psiper

30
SOSIALISASI PENERTIBAN PARKIR LIAR PADA MOBIL DENGAN PERATURAN PENGGEMBOKAN RODA MOBIL TUGAS PSIKOLOGI PERSEPSI (DK3014) Oleh: WIEDA NUR AZANI (12311011) SITI AFIFAH (12311015) M. FAHREZA HARAHAP (12311019) GITA PRAFITRA SARI (12311029) BIMO MUKTI WIBOWO (12311035) SASTI SARASWATI (12311037)

Upload: muhamad-fahreza-harahap

Post on 10-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

SOSIALISASI PENERTIBAN PARKIR LIAR PADA MOBIL DENGAN PERATURAN PENGGEMBOKAN RODA MOBILTUGAS PSIKOLOGI PERSEPSI (DK3014)

Oleh:WIEDA NUR AZANI(12311011)SITI AFIFAH(12311015)M. FAHREZA HARAHAP(12311019)GITA PRAFITRA SARI(12311029)BIMO MUKTI WIBOWO (12311035)SASTI SARASWATI (12311037)

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG2014BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangParkir liar adalah salah satu masalah lalu lintas yang menyebabkan kepadatan dan kemacetan jalan. Hal ini banyak disebabkan karena pertambahan pengguna kendaraan bermotor yang tidak diimbangi dengan pertambahan lahan parkir. Banyak lapisan masyarakat merasa dirugikan dengan tindakan parkir liar, mulai dari sesama pengguna kendaraan bermotor sampai ke pejalan kaki dan warga sekitar. Untuk menertibkan tindakan parkir liar, DISHUB, bekerja sama dengan Polri, SATPOL PP Bandung, dan TNI, membuat tindak disiplin berupa penggembokan roda untuk kendaraan bemotor yang melakukan parkir liar. Peraturan ini adalah PERDA Bandung no 16 tahun 2012 . Sebelumnya ada peraturan serupa pada tahun 2005 mengenai penguncian ban. Bila sebuah mobil terkena penggembokan, sang pengemudi diberi waktu 15 menit untuk mengambil kunci dari petugas DISHUB yang ada di daerah tersebut. Bila dalam rentang waktu itu sang pengendara tidak datang, maka sang pengemudi harus pergi ke kantor DISHUB untuk melaporkan dan membayar tilang, barulah gembok mobil akan diangkat. Hal ini dibuat untuk memberi Efek Jera. Menurut salah satu petugas UPT Parkir Dishub Kota Bandung, peraturan ini cukup efektif untuk menimbulkan efek jera. Namun, sebuah peraturan tidak akan efektif bila tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat, maka diperlukaannya sosialisasi dari pihak yang terkait (DISHUB) kepada masyarakat tentang perturan penggembokan liar ini.Untuk penelitian kali ini, kami menganalisa tentang efektifitas hukum penggembokan roda mobil dengan mengukur tingkat sosialisasi serta kesadaran masyarakat akan hukum tersebut.

1.2 Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah untuk penelitian kami adalah sebagai berikut:1. Apa saja usaha yang sudah dilakukan untuk mensosialisasikan peraturan penggembokan liar? 2. Bagaimana Respon Masyarakat terhadap peraturan penggembokan mobil yang parkir liar? 3. Apa usaha yang tepat untuk menyampaikan hukum ini kepada masyarakat?

1.3 TujuanTujuan dari penelitian Sosialisasi Penggembokan Roda Mobil yang Parkir Liar ini adalah1. Mengetahui kegiatan yang sudah dilakukan untuk sosialisasi peraturan penggembokan mobil yang parkir liar. 2. Mengetahui pendapat masyarakat terhadap peraturan penggembokan mobil yang parkir liar. 3. Menentukan kegiatan yang tepat untuk mensosialisasikan peraturan penggembokan mobil yang parkir liar kepada masyarakat.

1.4 ParameterParameter dari penelitian ini adalah1. Dishub dan pihak terkait mengetahui bentuk sosialisasi yang paling efektif untuk menyampaikan peraturan penggembokan terhadap mobil yang parkir liar. 2. Dishub dan pihak terkait mengetahui respon masyarakat terhadap sosialisasi dan pelaksanaan peraturan penggembokan mobil yang perkir liar. 3. Masyarakat umum mengetahui peraturan penggembokan mobil liar melalui proses sosialisasi yang efektif.

1.5 ManfaatAdapun dengan penellitian kami ini diharapkan dapat member manfaat sebagai berikut1. Dishub dan pihak terkait mengetahui bentuk sosialisasi yang paling efektif untuk menyampaikan peraturan penggembokan terhadap mobil yang parkir liar. 2. Dishub dan pihak terkait mengetahui respon masyarakat terhadap sosialisasi dan pelaksanaan peraturan penggembokan mobil yang perkir liar. 3. Masyarakat umum mengetahui peraturan penggembokan mobil liar melalui proses sosialisasi yang efektif.

1.6 Waktu PenelitianWawancara untuk penelitian ini dilakukan pada :Waktu: 2 - 8 November 2014Lokasi: Di daerah Jalan Pasteur dan Jalan Ganeca

1.7 MetodeMetode yang kami gunakan untuk mendapatkan data dari penelitian ini adalah dengan :1.Wawancara Dishub terkait penggembokan mobil yang parkir liar.2.Studi litelatur dari situs resmi dishub.3. Wawancara masyarakat disekitar lokasi yang sering terjadi penggembokan.4. Menganalisis hasil yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Dishub dan masyarakat, wawancara dari ahli.

BAB IIISI

2.1Pedoman Wawancara dan Hasil WawancaraRumusan Masalah 11. Apa saja usaha yang sudah dilakukan untuk mensosialisasikan peraturan penggembokan liar?Wawancara dilakukan dengan DISHUBPedoman Wawancara 1 Sudah berapa lama peraturan gembok mobil ini dilaksanakan di Bandung? (Kira-kira) sudah berapa kasus yang terjadi? Apakah penggembokan mobil ini efektif dalam menyelesaikan masalah parkir liar? Usaha apa saja yang sudah dilakukan untuk mensosialisasikan peraturan penggembokan ke masyarakat? Melalui media apa saja? Apakah usaha-usaha tersebut efektif? Pernakah DISHUB/DLLAJ melakukan penyuluhan langsung kepada masyarakat? (yes/no - why?) Untuk kedepannya, akankah ada lagi rencana sosialisasi hukum penggembokan mobil yang akan dilaksanakan? (yes-no-why)Hasil Wawancara 1 Sudah 2 tahun +- 2000 kasus lebih Efektif sebagai contoh di kawasan pasteur sudah tidak banyak lagi parker liar Sosialisasi ke media elektronik dan cetak, dan sosialisasi langsung ke masyarakat Efrektif Pernah setiap sabtu minggu, namun akhir2 ini kurang berjalan karena keterbatasan personiil Akan ada insyaAllahAnalisis Wawancara 1Usaha yang telah dilakukan oleh DISHUB dalam rangka mensosialisasikan peraturan penggembokan parkir liar adalah dengan memasang iklan di media elektronik dan pamphlet yang disebarkan. Sosialisasi juga dilakukan secara langsung kepada masyarakat pada hari sabtu dan minggu. Sosialisasi akan terus dilakukan oleh jajaran DISHUB Kota Bandung. Sosialisainya sendiri sudah dilakukan sejak 2012 saat perda disahkan dan penggembokan mulai rutin dilakukan sejak saat itu, masih banyak masyarakat yang kurang peduli sehingga banyak yang bilang tidak tahu saat kena razia. Hal ini sesuai dengan teori komunikasi below the line karena sosialisasi tidak menyentuh seluruh kalangan masyarakat. Harusnya yang bagus teori komunikasi above the line karena sosialisasi menyentuh semua lapisan masyarakat.Kesimpulan 1Sosialisasi sudah dilakukan adalah lewat media elektronil, phamflet, dan secara langsungSaran 1Tambahkan media sosialisasi yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat

Rumusan Masalah 22. Bagaimana Respon Masyarakat terhadap peraturan penggembokan mobil yang parkir liar?Wawancara dilakukan dengan Masyarakat : Masyarakat Terpelajar (Mahasiswa, yang kami wawancara yakni mahasiswa ITB) (5) Masyarakat Tidak Berpendidikan (2) Masyarakat Sekitar Daerah Penggembokan ( Tukang Parkir dan Tukang Ojek ) (2) Masyarakat yang Menjadi Korban (4)Pedoman Wawancara Sudah berapa lama mengemudi? Pernakah melakukan parkir liar? Berapa kali dan dimana? Pernakah ditangkap/mengalami kejadian buruk saat mobil anda diparkir liar? Apakah anda menyadari bahwa parkir liar itu dilarang? Kenapa anda melakukan parkir liar? Apakah anda takut kena hukuman untuk parkir liar? Apakah anda tahu peraturan tentang gembok mobil? (yes-no) Menurut anda apakah peraturan tersebut akan merubah perilaku anda? Menurut anda, bagaimana cara terbaik bagi DISHUB untuk mensosialisasikan peraturan ini?Hasil Wawancara( 5 masyarakat terpelajar )1. -4 tahun -5 tahun-10 tahun-4 tahun-5 tahun2. -ya/ cukup sering / biasanya di tempat yang ga ada tempat parkir, tempat yang lahan parkirnya penuh, biasanya di sekitaran kampus dan di daerah tubagus ismail-sering, dipinggir jalan-pernah, lebih dari 10 kali di jalan ganeca-pernah beberapa kali, saat mau makan di pinggir jalan, contohnya di jalan asia afrika-sering, biasanya di sekitaran kampus ITB3. -ditangkap belum pernah, tapi kejadian buruk pernah yaitu merek mobil (yang dari logam) dicongkel dan ban mobil dikempesin-tidak-tidak pernah-tidak pernah-tidak pernah4. -ya-ya-ya-ya-ya5. -karena gaada tempat parkir di daerah yang saya kunjungi-karena gaada tempat parkir-karena dilokasi tersebut banyak yang melakukan parkir liar juga, atau karena sedang terburu-buru mau mengambil uang di atm-karena tidak tersedianya lahan parkir yang memadai-karena di tempat yang saya kunjungi tidak tersedia fasilitas parkir yang memadai, bahkan di kampus ITB sendiri lahan parkirnya terbatas6.-ya-kalau disekitar daerah dimana saya parkir liar banyak mobil yang lain saya tidak takut, tetapi kalau di daerah itu sepi mobil yang parkir liar, saya takut untuk parkir liar-ya-ya-ya 7.-setau saya, kalau parkir liar itu ban mobilnya dikempesin dan pentil bannya diambil sama petugas-tidak tahu-ya, saya sering melihat di jalan merdeka-ya-ya8. -ya, sekarang jadi takut kalau mau parkir liar, makanya saya sekarang mending datang kebih pagi ke kampus biar bisa dapat parkir yang aman-selama lahan parkirnya mungkin akan dilanggar-ya, tapi kalau disertai dengan fasilitas dan rambu yang memadai. DISHUB harusnya lebih aware tempat mana saja yang banyak parkir liar, sehingga di daerah tersebut bisa dibangun fasilitas parkir yang memadai-tidak-ya9. -untuk sosisalisasinya sudah cukup baik, tapi akan lebih baik kalau peraturan ini tidak hanya disosialisasikan tetapi juga DISHUB menyediakan lahan parkir yang memadai, khususnya di daerah-daerah yang memang terkenal padat kendaraan-sebaiknya DISHUB membuat lahan parkir yang memadai terlebih dahulu, baru melakukan sosialisasi ke masyarakat, agar mereka parkir di tempat yang sudah disediakan. Jangan hanya melakukan sosialisasi atau razia, tetapi tidak ada solusi mengenai masalah parkir liar ini -jadikan aturan tersebut bukan sebagai aturan, tetapi sebagai bagian dari gaya hidup. Contohnya, seperti membuat campaign di kalangan mahasiswa atau sebagian kecil masyarakat dengan tema Hari Jumat Bebas Parkir Liar Di Depan Ganeca atau daerah lainnya -dengan melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat, jadi bukan hanya dengan melakukan razia saja, tetapi sudah melakukan sosialisasi yang benar, sehingga masyarakatnya bisa benar-benar tercerdaskan-untuk sosialisasinya, DISHUB diharapkan bisa lebih terjun ke masyarakat, seperti mengobrol atau memberikan penyuluhan kepada masyarakat bandung, mengenai dampak dari parkir liar. Selain itu, DISHUB juga diharapkan menyediakan lahan parkir yang memadai agar parkir liar di Bandung bisa diminimalisir. Selain itu, DISHUB juga diharap lebih tegas dalam proses eksekusinya, selain hanya mengeksekusi mobl, diharapkan DISHUB juga bisa menertibkan polisi-polisi jalanan yang suka menyediakan parkir liar.( 4 masyarakat : korban )1. - Satu tahun- 3, 5 tahun- 4 tahun- 4 tahun2. - Pernah parkir liar. Satu kali di depan Surabi Imoet Setiabudi Bandung- Sering jika tidak ada lahan parkir, di pinggir jalan biasanya di darah Pasteur, Supratman, Buah batu, dsb- sesekali- sering3. - Iya, terkena gembok dan dikempesin ban mobilnya karena telah melakukan parkir liar yaitu parkir di jalan umum- Pernah sekali, dikempesin bannya saat parkir di daerah Pasteur- pernah- sering 4. - Iya menyadari- Sadar- sadar- sadar5. - karena terpaksa, gak ada tempat parker-Keterbatasan lahan parkir-Karena tidak ada lahan parkir yang berada pada dekat tempat tujuan. Kalaupun ada, pasti sudah penuh-Karena tidak ada lagi lahan buat parkir6. -takut-Ya-Ya-tergantung7. -no- Belum, karena hukuman gembok mobil atau hukuman lainnya mengenai parkir l;iar belum gencar dilakukan oleh dishub, mungin karena kekurangan infrastruktur- tahu-tahu8. - bisa jadi tapi tergantung kondisi juga, kalau udah gak ada lahan parkir yaa mau gimana lagi- Merubah pada awalnya. Namun karena lama kelamaan sering tidak lagi terhukum, jadi ya sama saja- Dilihat dari Keribetan, kayaknya peraturan tersebut bisa menjadikan efek jera, asalakan benar-benar dilaksanakan.9. - Langsung dengan tindakan aja, saya gak setuju dengan sosialisasi. Contohnya, di kasih tanda di larang parkir disetiap daerah yang dilarang untuk parkir, digembok, di kempesin ban mobilnya di denda dsb sehingga ada efek jera.-Sosialisasikan dengan cara langsung/tidak langsung. Cara langsung seperti sosialisasi ke kampus, perusahaan, dll. Sosialisasi tidak langsung seperti lewat via media social, missal menggunakan poster dsb. Hal ini dilakukannya karena minimnya pengetahuan masyarakat tentang hukuman penggembokan untuk parkir liar di jalan.-Dengan menempelkan suatu baliho atau pamvlet yg besar dan jelas pada setiap lahan parkir yg illegal, dan memberi tahu (pada pamphlet tersebut) mengenai tempat parkir yg legal-Memberikan tulisan besar (seperti larangan memberikan uang kepada tukang parkir pada daerah tertentu) pada lahan yang dilarang parkir.-Tapi sebenarnya, intinya adalah pada penambahan lahan parkir dan dibarengi dengan penegakan hokum yang konsisten jangan sekarang dihukum, besok enggak.( 2 masyarakat tidak berpendidikan )1. - 10 tahun 6 tahun2. - Hanya mengetem Pernah3. - Nggak pernah sih kalau dari Polisi. Paling diteriakin sama Polisi atau diklakson sama orang-orang- Belum, soalnya kalau ada petugas, saya langsung pindahin trucknya4.- tau- gak tau5.- kebutuhan- tidak ada lahan parkir6. - takut- takut7.- tau- takut8. - bisa- bisa9. - tidak tau- tidak tau( 2 Masyarakat sekitar penggembokan )Pak Rohim: Saya sudah berada disini sejak tahun 2003 (sudah 11 tahun). Saya bekerja sebagai tukang parkir.Pak Heru (tukang ojek): saya sudah bekerja disini sekitar 1 tahun. 1. Pak Rohim: Ya saya mengetahui peraturan tersebut. Pak Heru: ya saya mengetahui peraturan tersebut setelah melihat penggembokan tersebut.1. Ada, dulu. Setelah diperbanyak rambu udh nggak ada. (berdua).1. Pak Rohim : Ada, sosialisasi ke tukang parkir mengenai parkir liar. Bentuk sosialisasinya hanya berupa penyuluhan saja, 3- 4 kali sebulan pelaksanaannya. Sejak tahun 2012 sosialisasinya. Pak Heru : Saya tidak tahu ada sosialisasi mengenai peraturan tersebut.1. Pak Rohim: Untuk hari senin kamis dilaksanakan penggembokan untuk kendaraan yang parkir liar, mulai jam 11. Pak Heru : biasanya senin- kamis pelaksanannya. Mereka patrol mulai dari biofarma, cihampelas, dst sampai banjarsari. 1. Pak Rohim : Mobil yg parkir liar digembok, terus ditempel sticker. Di sticker itu ada nomor dishub untuk dihubungi. Kalau yang resminya ke pengadilan bayar denda baru dilepaskan gemboknya dari kendaraan, tapi bisa juga deal2an di tempat.Pak Heru : Kalau saya tahunya hanya digembok saja, terus nanti ditempel sticker. Langung ke pengadilan buat bayar denda.1. Pak Rohim: Lumayan efektif, dulu (sekitar Pasteur) rame banyak parkir liar jadi macet. Sekarang udh nggak ada. Pak Heru : Efektif untuk mengatasi masalah lalu lintas seperti macet.1. Pak Rohim: Lebih ditingkatkan lagi kinerja dishub, sosialisasinya jangan ke tukang parkir saja, ke pengguna mobil juga. Si pengguna mbilnya harus sadar juga soal parkir liar. Pak Heru : ya ditingkatkan kinerjanya. Analisis 2Respon yang diberikan masyarakat terhadap peraturan penggembokan parkir liar adalah sesuai dengan attribution teori, dimana tindakan didasarkan bias dan error. Bias dan error itu ada 2 :6. Masyarakat masih membenarkan tindakan berdasarkan ambisi pribadi ( ada lahan parkir ) dan bukan situasi dan fakta (aturan)6. Membenarkan tindakan karena ada orang lain juga yang melakukanUntuk efisiensi sosialisasi dibahas dengan teori social present sesuai dengan hasil yang didapatkan bahwa DISHUB lebih baik mensosialisasikan secara langsung kepada masyarakat agar pesan tersampaikan lebih baik, karena pada saat ini teori social present yang ada sangat kecil.Kesimpulan 2Masyarakat merasa sosialisasi ini masih kurang karena dinilai tidak menjangkau kesemua lapisan, dan masyarakatpun masih membutuhkan solusi lahan parkir yang legal agar peraturan dapat dijalankan dengan baikSaran 2Lebih banyak melibatkan masyarakat ( tim relawan) dalam menegakan peraturan untuk meningkatkan social present .

Rumusan Masalah 33.Apa usaha yang tepat untuk menyampaikan hukum ini kepada masyarakat?Wawancara dilakukan dengan Dosen Komunikasi ITBPedoman wawancara1.Menurut Bapak, apakah selama ini komunikasi hukum dari pemerintah ke masyarakat sudah dinilai berhasil?2. Apa pendapat Bapak mengenai sosialisasi hukum dari pembuat hukum ke masyarakat? 3. Apakah sosialisasi yang baik berpengaruh pada tindakan masyarakat?keputusan. 4. Menurut Bapak, apa yang baiknya dilakukan oleh DISHUB sebagai pembuat hukum untuk mensosialisasikan hukumnya lebih baik, mengingat keterbatasan-keterbatasan yang ada?5. Menurut anda, bagaimana cara terbaik bagi DISHUB untuk mensosialisasikan peraturan ini?Hasil wawancara1. Belum. Karena banyak masyarakat yang belum menyadari hukum-hukum baru apa saja yang sudah beredar. 2. Sangat minim dan tidak menarik.3. Mungkin tidak, karena pengambilan keputusan didasari oleh banyak faktor, namun kampanye sosial yang baik akan menyinggung emosi serta afeksi manusia, dan akan menjadi faktor pertimbangan yang kuat dalam pengambilan 4. Berikan pada pihak ke-3. Serahkan kepada ahli desain komunikasi/marketing/advertising agency untuk mensosialisasikannya kepada masyarakat. Pihak ke-3 bisa menyediakan analisis yang lebih komprehensif serta tidak menyita waktu pembuat hukum. Ada biaya tambahan yang tentu saja perlu dikeluarkan. Namun, mengingat Pemerintah kita, biaya bukanlah masalah, namun kesediaan dan inisiatif untuk mengejar hasil yang optimal. 5. -untuk sosisalisasinya sudah cukup baik, tapi akan lebih baik kalau peraturan ini tidak hanya disosialisasikan tetapi juga DISHUB menyediakan lahan parkir yang memadai, khususnya di daerah-daerah yang memang terkenal padat kendaraan-sebaiknya DISHUB membuat lahan parkir yang memadai terlebih dahulu, baru melakukan sosialisasi ke masyarakat, agar mereka parkir di tempat yang sudah disediakan. Jangan hanya melakukan sosialisasi atau razia, tetapi tidak ada solusi mengenai masalah parkir liar ini -jadikan aturan tersebut bukan sebagai aturan, tetapi sebagai bagian dari gaya hidup. Contohnya, seperti membuat campaign di kalangan mahasiswa atau sebagian kecil masyarakat dengan tema Hari Jumat Bebas Parkir Liar Di Depan Ganeca atau daerah lainnya -dengan melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat, jadi bukan hanya dengan melakukan razia saja, tetapi sudah melakukan sosialisasi yang benar, sehingga masyarakatnya bisa benar-benar tercerdaskan-untuk sosialisasinya, DISHUB diharapkan bisa lebih terjun ke masyarakat, seperti mengobrol atau memberikan penyuluhan kepada masyarakat bandung, mengenai dampak dari parkir liar. Selain itu, DISHUB juga diharapkan menyediakan lahan parkir yang memadai agar parkir liar di Bandung bisa diminimalisir. Selain itu, DISHUB juga diharap lebih tegas dalam proses eksekusinya, selain hanya mengeksekusi mobl, diharapkan DISHUB juga bisa menertibkan polisi-polisi jalanan yang suka menyediakan parkir liar. - Langsung dengan tindakan aja, saya gak setuju dengan sosialisasi. Contohnya, di kasih tanda di larang parkir disetiap daerah yang dilarang untuk parkir, digembok, di kempesin ban mobilnya di denda dsb sehingga ada efek jera.-Sosialisasikan dengan cara langsung/tidak langsung. Cara langsung seperti sosialisasi ke kampus, perusahaan, dll. Sosialisasi tidak langsung seperti lewat via media social, missal menggunakan poster dsb. Hal ini dilakukannya karena minimnya pengetahuan masyarakat tentang hukuman penggembokan untuk parkir liar di jalan.-Dengan menempelkan suatu baliho atau pamvlet yg besar dan jelas pada setiap lahan parkir yg illegal, dan memberi tahu (pada pamphlet tersebut) mengenai tempat parkir yg legal-Memberikan tulisan besar (seperti larangan memberikan uang kepada tukang parkir pada daerah tertentu) pada lahan yang dilarang parkir.-Tapi sebenarnya, intinya adalah pada penambahan lahan parkir dan dibarengi dengan penegakan hokum yang konsisten jangan sekarang dihukum, besok enggak.Analisis 3Menurut Dosen Komunikasi, ada baiknya bila sosialisasi hukum diserahkan pada pihak ke-3 yang lebih mengerti mengenai teori komunikasi sosial serta memiliki waktu untuk menganalisa behavior masyarakat yang ada. Hal ini dapat menjawab tuntutan dari Teori Behaviorisme, dimana perilaku ditimbulkan oleh adanya stimulus. Berdasarkan pengamatan masyarakat serta dosen, selama ini stimulus-yakni sosialisasi yang diberikan oleh pembuat hukum belum cukup untuk merubah tindakan karena minim audiens serta tidak menarik. Pihak ke-3 yang lebih ahli dalam bidang komunikasi dinilai lebih bisa memilih bentuk sosialisasi yang efektif dan sesuai untuk masyarakat.Kesimpulan 3Sosialisasi yang baik memerlukan kajian khusus, berlanjut, dan sesuai dengan seluruh kalangan masyarakat.Saran 3 Pemerintah meningkatkan interaksi dengan masyarakat, agar dapat membuat strategi sosialisasi yang lebih efektif dan mengena. Bila pembuat peraturan mengalami keterbatasan waktu dan sarana, diharapkan pemerintah lebih melibatkan pihak yang ahli dalam mengkomunikasikan peraturan agar dapat diterima dan dimengerti oleh masyarakat Setiap aturan harus diiringi dengan solusi dalam hal ini, pembuatan lahan parkir, salah satu caranya pembangunan gedung atau suatu tempat harus disertakan dengan lahan parkir yang memadai. BAB IIIANALISIS

Usaha yang telah dilakukan oleh DISHUB dalam rangka mensosialisasikan peraturan penggembokan parkir liar adalah dengan memasang iklan di media elektronik dan pamphlet yang disebarkan. Sosialisasi juga dilakukan secara langsung kepada masyarakat pada hari sabtu dan minggu. Sosialisasi akan terus dilakukan oleh jajaran DISHUB Kota Bandung. Sosialisainya sendiri sudah dilakukan sejak 2012 saat perda disahkan dan penggembokan mulai rutin dilakukan sejak saat itu, masih banyak masyarakat yang kurang peduli sehingga banyak yang bilang tidak tahu saat kena razia. Hal ini sesuai dengan teori komunikasi below the line karena sosialisasi tidak menyentuh seluruh kalangan masyarakat. Harusnya yang bagus teori komunikasi above the line karena sosialisasi menyentuh semua lapisan masyarakat. Respon yang diberikan masyarakat terhadap peraturan penggembokan parkir liar adalah sesuai dengan attribution teori, dimana tindakan didasarkan bias dan error. Bias dan error itu ada dua: 1. Masyarakat masih membenarkan tindakan berdasarkan ambisi pribadi ( ada lahan parkir ) dan bukan situasi dan fakta (aturan) 2. Membenarkan tindakan karena ada orang lain juga yang melakukan Untuk efisiensi sosialisasi dibahas dengan teori social present sesuai dengan hasil yang didapatkan bahwa DISHUB lebih baik mensosialisasikan secara langsung kepada masyarakat agar pesan tersampaikan lebih baik, karena pada saat ini teori social present yang ada sangat kecil. Menurut Dosen Komunikasi, ada baiknya bila sosialisasi hukum diserahkan pada pihak ke-3 yang lebih mengerti mengenai teori komunikasi sosial serta memiliki waktu untuk menganalisa behavior masyarakat yang ada. Hal ini dapat menjawab tuntutan dari Teori Behaviorisme, dimana perilaku ditimbulkan oleh adanya stimulus. Berdasarkan pengamatan masyarakat serta dosen, selama ini stimulus-yakni sosialisasi yang diberikan oleh pembuat hukum belum cukup untuk merubah tindakan karena minim audiens serta tidak menarik. Pihak ke-3 yang lebih ahli dalam bidang komunikasi dinilai lebih bisa memilih bentuk sosialisasi yang efektif dan sesuai untuk masyarakat.

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KesimpulanKesimpulan dari penelitian kami mengenai Sosialisasi Peraturan Mobil yang Parkir liar ini adalah pemerintah sudah melakukan sosialisasi melalui lewat media elektronil, phamflet, dan secara langsung.Masyarakat merasa sosialisasi ini masih kurang karena dinilai tidak menjangkau kesemua lapisan, dan masyarakatpun masih membutuhkan solusi lahan parkir yang legal agar peraturan dapat dijalankan dengan baik. Sosialisasi yang baik memerlukan kajian khusus, berlanjut, dan sesuai dengan seluruh kalangan masyarakat.

3.2 SaranTambahkan media sosialisasi yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Lebih banyak melibatkan masyarakat (tim relawan) dalam menegakan peraturan untuk meningkatkan social present . Pemerintah meningkatkan interaksi dengan masyarakat, agar dapat membuat strategi sosialisasi yang lebih efektif dan mengena. Bila pembuat peraturan mengalami keterbatasan waktu dan sarana, diharapkan pemerintah lebih melibatkan pihak yang ahli dalam mengkomunikasikan peraturan agar dapat diterima dan dimengerti oleh masyarakat Setiap aturan harus diiringi dengan solusi dalam hal ini, pembuatan lahan parkir, salah satu caranya pembangunan gedung atau suatu tempat harus disertakan dengan lahan parkir yang memadai.

BAB VDAFTAR PUSTAKATUGAS PSIKOLOGI PERSEPSI (DK3014)Page 1