scardinger.docx

6
BAB I PENDAHULUAN Menentukan kesegaran susu dengan mereaksikan susu segar dengan perlakuan pemanasan, penambahan formaldehid atau air dan mengidentifikasi dengan metilen biru sehingga enzim schardinger yang terdapat dalam susu mengkatalisis oksidasi formaldehid menjadi asam-asam dalam suasana anaerob yang terlihat dari perubahan warna dari biru menjadi putih. Susu memiliki protein yang bernilai tinggi. Sebagai salah satu zat yang disekresikan oleh kelender mamae. Susu sebagian besar terdiri dari air 87 % dan sisanya merupakan zat padat yang terdiri dari protein, lipid, karbohidrat, vitamin, enzim, asam-asam organik dan sejumlah asam-asam anorganik. Namun demikian, komponen yang paling menonjol dalam susu adalah protein dan karbohidrat. Protein pada susu ada yang terdapat sebagai enzim, yaitu schardinger. Karbohidrat pada susu adalah laktosa, dimana laktosa ini mengandung aldehid yang disebut aldosa. Oleh enzim shardinger, aldosa dioksidasi menjadi asam-asam karboksilat

Upload: sakina-zubaidi

Post on 10-Dec-2014

113 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: scardinger.docx

BAB IPENDAHULUAN

Menentukan kesegaran susu dengan mereaksikan susu segar dengan perlakuan pemanasan, penambahan formaldehid atau air dan mengidentifikasi dengan metilen biru sehingga enzim schardinger yang terdapat dalam susu mengkatalisis oksidasi formaldehid menjadi asam-asam dalam suasana anaerob yang terlihat dari perubahan warna dari biru menjadi putih.

Susu memiliki protein yang bernilai tinggi. Sebagai salah satu zat yang disekresikan oleh kelender mamae. Susu sebagian besar terdiri dari air 87 % dan sisanya merupakan zat padat yang terdiri dari protein, lipid, karbohidrat, vitamin, enzim, asam-asam organik dan sejumlah asam-asam anorganik. Namun demikian, komponen yang paling menonjol dalam susu adalah protein dan karbohidrat. Protein pada susu ada yang terdapat sebagai enzim, yaitu schardinger. Karbohidrat pada susu adalah laktosa, dimana laktosa ini mengandung aldehid yang disebut aldosa. Oleh enzim shardinger, aldosa dioksidasi menjadi asam-asam karboksilat

BAB II

Page 2: scardinger.docx

ALAT DAN METODE2.1 ALAT

Tabungreaksi Pipet Tetes Beaker glass Erlenmeyer

2.2 BAHAN

Susumentah Methylen Blue Formaldehid Parafin Liquid SusuMasak.

2.3 PELAKSANAAN

1. Siapkantigatabungreaksi, tandaidengan P,Q dan R2. Kedalam tabung P dan Q tanbahkan masing-masing 8 ml susu mentah,

sedangkankedalamtabung R masukansusu yang sudahdimasak3. Tambahkan 6 tetesMethylen Blue Formaldehid (25mg MB dilarutkan dalam 195ml air

dan 5ml Formaldehid 40%) ke dalam ketiga tabung dan kocok samapai warna rata4. Tambahakn 20 tetes paraffin cair ke dalam tabung P. Jangan di kocok!5. Inkubasiketigatabungpada 37 derajat C selama 30 menit. Amati Perubahanwarna yang

terjadi dalam masing-masing tabung dan jelaskan mengapa demikian.

2.4 BAGAN ALIR

Tiga tabung reaksi yang bertanda P, Q dan R

Pada tabung P dan Q tambah 8ml susu mentah, pada tabung R 8ml susu masak

Tambahkan 6 tetes metylenblue formaldehid pada masing-masing tabung, kocok ad homogen

Pada tabung P tambahkan 20 tetes paraffin cair, jangan dikocok!

Amati perubahan warna selama 30 menit

BAB III

Page 3: scardinger.docx

PEMBAHASAN

3.1 Hasil Praktikum

Hasil praktikum didapatkan masing tabung berubah warna menjadi putih setelah penambahan metilen blue yang awalnya bewarna biru. Yang paling cepat mengalami perubahan warna adalah tabung Q dan R, sedangkan tabung P lama kelamaaan berubah menjadi putih. Warna putih dari tabung R lebih mendekati warna biru dari pada tabung P dan Q.

3.2 Pembahasan

Pada uji ini bertujuan untuk mengamati peristiwa reduksi berdasarkan aktivitas enzimelaktat dehidrogenase dalam susu segar. Bahan yang digunakan adalah susu segar, metilen blue 0,02% dan formaldehid 0,4%. Enzim dehidrogenase mengatalisis pengeluaran hydrogen dan berfungsi memindahkan hidrogen dari suatu zat ke zat yang lain.

Pada percobaan kali ini yakni penetapan kesegaran dari susu dengan menggunakan uji metilen biru. Pada percobaan ini, yang diamati adalah jalannya reaksi yang terkandung di dalam susu yang mengkatalisis oksida macam aldehid menjadi asam, dengan melihat perubahan warna dari ketiga tabung yaitu dari warna biru menjadi tak berwarna atau dari bentuk reduksi menjadi betuk oksidasi. Reduksi pada percobaan ini berlangsung secara anaerob dengan cara divakumkan dengan akseptor hidrogen yang sesuai (metilen biru). Uji metilen biru ini dapat memberikan gambaran perkiraan jumlah bakteri yang terdapat dalam susu. Dalam uji ini ditambahkan sejumlah zat warna metilen biru ke dalam susu, kemudian diamati waktu yang dibutuhkan oleh bakteri untuk melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan perubahan warna tersebut. Semakin tinggi jumlah bakteri di dalam susu, semakin cepat terjadinya perubahan warna.

Perubahan warna terbentuk warna biru pucat hampir putih, ini disebabkan karena adanya enzime dehidrogenase yang masih aktif pada susu murni ( belum di pasteurisasi ) sehingga pada saat pemanasan dapat mereduksi metilen biru (warna biru berubah menjadi putih). Oleh karena itu, pada tabung R ,didapatkan hasil yang sesuai dengan teori yaitu berwarna biru pucat ( mendekati putih ) karena mungkin masih ada sedikit metilen yang tidak tereduksi.

Pada tabung R perubahan warna dari biru metilen menjadi wanra biru metilen tetap. Ini disebabkan karena adanya pemanasan pada susu segar yang dapat merusak enzime dehidrogenase yang ada dalam susu segar yang dapat mereduksi metilen blue , sehingga pada saat pemberian metilen blue dan pemanasan warna biru akan tetap tidak berunah karena tidak dapat tereduksi enzime dehidrogenase.

Page 4: scardinger.docx

BAB IVKESIMPULAN

.Enzim pada susu dapat mengkatalisis oksidasi formaldehid dengan berubahnya warna pada metilen biru dari biru menjadi putih. Pemanasan yang tinggi dapat merusak enzim yang terdapat dalam susu.

Page 5: scardinger.docx

DAFTAR PUSTAKA

http://duniaraa13.blogspot.com/2011/04/metode-penentuan-kesegaran-susu.html

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/01/enzim.html