esell
DESCRIPTION
esellTRANSCRIPT
A. Judul : Persamaan Nerst untuk Menentukan Esell
B. Tujuan : -Menyusun dan mengukur GGL sel elektroda
-Menguji persamaan nerst
C. Dasar teori
Reaksi oksidasi reduksi banyak yang dapat dilangsungkan pada kondisi
tertentu untuk membangkitkan listrik. Dasarnya bahwa reaksi oksidasi
reduksi itu harus berlangsung spontan di dalam iar jika bahan pengoksidasi
dan pereduksi tidak sama. Dalam sel Galvani oksidasi dilarutkan sebagai
dilepaskannya electron oleh partikel partikel itu. Sebagai contoh reaksi
oksidasi sederhana dan berlangsung spontan adalah bila lembar tipis Zink
direndamkan pada suatu larutan sebagai sifat maka terjadi logam tembaga
menumpuk pada lembaran Zink dan lembaran Zink lambat laun melarut dan
dibebaskan energi panas.
Reaksinnya:
Zn + CuSO4 ZnSO4 + Cu
Reksi yang sebenarnya adalah ion Zn dengan tembaga sebagai berikut :
Zn + Cu2+ Zn2+ + Cu
Tiap atom Zn kehilangan 2 elektron dan tiap ion tembaga memperoleh 2
elektron untuk menjadi sebuah atom tembaga sel yang belum mencapai
keseimbangan kimia dapat melakukan kerja listrik.
Ketika reaksi didalamnya menggerakkan electron electron memlalui
sirkuit luar. Kerja kedua electron. Pada perbedaan potensial ini disebut
potensial sel besar sejumlah electron tertentu yang berjalan diantara kedua
electron dapat melakukan kerja listrik yang besar jika potensial kecil, electron
dalam jumlah yang sama hanya dapat melakukan sedikit kerja. Sel reaksnya
ada dalam keseimbangan tidak dapat melakukan kerja dan sel demikian sel
nol.
D. Alat dan Bahan
Alat :
- Potensiometer/ pH meter
- Gelas kimia 250mL
- Tabung U
- Kabel, penjepit, amplas
- Labu takar 100 mL
- Thermometer 100 oC
- Pipet volum 10 mL
Bahan :
- Lempeng seng
- Lempeng tembaga
- Tembaga sulfat 1 M
- Ammonium nitrat
- Aquadest
- Agar agar
E. Prosedur
1. Penetapan GGL
a. Siapkan potongan lempeng dan seng dengan ukuran ± 2 x 6 cm.
bersihkan permukaan logam tersebut dengan menggunakan amplas
b. Siapkan jembatan garam yang telah dibuat sebelumnya
c. Siapkan 2 gelas kimia yang masing masing di isi CuSO4 1 m dan
Zn SO4 1 M dan celupkan kedua elektroda logam. Hubungkan
dengan kabel pada potensiometer.
d. Masukkan jembatan garam seperti pada gambar
e. Amati nilai GGL pada potensiometer
2. Ulangi langkah 3-5 dengan menggunakan CuSO4 1 M, 0,01 M, dan
0,001 M
Pembuatan jembatan garam
1. Larutkan agar agar sebuk pada air dingin kemudian larutkan dalam air
panas sambil aduk
2. Campurkan kedalamnya ammonium nitrat
3. Masukkan agar agar encer (yang masih hangat) kedalam tabung U
4. Biarkan membeku kalau perlu dinginkan dengan merendamnya
5. Sumbat kedua jungnya dengan kapas
F. Data Hasil Pengamatan
Ada dalam lampiran
G. Pembahasan
Sel elektrokimia adalah sel yang terdiri dari dua elektroda, yang berupa
konduktor logam, yang dicelupkan kedalam elektrolit konduktor ion ( yang
dapat berupa larutan, cairan, atau padatan) pada percobaan ini GGL sel
ditentukan dengan menyusun serangkaian alat yang menggambarkan sel
Daniel. Pada rangkaian ini, lgam dicelupkan dalam larutan CuSO4 dan logam
seng dicelupkan kedalam larutan ZnSO4, dimana kedua elektroda
dihubungkan dengan volt meter, yang berfungsi untuk mengukur perbedaan
potensial pada kedua system. Sedangkan kedua larutan dihubungkan dengan
jembatan garam yang terbuat dari kertas saringyang telah dicelupkan dalam
larutan KNO3, yang berfungsi sebagai penyetara kation dan anion dalam
larutan logam Zn akan melepaskan electron dan teroksidasi menjadi Zn2+ dan
bergabung dalam larutan ZnSO4, electron yang dilepaskan kemudian
mengalir dari elektroda Zn ke elektroda Cu, sedangkan Ion Cu2+ nya sendiri
dari larutan CuSO4 menerima electron, yang kemudian ion ion berubah
(reduksi) menjadi endapan logam Cu aliran yang terbentuk antara logam Zn
(elektroda Zn) dengan elektroda Cu inilah yang pada akhirnya menyebabkan
terjadinya beda potensial antara kedua elektroda, dan menimbulkan aliran
listrik dan pancaran listrik arusnya adalah kebalikan dari aliran electron.
Perbedaan potensial ini terukur pada alat pengukur beda potensial yang
telah terpasang diantara kedua elektroda (Volt meter) sebagai beda potensial
yang dilambangkan E. dan beda potensial yang dihasilkan akan mencapai titik
maksismum ketika hendak ada arus yang mengalir, dan ini;ah yang kemudian
dinamakan GGL atau E sel. Namun lebih sederhana gaya gerak listrik (GGL)
Sel sering diartikan sebagai nilai limit atau perbedaan potensial pada
pengukuran 2 elektroda dengan menggunakan potensi meter ketika arus listrik
yang dihasilkan mengalir adalah nol. Perbedaan potensial yang diamati
bervariasi dengan jenis bahan elektroda dan konsentrasi serta temperature
larutan elektrolit. Dipasang jembatan garam yang berfungsi sebagai
penyetara. Dalam system ini dikarenakan suatu absan yaitu pada saat electron
terakhir, maka secara otomatis kation Zn2+ akan bertambah, dalam larutan
ZnSO4, sedangkan disebelah, terjadi penurunan jumlah ion (kation) Cu2+
karena terus menerus tereduksi menjadi logam Cu, padahal secara normalnya,
seharusnya jumlah antara ionnya ( kation Zn2+ dan Cu2+ adalah sama.
H. Kesimpulan
Dari data percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan:
- Konsentrasi Cu2+ 1M = 0,3
- Konsentrasi Cu2+ 0,1M = 0,185
- Konsentrasi Cu2+ 0,01M = 0,07
- Konsentrasi Cu2+ 0,001M= 0,045
- % kesalahan 1 = 72,7273 %
- % kesalahan 2 = 82,7100 %
- % kesalahan 3 = 93,2770 %
- % kesalahan 4 = 104,4475 %
I. Daftar pustaka
Soebagio, dkk. 2002. Kimia Analitik II. Malang : JICA
Svehla. 1990. Buku teks analisis anorganik kualitatif makro dan
semimikro bagian I. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka