pengaruh pemahaman membaca wacana...
TRANSCRIPT
PENGARUH PEMAHAMAN MEMBACA WACANA DESKRIPSI TERHADAP
KEMAHIRAN MENULIS WACANA DESKRIPSI BAHASA INDONESIA
SISWA KELAS XSMK SWASTA MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
ARTIKEL E-JOURNAL
Oleh
SARTILA
NIM 090388201293
PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2016
PERSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL E-JOURNAL
Judul : Pengaruh Pemahaman Membaca Wacana Deskripsi
Terhadap Kemahiran Menulis Wacana Deskripsi
Bahasa Indonesia Siswa Kelas X Smk Swasta
Maitreyawira Tanjungpinang
Tahun Pelajaran 2016/2017
Nama Penyusun : Sartila
NIM : 090388201293
Jurusan :Pendidikan Bahsa Dan Sastra Indonesia
Telah Lulus Ujian Skripsi :19 September 2016
Telah memenuhi syarat untuk di unggh ke E-journal
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dra. Hj. Isnaini Leo Shanty, M.Pd. Dr. H. Abdul Malik, M.Pd.
NIP 196207261986012001 NIP 195804091986011002
Mengetahui,
Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Indah Pujiastuti, M.Pd.
NIP 19881226 201404 2 003
PENGARUH PEMAHAMAN MEMBACA WACANA DESKRIPSI TERHADAP
KEMAHIRAN MENULIS WACANA DESKRIPSI BAHASA INDONESIA
SISWA KELAS X SMK SWASTA MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Oleh:
Sartila
NIM 090388201293
telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 19 September 2016
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Tim Penguji
Ketua : Dra.Hj.Isnaini Leo Shanty, M.Pd. ………………………
Sekretaris : Dr.H.Abdul Malik, M.Pd. ………………………
Anggota : 1. Titik Dwi Ramthi, M.Pd. ………………………
2. Dian Lestari, M.A. ………………………
Tanjungpinang, 19 September 2016
Universitas Maritim Raja Ali Haji
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Pengaruh Pemahaman Membaca Wacana Deskripsi terhadap Kemahiran
Menulis Wacana Deskripsi Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMK Swasta
Maitreyawira Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2017/2017oleh Sartila, Prodi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dosen Pembimbing I:Dra. Hj. Isnaini
Leo Shanty, M.Pd., Dosen Pembimbing II:Dr. H. Abdul Malik,
M.Pd.,[email protected].
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara membaca
pemahaman wacana deskripsi dan kemahiran menulis wacana deskripsi siswa kelas X
Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang tahun pelajaran
2016/2017.Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas X Sekolah Menengah
Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang berjumlah 89 orang.Objek penelitan
adalah tes pemahaman membaca dan kemahiran menulis siswa.Instrumen penelitian
yang digunakan adalah observasi dan tes.Penelitian ini menggunakan metode
berlandaskan pada metode deskriptif kuantitatif, digunakan untuk meneliti populasi
atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan tes,analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Hasil tes pemahaman membaca wacana deskripsi siswa memperoleh hasil rata-rata
kelas 68,99 kategori cukup. Kemahiran dalam menulis wacana deskripsi yang
meliputi relevansi isi pesan, kerapian pengorganisasian isi, dan penggunaan bahasa
yang baik dan benar sesuai dengan isi memperoleh hasil rata-rata kelas 66,04
kategori cukup. Hasil analisis uji hipotesis hasil tes adanya hubungan antara
pemahaman membaca wacana deskripsi dan kemahiran menulis wacana
deskripsi.Maka, penelitian iniada pada kriteria Ho ditolak dan Ha diterima.Dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh antara pemahaman membaca dan kemahiran
menulis wacana deskripsi.
Kata kunci: Pemahaman mambaca, menulis wacana deskripsi
Abstract
This study aimed to determine the effect of reading comprehension and writing
skills descriptive discourse descriptive discourse of class X students of Private
Vocational High School Maitreyawira Tanjungpinang academic year 2016/2017.
Subjects in the study were students of class X of Private Vocational High School
Maitreyawira Tanjungpinang totaling 89 people. Object of research is a test of
reading comprehension and writing skills of students. The research instrument used is
observation and tests. This research method is based on a quantitative descriptive
method, used to examine the population or a particular sample, using test data
collection, quantitative data analysis / statistics, with the aim to test the hypothesis
that has been set.Results of tests of reading comprehension of descriptive discourse
students gain an average yield of 68.99 class category enough. Proficiency in writing
a descriptivediscourse that includes relevance of the message content, neatness
organizing content, and the use of language is good and right in accordance with the
contents of obtaining an average yield of 66.04 class category enough.The results of
hypothesis testing analysis test results of the relationship between the reading
comprehension of descriptive discourse and descriptive discourse. Thus, this study
there on the criteria of Ho rejected and Ha accepted. It can be concluded that there is
influence between reading comprehension and writing skills descriptive.
Keywords: Comprehension reading, writingdescriptive discourse
1. Pendahuluan
Kemahiran membaca merupakan sesuatu yang vital dalam masyarakat
terpelajar. Anak-anak yang tidak memahami pentingnya belajar membaca tidak akan
termotivasi untuk belajar. Belajar membaca merupakan usaha yang terus-menerus,
dan anak-anak yang melihat tingginya nilai membaca dalam kegiatan pribadinya akan
lebih giat belajar dibandingkan dengan anak-anak yang tidak menemukan keuntungan
dari kegiatan membaca (Rahim, 2008:1). Membaca pemahaman merupakan proses
pembelajaran yang berlandaskan kurikulum yang diterapkan khususnya dalam
pembelajaran materi bahasa Indonesia. Selain kemahiran membaca pemahaman,
kemahiran menulis juga merupakan kegiatan yang diterapkan oleh siswa di
pembelajarannya. Untuk itu kemahiran menulis merupakan kegiatan yang dianggap
penting dalam pembelajaran, hanya saja tingkat kesulitan yang dihadapi siswa akan
berbeda dalam pelaksanaannya, karena keduanya memerlukan kemahiran siswa
dalam memahami isi wacana.
Dalam proses belajar mengajar, siswa dituntut untuk bisa menulis atau
membuat tulisan. Dengan menulis, seseorang dapat menggambarkan pola pikirannya
terhadap ide dan gagasan sesuai dengan keinginannya menurut (Wardhana,
2007:1).Hal ini dapat menjadi tolak ukur kemampuan seseorang dalam
berbahasa.Maka, pembinaan dan pengembangan kemahiran menulis siswa menjadi
tujuan setiap pengajaran di sekolah.
Membaca dan menulis berhubungan erat karena keduanya merupakan sarana
untuk menerima informasi dalam kegiatan komunikasi.Proses pembelajaran siswa
kelas X di SMK Swasta Maitreyawira Tanjungpinang tahun pelajaran 2016/2017
pengembangan struktur kurikulum dan pengaturan beban belajar mengacu pada
pengembangan model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sehubungan
dengan itu, silabus pada pembelajaran bahasa Indonesia mencakup standar
kompetensi yang meliputi pembelajaran membaca.
Atas dasar uraian di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Pemahaman Membaca Wacana Deskripsi terhadap Kemahiran
Menulis Wacana Deskripsi Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMK Swasta
Maitreyawira Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2016/2017”.
Penelitian yang relevan dengan penelitian peneliti Yessy Liana Putri, (2011).
“Pengaruh Pelatihan Membaca Cepat Terhadap Pemahaman Bacaan”. Aryanti,
2012.“Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Bintan”.Shendy, 2012.“Kemampuan Menyimak Berita Siswa Kelas
VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Tanjungpinang”.Wita Sari Octaria,
“Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Berdasarkan Pengalaman Pribadi Siswa
Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Tanjungpinang”.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Swasta Maitreyawira Tanjungpinang. Subjek
penelitian ini adalah siswa SMK Swasta Maitreyawira Tanjungpinang kelas X, yakni
terdiri dari kelas X Akuntansi, X TKJ, X Pemasaran yang berjumlah 89 siswa. ,
menurut Arikunto (2002: 112)mengatakan bahwa “Apabila subjeknya kurang dari
100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitan
populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 - 15%
atau 20 - 25% atau lebih”. Jadi penelitian ini adalah penelitian populasi, dengan
mengambil semua jumlah populasi yaitu 89 siswa kelas X di SMK Swasta
Maitreyawira Tanjungpinang.Tempat penelitian ini adalah SMK Swasta
Maitreyawira Tanjungpinang, beralamat Jalan Ir. Sutami Komplek Vila Akasia No.
66 Tanjungpinang.Waktu penelitian dan pengambilan data dilaksanakan selama 1
bulan, yaitu mulai dari pertengahan Agustus 2016 sampai dengan pertenghan
September 2016.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kuantitatif.Metode kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dan
bermaksud untuk mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.Metode
kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas tetapi tidak
mendalam.
Teknik penelitian yang peneliti gunakan adalah tes uraian. Siswa ditugaskan
untuk menjawab soal wacana deskripsi dengan cara membaca pemahaman.
Kemudian hasil tes dianalisis, sehingga didapat data penelitian yaitu hubungan
membaca pemahaman wacana deskripsi terhadap kemahiran menulis wacana
deskripsi bahasa Indonesia.
Prosedur pelaksanaan penelitian ini dilakukan yakin, menentukan subjek
penelitian siswa kelas X pada SMK Swasta Maitreyawira Tanjungpinang tahun
pelajaran 2016/2017 sejumlah populasi, yakni 89 siswa.Penentuan penilaian
pemahaman membaca wacana deskripsi menggunakan tes uraian, masing-masing
terdiri dari 5 soal esai.Siswa ditugaskan untuk membaca wacana deskripsi yang
peneliti sajikan, kemudian siswa menjawab soal-soal tersebut dengan tepat sesuai
dengan isi yang terkandung dalam wacana deskripsi.Setelah itu siswa diminta untuk
menuangkan pamahan siswa pada kegiatan membaca wacana deskripsi dalam bentuk
tulisan berupa wacana deskripsi.Tes yang diberikan pada penelitian yaitu (1) Siswa
diminta untuk membaca wacana deskripsi, kemudian siswa ditugaskan untuk
menjawab beberapa soal.Tes seperti ini dilakukan untuk mengetahui tingkat
pemahaman membaca wacana deskripsi siswa. (2) Mengumpulkan hasil tes yang
telah dikerjakan siswa. (3) Mengoreksi hasil tes siswa. (4) Memberikan skor atau
penilaian dari masing-masing hasil tes.
Dalam menganalisis, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Untuk menganalisis data pada pemahaman wacana deskripsi dengan cara membaca,
langkah-langkah yang peneliti lakukan adalah: (1) Hasil tes yang diperoleh
kemudian dianalisis dengan cara membaca jawaban siswa, kemudian mencocokkan
jawaban siswa dengan kunci jawaban sesuai wacana deskripsi yang telah peneliti
tentukan. (2) Menjumlahkan skor yang diperoleh siswa. (3) Penyajian data yakni data
yang sudah disederhanakan kemudian disajikan dalam bentuk tertulis selanjutnya
dibandingkan dengan hasil pamahaman wacana deskripsi dengan cara membaca.
Untuk menganalisis data pada kemahiran menulis wacana deskripsi dengan cara
membaca, langkah-langkah yang peneliti lakukan adalah: (1) Data yang diperoleh
kemudian dianalisis dengan cara membaca tulisan siswa, kemudian mencocokkan
jawaban siswa dengan wacana deskripsi yang telah peneliti sajikan. (2)
menjumlahkan skor yang di peroleh siswa. (3) Penyajian data yakni data yang sudah
disederhanakan kemudian disajikan dalam bentuk tertulis, sehingga dapat
disimpulkan pengaruh membaca dengan menulis.
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dari hasil tes kemampuan siswa, hasil rata-rata siswa tergolong pada kategori
cukup dengan nilai 62,40. Aspek penilaian ditentukan berdasarkan kemampuan siswa
dalam menentukan alur, pelaku dan latarnovel. kemampuan siswa pada kategori
sangat baik berjumlah 1 orang, kategori baik berjumlah 10 orang, kategori cukup
berjumlah 20 orang, kategori kurang baik 6 orang, kategori sangat tidak baik 3
orang.Hasil tes kemampuan siswa dalam menentukan alur, kriteria sudah tepat
berjumlah 2 orang, kriteria cukup tepat berjumlah 31 orang, dan kriteria kurang tepat
berjumlah 7 orang.Hasil tes kemampuan siswa dalam menentukan alur, kriteria sudah
tepat berjumlah 10 orang, kriteria cukup tepat berjumlah 15 orang, dan kriteria
kurang tepat berjumlah 15 orang.Hasil tes kemampuan siswa dalam menentukan
alur, kriteria sudah tepat berjumlah 2 orang, kriteria cukup tepat berjumlah 27 orang,
dan kriteria kurang tepat berjumlah 18 orang.
Pembahasan hasil peneliti tentukan dengan menggolongkan aspek penilaian yaitu
(1) menentukan alur pada kutipan novel dengan aspek penilaian skor 3 apabila siswa
dapat menentukan jenis alur dan penulisan rangkaian cerita sudah tepat, skor 2
apabila siswa dapat menentukan jenis alur dan penulisan rangkaian cerita alur cukup
tepat, dan skor 1 apabila siswa dapat menentukan jenis alur dan penulisan rangkaian
cerita kurang tepat. (2) menentukan pelaku pada novel dengan aspek penilaian skor 3
apabila siswa dapat menentukan pelaku, karakter, dan posisi tokoh sudah tepat, skor 2
apabila siswa dapat menentukan pelaku, karakter, dan posisi tokoh cukup tepat, dan
skor 1 apabila siswa dapat menentukan pelaku, karakter, dan posisi tokoh kurang
tepat. (3) menentukan latar, aspek penilaian skor 3 apabila siswa dapat menentukan
latar tempat, waktu, dan suasana sudah tepat, skor 2 apabila siswa dapat menentukan
latar tempat, waktu dan suasana cukup tepat, dan skor 1 apabila siswa dapat
menentukan latar tempat, waktu dan suasana kurang tepat. Dari hasil tes kemampuan
siswa berdasarkan tabel 4.1, hasil rata-rata siswa tergolong pada kategori cukup
dengan nilai rata-rata 62,40.
4. Simpulan dan Rekomendasi
Hipotesis berdasarkan penelitian, maka hasil yang diharapkan yakni Ha
diterima dan Ho ditolak.Simpulan dari penelitian ini hasil tes pemahaman membaca
wacana deskripsi siswa memperoleh hasil rata-rata kelas 68,99 kategori cukup.
Kemahiran dalam menulis wacana deskripsi yang meliputi relevansi isi pesan,
kerapian pengorganisasian isi, dan penggunaan bahasa yang baik dan benar sesuai
dengan isi memperoleh hasil rata-rata kelas 66,04 kategori cukup. Hasil analisis uji
hipotesis hasil tes adanya hubungan antara pemahaman membaca wacana deskripsi
dan kemahiran menulis wacana deskripsi.Maka, penelitian iniada pada kriteria Ho
ditolak dan Ha diterima.Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara pemahaman
membaca dan kemahiran menulis wacana deskripsi.
Mengingat besarnya manfaat hasil penelitian ini, saran yang dapat peneliti
sampaikan sebagai berikut: (1) Guru dapat menerapkan dan menggunakan wacana
deskripsi untuk melatih keterampilan siswa dalam membaca. (2) Bagi siswa,
sebaiknya siswa terus berlatih menulis teks dalam bentuk karya tulis apapun, agar
keterampilan siswa dalam menulis semakin meningkat. (3) Bagi mahasiswa,
sebaiknya hasil penelitian ini dapat diterapkan dalam kajian/penelitian berikutnya,
yakni dengan menggunakan jenis wacana lainnya dan dapat menambahkan media
pembelajaran yang menunjang agar lebih bervariasi. (4) Mengingat adanya hubungan
antara membaca dan menulis khususnya dengan menggunakan wacana deskripsi,
sebaiknya pembelajaran ini dapat diterapkan di sekolah maupun di universitas.
Daftar Pustaka
Alwi, Hasan, dkk. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3. Jakarta: Balai
Pustaka.
Arifin, Zainal M. Reality Tim. 2008. Kamus Terbaru Bahasa Indonesia. Surabaya:
Reality Publisher.
Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
PT. Asdi Mahayatsa.
Ariyanti.2012. Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Bintan Kabupaten Bintan.Skripsi.
Tanjungpinang: UMRAH.
Aqib, Zainal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya
Bumi.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Model Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran. Jakarta: BNSP
Hamid, Akib, M. H, Herrhyanto Nar. 2011. Statistik Dasar. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Hayon, Josep. 2007. Membaca dan Menulis Wacana, Petunjuk Praktis bagi
Mahasiswa. Jakarta: Grasindo.
Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Deskripsi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
Kosasih, E. 2008.Ketatabahasaan dan Kesusatraan. Bandung: CV. Yrama Widya.
Kushartanti, dkk.2005. Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Mulyana. 2005. Kajian Wacana. Tiara Wacana: Yogyakarta.
Novia, Windy.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kashiko Press.
Pratiwi, Yuni, dkk. 2008. Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.
Purwanto, Ngalim. M, 2010.Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Rahim Farida. 2008. Pelajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Rustamaji, Husin. 2012. Bahasa Indonesia Untuk SMK dan MAK Kelas XI. Jakarta:
Erlangga.
Safari, dkk.2011. Pedoman Penilaian Bahasa Indonesia. Jakarta: PUSPENDIK.
Shanty, Leo, Malik, Abdul. 2003. Kemahiran Menulis. Pekanbaru: Unri Press.
Shendy, 2012.Kemampuan Menyimak Berita Siswa Kelas VII Sekolah Menengah
Pertama Negeri 4 Tanjungpinang. UMRAH: Tanjungpinang.
Sugiono, 2009.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: CV
ALFABETA.
Suparno, dkk. 2011. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka
Stevany, Hizri. 2010. Pedoman Umum EYD. Jakarta: Poliyama Widya Pustaka
Tarigan, Henry, Guntur. 1987. Membaca Sebagai Suatu Kemahiran Berbahasa.
Bandung: Angkasa Bandung.
Tarigan, Henry, Guntur.2008. Menyimak Sebagai Suatu Kemahiran Berbahasa.
Bandung: Angkasa Bandung.
Tarigan, Henry, Guntur.2008. Membaca Sebagai Suatu Kemahiran Berbahasa.
Bandung: Angkasa Bandung.
Wardana, Arya Wisnu dan Ardianto Suryo Ardi. 2007. Menyingkap Rahasia Jadi
Penulis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Wati, Riau. 2009. Teknik Penulisan dan Tata Tulis Karya Ilmiah. Tanjungpinang:
UMRAH Press.
Y. St. Slamet, 2008. Pengertian menulis . Jakarta.
Yessy Liana Putri, (2011).Pengaruh Pelatihan Membaca Cepat Terhadap
Pemahaman Bacaan. USU: Medan.