ejakbkjbckvyqaikdnbashyvfukqjndws kdaskjas

29
Laporan PBL Keperawatan Komunitas II –PSIK Universitas Jember 2015 LAPORAN PREPLANNING KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF OTOT KEPALA PADA Ny. S DI LINGKUNGAN PALINGGIAN KELURAHAN ANTIROGO KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas II oleh : Bagus Arditya Husadha NIM 132310101060

Upload: radiy

Post on 19-Feb-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ns cnm

TRANSCRIPT

Page 1: ejakbkjbckvyqaikdnbashyvfukqjndws kdaSkjas

Laporan PBL Keperawatan Komunitas II –PSIK Universitas Jember

2015

LAPORAN PREPLANNING KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF OTOT KEPALA PADA

Ny. S DI LINGKUNGAN PALINGGIAN KELURAHAN ANTIROGO KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas II

oleh :

Bagus Arditya Husadha

NIM 132310101060

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JEMBER

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450

Page 2: ejakbkjbckvyqaikdnbashyvfukqjndws kdaSkjas

Laporan PBL Keperawatan Komunitas II –PSIK Universitas Jember

2015

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Berdasarkan penelitian di Amerika Serikat, sebanyak 220.140 pekerja mengalami nyeri kepala migraine dan sebanyak 1,1 juta pekerja tidak mengalami nyeri kepala. Adapun prevalensi nyeri kepala di Amerikat Serikat menunjukkan lebih dari 45 juta orang menderita nyer kepala kronik dan berulang (Stanley J. Swierzewski, 2011). Studi epidemiologi pada suatu populasi di sebuah Negara berkembang bahwa terdapat sekitar 90% populasi yang pernah megalami nyer kepala, paling tidak sekali dalam hidupnya (Smith, 2004). Sedangkan menurut WHO (2004) di Negara berkembang, nyeri kepala menyerang dua per tiga dari populasi pria dan 80% populasi wanita.

Nyeri kepala atau Cephalgia merupakan masalah kesehatan yang sering dialami oleh seseorang. Nyeri kepala dideskripsikan sebagai gejala tidak enak di kepala, baik setempat maupun menyeluruh. Nyeri ini biasanya dapat menjalar ke wajah, mata, gigi, rahang bawah, dan leher (Mansjoer, Suprohaita, Wardhani, & Setiowulan, 2008). Nyeri kepala terjadi pada daerah sensitive kepala yang diproyeksikan ke permukaan dan dirasakan di daerah distribusi syaraf yang bersangkutan. Area-area tersebut diantaranya kulit kepala, periosteum, syaraf cranial V, IX, X, dan daerah meningen (Tarwono, 2007).

Adapun prevalensi nyeri kepala di Indonesia mencapai 37-51%. Jumlah ini akan meningkat seiring dengan peningkatan usia seseorang. Peningkatan usia seseorang dapat meningkatkan prevalensi sakit kepala tersebut menjadi 57-82% (Pusponegoro, 2009). Diperkirakan prevalensi tersebut akan terus meningkat seiring dengan peningkatan usia hingga seseorang memasuki masa lansia.

Berdasarkan informasi tersebut, hasil pengkajian yang dilakukan mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember pada Ny. S yang dilakukan pada tanggal 8 November 2015 menunjukkan adanya gejala nyeri kepala yang dialami oleh klien. Hal ini ditandai dengan adanya beberapa tanda gejala baik subjektif maupun objektif. Tanda- tanda tersebut meliputi pasien mengeluh nyeri kepala terutama saat bangun tidur, terlihat meringis menahan nyeri, dan mengungkapkan skala nyeri. Adanya berbagai tanda nyeri kepala pada Ny. S tersebut, menunjukkan pentingnya dilakukan penanganan terhadap nyeri kepala yang dialami Ny.S.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam kegiatan yang akan dilakukan ini adalah teknik relaksasi progresif otot kepala di lingkungan palinggian kelurahan antirogo kecamatan sumbersari kabupaten jember.

Page 3: ejakbkjbckvyqaikdnbashyvfukqjndws kdaSkjas

Laporan PBL Keperawatan Komunitas II –PSIK Universitas Jember

2015

BAB 2. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan

2.1.1 Tujuan Umum

Kegiatan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada ny. S tentang penanganan nyeri kepala (cephalgia) melalui teknik relaksasi progresif otot kepala di lingkungan palinggian kelurahan antirogo kecamatan sumbersari kabupaten jember

2.1.2 Tujuan Khusus

a. Klien dan keluarga mampu menjelaskan tentang definisi teknik relaksasi progresif otot kepala;

b. Klien dan keluarga mampu menjelaskan tentang manfaat teknik relaksasi progresif otot kepala;

c. Klien mampu mempraktikkan cara melakukan teknik relaksasi progresif otot kepala untuk mengurangi nyeri kepala.

2.2 Manfaat

a. Menambah pengetahuan pasien dan keluarga tentang teknik relaksasi progresif otot kepala untuk menangani nyeri kepala;

b. Menambah keterampilan keluarga dalam mempraktikkan teknik relaksasi progresif otot kepala dengan tepat di lingkungan palinggian kelurahan antirogo kecamatan sumbersari kabupaten jember

Page 4: ejakbkjbckvyqaikdnbashyvfukqjndws kdaSkjas

Laporan PBL Keperawatan Komunitas II –PSIK Universitas Jember

2015

BAB 3. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran

Nyeri kepala atau Cephalgia adalah suatu keluhan fisik yang paling utama pada manusia. Nyeri kepala, pada dasarnya bukan merupakan penyakit, melainkan suatu gejala yang menunjukkan penyakit organic, respon stress, vasodilatasi (migrain), tegangan otot rangka, atau kombinasi antara kedua hal tersebut (Brunner & Suddarth). Lansia yang mengalami nyeri kepala biasanya memiliki riwayat penyakit yang menyebabkan adanya desakan pada ruang intracranial sehingga menimbulkan sensasi nyeri pada daerah kepala klien. Nyeri yang sering dirasakan biasanya terlokalisir di kepala bagian tertentu (migrain).

Banyak masyarakat yang menganggap bahwa migraine merupakan penyakit sepele dan tidak memerlukan tindakan pengobatan atau perawatan tertentu. Namun, berdasarkan penelitian terbaru menunjukkan bahwa migraine yang diabaikan akan berkembang menjadi lebih ganas hingga akhirnya meyebabkan kerusakan sel-sel otak. Lebih lanjut penelitian menemukan bahwa migraine dapat meningkatkan sebuah kelainan pada otak, mengganggu dan mengurangi volume otak. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Dr Messound Asina dari University of Copenhagen yang menyebutkan bahwa gangguan yang terjadi pada otak dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan otak permanen. Selain itu, nyeri kepala juga akan berdampak pada timbulnya penderitaan dalam hidup, menurunnya kualitas hidur, meningkatkan ketidakmambuat beraktivitas, dan menambah beban social-ekonomi pasien maupun keluarga.

Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya perawatan dan penangangan nyeri kepala migren. Salah satu penananganan nyeri kepala adalah dengan melakukan latihan relaksasi progresif otot-otot bagian kepala meliputi otot dahi, rahang dan leher. Latihan ini sangat sesuai dengan kakteristik nyeri kepala yang menjalar hingga ke wajah, rahang, dan leher. Selain itu, pemberian kompres hangat pada daerah yang nyeri juga dapat mengurangi nyeri kepala yang dirasakan. Sebelum memberikan latihan tentang berbagai cara mengurangi nyeri tersebut, tentunya kita harus menjelaskan mengenaai konsep penyakit terlebih dahulu. Konsep penyakit disampaikan secara lugas dan sederhana sesuai kemampuan klien sehingga klien dapat mengetahui rasional dari tiap tindakan yang dilakukan.

Page 5: ejakbkjbckvyqaikdnbashyvfukqjndws kdaSkjas

Laporan PBL Keperawatan Komunitas II –PSIK Universitas Jember

2015

3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah

Pemateri menjelaskan secara singkat tentang konsep dasar chepalghia: penyakit dan penatalaksanaannya

Pemateri mengajarkan dan mendemonstrasikan teknik relaksasi progresif otot kepala pada lansia

Pemateri memberikan reinforcement positif pada klien setelah melakukan tindakan

Klien mampu memahami maksud dari pemateri

Klien dapat mendemonstrasikan kembali teknik relaksasi progresif otot kepala

Page 6: ejakbkjbckvyqaikdnbashyvfukqjndws kdaSkjas

Laporan PBL Keperawatan Komunitas II –PSIK Universitas Jember

2015

BAB 4. RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah

Pendidikan kesehatan merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi untuk menerapkan cara-cara hidup sehat. Dalam realisasi penyelesaian masalah mengenai nyeri kepala (Cephalgia) yang dapat dilakukan adalah melakukan pendidikan kesehatan tentang teknik relaksasi progresif otot kepala untuk menangani nyeri kepala pada Ny. S dan keluarganya.

4.2 Khalayak Sasaran

Sasaran pada kegiatan kesehatan ini yaitu Ny. S dan keluarga telah dapat mempraktikan teknik relaksasi progresif otot kepala.

4.3 Metode yang Digunakan 1. Jenis model pembelajaran : ceramah2. Landasan teori : Diskusi3. Langkah pokok

a. Menciptakan suasana pertemuan yang baikb. Mengajukan masalahc. Mengidentifikasi pilihan tindakand. Memberi komentare. Menetapkan tindakan lanjut

= Sasaran

= Pemateri

=Pintu

Page 7: ejakbkjbckvyqaikdnbashyvfukqjndws kdaSkjas

Laporan PBL Keperawatan Komunitas II –PSIK Universitas Jember

2015

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:

EGC.

Sjahrir Hasan, dkk. Konsensus Nasional IV Diagnostik dan penatalaksanaan Nyeri Kepala 2013. Surabaya : Airlangga University Press.2013

Stanley J. Swerzewki, 2011. Acute Urinary Retention (online), (http://www.healthcommunities.com/acute-urinary-retention/overview-of retention, sthml, diakses pada 20 Februari 2012).

Sylvia G. Price. 1997. Patofisiologi: Konsep Klinik Proses-proses Penyakit.

Jakarta: EGC.

Wartonah, Tarwono. 2007. Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem

Persyarafan. Jakarta: Sagung Seto.

Daftar LampiranLampiran 1 : Berita acaraLampiran 2 : Daftar hadirLampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)Lampiran 4 : SOP (bila ada)Lampiran 5 : MateriLampiran 6 : Media LeafletLampiran 7 : Dokumentasi kegiatan

Page 8: ejakbkjbckvyqaikdnbashyvfukqjndws kdaSkjas

Laporan PBL Keperawatan Komunitas II –PSIK Universitas Jember

2015

Daftar Lampiran

Lampiran 1 : Berita Acara

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANT.A 2014/2015

BERITA ACARA

Pada hari ini, Kamis tanggal 12 Bulan November tahun 2015 pukul 13.20 s/d 13.35 WIB bertempat di rumah Ny. S di lingkungan pelinggian kelurahan antirogo kecamatan sumbersari kabupaten jember Propinsi Jawa Timur telah dilaksanakan Pendidikan Kesehatan tentang Teknik Relaksasi Progresif Kepala oleh Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh keluarga pasien.(daftar hadir terlampir).

Jember, 12 November 2015Mengetahui,

Dosen PembimbingKeperawatan Komunitas II

PSIK Universitas Jember

Hanny Rasny M. Kep

NIP 197612192002122003

Page 9: ejakbkjbckvyqaikdnbashyvfukqjndws kdaSkjas

Laporan PBL Keperawatan Komunitas II –PSIK Universitas Jember

2015

Lampiran 2 : Daftar Hadir

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANT.A 2014/2015

DAFTAR HADIR

Kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang penangan nyeri kepala secara nonfarmakologi oleh Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Pada hari ini, Kamis tanggal 12 Bulan November tahun 2015 pukul 13.20 s/d 13.35 WIB bertempat di Rumah Ny. S di lingkungan pelinggian kelurahan antirogo kecamatan sumbersari kabupaten jember Propinsi Jawa Timur.

NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN

1

2

3

4

5

Jember, 12 November 2015Mengetahui,

Dosen PembimbingKeperawatan Komunitas II

PSIK Universitas Jember

Hanny Rasny M. Kep

NIP 197612192002122003

Page 10: ejakbkjbckvyqaikdnbashyvfukqjndws kdaSkjas

Laporan PBL Keperawatan Komunitas II –PSIK Universitas Jember

2015

Lampiran 3 : SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik/Materi : Teknik Relaksasi Progresif Otot KepalaSasaran : Ny. S dan keluargaWaktu : 13.20 s/d 13.35 WIBHari/Tanggal : Kamis, 12 November 2015Tempat : Rumah Ny. S

1. Standar KompetensiSetelah dilakukan pendidikan kesehatan, sasaran akan dapat mengerti dan memahami tentang pengertian, manfaat, dan cara melakukan teknik relaksasi progresif otot kepala.

2. Kompetensi DasarSetelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 15 menit sasaran akan mampu :a. Menjelaskan tentang pengertian teknik relaksasi progresif otot kepala;b. Menjelaskan tentang manfaat teknik relaksasi progresif otot kepala;c. Menjelaskan tentang cara melakukan latihan relaksasi progresif otot

kepala.

3. Pokok Bahasan : Teknik Relaksasi Progresif Otot Kepala

4. Subpokok Bahasana. Pengertian Teknik Relaksasi Progresif b. Manfaat Latihan Teknik Relaksasi Progresif Otot Kepala c. Cara Melakukan Teknik Relaksasi Progresif Otot Kepala

5. Waktu1 x 15 Menit

6. Bahan / Alat yang digunakanLeaflet(Terlampir)

7. Model Pembelajarana. Jenis Model Pembelajaran : Pertemuan kelompokb. Landasan Teori : Konstruktifc. Landasan Pokok :

1. Menciptakan suasana ruangan yang baik2. Mengajukan masalah3. Membuat keputusan nilai personal4. Mengidentifikasi pilihan tindakan5. Memberi komentar6. Menetapkan tindak lanjut

Page 11: ejakbkjbckvyqaikdnbashyvfukqjndws kdaSkjas

Laporan PBL Keperawatan Komunitas II –PSIK Universitas Jember

2015

8. PersiapanPenyuluh mencari artikel atau materi tentang konsep dasar dan cara melakukan teknik relakasasi progresif otot kepala.

9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan

Proses Tindakan WaktuKegiatan Penyuluh Kegiatan PesertaPendahuluan 1. Salam pembuka

2. Memperkenalkan diri3. Menjelaskan tujuan

umum dan tujuan khusus

Kegiatan peserta 3 menit

Penyajian 1. Menjelaskan materi tentang :a. Pengertian teknik

relaksasi progresif b. Manfaat latihan

teknik relaksasi progresif otot kepala

c. Cara melakukan teknik relaksasi progresif otot kepala

2. Memberikan kesempatan pada Ny. S dan keluarga untuk bertanya

3. Menjawab pertanyaan4. Memberikan

kesempatan kepada Ny. S dan keluarga untuk menjelaskan kembali dan mempraktikan materi yang sudah disampaikan

Memperhatikan, menanggapi dengan pertanyaan

9 menit

Penutup 1. Menyimpulkan materi yang telah diberikan

2. Mengevaluasi hasil pendidikan kesehatan

3. Memberikan leaflet tentang cara penanganan nyeri kepala

4. Salam penutup

Memperhatikan dan menanggapi

1 menit

10. Evaluasia. Apa pengertian teknik relaksasi progresif?b. Bagaimana manfaat latihan teknik relaksasi progresif otot kepala? c. Bagaimana cara melakukan teknik relaksasi progresif otot kepala?

Page 12: ejakbkjbckvyqaikdnbashyvfukqjndws kdaSkjas

Laporan PBL Keperawatan Komunitas II –PSIK Universitas Jember

2015

Lampiran 4 : SOP

PSIKUniversitas Jember

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTEKNIK RELAKSASI PROGRESIF: OTOT

KEPALA

1 Pengertian Teknik relaksasi progresif otot dalam yang tidak memerlukan imajinasi, ketekunan atau sugesti.

2 Tujuan 1. Untuk mengurangi nyeri2. Mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh, kecemasan

sehingga menurunkan stimulus nyeri.3 Indikasi Metode efektif untuk pasien yang mengalami nyeri kronis 4 Kontraindikasi -5 Persiapan pasien 1. Berikan salam, perkenalkan diri anda perawat

2. Bina hubungan saling percaya3. Jelaskan kepada klien tentang prosedur tindakan yang

akan dilakukan4. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya5. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan

nyaman6 Persiapan alat 1. Lingkungan atau ruangan yang tenang

2. Tempat tidur atau kursi yang nyaman7 Cara kerja 1. Bina hubungan saling percaya

2. Atur posisipasien berbaring atau duduk di kursi dengan kepala ditopang

3. Jelaskan tentang empat kelompok utama bagian tubuh yang biasa dilatih dengan teknik relaksasi progresif, antara lain:a. Tangan, lengan bawah, ototb. Kepala, muka tenggorokan, dan bahu c. Dada, lambung, punggungd. Paha, pantat, betis dan kakie. Tangan lengan bawah dan otot biseps

4. Jelaskan bagian yang akan diprioritaskan sesuai keluhan kien

5. Anjurkan pasien mencari posisi yang nyaman6. Kerutkan dahi dan alis sampai otot terasa dan

kulitnya keriput

Page 13: ejakbkjbckvyqaikdnbashyvfukqjndws kdaSkjas

Laporan PBL Keperawatan Komunitas II –PSIK Universitas Jember

2015

7. Tutup keras-keras mata hingga terasa ketegangan di sekitar mata dan otot-otot yang mengendalikan mata

8. Katupkan rahang diikuti dengan menggigit gigi sehingga terjadi ketegangan di sekitar otot rahang

9. Bibir dimonyongkan sekuat-kuatnya sehingga akan terasa ketegangan di sekitar mulut

10. Sandarkan kepala ke belakang (sandaran kursi)Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi sedemikian rupa sehingga dapat merasakan ketegangan di bagian leher dan punggung atas

Page 14: ejakbkjbckvyqaikdnbashyvfukqjndws kdaSkjas

Laporan PBL Keperawatan Komunitas II –PSIK Universitas Jember

2015

11. Benamkan dagu ke dada, sehingga dapat merasakan ketegangan di daerah leher bagian muka

12. Bahu dibungkukkan ke otot yang tegang selama 5-7 detik

13. Anjurkan pasien untuk memikirkan rasanya dan tegangkan otot sepenuhnya kemudian rileks selama 12-30 detik.

8 Evaluasi a. Tanyakan pada pasien bagaimana perasaannya sekarang

b. Tanyakan kelelahan yang dirasakanc. Kaji skala nyeri pasien setelah dilakukan teknik

relaksasi.

Page 15: ejakbkjbckvyqaikdnbashyvfukqjndws kdaSkjas

Laporan PBL Keperawatan Komunitas II –PSIK Universitas Jember

2015

Lampiran 5 : Materi

Nyeri Kepala (Cephalgia)

1. Definisi Nyeri Kepala Nyeri kepala atau sefalgia adalah rasa nyeri atau rasa tidak enak di kepala, setempat atau menyeluruh dan dapat menjalar ke wajah, mata, gigi, rahang bawah, dan leher. Menurut Sjahrir (2008) nyeri kepala merupakan rasa nyeri atau tidak mengenakkan pada seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari dagu sampi kedaerah belakang kepala (daerah oksipital dan sebagian daerah tengkuk).

2. Penyebab Nyeri Kepalaa. Kelelahan akibat aktivitas terlalu berat

Nyeri kepala saat beraktivitas disebabkan oleh malformasi vaskuler pada otak atau lesi pada foramen magnum, misalnya pada malformasi Arnold - Chiari. Nyeri kepala Postural, bisa merupakan tanda tekanan cairan serebrospinal (LCS) yang abnormal (tinggi/rendah).

b. Bau yang merangsangAroma bau yang kuat misal wangi-wangian umumnya menyebabkan kepala pusing. Belum diketahui mengapa hal ini terjadi, namun para ahli menduga bau yang memiliki aroma kuat merangsang sistem saraf. Selain parfum, bau cat, bunga, atau debu, sering menyebabkan kepala berdenyut.

c. StressSakit kepala yang disebabkan oleh ketegangan emosional ini disebut sakit kepala fungsional atau tension headache. Penderita sakit kepala ini sering merasakan otot-otot di bagian leher belakang kaku dan menegang. Hal in dikarenakan adanya konraksi pada otot-otot yang melekat pada tulang tengkorak. Selain itu penimbunan asam laktat pada otot-otot tersebut juga dapat menjadi penyebab nyeri kepala lainnya.

d. Beberapa jenis makanan yang mengandung tiramin, MSG, dan aspartamTyramine juga bisa kita temukan dalam red wine dan minuman keras. Alkohol yang terkadung dalam minuman itu akan meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga kepala pun terasa pusing. Sedangkan pada anak permen menjadi salah satu faktor penyebab nyeri kepala. Permen mengandung aspartame dan glukosa yang dapat meningkatkan gula darah dengan cepat namun juga sangat cepat turun. Hal inilah yang mengakibatkan otak beresiko kekurangan oksigen sehingga akhinya terjadi nyeri kepala.

3. Teknik Relaksasi Progresif untuk nyeri kepala Beberapa indikasi teknik relakasi progresif antara lain:

a. Pasien yang mengalami gangguan tidur (insomnia)b. Pasien yang mengalami nyeri kepalac. Pasien yang mengalami stress d. Pasien yang mengalami kecemasane. Pasien yang mengalami depresif. Pasien dengan hipertensi

Page 16: ejakbkjbckvyqaikdnbashyvfukqjndws kdaSkjas

Laporan PBL Keperawatan Komunitas II –PSIK Universitas Jember

2015

4. Cara Melakukan Teknik Relaksasi Progresif Otot Kepalaa. Gerakan 1

Gerakan ini ditujukan untuk melemaskan otot-otot wajah (seperti otot dahi, mata, rahang, dan mulut). Adapun caranya adalah sebagai berikut:

a) Gerakkan otot dahi dengan cara mengerutkan dahi dan alis sampai otot terasa dan kulitnya keriput.

b) Tutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan ketegangan di sekitar mata dan otot –otot yang mengendalikan gerakan mata.

b. Gerakan 2Gerakan ini ditujukan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami oleh otot rahang. Katupkan rahang, diikuti dengan menggigit gigi sehingga terjadi ketegangan di sekitar otot rahang.

c. Gerakan 3Gerakan ini ditujukan untuk mengendurkan otot-otot sekitar mulut. Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan dirasakan ketegangan di sekitar mulut.

Page 17: ejakbkjbckvyqaikdnbashyvfukqjndws kdaSkjas

Laporan PBL Keperawatan Komunitas II –PSIK Universitas Jember

2015

d. Gerakan 4Gerakan ini ditujukan untuk merilekskan otot leher bagian depan maupun belakang. Adapun gerakannya adalah sebagai berikut:

1. Gerakan diawali dengan otot leher bagian belakang baru kemudian otot leher bagian depan.

2. Letakkan kepala sehingga dapat beristirahat.3. Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi sedemikian rupa

sehingga dapat merasakan ketegangan di bagian leher dan punggung atas

e. Gerakan 5Gerakan ini ditujukan untuk melatih otot leher bagian depan. Adapun gerakannya adalah sebagai berikut:

1. Gerakan membawa kepala ke muka.2. Benamkan dagu ke dada, sehingga dapat merasakan ketegangan

di daerah leher bagian muka.

Page 18: ejakbkjbckvyqaikdnbashyvfukqjndws kdaSkjas

Laporan PBL Keperawatan Komunitas II –PSIK Universitas Jember 2015

Teknik relaksasi progresif otot

kepala

OlehBagus Arditya H

Nim 132310101060

APA ITU TEKNIK RELASKSASI

PROGRESIF???

Teknik relaksasi

progresif otot kepala

adalah cara melatih otot

yang kaku di sekitar

kepala, leher, hingga

bahu.

Apa Kegunaan Teknik relaksasi progresif ?

Menghilangkan susah tidurMenghilangkan nyeri kepalaMenghilangkan stress

4.Menghilangkan kecemasan

5.Menurunkantekanan darah tinggi.

Page 19: ejakbkjbckvyqaikdnbashyvfukqjndws kdaSkjas

Laporan PBL Keperawatan Komunitas II –PSIK Universitas Jember 2015

Langkah relaksasi progresif otot kepala

Gerakan 1:

a. Kerutkan otot dahi dan alis. b. Tutup mata dengan kuat.

Gerakan 3:

Gerakan 2:

Istirahat di ruang yang tenangKompres hangatMassase kepalaLatih teknik relaksasi

Gerakan 4: Gerakan 5:

Tekan kepala kearah sandaran kursi dengan kuat.

Bibir dimonyongkan kedepan hingga otot mulut tegang

Tundukkan kepala hingga dagu menempel ke dada.

Katupkan rahang atas dan bawah

sambil memejamkan

mata