soalprag
DESCRIPTION
soal prag.TRANSCRIPT
SOAL PRAGMATIK
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pragmatik
Dosen Pengampu: Dr. H. Budhi Setiawan, M. Pd
Disusun oleh:
Colin Widi Widawati
K1208024
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
SOAL PRAGMATIK
31. Apa yang dimaksud dengan dialek, sosiolek, fungsiolek, dan kronolek?
Jawab:
� Dialek: yaitu variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya
relatif, yang berada di suatu tempat atau area tertentu. Bidang studi
yang mempelajari tentang variasi bahasa ini adalah dialektologi.
Ragam dialek berhubungan dengan daerah ternpat penutur didaerah
tertentu. Misalnya bahasa Jawa mempunyai banyak dialek diantaranya
dialek Banyumas, dialek Yogyakarta, dialek Surabaya.
� Sosiolek: variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan dan
kelas sosial para penuturnya. Dalam sosiolinguistik variasi inilah yang
menyangkut semua masalah pribadi penuturnya, seperti usia,
pendidikan, keadaan sosial ekonomi, pekerjaan, seks, dsb. Sehubungan
dengan variasi bahasa yang berkenaan dengan tingkat, golongan,
status, dan kelas sosial para penuturnya disenut dengan prokem.
� Fungsiolek: adalah variasi bahasa berkenaan dengan penggunanya,
pemakainya atau fungsinya. Fungsiolek disebut juga ragam atau
register. Variasi ini biasanya dibicarakan berdasarkan bidang
penggunaan, gaya, atau tingkat keformalan dan sarana penggunaan.
Variasi bahasa berdasarkan bidang pemakaian ini adalah menyangkut
bahasa itu digunakan untuk keperluan atau bidang apa. Misalnya,
bidang sastra, jurnalistik, pertanian, militer, pelayaran, pendidikan, dan
sebagainya.
� Kronolek: dialek temporal, yaitu ragam bahasa yang berhubungan
dengan perubahan bahasa dalam berlalunya waktu. Bahasa yang
digunakan dari waktu kewaktu tidak mesti sama, terkadang ada
pergeseran atau perubahan penggulaan bahasa. Sebagai contoh, variasi
bahasa Indonesia pada masa tahun tiga puluhan, lima puluhan, ataupun
saat ini.
32. Menurut Hymes, dalam pengkajian kemampuan komunikatif ada sebuah
konsep yang merupakan kewajiban bentuk bahasa. Konsep apakah itu?
Jawab:
Kemampuan komunikatif terutama yang membicarakan konsep kesesuaian
dengan konteks (appropriacy), yang berarti bahasa atau komunikasi
tersebut sesuai dengan konteks pembicaraan.
33. Topik bahasan antropologi sebagai sumber kajian pragmatik apa saja?
Jawab:
� Unda-usuk bahasa
� Konteks situasi sebagai penentu makna
� Faktor-faktor nonverbal
34. Faktor penentu bagi makna suatu ujaran bahasa oleh Hymes dicoraki
dengan kata SPEAKING, apa kepanjangannya?
Jawab:
� Setting and scene (latar). Dari sini setting berkenaan dengan waktu dan
tempat tuturan berlangsung, sedangkan scene mengacu pada situasi
tempat dan waktu atau situasi psikologis pembicaraan.
� Participant (peserta tutur) adalah pihak-pihak yang terlibat dalam
tuturan, bisa pembicara dan pendengar, penayapa dan pesapa, atau
pengirim dan penerima pesan.
� Ends (tujuan tutur) merujuk pada maksud dan tujuan petuturan.
Perisitwa tutur yang terjadi di ruang pengadilan bermaksud untuk
menyelesaikan suatu kasus, perkara, namun pada partisipan di dalam
peristiwa tutur itu mempunyai tujuan berbeda.
� Act sequence menace (topik , uturan tutur) pada bentuk ujaran dan isi
ujaran ini berkenaan dengan kata-kata yang digunakannya, dan
hubungannya antara apa yang dikatakan dengan topik pembicaraan.
� Key (nada tutur) mengacu pada nada, cara, dan semangat di mana suatu
pesan disampaikan dengan senang hati, dengan singkat, dengan
sombing, dengan mengejek, dan sebagainya. Hal ini ditunjukkan
dengan gerak tubuh dan isyarat.
� Instrumentalis mengacu pada norma atau aturan dan berinteraksi.
Misalnya, yang berhubungan dengan cara berinterupsi, bertanya, dan
sebagainya.
� Norm of interaction and interpretation (norma tutur) mengacu pada
norma atau aturan dalam berinteraksi.
� Genre (jenis tutur).mengacu pada jenis bentuk penyampaian seperti
narasi, puisi, pepatah, doa, dan sebagainya.
35. Dari linguistik, topik utama pembicaraan pragmatik tentang apa?
Jawab:
� Analisis wacana
� Teori deiksis
36. Apa yang dimaksud dengan kemampuan pragmatik?
Jawab:
Kemampuan pragmatik adalah kemampuan berbahasa seseorang dalam
memahami tanda bahasa sesuai dengan konteks dan situasi pemakainya.
37. Apa yang dimaksud dengan konteks, ko-teks, teks, dan nonteks?
Jawab:
� Konteks: segala sesuatu yang berguna bagi pelibat tutur dalam
kaitannya dengan memahami informasi.
� Ko-teks: Lingkungan luar bahasa, seperti situasi dan teks itu terbentuk.
� Teks: senyumlah makna yang menyatu dan memiliki kohesi dan
koherensi baik lisan maupun tertulis.
� Nonteks: wacana yang mengacu pada wacana nonbahasa misalnya
isyarat dan tanda-tanda.
38. Tataran bahasa yang tertinggi yang harus dikaji lewat makrolinguistik
adalah … .
Jawab:
Pragmatik yang merupakan bagian tertinggi dari kajian makrolinguistik.
39. Belahan otak sebelah mana yang mendukung kemampuan pragmatik
seseorang?
Jawab:
Belahan otak kanan meliputi kemampuan: komunikasi non verbal,
pragmatik, orientasi ruang (visual-spesial), imajinasi, kreasi, spiritual,
seni, holistik-intuitif. Otak kanan mengatur kemampuan pragmatik yang
dimiliki oleh sesorang.
40. Penyimpangan terhadap perangkat aturan yang mencakup dalam dasar
kerjasama suatu komunikasi menghasilkan dua dasar cakapan … .
Jawab:
Maksim kerjasama dan maksim kesopanan
Maksim Kerjasama:
a. Maksim kuantitas:
1) Berikan informasi Anda secukupnya atau sejumlah yang
diperlukan oleh MT.
2) Bicaralah seperlunya saja, jangan mengatakan sesuatu yang tidak
perlu.
b. Maksim kualitas:
1) Katakanlah hal yang sebenarnya.
2) Jangan katakan sesuatu yang Anda tahu bahwa sesuatu itu tidak
benar.
3) Jangan katakan sesuatu tanpa bukti yang cukup.
c. Maksim relevansi:
1) Katakan yang relevan.
2) Bicaralah sesuai dengan permasalahan.
d. Maksim cara:
1) Katakan dengan jelas.
2) Hindari kekaburanan ujaran.
3) Hindari ketaksaan.
4) Bicaralah secara singkat, tidak bertele-tele.
5) Berkatalah secara sistematis.
Maksim Kesopanan
a. Maksim kebijaksanaan/kedermawanan, Jenis maksim ini untuk berjanji
dan menawarkan (impositif, komisif) (memaksimalkan keuntungan orang
lain, meminimalkan kerugian orang lain).
b. Maksim penerimaan. Maksim penerimaan ini ditujukan untuk menawarkan
dan berjanji (memaksimalkan kerugian diri sendiri, meminimalkan
keuntungan diri sendiri).
c. Maksim kemurahhatian Maksim ini ditujukan untuk kategori asertif dan
ekspresif (memaksimalkan rasa hormat pada orang lain, meminimalkan rasa
tidak hormat pada orang lain).
d. Maksim kerendahhatian ( meminimalkan rasa hormat pada diri sendiri dan
memaksimalkan rasa tidak hormat pada diri sendiri).
e. Maksim kesetujuan atau kecocokan Ditujukan untuk menyatakan pendapat
dan ekspresif. memaksimalkan kesetujuan pada orang lain dan
meminimalkan ketidaksetujuan pada orang lain.
f. Maksim kesimpatian Ditujukan untuk menyatakan asertif dan ekspresif
(memaksimalkan simpati pada orang lain dan meminimalkan antipati pada
orang lain).