sesium
TRANSCRIPT
7/23/2019 sesium
http://slidepdf.com/reader/full/sesium 1/8
sesium ← barium → lantanum
Sr
↑
B
a
↓
R
a
56BaTabel periodik
Penampilan
abu-abu perak
Ciri-ciri umum
Nama, lambang,Nomor atom barium, Ba, 56
Dibaca /ˈb ər ɛ iəm / BAIR -ee-əm
Jenis unsur logam alkali tanah
Golongan,periode, blok 2, 6, s
Massa atom standar 137.33
Konfigurasi elektron [Xe 6s2
2, !, 1!, 1!, !, 2
7/23/2019 sesium
http://slidepdf.com/reader/full/sesium 2/8
Sifat fisika
Fase soli"
Massa enis!mendekati su"u
kamar #
3.51 g#$m%3
Massa enis cairan pada t$l$ 3.33! g#$m%3
%itik lebur 1&&& ', 727 (), 13*1 (+
%itik didi" 217& ', 1!7 (), 3**7 (+
Kalor peleburan 7.12 k#mol %1
Kalor penguapan 1*&.3 k#mol%1
Kapasitas kalor 2!.&7 #mol%1#'%1
%ekanan uap
P (Pa) 1 10 100 1 k 10 k 100 k
at T (K) 911 103 11! 13 1"" #1$0
Sifat atom
&ilangan oksidasi '(
oksi"a basa kuat
7/23/2019 sesium
http://slidepdf.com/reader/full/sesium 3/8
)lektronegati*itas &.! skala 0auling
)nergi ionisasi pertama 5&2. k#mol%1
ke-2 65.2 k#mol%1
ke-3 36&& k#mol%1
Jari-ari atom 222 pm
Jari-ari ko*alen 21511 pm
Jari-ari *an der +aals 26! pm
ain-lain
Struktur kristal bo"-$entere" $ubi$
Pembena"an magnetik paramagnetik
Keter"ambatan elektris 2& () 332 n4#m
Kondukti*itas termal 1!.* #m%1#'%1
)kspansi termal 25 () 2&.6 m#m%1#'%1
Kecepatan suara!batang
ringan#
2& () 162& m#s%1
Modulus oung 13 0a
Modulus S"ear *. 0a
&ulk modulus .6 0a
Kekerasan Mo"s 1.25
Nomor C.S 7**&-3-3
7/23/2019 sesium
http://slidepdf.com/reader/full/sesium 4/8
/sotop paling stabil
iso NA Waktu
paruh
DM DE(MeV
)
DP
130%a 0&10"' %a stabil denan $ neutron
13#%a 0&101' %a stabil denan $" neutron
133%a s*n 10&!1 * + 0&!1$ 133,s
13%a #&1$' %a stabil denan $ neutron
13!%a "&!9#' %a stabil denan $9 neutron
13"%a $&!' %a stabil denan 0 neutron
13$%a 11' %a stabil denan 1 neutron
13%a $1&$' %a stabil denan # neutron
&arium a"alah suatu unsur kimia "alam tabel perio"ik ang memiliki lambang &a "an nomor
atom 56. )ontoh kristal ang "ihasilkan Barium antara lain Barium sul8atBa9:* "an
$ontoh basa ang mengan"ung Barium antara lain Barium hi"roksi"aBa:;2
&arium a"alah logam putih ber<arna perak ang "itemukan "i alam. 9ena<a barium "apat"ipro"uksi oleh in"ustri, seperti in"ustri minak "an gas untuk membuat lumpur pengeboran.
Barium =uga "igunakan untuk membuat $at, batu bata, ubin, ka$a, "ankaret "ari barium sul8at.
9elain itu, barium "igunakan oleh "okter "alam melakukan tes me"is "an pengambilan
8oto sinar->. Barium masuk ke "alam u"ara selama proses pertambangan, pemurnian, pro"uksi
sena<a barium, "an "ari pembakaran batubara serta minak. Beberapa sena<a barium
mu"ah larut "alam air "an "itemukan "i "anau atau sungai.
7/23/2019 sesium
http://slidepdf.com/reader/full/sesium 5/8
?enurut @@ Ao.11 ahun 167, bahan tambang tergolong men=a"i 3 =enis, akni olongan C
ang "isebut sebagai bahan strategis, olongan B bahan Dital, "an olongan ) bahan ti"ak
strategis "an ti"ak Dital.[1
0eraturan 0emerintah Aomer 27 ahun 1!& men=elaskan se$ara rin$i bahan-bahan galian apasa=a ang termasuk "alam gologan C, B "an ).[2 Bahan olongan C merupakan barang ang
penting bagi pertahanan, keamanan "an strategis untuk men=amin perekonomian negara "an
sebagian besar hana "iiEinkan untuk "imiliki oleh pihak pemerintah, $ontohna
minak, uranium "an plutonium. 9ementara, Bahan olongan B "apat men=amin hi"up orang
banak, $ontohna emas, perak, besi "an tembaga. Bahan olongan ) a"alah bahan ang ti"ak
"ianggap langsung mempengaruhi haat hi"up orang banak, $ontohna garam, pasir, marmer ,
batu kapur, tanah liat "an asbes.
Uranium merupakan salah satu logam berat yang dapat digunakan sebagai sumber energi..
Martin Klaproth merupakan orang yang berjasa menemukan unsur ini pada tahun 1789 pada
sebuah mineral yang disebut pitchblende. Nama Uranium sendiri diambil dari nama planet
Uranus [1]. Uranium memilki dua isotop di alam. Sekedar catatan, isotop merupakan unsur yang
memiliki jumlah proton sama, namun memiliki neutron berbeda sehingga massa atomnya
berbeda [2]. Isotop-isotop tersebut adalah Uranium-238 (U-238) sebanyak 99.3% dan Uranium-
235 (U-235) sekitar 0,7%. Nah, diantara 2 isotop tersebut, isotop U-235 adalah yang paling
penting karena dalam kondisi tertentu dapat meluruh dan menghasilkan energi yang tinggi.
Peluruhan ini disebut reaksi fisi [1]. Energi dari Uranium Inti atom U-235 terdiri dari 92 proton dan
143 neutron (92 + 143 = 235).Ketika inti atom U-235 menangkap sebuah neutron, dia akan
meluruh menjadi dua (reaksi fisi), menghasilkan energi dalam bentuk panas, dan mengeluarkan
dua atau tiga neutron. Jika neutron yang dikeluarkan tersebut cukup untuk memecah atom U-235
lain, maka reaksi fisi akan terjadi kembali. Bisa dibayangkan, jika reaksi fisi ini terjadi berulang-
ulang (reaksi berantai, maka energi yang dihasilkan akan sangat besar meskipun Uranium yang
digunakan dalam jumlah kecil. Bagaimana medapatkan Uranium? Energi besar yang dihasilkan
membuat penambangan Uranium semakin gencar dilakukan. Proses penambangan Uranium
dapat dilakukan secara terbuka (open pit) maupun dari dalam tanah. Amerika Serikat adalah
salah satu negara yang telah melakukan penambangan Uranium dengan kedua cara tersebut.
Pada daerah pertambangan Uranium dapat ditemukan bersama dengan Radium dan Vanadium.
Pada proses penambangan bawah tanah, setelah melalui proses eksplorasi dan identifikasi,
maka selanjutnya adalah proses pengeboran di tempat bijih Uranium ditemukan. Saat proses
pengeboran, air terus dialirkan untuk mencegah paparan radiasi langsung terhadap pekerja
tambang. Prosedur ini juga dilakukan untuk tambang mineral lainnya. Bijih yang dihasilkan terdiri
dari U3O8 (Uranium oksida) dan senyawa-senyawa lainnya. Senyawa ini masih harus dianalisis
dengan alat pendeteksi beta-gama. Analisis ini dilakukan untuk mengukur kadar Uranium yang
terdapat pada mineral. Proses kimia baru dilakukan setelah bijih diisolasi (dipisahkan dari
7/23/2019 sesium
http://slidepdf.com/reader/full/sesium 6/8
pengotor lainnya). Teknik yang digunakan untuk mengekstrak Uranium dari bijihnya adalah
leaching (pencucian) [3]. Proses leaching (pencucian) merupakan proses ekstraksi Uranium dari
bijih Uranium dengan cara mereaksikannya dengan asam atau basa. Sebelum proses leaching
dilakukan, bijih Uranium diberikan perlakuan awal, yakni roasting (pemanggangan) and grinding
(penggilingan). Proses roasting dilakuakn untuk membakar spesi karbonat (CO32-) yang masih
terdapat di dalam bijih Uranium dan membuat bijih tersebut menjadi lebih reaktif saat proses
leaching. Sebagai tambahan informasi, spesi karbonat merupakan matriks yang dapat
mengahalangi suatu senyawa untuk bereaksi. Pada beberapa kasus, bijih Uranium dipanggang
bersama dengan garam untuk menaikkan tingkat kelarutan logam kontaminan, seperti Vanadium
pada proses leaching, sehingga logam Uranium akan mudah didapat [4]. Meskipun begitu, detail
proses perlakuan awal tergantung dari kondisi dari tambang Uranium, namun seluruh tambang
selalu diawali dari perlakuan awal tersebut. Proses leaching menggunakan bantuan asam atau
basa. Pemilihan asam atau basa biasanya dilakuakan atas dasar ekonomis, yang tergantung dari
sifat bijih Uranium yang didapat. 1. Acid Leaching (Pencucian Asam) Pencucian Asam memiliki
beberapa keuntungan yakni lebih efektif terhadap bijih yang sulit dimurnikan, membutuhkan
temperatur rendah dalam prosesnya, dan waktu yang dibutuhkan relative lebih singkat
dibandingkan pencucian dengan basa. Selain itu, pencucian asam juga membutuhkan perlakuan
awal yang lebih sedikit karena ukuran partikel yang dibutuhkan setelah proses grinding tidak
perlu terlalu kecil. Pada proses pencucian asam ini terjadi proses oksidasi senyawa Uranium.
Oksidator yang biasa digunakan adalah Mangan dioksida (MnO2), Natrium Klorat (NaClO3),
dan garam Besi (II). Reaksi tersebut menggunakan bantuan asam sulfat. Penggunaan asam
sulfat juga untuk melarutkan kompleks uranil sulfat yang dihasilkan [UO2(SO4)3]4-. Reaksi inimenghasilkan produk samping berupa gas H2, H2S, dan CO2. 2. Alkaline Leaching (Pencucian
Basa) Meskipun memiliki beberapa kelemahan dibandingkan dengan pencucian asam,
pencucian basa memiliki keuntungan yang cukup besar. Larutan alkalis yang digunalan dapat
lebih selektif terhadap mineral Uranium sehingga larutan yang dihasilkan dari pencucian akan
lebih sedikit pengotornya. Uranium oksida dapat langsung didapat tanpa pemurnian lebih lanjut.
Proses pencucian ini menghaslilkan anion yang mudah larut yakni uranil trikarbonat
UO2(CO3)34-. Seperti pada pencucian asam, oksidator digunakan untuk mendapatkan kation
Uranium heksavalen (U6+ ). Larutan alkalis yang digunakan antara lain Natrium bikarbonat dan
Natrium karbonat. Larutan tersebut menjaga pembentukan senyawa uranil hidroksida yang sukar
larut. 3. Metode Alternatif Proses ekstraksi Uranium juga dapat dilakukan secara in situ, yakni
dengan memompakan larutan pencuci ke dalam tanah yang mengandung bijih Uranium seperti
pada Gambar. Pada gambar tersebut tampak larutan pencuci dipompakan ke dalam zona
lapisan bijih yang mengandung Uranium. Larutan hasil pencucian dapat dipompa kembali untuk
proses lebih lanjut. Pemurnian Uranium dari air laur telah diteliti sebagai salah satu alternatif
untuk mendapatkan Uranium. Beberapa laporan menunjukkan bahwa kandungan rata-rata
Uranium di air laut adalah 3,3 ppm6. Kelemahan dari metode ini adalah terjadinya pencemaran
terhadap air tanah di sekitarnya dan kebutuhan larutan pencuci yang besar5. Kelemahan utamaekstraksi Uranium dari air laut adalah jumlah yang sangat besar air yang harus digunakan.
7/23/2019 sesium
http://slidepdf.com/reader/full/sesium 7/8
Penyerap Uranium dan resin penukar ion telah dikembangkan untuk membantu menghilangkan
Uranium, tetapi dibutuhkan sejumlah besar energi untuk memompa air melalui sistem ini. Banyak
studi mempertanyakan kelayakan ekonomi metode ekstraksi Uranium dengan metode ini.
Akibatnya metode ini jarang digunakan. Dari hasil ekstraksi ketiga metode tersebut, ekstrak yang
dihasilkan akan melalui serangkaian proses kembali sehingga didapatkan Uranium oksida.
Senyawa ini masih harus melalui proses lagi sebelum digunakan di dalam Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir (PLTN). Itulah cara mendapatkan Uranium dari alam. Negara kita yang kaya akan
Sumber Daya Alam, memiliki sekitar 70 ribu ton Uranium [6].Sebagian besar cadangan Uranium
berada di Kalimantan Barat, sebagian lagi ada di Papua, Bangka Belitung dan Sulawesi Barat.
Kajian terakhir dilakukan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) di Mamuju, Sulbar,
menyebut kadar Uranium di lokasi tersebut berkisar antara 100-1.500 ppm. Besarnya cadangan
Uranium sebenarnya membuat negara kita cukup potensial untuk mengembangkan teknologi
yang menggunakan logam berat tersebut, salah satunya adalah PLTN. Namun, penggunaan
teknologi nuklir dari Uranium harus melalui tahapan proses persiapan yang sangat baik, karena
selain manfaat yang besar, potensi dampak negatif juga dapat terjadi. Dampak negatif yang
dihasilkan berupa radiasi nuklir yang dihasilkan. Radiasi yang dihasilkan oleh reaktor nuklir ini
ada dua. Pertama, radiasi langsung, yaitu radiasi yang terjadi bila radio aktif yang dipancarkan
mengenai langsung kulit atau tubuh manusia. Kedua, radiasi tak langsung. Radiasi tak langsung
adalah radiasi yang terjadi lewat makanan dan minuman yang tercemar zat radio aktif, baik
melalui udara, air, maupun media lainnya. Keduanya, baik radiasi langsung maupun tidak
langsung, akan mempengaruhi fungsi organ tubuh melalui sel-sel pembentukannya[8].
Kesalahan akibat manusia juga dapat menjadi penyebab dampak serius bagi lingkungan sekitar.Pembangunan PLTN di negara kita hingga saat ini masih menimbulkan pro dan kontra. Terlepas
dari berbagai dampak negatif tersebut sebenarnya jika kita serius mempersiapkan berbagai
aspek yang dibutuhkan sesuai prosedur, tidak mustahil negara kita akan mampu menggunakan
teknologi nuklir ini. Pertambangan Uranium dapat mulai dikembangkan untuk memasok
kebutuhan bahan baku PLTN. Terlebih lagi, krisis energi listrik yang terus menghantui rakyat di
negara kita membuat kita harus mencari energi alternatif yang dapat digunakan. Dan, energi dari
uranium adalah salah satu jawabannya. Sumber: 1. http://www.world-nuclear.org/info/Nuclear-
Fuel-Cycle/Introduction/What-is-Uranium--How-Does-it-Work-/ 2.
http://id.wikipedia.org/wiki/Isotop 3. http://large.stanford.edu/courses/2012/ph241/weil2/ 4. Y.-S.
Kim, ed., Uranium Mining Technology: Proceedings of a First Conference (U. of Nevada, 1977).
5. Uranium Resource/Technology Seminar II (Colorado School of Mines, 1979). 6. Uranium
Extraction Technology: Current Practice and New Developments in Ore Processing (OECD
Publishing, 1983). 7. http://www.antaranews.com/berita/375792/indonesia-miliki-cadangan-
uranium-70000-ton 8. http://radiologi.ugm.ac.id/halkomentar-111-2.html
Selengkapnya :http://www.kompasiana.com/ikromzzzt/bagaimana-uranium-
didapat_5528dce96ea8348b0d8b45ba
7/23/2019 sesium
http://slidepdf.com/reader/full/sesium 8/8
Ditemukan di alam dalam bentuk Uranium Trioxide (UO3 atau UO) berwarna kuning ke coklat-coklatan,
biasanya tercampur dengan materi lain dan apabila terkena sinar ultra violet akan memancarkan
spektrum warna kei!au-i!auan"
Uranium merupakan suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang U dan nomor atom
#$" uranium termasuk ke seri aktinida (actinide series)"