abuy

2
NECROBIOTIC XANTHOGARANULOMA Bayu Lesmono , Sinta Sari Ratunanda, Yussy Afriani Dewi, Nur Akbar Aroeman Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/ Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung 2015 ABSTRAK Latar Belakang: Necrobiotic Xanthogranuloma (NXG) merupakan suatu penyakit yang langka, kronis, progresif berupa lesi kulit ulceratif pada daerah indurasi, berwarna kuning atau dapat berupa nodul yang mengenai sel histiosit Non Langerhans. Daerah predileksi tersering pada wajah, orbital, dan ekstemitas. Etiologinya belum diketahui, tetapi sering dikaitkan dengan monoclonal gammopathy. Pada beberapa pasien memiliki lesi yang bersifat asimtomatik, parestesi, terbakar dan terkadang timbul rasa nyeri. Tatalaksana Necrobiotic Xanthogranuloma (NXG) sampai saat ini masih sangat bervariasi, mulai medikamentosa (ankylating agent, steroid, radioterapi dan pembedahan). Tujuan: Memaparkan hasil penatalaksanaan dua pasien dengan Necrobiotic Xanthogranuloma (NXG). Kasus: Dilaporkan 2 orang pasien: Pasien pertama laki-laki 44 tahun lesi pada kedua pipi dan dahi sejak 5 bulan yang lalu. Pasien kedua wanita 29 tahun dengan lesi pada kedua pipi dan kedua telinga sejak 5 bulan yang lalu. Penatalaksanaan: Pada pasien pertama penatalaksaan dengan methylprednisolon dengan dosis 0,8 mg/Kg BB tappering off selama 1 bulan dengan hasil perbaikan. Pada pasien kedua penatalaksanaan dengan cyclosphosphamide 750 mg/m 2 /3 minggu dengan hasil membaik. Kesimpulan: Penatalaksanaan Necrobiotic

Upload: aduyahud

Post on 08-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

NECROBIOTIC XANTHOGARANULOMA

Bayu Lesmono, Sinta Sari Ratunanda, Yussy Afriani Dewi, Nur Akbar Aroeman

Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/ Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung 2015

ABSTRAK

Latar Belakang: Necrobiotic Xanthogranuloma (NXG) merupakan suatu penyakit yang langka, kronis, progresif berupa lesikulit ulceratif pada daerah indurasi, berwarna kuning atau dapat berupa nodul yang mengenai sel histiosit Non Langerhans. Daerah predileksi tersering pada wajah, orbital, dan ekstemitas. Etiologinya belum diketahui, tetapi sering dikaitkan dengan monoclonal gammopathy. Pada beberapa pasien memiliki lesi yang bersifat asimtomatik, parestesi, terbakar dan terkadang timbul rasa nyeri. Tatalaksana Necrobiotic Xanthogranuloma (NXG) sampai saat ini masih sangat bervariasi, mulai medikamentosa (ankylating agent, steroid, radioterapi dan pembedahan). Tujuan: Memaparkan hasil penatalaksanaan dua pasien dengan Necrobiotic Xanthogranuloma (NXG). Kasus: Dilaporkan 2 orang pasien: Pasien pertama laki-laki 44 tahun lesi pada kedua pipi dan dahi sejak 5 bulan yang lalu. Pasien kedua wanita 29 tahun dengan lesi pada kedua pipi dan kedua telinga sejak 5 bulan yang lalu. Penatalaksanaan: Pada pasien pertama penatalaksaan dengan methylprednisolon dengan dosis 0,8 mg/Kg BB tappering off selama 1 bulan dengan hasil perbaikan. Pada pasien kedua penatalaksanaan dengan cyclosphosphamide 750 mg/m2/3 minggu dengan hasil membaik. Kesimpulan: Penatalaksanaan Necrobiotic Xanthogranuloma (NXG) memerlukan panduan berbasis bukti banyak penelitian. Ke-2 kasus yang kami temukan akan menambah khasanah dalam penatalaksanaan Necrobiotic Xanthogranuloma (NXG). Kata Kunci : Cyclospospamide, Methylprednisolon, Necrobiotic Xanthogranuloma