tugas04spm

5
Nama : Mariko Yohana NIM : 1601258480 Kelas : LI53 Tugas Sistem Pengendalian Manajemen [Tugas 1] Results Controls Perubahan perilaku dan pengendalian hasil : Dalam sistem result controls yang menekankan pada akuntabilitas hasil, pengendalian ini dapat menimbulkan beberapa dampak negatif yang merugikan yaitu perubahan perilaku, gamesmanship, dan perilaku negatif. Perubahan perilaku dapat terjadi apabila organisasi menggunakan pengukuran hasil yang tidak sesuai dengan tujuan yang sesungguhnya, dan organisasi cenderung berkonsentrasi pada hasil yang mudah diukur daripada yang tak terlihat atau sulit diukur (seperti: kepuasan pelanggan, pelayanan konsumen, keamanan, dll), sebagai contoh adalah ketika produsen komputer pribadi (PC) yang besar membayar sales representatives dengan komisi lebih tinggi untuk penjualan layanan tambahan dibandingkan dengan penjualan PC, sales representatives tersebut menjadi lalai pada penjualan PC itu sendiri. Gamesmanship : Merupakan tindakan yang dilakukan oleh karyawan untuk meningkatkan indikator kinerja mereka tanpa menghasilkan pengaruh ekonomis yang positif terhadap perusahaan. Dua bentuk utama gamesmanship adalah penciptaan slack dan manipulasi data. Contoh: Perusahaan ingin menambah jumlah register akun baru di situs mereka dan menentukan target baru yang harus dicapai karyawan. Hal ini justru mengakibatkan karyawan memanipulasi jumlah akun baru yang didapatkan dalam laporan demi mencapai target yang ditentukan. Contoh lainnya : karyawan dievaluasi atas pencapaian anggaran, akan berusaha menciptakan budget slack yaitu menegosiasikan anggaran yang mudah dicapai agar terhindar dari hukuman dan mendapat reward. Slack sering muncul karena adanya asimetri informasi, yaitu pimpinan biasanya tidak mengetahui tingkatan yang tepat

Upload: mariko-yohana

Post on 14-Apr-2016

239 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas04SPM

Nama : Mariko YohanaNIM : 1601258480Kelas : LI53Tugas Sistem Pengendalian Manajemen

[Tugas 1]

Results Controls Perubahan perilaku dan pengendalian hasil : Dalam sistem result controls yang menekankan

pada akuntabilitas hasil, pengendalian ini dapat menimbulkan beberapa dampak negatif yang merugikan yaitu perubahan perilaku, gamesmanship, dan perilaku negatif. Perubahan perilaku dapat terjadi apabila organisasi menggunakan pengukuran hasil yang tidak sesuai dengan tujuan yang sesungguhnya, dan organisasi cenderung berkonsentrasi pada hasil yang mudah diukur daripada yang tak terlihat atau sulit diukur (seperti: kepuasan pelanggan, pelayanan konsumen, keamanan, dll), sebagai contoh adalah ketika produsen komputer pribadi (PC) yang besar membayar sales representatives dengan komisi lebih tinggi untuk penjualan layanan tambahan dibandingkan dengan penjualan PC, sales representatives tersebut menjadi lalai pada penjualan PC itu sendiri.

Gamesmanship : Merupakan tindakan yang dilakukan oleh karyawan untuk meningkatkan indikator kinerja mereka tanpa menghasilkan pengaruh ekonomis yang positif terhadap perusahaan. Dua bentuk utama gamesmanship adalah penciptaan slack dan manipulasi data. Contoh: Perusahaan ingin menambah jumlah register akun baru di situs mereka dan menentukan target baru yang harus dicapai karyawan. Hal ini justru mengakibatkan karyawan memanipulasi jumlah akun baru yang didapatkan dalam laporan demi mencapai target yang ditentukan. Contoh lainnya : karyawan dievaluasi atas pencapaian anggaran, akan berusaha menciptakan budget slack yaitu menegosiasikan anggaran yang mudah dicapai agar terhindar dari hukuman dan mendapat reward. Slack sering muncul karena adanya asimetri informasi, yaitu pimpinan biasanya tidak mengetahui tingkatan yang tepat yang dapat dicapai bawahannya dan area mana saja yang bawahan boleh ikut menentukan targetnya.

Perilaku negatif : Perilaku negatif akibat result controls dapat terjadi karena kurangnya komitmen karyawan untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan manajemen, sistem pengukuran yang salah dan pemberian imbalan yang tidak sesuai.

Action Controls Perubahan perilaku : Satu bentuk perubahan yang berhubungan dengan pengendalian tindakan

terkadang merujuk sebagai means-ends inversion, yang berarti bahwa karyawan memperhatikan apa yang mereka lakukan (means), tetapi mengabaikan apa yang akan mereka capai (ends). Sebagai contoh : produsen PC membuat kebijakan untuk memberlakukan batasan waktu pada panggilan customer service. Khususnya, sales representatives yang berbicara dengan konsumen lebih dari 13 menit tidak akan mendapat bonus bulanan yang mengakibatkan sales representatives melakukan apapun yang dapat membuat pelanggan mematikan telepon seperti berpura-pura bahwa saluran telepon rusak.

Page 2: Tugas04SPM

Penundaan pekerjaan : Penundaan pekerjaan sering kali merupakan konsekuensi yang tidak dapat dihindari dari jenis kajian pratindakan dan beberapa bentuk ketidakleluasaan perilaku. Penundaan pekerjaan yang disebabkan pengendalian bukanlah permasalahan yang berdiri sendiri, penundaan tersebut dapat menyebabkan reaksi manajerial yang mungkin merugikan, seperti game playing, atau reaksi yang merusak perilaku yang harus diperiksa oleh pengendalian.

Perilaku negatif yang disebabkan oleh pengendalian tindakan : Sebagian besar orang, khususnya para tenaga profesional, bereaksi negatif terhadap penggunaan pengendalian tindakan. Kajian pratindakan dapat membuat frustasi jika karyawan yang ditinjau tidak menganggap tinjauan tersebut memiliki tujuan yang bermanfaat. Pengendalian tindakan juga dapat mengganggu karyawan golongan bawah. Contoh : 7-eleven menggunakan sistem komputer untuk mengetahui setiap penjualan di setiap tokonya. Karyawan merasa diawasi 24 jam dan ada kemungkinan merusak moral karyawan dan rasa saling percaya.

Personel/Cultural ControlsPerubahan perilaku dapat muncul dari perekrutan karyawan yang salah atau pelatihan yang tidak mencukupi. Budaya yang kuat juga dapat menyebabkan perubahan ketika norma perilaku yang digunakan oleh kelompok untuk mengarahkan perilaku para anggotanya, atau pengukuran yang digunakan untuk memberikan imbalan kelompok, tidak sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Ketika pengendalian personel/ kultural diimplementasikan dengan cara yang salah, mereka akan dinilai tidak efektif dan mendorong perilaku yang tidak diinginkan.

[Tugas 02 ]

Hal-hal menyimpang yang dilakukan oleh karyawan tersebut disebabkan karena berbagai hal, yaitu:

Karyawan tidak memiliki loyalitas dan rasa memiliki (belongingness) terhadap perusahaan dan hal ini menimbulkan keserakahan sehingga karyawan melakukan dysfunctional behavior atau tindakan oportunistik.

Kurangnya tata kelola perusahaan yang efektif dan transparansi pada kebijakan perusahaan. Contoh : Bonus akhir tahun hanya ditentukan oleh kebijakan manajer umum dan kurangnya transparansi mengenai penetapan besaran bonus membuat manajer cabang tidak termotivasi untuk bekerja demi kepentingan perusahaan.

Gaya kepemimpinan yang buruk. Manajer cabang Sunshine tidak memiliki hubungan yang dekat dengan atasan mereka. Selain itu, evaluasi kinerja hanya berdasarkan pada penurunkan persentase pencurian, bukan dari tujuan peribadi yang ingin dicapai

Kurangnya keterlibatan dan partisipasi karyawan dalam penetapan tujuan atau strategi perusahaan.

Manajer cabang Sunshine sering kali direkrut berdasarkan pada kekuatan hubungan mereka dengan pihak mal dan bukan berdasarkan pada kemampuan manajemen atau integritas mereka

Kekuatan Sistem Pengendalian Internal : Sunshine mengimplementasi sistem RFID/ERP. Sistem ini menghubungkan kantor cabang

dengan kantor pusat bersama-sama, dan hal ini memungkinkan kantor pusat untuk menerima kabar penjualan terbaru pada seluruh tempat pengecer setiap empat jam.

Sunshine merotasi para manajer cabang di antara cabang-cabang yang berbeda secara berkala untuk mengendalikan kekuasaan merek. Hal ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan kedekatan hubungan antara manajer cabang dengan manajer mall.

Page 3: Tugas04SPM

Untuk mengatasi tranparansi mengenai penetapan besaran bonus Sunshine mulai menentukan target penjualan untuk manajer cabang setiap bulan Juni berdasarkan pada lokasi manajer, ukuran luas dan sejarah penjualan dari tempat pengecer, dan memberikan komisi akhir tahun kepada manajer cabang yang dapat mencapai target penjualan. Selain itu, manajer cabang dapat menerima komisi yang sama tingginya dengan gaji tahunan mereka jika kinerja penjualannya bagus.

Selama waktu dua bulan tiap tahunnya, kantor pusat akan mengutus sepuluh orang untuk mengurus, menghitung, dan memeriksa barang yang dikembalikan, mengemasnya kembali, dan mengubah barcodenya dengan harga baru jika siap untuk penjualan pada musim berikutnya.

Kelemahan Sistem Pengendalian Internal :• Sistem ERP Sunshine tidak dapat mengupdate informasi tentang persediaan secara otomatis• Perusahaan tidak memiliki mekanisme yang pada tempatnya untuk mengendalikan persediaan

pada level lokal. • Pengubahan barcode yang ada pada sweter yang mengakibatkan naiknya harga sampai 50%• Otonomi kantor cabang yang terlalu tinggi sehingga membuat kantor pusat sulit mengendalikan

kegiatan kantor cabang tersebut, seperti pemberian diskon. • Sistem perekrutan karyawan yang cenderung berdasarkan pada kekuatan hubungan bukan

berdasarkan kemampuan manajemen atau integritas mereka.

Yang dapat diajukan Li kepada manajemen untuk memperbaiki situasi:

Manajemen harus memperbaiki sistem reward untuk memberitahukan karyawan bahwa kinerja yang baik akan dihargai secara adil.

Perusahaan harus menerapkan skema audit dan menerapkannya dalam perusahaan. Karyawan yang berdedikasi harus dipekerjakan, diberi pelatihan dan diberikan kewenangan yang cukup untuk melakukan tugas mereka.

Memberlakukan kriteria perekrutan yang baru. Karyawan dengan keahlian manajerial yang baik, memiliki potensi untuk berkembang dan integritas yang baik harus dipilih untuk menggantikan mereka yang keluar. Para karyawan baru harus menerima pelatihan kerja untuk dapat melanjutkan peningkatan operasional. Karyawan baru juga harus mematuhi visi dan misi perusahaan. Manajemen harus memastikan bahwa lingkungan pengembangan diri berada pada tempatnya memenuhi ekspektasi karyawan dan meningkatkan loyalitas mereka.

Perusahaan dapat melakukan investasi dengan mengupgrade sistem EPR nya. Informasi harus akurat dan objektif setiap saat.

Pengukuran apa yang harus dilakukan manajemen dan bagaimana seharusnya pengukuran perbaikan tersebut diterapkan ? Kewajaran pengeluaran dan ketersediaan supporting documents dapat digunakan untuk melihat

apakah ada pengeluaran yang tidak berhubungan dengan operasi bisnis perusahaan, dalam kasus ini contohnya yaitu manajer menggunakan uang perusahaan untuk membangun hubungan bisnis mereka sendiri. Kewajaran pengeluaran dapat dilihat dari laporan keuangan yang dibuat oleh kantor cabang.

Tingkat penjualan dapat digunakan untuk mengukur perbaikan dalam hal transparansi bonus dan loyalitas manajer. Besaran bonus ditentukan dari kinerja masing-masing cabang, sehingga manajer akan mempunyai gambaran mengenai bonus yang akan mereka terima sesuai dengan tingkat pencapaian mereka. Tidak seperti sistem sebelumnya yang hanya bergantung pada kebijakan manajer semata.

Page 4: Tugas04SPM

Dalam urutan seperti apa penerapan tindakan perbaikan untuk Sunshine Sunshine sebaiknya menetapkan prosedur dan kriteria yang jelas dalam perekrutan karyawan

sehingga orang-orang yang bekerja di Sunshine merupakan orang-orang yang kompeten dan memiliki integritas.

Sunshine sebaiknya tidak memberikan otonomi pada kebijakan penting pada Kantor Cabang seperti pengambilan keputusan diskon dan promosi, karena otonomi yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan risiko terlibatnya manajer dalam perilaku penipuan.

Kantor Pusat sebaiknya mengutus perwakilan stafnya untuk melakukan inspeksi yang dilakukan secara mendadak ke beberapa Kantor Cabang pada masa-masa promosi tertentu untuk memastikan bahwa promosi dan diskon telah dilaksanakan sesuai dengan kebijakan kantor pusat baik dari segi waktu pelaksanaan maupun dari tingkat diskon yang diberikan. Jika ditemukan tindak kecurangan, maka perwakilan staf akan melaporkan tindakan tersebut kepada kantor pusat untuk ditindaklanjuti.