sustainableagric03
DESCRIPTION
Read and comment plss.. ^_^TRANSCRIPT
PTI4208
Bab 1 Bab 1 PendahuluanPendahuluan
Pertanian BerlanjutPertanian Berlanjut
Oleh: Kurniatun Hairiah
Foto: Kurniatun H i i h
Kompetensi mahasiswaKompetensi mahasiswa
Paham tentang dasar-dasar konsep Pertanian Berlanjut di daerah Tropis aspek biofisik, sosial dan ekonomi dan penerapannya di tingkat lanskap
Mengetahui cara menganalisis keberlanjutan suatu lanskap.
Foto: Kurniatun Hairiah
Memahami sejarah penggunaan lahan
Paham masalah di tingkat lahan
Cek lapangan
Belajar pada alam nyata di lapangan
Foto: Kurniatun Hairiah
Materi yang dibahas
• Perubahan Iklim dan dampaknya terhadap pertanian
• Dasar-dasar pengertian dan dimensi sistem Pertanian berlanjut dan perbedaannya dengan Pertanian Organik dan Pertanian Sehat
• Contoh-contoh system pertanian konvensional dan masalahnya (ekonomi, ekologi dan kesehatan manusia)
• Potensi dan Tantangan pelaksanaan Pertanian berlanjut di masa yang akan datang
IPCC, 2001
Pemanasan Global
Perubahan Suhu Bumi 100 Tahun yll dan 100 Tahun yad
Sumber: IPCC ( 2001)
Prediksi berbagai model
1.7 oC
4.5 oC
Tahun
Per
ubah
an s
uhu,
o C
(IPCC, 2001)
Emisi USA China Indons Brazil Rusia India
Energi 5,752 3,720 275 303 1,527 1,051
Pertanian 442 1,171 141 598 118 442
Kehutanan & gambut
-403 -47 2,563 1,372 54 -40
Limbah 213 174 35 43 46 124
Total 6,005 5,017 3,014 2,316 1,745 1,177
Emisi GRK, ~ Mt CO2 (PEACE, 2007)
(Sumber: Murdiyarso & Adiningsih, 2007)
Total emisi ~ 1.5 -4.5 GT CO2e th-1
Indonesia’s total GHG emissions under BAU are expected to reach 3.6 Gt CO2-equivalent in 2030 (2.8 Gt in 2020). That would be about 5% of the global total. Of the 3.6 Gt in 2030 (2020 data is not available), 0.85 would be from forestry, 1.2 from peatlands, most of the rest from power&transportation.
Emisi CO2 di Indonesia
(Source: EarthTrends,
Pergeseran Curah Hujan di Jawa-Bali
"Pembangunan Ekonomi "Pembangunan Ekonomi Indonesia dalam Era Globalisasi Indonesia dalam Era Globalisasi di Abad 21". di Abad 21".
1. Krisis negara (ekonomi, sosial dan bencana alam) pasca krisis tahun 1997 dan 1998
2. Perubahan iklim dan pemanasan global
Pembangunan Ekonomi di Indonesia di masa yad:
• Resource based• Knowledge based • Culture based
UB, 27 Januari 2009
Emisi CO2, CH4, N2O
Masalah utama
Pangan
Kebakaran
Sedimentasi & polusi
Biodiversitas
Longsor
Kekeringan
Dampak Variabilitas & Perubahan Iklim
• Degradasi sumberdaya (lahan & air) & infrastrukur (irigasi)
Cekaman (Banjir/Kering, kebakaran),
Penciutan & degradasi lahan
• Sistem Produksi Ketahanan Pangan
Ancaman kekeringan & banjir luas areal tanam & kegagalan panen,
Penurunan produktivitas, produksi, mutu hasil, efisiensi, dll.
• Sosial & Ekonomi : kesejahteraan petani
Bersinggungan dengan petani kecil (produsen pangan) & rentan kemiskinan
y = 0.1039x + 58.901
y = 0.1424x - 9.9843
245
250
255
260
265
270
275
280
1860 1880 1900 1920 1940 1960 1980 2000
Juli: 1,4oC / 100 thn
Januari: 1,04oC / 100 thny = 0.198x - 132.66
y = 0.1552x - 38.942
235240245250255260265270275280285290
1930 1940 1950 1960 1970 1980 1990 2000
Juli: 1,55oC / 100 thn
Januari: 1,98oC / 100 thn
PERUBAHAN SUHU UDARA DI JAKARTA
HadC
M2 G
HG
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0.01950 2000 2050 2100Tahun 1900
Kenaikan Permukaan Laut 1860–2100
Sea-
lev e
l ri s
e (m
)
TotalThermal expansionGlaciersGreenland
HadC
M2 G
HG
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0.01950 2000 2050 2100Tahun 1900
Kenaikan Permukaan Laut 1860–2100
Sea-
lev e
l ri s
e (m
)
TotalThermal expansionGlaciersGreenland
KENAIKAN PERMUKAAN LAUT
PERUBAHAN SUHU UDARA DI MEDAN
KECENDERUNGAN CURAH HUJAN STASIUN BOJONEGORO TAHUN 1989-1999
10001100120013001400150016001700180019002000
1899
1909
1919
1929
1939
1949
1959
1969
1979
1989
1999
TAHUN
CU
RA
H H
UJA
N (m
m)
Sawah di Jawa hilang 113 ribu ha (jika air laut naik 0.5 m) & 146.5 ribu ha (jika air laut naik 1 m)
Sawah di Jawa Timur hilang 11,4 ribu ha (jika air laut naik 0.5 m) & 20.2 ribu ha (jika laut naik 1 m)
22
23
24
Masalah AIR
Deforestasi &
degradasi hutan + gambut
Emisi CO2
Perubahan iklim global
Bahan bakar fossil:minyak
tanah, batu bara, LPG
Perubahan SUHU
Perubahan CURAH HUJAN
Perubahan TINGKAT
PERMUKA-AN AIR LAUT
Adaptasi pertanian,
pohon buah-
buahan dll.
Adaptasi resiko
longsor, banjir
Adaptasi flora & fauna
PER
TAN
IAN
(Sumber: Ibnu Sofian,
Photo: Kurniatun Hairiah
Multifunctional Multifunctional LandscapesLandscapes
Protected forest
Good Governance
External stake-
holdersCoffee garden
Rice
ShrubFood crops
Vegetable
Water-flows
Carbonstocks
Biodi-versity
DEFINISI
Pertanian CONVENTIONAL
Pertanian ORGANIK
Pertanian BERLANJUT
Pertanian SEHAT
PRODUKSI
EMISI C
AIR
BIODIV
LINGKUNGAN
PERTANIAN di INDONESIAPERTANIAN di INDONESIA
Pertanian Pertanian Conventional / ModernConventional / Modern
• Berorientasi pada industri• Pengelolaan • Bibit hibrida• Pupuk kimia dosis tinggi• Menggunakan
herbisida/insektisida• Pengolahan tanah
intensif
Organic Farmingwww.attra.ncat.org
• “an ecological production management system that promotes and enhances biodiversity, biological cycles and soil biological activity. It is based on minimal use of off-farm inputs and on management practices that restore, maintain and enhance ecological harmony(2)”
Pertanian Organik di Indonesia
• Teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami TANPA menggunakan bahan-bahan kimia sintetis.
Tujuan :• menyediakan produk-produk
pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan.
Karakteristik
http://blog.unila.ac.id/hamim/2010/05/06/prospek-pertanian-organik-di-indonesia/
Pertanian Organik ~ Berlanjut Pertanian Organik ~ sehat
Apakah
Pertanian Organik di Pasuruan(Skala mikro)
Contoh Pertanian Organik di Kulekhani, Nepal
(Foto: Kurniatun Hairiah, Himalayan range 23 December 2006)
Pertanian Organik di Kulekhani, Nepal
Pertanian Masukan Rendah
Photo: Kurniatun Hairiah
BO Kebutuhan utama pertanian organik TETAPI tidak cukup Exploitasi dari hutan untuk bahan kompos
Photo: Kurniatun Hairiah
Degradasi tanah hutan
Pertanian Organik menguntungkan di tingkat plot TETAPI merugikan di tingkat
landscape KEBOCORANPhoto: Kurniatun Hairiah
Contoh kasus 2 dari Zambia : "Gardening on Garbage, is it opportunity or threat ?"
Contoh Pb Cd Zn Cu1 5 t.u 6.6 4.32 4 6 113 2.53 4 t.u 54 8.54 10 t.u 6.6 4.35 20 6 525 256 4 8 135 2.37 5 15 27 900
Standart EU 50-300 1-3 150-300 50-140ILEIA, 1994BOT 5.7 % , pH tanah 7.7
Karakteristik kimia Bahan Organik yang dipakai
Contoh kasus dari Zambia: Gardening on Garbage, is it opportunity or threat ?
• Serapan logam berat bervariasi antar jenis tanaman
• Tidak ada Cd yang diserap tanaman• Jagung menyerap Cu ~ 1-3 mg kg-1
• Ketimun mengakumulasi Zn 102 - 106 mg kg-1
• Paitan (Tithonia difersifolia) mengakumulasi Zn 102 -106 mg kg-1 ==> dimakan ternak
Sistem pertanian organik ramah lingkungan TETAPI produk masih membahayakan kesehatan
ILEIA, 1994Hasil pengukuran
• Produksi Amonia dari kotoran sapi (cair + padatan) tinggi
• Banyak NO3 tercuci ke lapisan bawah ==> ke aliran air bawah tanah
Bagaimana nasib pertanian organik ini?
NO3
Pertanian Organik di Belanda
Photo: Kurniatun Hairiah
Sistem Pertanian Berlanjut
A sustainable land management system is one that DOES NOT degrade the soil or significantly contaminate the environment, while providing necessary support to human life.
(Greenland, 1994. In: Syers and Rimmer (eds.) Soil science and sustainable land management in the tropics)
LINGKUNGAN
• Air• Biodiversitas•Karbon
EKONOMI•Tarikan pasar
SOSIAL•Konflik sosial•Koordinasi antar lembaga•Kearifan lokal
•Fleksibelitas Petani dlm mengelola lahannya
PER
TAN
IAN
B
ERLA
NJU
T•Kepuasan konsumen terhadap produkpertanian
Skope Pertanian BerlanjutSkope Pertanian Berlanjut
Pertanian BerlanjutPertanian Berlanjut• Pendekatan Sistem• System Pertanian yang sehat dan ramah lingkungan
melalui optimalisasi faktor biotik dan abiotik dalam agroekosistem,
• Skala makro terutama berhubungan dengan manfaat biodiversitas tanaman bagi Pertanian polinasi, gulma, hama dan penyakit, hidrologi (kuantitas dan kualitas air) dan emisi karbon.
• Pengembangan rencana konservasi lingkungan, melalui pendekatan spasial dan berbasis pada pengetahuan lokal dan kebiasaan serta adat istiadat masyarakat yang ada, dan pasar yang memerlukan dukungan kebijakan pemerintah yang jelas.
Time scale: One crop cycle Many crop cycleSpatial Scale:
Field RegionObjectives: Single Multiple
Pests
Crop
Soil
Inputs YIELDS
Pests
Crop
Soil
Inputs
Soil Biota
YIELDS
Biodi-versity & C sequ-estration
Social system
LossesWater quantity
and quality
Economic system
A. Merusak struktur tanah & aktivitas biologi
B. Tidak ada keseimbangan hara
C. Tidak ada perlindungan thdp hama, penyakit dan gulma.
D. Mengancam populasi biota penting mis. rhizobia & mycorrhiza
F. Berpengaruh negatif thdp kualitas udara
E. Berpengaruh negatif terhadap jumlah & kualitas air
G. Berpengaruh negatif thdp diversitas fauna dan flora
H. Kalitas produk rendah atau proses produksi tidak memeuhi harapan konsumen
(Van Noordwijk et al, 2002)
Indikator KEGAGALAN Pertanian BerlanjutIndikator KEGAGALAN Pertanian Berlanjut
Sektor Makro/Meso di seluruh Pulau
Mikro di tingkat daerah
Air Kekeringan, sumber air menurun, resiko banjir
Analisis air permukaan
Ketersediaan air, erosi, banjir, longsor, resiko kekeringan Analisis hidrologi
Pertanian
Gagal tanam dan panen. Resiko serangan hama dan gagal panen atau penurunan produksi
Contoh perbedaan kajian di Contoh perbedaan kajian di berbagai tingkat kompleksitasberbagai tingkat kompleksitas
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Kebutuhan pokok (Pangan & pakan), Kesehatan, Ketahanan pangan, Hubungan sosial terjamin
Bebas dalam menentukan pengelolaan lahannya
LAYANAN LINGKUNGAN
1. Kehidupan, penyediaan akan pangan, serat, bahan bakar, sumber genetik, biokimia, air bersih
2. Budaya: Spiritual, rekreasi, Estetika,inspirasi dan pendidikan
3. Penunjang: Pembentukan tanah,siklus hara, produksi primer
4.4. Regulasi:: Regulasi iklim, regulasi populasi hama & penyakit, regulasi pembuahan, regulasi air, pengurangan bencana
FUNGSI EKOSISTEM
PERUBAHAN GLOBAL: Iklim, siklus bio-kimia, sistem penggunaan lahan, introduksi spesies baru
BIODIVERSITAS:Jumlah spesies, Kelimpahan relatif, Komposisi dan interaksi,
(MEA, 2004)
No BATS…No DURIAN!Cynopterus brachyotis
No BEES…No COFFEE!
Rancangan Kampung Hijau di daerah Rancangan Kampung Hijau di daerah PesisirPesisir
Sumber Sulistyowati, KLH, 2010)
A. struktur tanah & aktivitas biologi terjamin
B. keseimbangan hara terjagaC. perlindungan thdp hama,
penyakit dan gulma terjamin D. Mempertahankan biota penting
mis. rhizobia & mycorrhiza
F. kualitas udara terjamin
E. jumlah & kualitas air terjamin
G. Biodiversitas biota terjaga
H. Kualitas produk memenuhi harapan konsumen
Van Noordwijk et al, 2002
Pertanian SehatPertanian SehatSehat produkSehat petaninyaSehat lingkungannya ~ ekonomi, ekologi dan sosial (ciri utama: Petani memiliki kebebasan mengelola lahannya)
Pertanian Sehat PASTI berlanjut dan organik
Pertanian Berlanjut PASTI organik TETAPI belum tentu sehat
Pertanian Organik PASTI Ramah LingkunganTETAPI belum tentu berkelanjutan & sehat
KESIMPULANKESIMPULAN
TANTANGANTANTANGANPertanian Pertanian BerlanjutBerlanjutParsial Planning rawan konflik
Photo: Kurniatun Hairiah
Pada skala lokal, nasional & global
• Menekan kehilangan hara lewat pencucian, limpasan permukaan & aliran permukaan
• Meningkatkan daur ulang residu di sekitar kita
• Menghindari penggunaan bahan-bahan kimia yang mengandung logam berat