fisor

29
BAB I GAMBARAN UMUM KLIEN 1. Identitas Klien Nama : Sdr. R Umur : 17 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Pelajar Pendidikan : SMA Agama : Islam Alamat : Minggiran MJ II Tanggal diambil kasus : 13April 2014 Jenis kasus : Mencapai prestasi 2. Berkaitan Dengan Riwayat Gizi Jumlah anggota keluarga: 4 orang Suku : Jawa Jumlah jam aktifitas : ±15 jam Jumlah jam tidur sehari : ± 9jam Jenis olahraga : Sepak bola, lari Frekuensi olahraga : Sepak bola 3 x/minggu, lari 3x/minggu Alergi makanan : Tidak ada alergi makanan Masalah gastrointestinal : Tidak ada masalah gastrointestinal Penyakit kronik : Tidak ada penyakit kronik 1

Upload: nutya-febriana

Post on 17-Nov-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Fisiologi olahraga

TRANSCRIPT

BAB IGAMBARAN UMUM KLIEN

1. Identitas KlienNama : Sdr. RUmur : 17 tahunJenis kelamin : Laki-lakiPekerjaan: PelajarPendidikan: SMAAgama: IslamAlamat: Minggiran MJ IITanggal diambil kasus: 13April 2014Jenis kasus: Mencapai prestasi2. Berkaitan Dengan Riwayat GiziJumlah anggota keluarga: 4 orangSuku : JawaJumlah jam aktifitas: 15 jamJumlah jam tidur sehari : 9jamJenis olahraga : Sepak bola, lariFrekuensi olahraga : Sepak bola 3 x/minggu, lari 3x/mingguAlergi makanan : Tidak ada alergi makananMasalah gastrointestinal : Tidak ada masalah gastrointestinalPenyakit kronik : Tidak ada penyakit kronik

Riwayat pola makan : Makanan pokok = nasi 3x/hari @ 100 g Lauk hewani= Ayam 1x/hari@ 50 gikan 1x/hari @50 gtelur ayam1x/minggu @ 50 gtelur puyuh 1x/bulan @25 g Lauk nabati= tempe2 x/hari @ 50 gTahu 3x/minggu @50 Sayur = Bayam,wortel2x/hari@ 50 gKangkung,sawi hijau1x/hari@ 25 g Buah= Apel 2x/minggu @ 50 gpisang 3x/minggu@50 gjambu 4x/minggupepaya 1x/bulanmelon 3x/bulan Selingan= - Minum= susu 1x/hari @ 200 gThe 1x/hari @1 gelasKopi 1x/hari @1 gelasAir putih 5x/hari @1gelas Suplemen = -

BAB IINUTRITION CARE PROCESS(NCP)

A. NUTRITION ASSESSMENT1. ANTROPOMETRIa. Indeks Massa Tubuh (IMT)/UmurBB = 60 kgTB = 175 cmMenurut Depkes 1994IMT = BB =60 = 60= 19,61kg/m2(TB2) (1,752)3,06IMT/U = Z score = nilai individu nilai medianMedian (-1SD)= 19,61 21,121,1 -18,8= -1,49 = - 0,65 (normal)2,3b. Berat Badan IdealBBI = (TB-100)-10 % (TB-100)= (175-100) 10% (175-100)= 75- 7,5=67,5kg

c. Rasio Lingkar Pinggang PinggulLingkar pinggang=71 cmLingkar pinggul = 92 cmRLPP = Lingkar Pinggang = 0,77 cm Lingkar PinggulStatus gizi klien berdasarkan RLPP adalah baik.

2. BIOKIMIADalam kasus ini, tidak dilakukan assesmen biokimia.

3. DATA FISIK KLINISa. KesanUmum= Kondisi umum klien baikb. Vital Sign= Nadi sebelum latihan=80 x/menitNadi setelah latihan=121 x/menitc. Denyut Nadi Maksimal =220-usia = 220-17= 203x/menitTakaran intensitas: 80-90% (sedang)1. Nadi batas bawah: 80% x 203= 162 x/menit2. Nadi batas atas: 90% x 203= 183 x/menit

4. DIETARY HISTORY (RIWAYAT MAKAN)Tabel 1. Recall 24 jam tanggal 13 April 2014ImplementasiEnergi (kcal)Protein (g)Lemak (g)Karbohidrat (g)Ket.

Asupan oral2695.877.667.2432.9

Suplemen ----

AKG2839,2866,4394,28375

% Asupan94,95 %116,81 %71,27 %115,4 %

KetBaikLebihkurangLebih

Klasifikasi asupan menurut WHO 2005< 80 %= Kurang80 110 %= Baik>110 %= LebihBerdasarkan hasil recall makanan 24 jam, diketahui bahwa asupan makanan Sdr R yaitu: asupan energi94,95 % (Baik), protein 116,81 %(Lebih), lemak 71,27 %(Kurang), karbohidrat 115,4 %(Lebih).

B. NUTRITION DIAGNOSIS Diagnosis Gizi : N.I- 5.5Ketidakseimbangan asupan zat gizi berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang makanan dan nutrisi dibuktikan dengan asupan energi 94,95 %, protein116,81 %, lemak 71,27 %, karbohidrat 115,4 %.

C. NUTRITION INTERVENTION (INTERVENSI GIZI)1. Perencanaan (Planning)a. Terapi Diet 1) Terapi diet : Gizi Seimbang2) Bentuk makanan : Biasa3) Cara pemberian: Per oralb. Tujuan Diet1) Memenuhi kebutuhan zat gizi klien2) Mempertahankan status gizi klien agar tetap normal3) Mencegah terjadinya penurunan atau kenaikan berat badan secara berlebih.c. Prinsip DietPrinsip diet ini adalah pemberian zat gizi secara seimbangd. Syarat Diet 1) Energisesuai dengan kebutuhan. 2) Protein 1,5 gram/kg BB.3) Lemak 25 % dari total energi.4) Karbohidrat sisa dari total energi.5) Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan6) Serat cukup ( 25 g/hari)7) Cairan cukup yakni 8 10 gls/harie. Perhitungan Kebutuhan gizi olahragaBMR= 1713SDA= 10 % x 1713=171,3BMR + SDA=1713 + 171,3= 1884,3Aktifitas fisik=Ringan sedangAktifitas fisik=1,7 x 1884,3= 3203,31kcal Aktifitas OR*Latihan Lari= 3x15x12= 540kcal/mgg*Latihan Sepak bola= 3x60x8=+ = kcal/mgg= 282,86 kcalKebutuhan energi= 3203,31 + 282,86= 3486,17 kcalPertumbuhan = 0,5 kalori/kg BB= 0,5 x 60 = 30 kcalTotal Kebutuhan energi= 3486,17 + 30 = 3516,17 kcal/hari

Kebutuhan protein= 1,5 x 60= 90 g x 4 = 360 kcalKebutuhan lemak =25 %x 3516,17= = 97,67 gKebutuhan karbohidrat=== = 569,28g

f. Perencanaan MenuTabel 2. Perencanaan menuWaktuMenuBahan MakananURTBerat

Makan PagiNasiBeras giling3/4 gls100

Telur ceplok

Telur ayam1 btr50

Minyak kelapa sawit1 sdt5

Tempe bacemTempe kedele murni1 ptg50

Kecap1 sdt5

Oseng sayur

Wortel5 sdm50

Buncis5 sdm50

Minyak kelapa sawit1 sdt5

ApelApel1 bh60

SusuSusu kental manis1 gls40

Sanck pagiJus alpukatAlpukat1 bh50

gula pasir3 sdm30

Makan SiangNasiBeras giling3/4 gls125

Ayam semurAyam1 ptg bsr75

Kecap1 sdt5

Tahu gorengTahu1 ptg50

Minyak kelapa sawit1 sdt5

Tumis kacangKacang panjang3 sdm30

Minyak kelapa sawit1 sdt5

Jus jambuJambu biji1 bh bsr100

gula pasir3 sdm30

Snack SoreRotiRoti putih2 iris80

Susu KedelaiSusu kedele1 gls50

Makan malamNasiBeras giling1 gls150

Pepes IkanIkan mas1 ekor50

Tempe gorengTempe kedele murni1 ptg50

Minyak kelapa sawit1 sdt5

Sayur SoupKentang1/4 bh50

Wortel2,5 sdm25

Kol putih2,5 sdm25

Seledri2,5 sdm5

Minyak kelapa sawit1 sdt5

Pisang AmbonPisang Ambon1 bh sdg75

SusuSusu kental manis1 gls40

Kandungan gizi pada perencanaan menu sehari sdr R dapat dilihat pada lampiran 1.

g. Rencana monitoring dan evaluasi Rencana monitoring dan evaluasi klien dapat dilihat pada tabel 3, sebagai berikut:Tabel 3. Rencana monitoring dan evaluasiAnamnesisYang diukurPeriode pengukuranTarget

Antropometri BB1 kali dalam semingguNormal

Biokimia ---

Fisik / KlinisDenyut nadi1 kali dalam semingguKondisi umum baik dan bugar

Asupan Asupan Energi, Protein, Lemak, dan KarbohidratKetika dilakukan monitoringAsupan baik 80-110%

h. Rencana Konsultasi GiziMasalah gizi: Asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat tidak SeimbangTujuan: Memberikan edukasi tentang gizi seimbangMemotivasi klien agar menjalankan diet dengan baikMengajak klien untuk memperbaiki kebiasaan makanSasaran : Sdr.RWaktu: Sore (15 menit)Tempat: Lapangan SSB Persopi PiyunganAlat peraga: LeafletMetode : Konsultasi Isi materi:1) Mengenai penerapan diet gizi seimbang. 2) Memotivasikan klien untuk mengikuti pola diet yang diberikan.3) Mempertahankan aktivitas olahraga agar tetap teratur.Konseling gizi :1) Mengenai penerapan gizi seimbang tujuan, prinsip, kebutuhan energi dan zat gizi, serta makanan yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan.2) Memotivasi klien untuk mengikuti pola diet yang diberikan, memperbaiki kualitas dan kuantitas makanannya, serta untuk mempertahankan aktivitas olahraganya agar tetap teratur.

2. ImplementasiKonsultasi yang diberikan 1) Menganjurkan kepada klien untuk mengatur pola makannya. 2) Memberikan pemahaman kepada klien tentang diet gizi seimbang.3) Memberikan contoh bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan. 4) Memberikan motivasi kepada klien untuk mengikuti pola diet yang sudah disarankan, untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas makanannya, serta mempertahankan aktivitas olahraganya agar tetap teratur.

D. Monitoring dan Evaluasi

Tabel 4. Monitoring dan evaluasiTanggalAntropometriBiokimiaFisik klinisDietaryRekomendasi

13 April 2014BB = 60 kg-- Nadi sebelum Latihan = 80 x/menit= 104 x/menit- Nadi setelah Latihan = 121 x/menitE= 94,95 %P= 116,81 %L= 71,27 %KH= 115,4 %Diet Gizi Seimbang

17 April 2014BB = 60 kg--E= 63,6%P= 52,9%L= 37,26 %KH= 73,39 %Diet diteruskan

24 April 2014BB=61 kg--E= 69,9 %P= 59,8%L= 48,7%KH= 77,87%Diet diteruskan

28 April 2014BB=61 kg--E= 51,9%P= 52,9%L= 53,96%KH= 49,9%Diet diteruskan

Tabel 5. Perbandingan hasil recall 24 jam Sdr. R dengan asupanImplementasiEnergi (Kcal)Protein (g)Lemak (g)KH (g)

AsupanI2236.347.636.4417.8

II2459.253.847.6443.3

III1824.847.652.7284.1

Rata-rata I,II,III2173,449,745,56381,73

Kebutuhan 3516,179097,67569,28

% Asupan61,8%55,2%46,6%67,05%

KeteranganKurangKurangKurangKurang

Berdasarkan hasil recall makanan 24 jam setelah dilakukan asessmen dan konsultasi, diketahui asupan makan Sdr. R yaitu Energi 61,8% (kurang), Protein 55,2% (kurang), Lemak 46,6% (kurang) dan KH 67,05% (kurang).

BAB IIITINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian OlahragaSehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan, oleh karena itu harus dipelihara, bahkan ditingkatkan. Cara terpenting termurah, dan fisiologis untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan adalah dengan melakukan olahraga (kesehatan). Departemen Kesehatan dengan bersumber pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa sehat adalah sejahtera jasmani, rohani dan sosial; bukan hanya bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan (Giriwijoyo dkk, 2012 ).Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk keperluan berbagai tujuan (pendidikan, kesehatan, rekreasi, prestasi). Olahraga kesehatan meningkatkan derajat Sehat Dinamis (sehat dalam gerak) dan Sehat Statis (sehat dikala diam) (Giriwijoyo dkk, 2012).Konsep olahraga kesehatan adalah pada gerak, bebas stres, singkat (cukup 10-30 menit tanpa henti), adekuat, massal, mudah, murah, meriah, dan fisioligis (bermanfaat dan aman) (Giriwijoyo dkk, 2012).B. Pengertian Gizi OlahragaIstilah gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi. Lebih luas, gizi diartikan sebagai suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga (Irianto, 2007).Ilmu gizi olahraga (Sport Nutrition) mempelajari hubungan antara pengelolaan makanan dengan kinerja fisik yang bermanfaat untuk kesehatan dan kebugaran. Ilmu gizi olahraga merupakan salah satu bidang keilmuan yang perlu dipahami oleh mereka yang berkecimpung dalam bidang olahraga, baik untuk tujuan kesehatan, kebugaran, rekreasi, pendidikan maupun untuk prestasi.Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variable tertentu atau dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan indikator baik-buruknya penyediaan makanan sehari-hari. Status gizi yang baik diperlukan untuk mempertahankan derajat kesehatan dan kebugaran, membantu pertumbuhan bagi anak serta menunjang pembinaan prestasi olahragawan(Irianto, 2007).C. Atlet SepakbolaSepak bola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut kesebelasan. Masing-masing regu atau kesebelasan berusaha memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan. Didalam usaha-usaha untuk memasukkan atau mencetak gol dan mempertahankan untuk tidak kemasukan bola serta ada peraturan-peraturan permainan yang setiap pemain harus mentaati (Sarumpaet, 1991).Untuk menunjang prestasinya, olahragawan memerlukan nutrisi/zat gizi yang cukup, baik kualitas maupun kuantitas. Pada dasarnya nutrisi dikelompokan menjadi dua golongan, yakni makronutrisi dan mikronutrisi. Makronutrisi adalah zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah banyak (makronutrisi) meliputi karbohidrat, lemak yang berperan sebagai pemberi energi dan protein yang berfungsi memelihara pertumbuhan dan memperbaiki jaringan tubuh seperi kulit, otot dan rambut. Sementara itu, mikronutrisi adalah zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit (mikronutrisi) meliputi vitamin dan mineral yang berperan memperlancar berbagai proses didalam tubuh (Irianto, 2007).D. Penilaian Status Gizi Status gizi adalah keadaan tubuh individu ataupun masyarakat yang dapat mencerminkan hasil dari makanan yang dikonsumsi, kemudian dicerna, diserap, didistribusikan, dimetabolisme dan selanjutnya disimpan dalam tubuh ataupun dikeluarkan (Jellifie & Jellifie 1989).Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan yang mendadak. Berat badan harus selalu dimonitor agar memberikan informasi yang memungkinkan intervensi gizi yang preventif sedini mungkin guna mengatasi kecenderungan penurunan atau penabahan berat badan yang meliputi gaya hidup maupun status berat berat badan yang terakhir (Anggraeni, 2012).Tinggi/panjang badan merupakan salah satu parameter yang dapat melihat keadaan status gizi sekarang dan keadaan yang telah lalu. Pertumbuhan tinggi/panjang badan tidak seperti berat badan , relatif kurang sensitif pada masalah kekurangan gizi pada waktu singkat (Anggraeni, 2012).IMT adalah perbandingan antara berat badan dengan tinggi badan kuadrat. Cara pengukurannya adalah pertama-tama ukur berat badan dan tinggi badannya (WHO,2007). IMT/U adalah indikator yang terutama bermanfaat untuk penapisan kelebihan berat badan dan kegemukan (Anggraeni, 2012).Pada anak dan remaja usia 5-19 tahun nilai IMT-nya harus dibandingkan dengan referensi WHO/NCHS 2007 (WHO, 2007). Pada saat ini, yang paling sering dilakukan untuk menyatakan indeks tersebut adalah dengan Z-skor. Z-skor adalah deviasi nilai seseorang dari nilai median populasi referensi dibagi dengan simpangan baku populasi referensi. Secara teoritis, Z-skor dapat dihitung dengan cara berikut :

Nilai IMT yang diukur Median Nilai IMT (referensi)Z-Skor = -------------------------------------------------------------Standar Deviasi dari standar/referensiKlasifikasi IMT/U menurut Kemenkes RI (2010) untuk anak usia 5-18 tahun adalah sebagai berikut:Tabel 6. Klasifikasi IMT menurut UmurNilai Z-skorKlasifikasi

z-skor +2Obesitas

+1 < z-skor < +2Gemuk

-2 < z-skor < +1Normal

-3 < z-skor < -2Kurus

z-skor < -3Sangat kurus

Berat badan merupakan ekspresi atau deskripsi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau merupakan indikator dari baik buruknya penyediaan atau pemenuhan dari zat gizi yang diserap oleh tubuh. Pola dan menu makan yang tidak teratur tanpa memikirkan seberapa besar kalori dan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh akan dapatberdampak pada seseorang yaitu kekurangan gizi sehingga tubuhnya akan kurus, lebah, daya tahan atau kebugaran jasmaninya berangsur-angsur akan turun (rendah). Demikian juga sebaliknya apabila seseorang mengalami kelebihan gizi maka berat tubuhnya akan meningkat yang kemudian menjadi gemuk (obesitas) sehingga akan mengurangi atau membatasi kemampuan dan ketrampilan gerak anggota tubuhnya.Pedoman pola menu seimbang yang dikembangkan sejak tahun 1950 dan telah mengakar dikalangan masyarakat luas adalah pedoman menu 4 sehat 5 sempurna.pedoman ini pada tahun 1995 telah dikembangkan menjadi pedoman umum gizi seimbang yang memuat 13% dasar gizi seimbang.(Sunita A, 2010:19)Angka kecukupan gizi yang dianjurkan (AKG) perlu diterjemahkan kedalam pedoman menu seimbang sebagai pegangan bagi masyarakat untuk menyusun menu sehari -hari yang sehat dan bergizi.(Sunita A.2011.42)E. Diet Gizi SeimbangDiet adalah pilihan makanan yang lazim kita makan. Diet seimbang adalah diet yang memberikan semua nutrien dalam jumlah yang memadai, tidak terlampau banyak dan juga tidak terlalu sedikit (Almatsier, 2003).Diet gizi seimbang adalah konsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi remaja yang terdiri dari menu yang beraneka ragam makanan dalam jumlah dan proprosi yang sesuai .Gizi seimbang merupakan aneka ragam bahan pangan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, baik kualitas (fungsinya), maupun kuantitas (jumlahnya). (http//Wariyono. com.2010).Konsumsi makanan sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) merupakan penjabaran lebih lanjut dari pedoman empat sehat lima sempurna (Seven Basic) yang memuat pesan-pesan berkaitan dengan pencegahan baik masalah gizi kurang maupun lebih. Susunan makanan yang dianjurkan oleh PUGS adalah yang makanan yang mengandung zat-zat gizi yang seimbang, hal ini dapat dicapai dengan mengkonsumsi makanan beraneka ragam setiap hari. Penataan makanan yang baik merupakan bagian dari gaya dan perilaku hidup sehat untuk memperoleh derajat sehat dan bugar, yang perlu selalu dikondisikan pada semua lapisan masyarakat sehingga akan diperoleh bangsa yang sehat dan negara yang kuat (Irianto,2007). Klasifikasi asupan makanan menurut WHO 2005 yaitu:

Tabel 7. Klasifikasi asupan makanan110%Lebih

Setiap makanan dapat saling melengkapi dalam zat gizi yang dikandungnya.Pengelompokan makanan disederhanakan berdasarkan tiga fungsi utama zat gizi seperti sumber energi atau tenaga yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, aktivitas otot, metabolisme, untuk memperbaiki kerusakan jaringan dan tulang yang dapat disebabkan oleh cedera atau sakit.Mengkonsumsi makanan sehari-hari yang beranekaragam, kekurangan zat gizi pada jenis makanan yang satu akan dilengkapi oleh keunggulan susunan zat gizi jenis makanan lain, sehingga diperoleh antara lain masukan zat gizi yang seimbang. Bahan makanan dikelompokkan berdasarkan fungsi utama zat gizi yang dalam ilmu gizi dipopulerkan dengan istilah Triguna makanan. Pertama sumber tenaga utama yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-tepungan. Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buah-buahan. Ketiga, sumber zat pembangun yaitu kacang-kacangan, makananan hewani dan hasil olahan.

BAB IVPEMBAHASAN

Dalam praktik fisiologi olahraga yang dilakukan di SSB Persopi Piyungan didapatkanklien priaberusia 17 tahun, yang melakukan latihan sepak bola secara rutin yaitu 3 kali dalam seminggu, klien bertujuan ingin mencapai prestasi. Klien memiliki pola makan yang cukup baik dilihat dari hasil wawancara food frequency klien mengkonsumsi nasiputih sebanyak 3x/hari dan lauk hewani berupa daging ayam 1 x/hari,telur dan ayam 1x /minggu, lauk nabati berupa tempe 2x/hari dan tahu 3x/minggu, wortel, bayam 2x/hari,kangkung, sawi hijau 1x/hari, apel 2x/minggu dan pisang 3x/minggu, dan mengkonsumsi susu 1x/hari. Dan klien tidak mengkonsumsi suplemen jenis apapun.Dalam praktik dilakukan pengukuran antropometri berupa TB, BB, lingkar pinggang dan pinggul. Dan data tersebut kemudian dilakukan perhitungan dan dapat disimpulkan bahwa status gizi klien normal yakni dengan menggunakan rumus IMT/U. Hasil dari pengukuran IMT/U klien adalah -0,65 yang menurut klasifikasi Kemenkes RI 2010 termasuk dalam golongan normal. Untuk rasio lingkar pinggang dan pinggul klien didapatkan hasil 0,77 cm(Rendah-pear) hal ini nampak dari postur tubuh klien yang tinggi tanpa ada lipatan lemak yang menonjol baik di bagian pinggang atau pinggul. Untuk data fisik klinis, dilakukan pengukuran berupa denyut nadi, diketahui denyut nadi maksimal klien adalah 203kali/menit, ternyata denyut klien tidak mencapai denyut nadi maksimal yang seharusnya hal ini menandakan klien mengalami kebugaran tubuh yang belum maksimal, hal ini bisa dipengaruhi karena klien dalam melakukan olahraga tidak bersungguh-sungguh. Kemudian pada klien dilakukan recall sebanyak 3 kali untuk menggambarkan pola makan klien dalam kesehariaanya. Pada recall pertama didapatkan hasil % asupan yang dibandingkan dengan kebutuhan AKG yakni E =94,95 % (baik) P = 116,81 % (lebih) L = 71,27 % (kurang) KH=115,4 % (lebih) hal itu berdasarkan klasifikasi WHO 2005 hal ini menandakan bahwa klien mengalami asupan yang tidak seimbang. Dari data yang sudah dikumpulkan terapi diet yang akan diberikan kepada klien berupa gizi seimbang dengan bentuk makanan biasa dan diberikan melalui oral. Terapi ini diberikan dengan mempertimbangkan status gizi dan asupan klien yang didominasi yang mengalami kelebihan. Diet gizi seimbang adalah diet yang memberikan semua nutrien dalam jumlah yang memadai, tidak terlampau banyak dan juga tidak terlalu sedikit, hal ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi klien dari energi, protein, lemak maupun karbohidrat. Dengan diet ini diharapkan klien tidak mengalami kekurangan asupan zat gizi sehingga tidak terganggu proses metabolisme didalam tubuhnya, mempertahankan berat badan agar tetap ideal dan mempertahankan status gizi agar tetap normal. Untuk menunjang prestasinya, olahragawan memerlukan nutrisi/zat gizi yang cukup, baik kualitas maupun kuantitas. Pada dasarnya nutrisi dikelompokan menjadi 2 golongan, yakni mkaronutrisi dan mikronutrisi. Zat gizi ini harus diberikan secara seimbang (Irianto, 2007).Energi yang diberikan menyesuaikan dengan aktifitas yang dilakukan klien, karena klien memiliki aktifitas ringan hingga sedang energi yang dihasilkan adalah 3516,17kal, protein menggunakan 1,5 karena klien masih dalam masa pertumbuhan yakni sebesar 90 g, lemak diberikan sebanyak 25 % dari total energi yakni sebesar 97,67 g serta karbohidrat merupakan sisa dari total nergi dan didapatkan 569,28 g. Perhitungan tersebut merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam sehari. Dalam pemenuhan diet ini dilakukan dengan memberikan contoh menu sehat dan bergizi lengkap yang bisa dijadikan rekomendasi klien dalam memilih menu di kesehariaanya. Yakni dalam menu harus ada sumber karbohidrat yang merupakan sumber tenaga utama, sumber protein hewani maupun nabati untuk memenuhi kebutuhan protein klien yang memerlukan protein cukup untuk mengimbangi aktifitas klien yang termasuk dalam golongan ringan hingga sedang. Sumber lemak bisa didapatkan dari bahan makanan hewani seperti daging dan ikan, selain itu proses pemasakan dengan minyak goreng dapat menyumbangkan asupan lemak bagi klien dalam seharinya. Dalam pembuatan menu juga harus diperhatikan yakni dalam memilih bahan makanan menghindari bahan makanan yang diawetkan, cepat saji mengandung tinggi kolesterol, karena bahan makanan tersebut jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama akan menimbulkan penyakit. Untuk menghindari rasa bosan klien pada salah satu jenis makanan, klien diberikan pemahaman cara untuk memvariasikan menu, sehingga nafsu makan tetap terjaga dan kebutuhan zat gizi dalam seharinya dapat terpenuhi dengan baik. Dalam hal ini dilakukan monitoring dan evaluasi pada klien dilakukan sebanyak 3 kali, dalam monitoring dan evaluasi dilakukan pengukuran berupa penimbangan berat badan dan dilakukan recall, hal ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perubahan dari pola makan klien setelah diberikan terapi diet sesuai dengan status gizinya. Dan didapatkan hasil monitoring dan evaluasi tidak berupa perubahan dari berat badan pasien dilihat dari %asupan yang didapatkan dari recall 24 jam kepada klien mengalami ketidak seimbangan asupan. Untuk menangani hal tersebut bisa lebih diberikan pemahaman kepada klien mengenai terapi diet yang dianjurkan. Untuk menambah pemahaman dan motivasi dalam diri klien dilakukan konsultasi gizi yang berisikan mengenai terapi diet yang dianjurkan dalam konsultasi diharapkan klien memberikan tanggapan positif yakni dengan bertanya akan diet atau pola makan yang berkaitan dengan terapi diet dengan begitu akan diketahui hal yang menjadi faktor asupan klien masih tidak seimbang atau cenderung kurang dari kebutuhan yang seharusnya. Dalam konsultasi juga diberikan contoh bahan makanan yang dianjurkan dan yang sebaiknya dibatasi atau bahkan dihindari. Leaflet mengenai diet gizi seimbang juga diberikan. Yang didalamnya terdapat tujuan, syarat dan hal yang harus dilakukan dan tidak dilakukan serta ada contoh menu yang bisa dijadikan contoh bagi klien dalam memilih menu di kesehariannya. Klien disarankan untuk mengukur tinggi badan dan berat badan dan diberikan perhitungan status gizi dengan IMT/U hal tersebut dilakukan agar klien dapat mengetahui status gizinya, dan dilakukan minimal dalam waktu 1 bulan. Dan bisa meminta bantuan dari ahli gizi jika ada hal yang ingin ditanyakan.

BAB VKESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan 1. Klien berusia 17 tahun dengan status gizi normal2. Tujuan klien melakukan latihan sepak bola adalah untuk mencapai prestasi. 3. Dari hasil recall klien memiliki asupan makan yang kurang atau tidak seimbang dari kebutuhan.4. Terapi diet yang dianjurkan adalah diet gizi seimbang. 5. Memberikan konsultasi dan motivasi kepada klien untuk menerapkan diet yang sudah dianjurkan. 6. Asupan makan rata-rata klien adalah energi 61,8% , Protein 55,2%, Lemak 46,6%dan KH 67,05%sehingga dapat diketahui bahwa asupan masih kurang karena