pengaruh pemahaman membaca wacana...

12
PENGARUH PEMAHAMAN MEMBACA WACANA DESKRIPSI TERHADAP KEMAHIRAN MENULIS WACANA DESKRIPSI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XSMK SWASTA MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SARTILA NIM 090388201293 PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016

Upload: buidieu

Post on 11-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMAHAMAN MEMBACA WACANA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang tahun pelajaran

PENGARUH PEMAHAMAN MEMBACA WACANA DESKRIPSI TERHADAP

KEMAHIRAN MENULIS WACANA DESKRIPSI BAHASA INDONESIA

SISWA KELAS XSMK SWASTA MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

ARTIKEL E-JOURNAL

Oleh

SARTILA

NIM 090388201293

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2016

Page 2: PENGARUH PEMAHAMAN MEMBACA WACANA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang tahun pelajaran

PERSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL E-JOURNAL

Judul : Pengaruh Pemahaman Membaca Wacana Deskripsi

Terhadap Kemahiran Menulis Wacana Deskripsi

Bahasa Indonesia Siswa Kelas X Smk Swasta

Maitreyawira Tanjungpinang

Tahun Pelajaran 2016/2017

Nama Penyusun : Sartila

NIM : 090388201293

Jurusan :Pendidikan Bahsa Dan Sastra Indonesia

Telah Lulus Ujian Skripsi :19 September 2016

Telah memenuhi syarat untuk di unggh ke E-journal

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dra. Hj. Isnaini Leo Shanty, M.Pd. Dr. H. Abdul Malik, M.Pd.

NIP 196207261986012001 NIP 195804091986011002

Mengetahui,

Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Indah Pujiastuti, M.Pd.

NIP 19881226 201404 2 003

Page 3: PENGARUH PEMAHAMAN MEMBACA WACANA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang tahun pelajaran

PENGARUH PEMAHAMAN MEMBACA WACANA DESKRIPSI TERHADAP

KEMAHIRAN MENULIS WACANA DESKRIPSI BAHASA INDONESIA

SISWA KELAS X SMK SWASTA MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh:

Sartila

NIM 090388201293

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 19 September 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Tim Penguji

Ketua : Dra.Hj.Isnaini Leo Shanty, M.Pd. ………………………

Sekretaris : Dr.H.Abdul Malik, M.Pd. ………………………

Anggota : 1. Titik Dwi Ramthi, M.Pd. ………………………

2. Dian Lestari, M.A. ………………………

Tanjungpinang, 19 September 2016

Universitas Maritim Raja Ali Haji

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Page 4: PENGARUH PEMAHAMAN MEMBACA WACANA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang tahun pelajaran
Page 5: PENGARUH PEMAHAMAN MEMBACA WACANA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang tahun pelajaran

Pengaruh Pemahaman Membaca Wacana Deskripsi terhadap Kemahiran

Menulis Wacana Deskripsi Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMK Swasta

Maitreyawira Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2017/2017oleh Sartila, Prodi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dosen Pembimbing I:Dra. Hj. Isnaini

Leo Shanty, M.Pd., Dosen Pembimbing II:Dr. H. Abdul Malik,

M.Pd.,[email protected].

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara membaca

pemahaman wacana deskripsi dan kemahiran menulis wacana deskripsi siswa kelas X

Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang tahun pelajaran

2016/2017.Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas X Sekolah Menengah

Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang berjumlah 89 orang.Objek penelitan

adalah tes pemahaman membaca dan kemahiran menulis siswa.Instrumen penelitian

yang digunakan adalah observasi dan tes.Penelitian ini menggunakan metode

berlandaskan pada metode deskriptif kuantitatif, digunakan untuk meneliti populasi

atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan tes,analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Hasil tes pemahaman membaca wacana deskripsi siswa memperoleh hasil rata-rata

kelas 68,99 kategori cukup. Kemahiran dalam menulis wacana deskripsi yang

meliputi relevansi isi pesan, kerapian pengorganisasian isi, dan penggunaan bahasa

yang baik dan benar sesuai dengan isi memperoleh hasil rata-rata kelas 66,04

kategori cukup. Hasil analisis uji hipotesis hasil tes adanya hubungan antara

pemahaman membaca wacana deskripsi dan kemahiran menulis wacana

deskripsi.Maka, penelitian iniada pada kriteria Ho ditolak dan Ha diterima.Dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh antara pemahaman membaca dan kemahiran

menulis wacana deskripsi.

Kata kunci: Pemahaman mambaca, menulis wacana deskripsi

Page 6: PENGARUH PEMAHAMAN MEMBACA WACANA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang tahun pelajaran

Abstract

This study aimed to determine the effect of reading comprehension and writing

skills descriptive discourse descriptive discourse of class X students of Private

Vocational High School Maitreyawira Tanjungpinang academic year 2016/2017.

Subjects in the study were students of class X of Private Vocational High School

Maitreyawira Tanjungpinang totaling 89 people. Object of research is a test of

reading comprehension and writing skills of students. The research instrument used is

observation and tests. This research method is based on a quantitative descriptive

method, used to examine the population or a particular sample, using test data

collection, quantitative data analysis / statistics, with the aim to test the hypothesis

that has been set.Results of tests of reading comprehension of descriptive discourse

students gain an average yield of 68.99 class category enough. Proficiency in writing

a descriptivediscourse that includes relevance of the message content, neatness

organizing content, and the use of language is good and right in accordance with the

contents of obtaining an average yield of 66.04 class category enough.The results of

hypothesis testing analysis test results of the relationship between the reading

comprehension of descriptive discourse and descriptive discourse. Thus, this study

there on the criteria of Ho rejected and Ha accepted. It can be concluded that there is

influence between reading comprehension and writing skills descriptive.

Keywords: Comprehension reading, writingdescriptive discourse

Page 7: PENGARUH PEMAHAMAN MEMBACA WACANA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang tahun pelajaran

1. Pendahuluan

Kemahiran membaca merupakan sesuatu yang vital dalam masyarakat

terpelajar. Anak-anak yang tidak memahami pentingnya belajar membaca tidak akan

termotivasi untuk belajar. Belajar membaca merupakan usaha yang terus-menerus,

dan anak-anak yang melihat tingginya nilai membaca dalam kegiatan pribadinya akan

lebih giat belajar dibandingkan dengan anak-anak yang tidak menemukan keuntungan

dari kegiatan membaca (Rahim, 2008:1). Membaca pemahaman merupakan proses

pembelajaran yang berlandaskan kurikulum yang diterapkan khususnya dalam

pembelajaran materi bahasa Indonesia. Selain kemahiran membaca pemahaman,

kemahiran menulis juga merupakan kegiatan yang diterapkan oleh siswa di

pembelajarannya. Untuk itu kemahiran menulis merupakan kegiatan yang dianggap

penting dalam pembelajaran, hanya saja tingkat kesulitan yang dihadapi siswa akan

berbeda dalam pelaksanaannya, karena keduanya memerlukan kemahiran siswa

dalam memahami isi wacana.

Dalam proses belajar mengajar, siswa dituntut untuk bisa menulis atau

membuat tulisan. Dengan menulis, seseorang dapat menggambarkan pola pikirannya

terhadap ide dan gagasan sesuai dengan keinginannya menurut (Wardhana,

2007:1).Hal ini dapat menjadi tolak ukur kemampuan seseorang dalam

berbahasa.Maka, pembinaan dan pengembangan kemahiran menulis siswa menjadi

tujuan setiap pengajaran di sekolah.

Membaca dan menulis berhubungan erat karena keduanya merupakan sarana

untuk menerima informasi dalam kegiatan komunikasi.Proses pembelajaran siswa

kelas X di SMK Swasta Maitreyawira Tanjungpinang tahun pelajaran 2016/2017

pengembangan struktur kurikulum dan pengaturan beban belajar mengacu pada

pengembangan model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sehubungan

dengan itu, silabus pada pembelajaran bahasa Indonesia mencakup standar

kompetensi yang meliputi pembelajaran membaca.

Atas dasar uraian di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan

judul “Pengaruh Pemahaman Membaca Wacana Deskripsi terhadap Kemahiran

Menulis Wacana Deskripsi Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMK Swasta

Maitreyawira Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2016/2017”.

Page 8: PENGARUH PEMAHAMAN MEMBACA WACANA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang tahun pelajaran

Penelitian yang relevan dengan penelitian peneliti Yessy Liana Putri, (2011).

“Pengaruh Pelatihan Membaca Cepat Terhadap Pemahaman Bacaan”. Aryanti,

2012.“Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah

Pertama Negeri 1 Bintan”.Shendy, 2012.“Kemampuan Menyimak Berita Siswa Kelas

VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Tanjungpinang”.Wita Sari Octaria,

“Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Berdasarkan Pengalaman Pribadi Siswa

Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Tanjungpinang”.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Swasta Maitreyawira Tanjungpinang. Subjek

penelitian ini adalah siswa SMK Swasta Maitreyawira Tanjungpinang kelas X, yakni

terdiri dari kelas X Akuntansi, X TKJ, X Pemasaran yang berjumlah 89 siswa. ,

menurut Arikunto (2002: 112)mengatakan bahwa “Apabila subjeknya kurang dari

100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitan

populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 - 15%

atau 20 - 25% atau lebih”. Jadi penelitian ini adalah penelitian populasi, dengan

mengambil semua jumlah populasi yaitu 89 siswa kelas X di SMK Swasta

Maitreyawira Tanjungpinang.Tempat penelitian ini adalah SMK Swasta

Maitreyawira Tanjungpinang, beralamat Jalan Ir. Sutami Komplek Vila Akasia No.

66 Tanjungpinang.Waktu penelitian dan pengambilan data dilaksanakan selama 1

bulan, yaitu mulai dari pertengahan Agustus 2016 sampai dengan pertenghan

September 2016.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

kuantitatif.Metode kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dan

bermaksud untuk mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.Metode

kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas tetapi tidak

mendalam.

Teknik penelitian yang peneliti gunakan adalah tes uraian. Siswa ditugaskan

untuk menjawab soal wacana deskripsi dengan cara membaca pemahaman.

Kemudian hasil tes dianalisis, sehingga didapat data penelitian yaitu hubungan

membaca pemahaman wacana deskripsi terhadap kemahiran menulis wacana

deskripsi bahasa Indonesia.

Prosedur pelaksanaan penelitian ini dilakukan yakin, menentukan subjek

penelitian siswa kelas X pada SMK Swasta Maitreyawira Tanjungpinang tahun

pelajaran 2016/2017 sejumlah populasi, yakni 89 siswa.Penentuan penilaian

pemahaman membaca wacana deskripsi menggunakan tes uraian, masing-masing

terdiri dari 5 soal esai.Siswa ditugaskan untuk membaca wacana deskripsi yang

Page 9: PENGARUH PEMAHAMAN MEMBACA WACANA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang tahun pelajaran

peneliti sajikan, kemudian siswa menjawab soal-soal tersebut dengan tepat sesuai

dengan isi yang terkandung dalam wacana deskripsi.Setelah itu siswa diminta untuk

menuangkan pamahan siswa pada kegiatan membaca wacana deskripsi dalam bentuk

tulisan berupa wacana deskripsi.Tes yang diberikan pada penelitian yaitu (1) Siswa

diminta untuk membaca wacana deskripsi, kemudian siswa ditugaskan untuk

menjawab beberapa soal.Tes seperti ini dilakukan untuk mengetahui tingkat

pemahaman membaca wacana deskripsi siswa. (2) Mengumpulkan hasil tes yang

telah dikerjakan siswa. (3) Mengoreksi hasil tes siswa. (4) Memberikan skor atau

penilaian dari masing-masing hasil tes.

Dalam menganalisis, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Untuk menganalisis data pada pemahaman wacana deskripsi dengan cara membaca,

langkah-langkah yang peneliti lakukan adalah: (1) Hasil tes yang diperoleh

kemudian dianalisis dengan cara membaca jawaban siswa, kemudian mencocokkan

jawaban siswa dengan kunci jawaban sesuai wacana deskripsi yang telah peneliti

tentukan. (2) Menjumlahkan skor yang diperoleh siswa. (3) Penyajian data yakni data

yang sudah disederhanakan kemudian disajikan dalam bentuk tertulis selanjutnya

dibandingkan dengan hasil pamahaman wacana deskripsi dengan cara membaca.

Untuk menganalisis data pada kemahiran menulis wacana deskripsi dengan cara

membaca, langkah-langkah yang peneliti lakukan adalah: (1) Data yang diperoleh

kemudian dianalisis dengan cara membaca tulisan siswa, kemudian mencocokkan

jawaban siswa dengan wacana deskripsi yang telah peneliti sajikan. (2)

menjumlahkan skor yang di peroleh siswa. (3) Penyajian data yakni data yang sudah

disederhanakan kemudian disajikan dalam bentuk tertulis, sehingga dapat

disimpulkan pengaruh membaca dengan menulis.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dari hasil tes kemampuan siswa, hasil rata-rata siswa tergolong pada kategori

cukup dengan nilai 62,40. Aspek penilaian ditentukan berdasarkan kemampuan siswa

dalam menentukan alur, pelaku dan latarnovel. kemampuan siswa pada kategori

sangat baik berjumlah 1 orang, kategori baik berjumlah 10 orang, kategori cukup

berjumlah 20 orang, kategori kurang baik 6 orang, kategori sangat tidak baik 3

orang.Hasil tes kemampuan siswa dalam menentukan alur, kriteria sudah tepat

berjumlah 2 orang, kriteria cukup tepat berjumlah 31 orang, dan kriteria kurang tepat

berjumlah 7 orang.Hasil tes kemampuan siswa dalam menentukan alur, kriteria sudah

tepat berjumlah 10 orang, kriteria cukup tepat berjumlah 15 orang, dan kriteria

kurang tepat berjumlah 15 orang.Hasil tes kemampuan siswa dalam menentukan

alur, kriteria sudah tepat berjumlah 2 orang, kriteria cukup tepat berjumlah 27 orang,

dan kriteria kurang tepat berjumlah 18 orang.

Pembahasan hasil peneliti tentukan dengan menggolongkan aspek penilaian yaitu

(1) menentukan alur pada kutipan novel dengan aspek penilaian skor 3 apabila siswa

Page 10: PENGARUH PEMAHAMAN MEMBACA WACANA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang tahun pelajaran

dapat menentukan jenis alur dan penulisan rangkaian cerita sudah tepat, skor 2

apabila siswa dapat menentukan jenis alur dan penulisan rangkaian cerita alur cukup

tepat, dan skor 1 apabila siswa dapat menentukan jenis alur dan penulisan rangkaian

cerita kurang tepat. (2) menentukan pelaku pada novel dengan aspek penilaian skor 3

apabila siswa dapat menentukan pelaku, karakter, dan posisi tokoh sudah tepat, skor 2

apabila siswa dapat menentukan pelaku, karakter, dan posisi tokoh cukup tepat, dan

skor 1 apabila siswa dapat menentukan pelaku, karakter, dan posisi tokoh kurang

tepat. (3) menentukan latar, aspek penilaian skor 3 apabila siswa dapat menentukan

latar tempat, waktu, dan suasana sudah tepat, skor 2 apabila siswa dapat menentukan

latar tempat, waktu dan suasana cukup tepat, dan skor 1 apabila siswa dapat

menentukan latar tempat, waktu dan suasana kurang tepat. Dari hasil tes kemampuan

siswa berdasarkan tabel 4.1, hasil rata-rata siswa tergolong pada kategori cukup

dengan nilai rata-rata 62,40.

4. Simpulan dan Rekomendasi

Hipotesis berdasarkan penelitian, maka hasil yang diharapkan yakni Ha

diterima dan Ho ditolak.Simpulan dari penelitian ini hasil tes pemahaman membaca

wacana deskripsi siswa memperoleh hasil rata-rata kelas 68,99 kategori cukup.

Kemahiran dalam menulis wacana deskripsi yang meliputi relevansi isi pesan,

kerapian pengorganisasian isi, dan penggunaan bahasa yang baik dan benar sesuai

dengan isi memperoleh hasil rata-rata kelas 66,04 kategori cukup. Hasil analisis uji

hipotesis hasil tes adanya hubungan antara pemahaman membaca wacana deskripsi

dan kemahiran menulis wacana deskripsi.Maka, penelitian iniada pada kriteria Ho

ditolak dan Ha diterima.Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara pemahaman

membaca dan kemahiran menulis wacana deskripsi.

Mengingat besarnya manfaat hasil penelitian ini, saran yang dapat peneliti

sampaikan sebagai berikut: (1) Guru dapat menerapkan dan menggunakan wacana

deskripsi untuk melatih keterampilan siswa dalam membaca. (2) Bagi siswa,

sebaiknya siswa terus berlatih menulis teks dalam bentuk karya tulis apapun, agar

keterampilan siswa dalam menulis semakin meningkat. (3) Bagi mahasiswa,

sebaiknya hasil penelitian ini dapat diterapkan dalam kajian/penelitian berikutnya,

yakni dengan menggunakan jenis wacana lainnya dan dapat menambahkan media

pembelajaran yang menunjang agar lebih bervariasi. (4) Mengingat adanya hubungan

antara membaca dan menulis khususnya dengan menggunakan wacana deskripsi,

sebaiknya pembelajaran ini dapat diterapkan di sekolah maupun di universitas.

Daftar Pustaka

Alwi, Hasan, dkk. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3. Jakarta: Balai

Pustaka.

Page 11: PENGARUH PEMAHAMAN MEMBACA WACANA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang tahun pelajaran

Arifin, Zainal M. Reality Tim. 2008. Kamus Terbaru Bahasa Indonesia. Surabaya:

Reality Publisher.

Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

PT. Asdi Mahayatsa.

Ariyanti.2012. Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas VIII Sekolah

Menengah Pertama Negeri 1 Bintan Kabupaten Bintan.Skripsi.

Tanjungpinang: UMRAH.

Aqib, Zainal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya

Bumi.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Model Silabus dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran. Jakarta: BNSP

Hamid, Akib, M. H, Herrhyanto Nar. 2011. Statistik Dasar. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Hayon, Josep. 2007. Membaca dan Menulis Wacana, Petunjuk Praktis bagi

Mahasiswa. Jakarta: Grasindo.

Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Deskripsi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama

Kosasih, E. 2008.Ketatabahasaan dan Kesusatraan. Bandung: CV. Yrama Widya.

Kushartanti, dkk.2005. Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama.

Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Mulyana. 2005. Kajian Wacana. Tiara Wacana: Yogyakarta.

Novia, Windy.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kashiko Press.

Pratiwi, Yuni, dkk. 2008. Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.

Purwanto, Ngalim. M, 2010.Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Rahim Farida. 2008. Pelajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 12: PENGARUH PEMAHAMAN MEMBACA WACANA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang tahun pelajaran

Rustamaji, Husin. 2012. Bahasa Indonesia Untuk SMK dan MAK Kelas XI. Jakarta:

Erlangga.

Safari, dkk.2011. Pedoman Penilaian Bahasa Indonesia. Jakarta: PUSPENDIK.

Shanty, Leo, Malik, Abdul. 2003. Kemahiran Menulis. Pekanbaru: Unri Press.

Shendy, 2012.Kemampuan Menyimak Berita Siswa Kelas VII Sekolah Menengah

Pertama Negeri 4 Tanjungpinang. UMRAH: Tanjungpinang.

Sugiono, 2009.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: CV

ALFABETA.

Suparno, dkk. 2011. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka

Stevany, Hizri. 2010. Pedoman Umum EYD. Jakarta: Poliyama Widya Pustaka

Tarigan, Henry, Guntur. 1987. Membaca Sebagai Suatu Kemahiran Berbahasa.

Bandung: Angkasa Bandung.

Tarigan, Henry, Guntur.2008. Menyimak Sebagai Suatu Kemahiran Berbahasa.

Bandung: Angkasa Bandung.

Tarigan, Henry, Guntur.2008. Membaca Sebagai Suatu Kemahiran Berbahasa.

Bandung: Angkasa Bandung.

Wardana, Arya Wisnu dan Ardianto Suryo Ardi. 2007. Menyingkap Rahasia Jadi

Penulis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Wati, Riau. 2009. Teknik Penulisan dan Tata Tulis Karya Ilmiah. Tanjungpinang:

UMRAH Press.

Y. St. Slamet, 2008. Pengertian menulis . Jakarta.

Yessy Liana Putri, (2011).Pengaruh Pelatihan Membaca Cepat Terhadap

Pemahaman Bacaan. USU: Medan.