatan bersama
saya selalu ikut. Juga di saat spanduk kami diambil dibawa ke Polres, saya bersama
teman-teman praktisi menghadap menjelaskan fakta kebenaran kepada Bapak Kasat
Intel. Walau pada awalnya kami diterima dengan galak, tetapi dengan belas kasih
kami jelaskan fakta kebenaran. Akhirnya beliau bisa mengerti bahwa Falun Dafa Baik.
Kami juga pernah diundang ke Kodim. Saya dan teman-teman datang menjelaskan
fakta kebenaran dan mereka pun bisa memahami. Terima kasih Shifu, sekarang saya
sudah tidak takut lagi.
Selain melakukan secara berkelompok saya juga melakukan secara pribadi.
Dimanapun saya bertemu orang, saya selalu berusaha berbicara tentang Falun Dafa.
Menceritakan manfaat dan kebaikan Falun Dafa, penindasan yang dialami praktisi di
Cina. Saya selalu membawa brosur dan Koran Epoch Time untuk bahan klarifikasi.
Setiap saya datang ke warung-warung membawa kerupuk, orang-orang berseru “itu
kerupuk Falun Gong datang…!”
Suatu hari saat menghadiri pameran lukisan, saya tertarik akan pengalaman praktisi
Kanada yang menjual ikan dan sambil membawa booklet Falun Dafa. Ditanya oleh
pembeli, “Ibu jualan ikan kok sambil bawa booklet? Ya, saya praktisi Falun Dafa, saya
ingin memberi tahu bahwa teman-teman saya di Cina lagi ditindas.” Dalam perjalanan
pulang saya berpikir ibu-ibu jualan ikan saja bisa, saya juga harus bisa. Saya kan
jualan juga! Tapi bagaimana caranya? Akhirnya saya menemukan ide, saya pasang
gambar-gambar di gerobak kerupuk. Atas bantuan seorang praktisi, saya akhirnya
mendapatkan beberapa gambar. Jadi sebelah kiri dan kanan ada 12 gambar
semuanya. Pada awalnya gambar penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong saya
takut memasangnya. Tapi pada malam harinya saya bermimpi. Sewaktu saya
klarifikasi fakta saya ditangkap oleh banyak polisi, saya meronta-ronta dan
dimasukkan ke dalam sel. Saya merasa sangat takut, saya berpikir pasti teman-teman
praktisi akan membantu saya. Lalu saya terjaga ternyata hanya sebuah mimpi.
Esoknya saya ceritakan mimpi ini kepada rekan praktisi. Ia berkata hati-hati dalam
membawa gambar-gambar itu dan siapkan jawaban kalau ada yang bertanya. Saya
sempat ragu dan bimbang, lalu setelah Fa Zheng Nian saya putuskan untuk
membawanya berjualan.
Setiap saya parkir sepeda motor, gambar yang saya pasang selalu menjadi tontonan
orang-orang. Mereka bertanya, “Mas ini kenapa kok disiksa begini?” Saya menjelaskan
secara teliti tentang penindasan terhadap praktisi Falun Gong di China. Ada yang haru
bahkan menitikkan air mata karena kasihan. Ada seorang tokoh desa bertanya, “Kok
43
berani memasang gambar seperti ini?” Saya lalu menjelaskan bahwa yang saya
pasang adalah fakta kebenaran yang terjadi di China. Yang lain bertanya, “Apa sudah
dapat ijin?” Saya sambil lalu menjawab, “Ngapain harus minta ijin, ini kan gerobak
saya sendiri saya tidak melanggar dan merugikan orang lain?” Lalu orang itupun bisa
mengerti. Ada juga yang mengatakan, “Ini kan dilarang di Cina?” Kesempatan itu saya
gunakan menjelaskan apa sebenarnya Falun Gong dan berklarifikasi fakta. Ada juga
yang mengatakan, “Ini dagang kerupuk, kok ikut-ikutan kampanye!” Apapun
tanggapan masyarakat, positip maupun negatip adalah hal baik bagi saya untuk
mengklarifikasi fakta sehingga banyak masyarakat tahu kebenaran dan kebaikan
Falun Dafa.
Mari kita sama-sama bergegas keluar, banyak masyarakat belum tahu tentang
kebenaran Falun Gong dan mengapa latihan ini mengalami penindasan di China. Kalau
ada kemauan dalam hati, Shifu pasti akan memberi jalan demi penyelamatan makhluk
hidup yang lebih banyak.
Ini adalah pengalaman dan pemahaman saya yang dangkal, mohon tunjukkan apabila
ada yang tidak tepat.
Terima kasih Shifu,
Terima kasih teman-teman praktisi.
44