ganiah utam1

9
GANIAH UTAMI 1102012095 SASBEL !! LI.1 MM PROSTAT MAKROSKOPIK Prostat merupakan organ kelenjar fibromuskular yang mengelilingi urethra pars prostatica. Prostata mempunyai panjang + 3 cm dengan berat + 20 gram dan terletak di antara collum vesicae di atas dan diaphragma urogenitale di bawah. Prostat dikelilingi oleh capsula fibrosa. Di luar capsula terdapat selubung fibrosa, yang merupakan bagian lapisan visceral fascia pelvis. Prostat yang berbentuk kerucut mempunyai basis prostatae yang terletak superior dan berhadapan dengan collum vesicae; dan apex prostatae yang terletak di inferior dan berhadapan dengan diaphragma urogenitale. Kedua ductus ejaculatorius menembus bagian atas fascies posterior prostatae untuk bermuara ke urethra pars prostatica pada pinggir lateral utriculus prostaticus. Definisi : bagian system reproduksi pria yang mengelilingi urethrae. Prostate, mengeluarkan semen yang membawa sperma . terletak dicranial dari trigonum urogenitale , Antara vesica urinaria (caudal) dengan diaphragm urogenitalis. Sintopi : - Kanan dan kiri terdapat bebas m.levator ani - Dorsal terdapat rectum (pars ampullaris) dan m.pubococcygeus - Ventral terdapat spatium prevesicale yang memisahkan symphysis pubica. Prostat melingkari urethrae pars prostatica, permukaan cranialnya disebut basis prostat , dinding prostatnya merupakan lanjutan dari dinding collum vesicae tanpa batas yang jelas. Bagian ventral prostat difiksasi oleh ligamentum pubo prostatica mediale. Permukaan dorsal disentuh oleh vasa deferentia dan vesica seminalis dan terpisah dari membrane prostaticoperitoneal (DENONVILLIER) dan fascia rectalis.

Upload: ganiahutami

Post on 24-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

GANIAH UTAMI1102012095

SASBEL !!LI.1 MM PROSTATMAKROSKOPIKProstat merupakan organ kelenjar fibromuskular yang mengelilingi urethra pars prostatica. Prostata mempunyai panjang + 3 cm dengan berat + 20 gram dan terletak di antara collum vesicae di atas dan diaphragma urogenitale di bawah.Prostat dikelilingi oleh capsula fibrosa. Di luar capsula terdapat selubung fibrosa, yang merupakan bagian lapisan visceral fascia pelvis. Prostat yang berbentuk kerucut mempunyai basis prostatae yang terletak superior dan berhadapan dengan collum vesicae; dan apex prostatae yang terletak di inferior dan berhadapan dengan diaphragma urogenitale. Kedua ductus ejaculatorius menembus bagian atas fascies posterior prostatae untuk bermuara ke urethra pars prostatica pada pinggir lateral utriculus prostaticus.Definisi : bagian system reproduksi pria yang mengelilingi urethrae. Prostate, mengeluarkan semen yang membawa sperma . terletak dicranial dari trigonum urogenitale , Antara vesica urinaria (caudal) dengan diaphragm urogenitalis.Sintopi : Kanan dan kiri terdapat bebas m.levator ani Dorsal terdapat rectum (pars ampullaris) dan m.pubococcygeus Ventral terdapat spatium prevesicale yang memisahkan symphysis pubica.Prostat melingkari urethrae pars prostatica, permukaan cranialnya disebut basis prostat , dinding prostatnya merupakan lanjutan dari dinding collum vesicae tanpa batas yang jelas. Bagian ventral prostat difiksasi oleh ligamentum pubo prostatica mediale. Permukaan dorsal disentuh oleh vasa deferentia dan vesica seminalis dan terpisah dari membrane prostaticoperitoneal (DENONVILLIER) dan fascia rectalis.Pada prostat dewasa masih dapat dibedakan lobus lateralis dexter dan sinister yang menonjol yang saling dihubungkan oleh jaringan musculo fibrous disebut ITSHMUS. Biasanya pada prostat di daerah uvula pada bibir posterior collum vesicae terjadi pembesaran prostat yang oleh para klinisi dianggap sebagai : HIPERTROFI MEDIAN LOBE.

Menurut strukturnya:Kelenjar 50%Otot polos 25%Jaringan ikat fibrotic 25%Kelenjar prostat yang jumlahnya banyak tertanam di dalam campuran otot polos dan jaringan ikat, dan ductusnya bermuara ke urethra pars prostatica. Prostat secara tidak sempurna terbagi menjadi lima lobus: Lobus anterior terletak di depan urethra dan tidak mempunyai jaringan kelenjar. Tidak berkembang dan tidak ada masalah. Lobus medius/medianus adalah kelenjar berbentuk baji yang terletak di antara urethra dan ductus ejaculatorius. Permukaan atas lobus medius berhubungan dengan trigonum vesicae, bagian ini mengandung banyak kelenjar. Berkembang dari dinding posterior urethra pars prostatica sering menjadi BPH. Lobus posterior terletak dibelakang urethra dan di bawah ductus ejaculatorius, juga mengandung kelenjar. Berkembang dari dinding dorsal urethra, lobus posterior ini teraba pada rectal toucher , bila membesar menjadi carcinoma prostate. Bagian prostat yang menghadap rectum terletak dibawah ductus ejakulatorius. Lobi prostatae dexter dan sinister terletak di samping urethra dan dipisahkan satu dengan lainnya oleh alur vertikal dangkal yang terdapat pada fascies posterior prostatae. Lobi laterales mengandung banyak kelenjar. Paling berkembang menjadi BPH terletak sbelah lateral dari urethra prostatica.Vaskularisasi Prostata Cabang arteria vesicalis inferior dan arteria rectalis media. Venae membentuk plexus venosus prostaticus, yang terletak di antara capsula prostatica dan selubung fibrosa. Plexus venosus prostaticus menampung darah dari vena dorsalis profunda penis dan sejumlah venae vesicales, selanjutnya bermuara ke vena iliaca interna.Persarafan Vesica UrinariaPersarafan prostat berasal dari plexus hypogastricus inferior. Saraf simpatis merangsang otot polos prostat saat ejakulasi.MIKROSKOPIKProstat melingkari pangkal uretra yang keluar dari kandung kemih. Merupakan kumpulan daro 30-50 kelenjar tubuloalveolar kompleks yang kecil kecil, bermuara ke dalam uretra pars prostatica. Kelenjar kelenjar kecil terletak di mukosa dan dikelilingi kelenjar sub mukosa. Kelenjar utama di bagian tepi dan merupakan bagian terbesar kelenjar.

Gambar I-4. Kelenjar prostat

Secara umumnya, kalenjar prostat terbentuk dari glandular fibromaskuler dan juga stroma, di mana prostat berbentuk piramida, berada di dasar musculofascia pelvis dan dikelilingi oleh selaput tipis dari jaringan ikat. Keseluruhan kelenjar dibungkus oleh simpai fibroelastik yang mengandung banyak serat otot polos disebelah dalam dan kaya akan plexus vena. Bagian kelenjarnya terbenam didalam stroma padat yang dibagian tepi berlanjut pada simpai. Alveoli dan tubuli kelenjar sangat tidak teratur dan sangat beragam bentuk dan ukurannya. Alveoli dan tubuli bercabang berkali kali dan memiliki lumen yang lebar . Lamina basal kurang jelas dan epitel sangat berlipat. Jenis epitelnya selapis atau bertingkat dan bervariasi dari silindris sampai kubis rendah, tergantung pada status endokrin dan kegiatan kelenjar . Sitplasma banyak mengandung butir sekret , lisosom dan butir lipid. Saluran keluar mempunyai lumen yang tidak teratur dan mirip tubuli sekretori kecil.

Gambar 1-5. Kelenjar prostat(Dikutip dari: Wheather's Functional Histology: A text and Colour Atlas 4th Edition)Secara histologinya, prostat dapat dibagi menjadi 3 bagian atau zona, yakni : Zona perifer, memenuhi hampir 70% dari bagian kalenjar prostat di mana ia mempunyai duktus yang menyambung dengan urethra prostat bagian distal. Zona perifer merupakan tempat prediksi timbulnya kanker prostat . Zona sentral atau bagian tengah pula mengambil 25% ruang prostat dan juga seperti zona perifer tadi, ia juga memiliki duktus akan tetapi menyambung dengan uretra prostat di bagian tengah, sesuai dengan bagiannya. Zona transisi, atau bagian yang terakhir dari kelenjar prostat terdiri dari dua lobus, dan juga seperti dua zona sebelumnya, juga memiliki duktus yang mana duktusnya menyambung hampir ke daerah sphincter pada urethra prostat dan menempati 5% ruangan prostat. Zona transisional ini mempunyai arti medis yang penting karena merupakan tempat asal sebagian besar hiperplasia prostat jinak. Seluruh duktus ini, selain duktus ejakulator dilapisi oleh sel sekretori kolumna dan terpisah dari stroma prostat oleh lapisan sel basal yang berasal dari membrana basal.

Gambar 1-6 Tiga bagian dari kalenjar prostat(zona perifer, sentral dan transisi)(Dikutip dari: Wheather's Functional Histology: A text and Colour Atlas 4th Edition( Young, et al. 2000 , Junqueira, et al. 20

LI.2 MM FISIOLOGI PROSTATKelenjar prostat menyekresi cairan encer, seperti susu, yang mengandung ion sitrat, kalsium, dan ion fosfat, enzim pembeku, dan profibrinolisis. Selama pengisian, sampai kelenjar prostat berkontraksi sejalan dengan kontraksi vas deferens sehingga cairan encer seperti susu yang dikeluarkan oleh kelenjar prostat menambah lebih banyak lagi jumlah semen. Sifat yang sedikit basa dari cairan prostat mungkin penting untuk suatu keberhasilan fertilisasi ovum, karena cairan vas deferens relatif asam akibat adanya asam sitrat dan hasil akhir metabolisme sperma, dan sebagai akibatnya, akan menghambar fertilisasi sperma. Sekret vagina juga bersifat asam (ph 3.5 4). Sperma tidak dapat bergerak optumal sampai pH sekitarnya meningkat kira kira 6 6.5. sehingga merupakan suatu kemungkinan bahwa cairan prostat menetralkan sifat asam dari cairan lainnya setelah ejakulasi dan juga meningkatkan moyilitas dan fertilisasi sperma. Kelenjar prostat secara relatif tetap kecil sepanjang masa kanak kanak dan mulai tumbuh pada masa pubertas di bawah rangsangan testosteron. Kelenjar ini mencapai ukuran hampir tetap pada usia 20 tahun dan tetap dalam ukuran itu sampai pada usia kira kira 50 tahun. Pada waktu tersebut, beberaoa orua kelenjarnya mulai berinvolusi, bersamaan dengan oenurunan pembentukan testosteron oleh testis. Sekali kelenjar prostat terjadi, sel sel karsinogen biasanya dirangsang untuk tumbuh lebih cepat oleh testosteron, dan diambat dengan pengangkatan testis, sehingga testosteron tidak dapat dibentuk lagi.

LI.3 MM BPHDEFINISIBenign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau disebut tumor prostat jinak adalah pertumbuhan berlebihan dari sel-sel prostat yang tidak ganas. Pembesaran prostat jinak akibat sel-sel prostat memperbanyak diri melebihi kondisi normal, biasanya dialami laki-laki berusia di atas 50 tahun.EPIDEMIOLOGI

ETIOLOGIHingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya hiperplasia prostat, tetapi beberapa hipotesis menyebutkan bahwa hiperplasia prostat erat kaitannya dengan peningkatan kadar dehidrotestosteron (DHT) dan proses aging (menjadi tua). Beberapa teori atau hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya hyperplasia prostat adalah:1. Teori HormonalSelain androgen (testosteron/DHT), estrogen juga berperan untuk terjadinya BPH. Dengan bertambahnya usia akan terjadi perubahan keseimbangan hormonal, yaitu antara hormon testosteron dan hormon estrogen, karena produksi testosteron menurun dan terjadi konversi testosteron menjadi estrogen pada jaringan adiposa di perifer dengan pertolongan enzim aromatase, dimana sifat estrogen ini akan merangsang terjadinya hiperplasia pada stroma, sehingga timbul dugaan bahwa testosteron diperlukan untuk inisiasi terjadinya proliferasi sel tetapi kemudian estrogenlah yang berperan untuk perkembangan stroma. Dari berbagai percobaan dan penemuan klinis dapat diperoleh kesimpulan, bahwa dalam keadaan normal hormon gonadotropin hipofise akan menyebabkan produksi hormon androgen testis yang akan mengontrol pertumbuhan prostat. Dengan makin bertambahnya usia, akan terjadi penurunan dari fungsi testikuler (spermatogenesis) yang akan menyebabkan penurunan yang progresif dari sekresi androgen. Hal ini mengakibatkan hormon gonadotropin akan sangat merangsang produksi hormon estrogen oleh sel sertoli. Dilihat dari fungsional histologis, prostat terdiri dari dua bagian yaitu sentral sekitar uretra yang bereaksi terhadap estrogen dan bagian perifer yang tidak bereaksi terhadap estrogen.2. Teori Growth Factor (faktor pertumbuhan)Peranan dari growth factor ini sebagai pemacu pertumbuhan stroma kelenjar prostat. Terdapat empat peptic growth factor yaitu basic transforming growth factor, transforming growth factor F1, transforming growth factor F2, dan epidermal growth factor.3. Teori Peningkatan Lama Hidup Sel-sel Prostat karena Berkurangnya Sel yang Mati4. Teori Sel Stem (stem cell hypothesis)Seperti pada organ lain, prostat dalam hal ini kelenjar periuretral pada seorang dewasa berada dalam keadaan keseimbangan antara pertumbuhan sel dan sel yang mati, keseimbangan ini disebabkan adanya kadar testosteron tertentu dalam jaringan prostat yang dapat mempengaruhi sel stem sehingga dapat berproliferasi. Pada keadaan tertentu jumlah sel stem ini dapat bertambah sehingga terjadi proliferasi lebih cepat. Terjadinya proliferasi abnormal sel stem sehingga menyebabkan produksi atau proliferasi sel stroma dan sel epitel kelenjar periuretral prostat menjadi berlebihan.5. Teori Dihydro Testosteron (DHT)Testosteron yang dihasilkan oleh sel leydig pada testis (90%) dan sebagian dari kelenjar adrenal (10%) masuk dalam peredaran darah dan 98% akan terikat oleh globulin menjadi sex hormon binding globulin (SHBG). Sedang hanya 2% dalam keadaan testosteron bebas. Testosteron bebas inilah yang bisa masuk ke dalam target cell yaitu sel prostat melewati membran sel langsung masuk kedalam sitoplasma di dalam sel, testosteron direduksi oleh enzim 5 alpha reductase menjadi 5 dyhidro testosteron yang kemudian bertemu dengan reseptor sitoplasma menjadi hormone receptor complex. Kemudian hormone receptor complex ini mengalami transformasi reseptor menjadi nuclear receptor yang masuk kedalam inti yang kemudian melekat pada chromatin dan menyebabkan transkripsi m-RNA. RNA ini akan menyebabkan sintese protein menyebabkan terjadinya pertumbuhan kelenjar prostat.6. Teori ReawakeningMc Neal tahun 1978 menulis bahwa lesi pertama bukan pembesaran stroma pada kelenjar periuretral (zone transisi) melainkan suatu mekanisme glandular budding kemudian bercabang yang menyebabkan timbulnya alveoli pada zona preprostatik. Persamaan epiteleal budding dan glandular morphogenesis yang terjadi pada embrio dengan perkembangan prostat ini, menimbulkan perkiraan adanya reawakening yaitu jaringan kembali seperti perkembangan pada masa tingkat embriologik, sehingga jaringan periuretral dapat tumbuh lebih cepat dari jaringan sekitarnya, sehingga teori ini terkenal dengan nama teori reawakening of embryonic induction potential of prostatic stroma during adult hood.Selain teori-teori di atas masih banyak lagi teori yang menerangkan tentang penyebab terjadinya BPH seperti teori tumor jinak, teori rasial dan faktor sosial, teori infeksi dari zat-zat yang belum diketahui, teori yang berhubungan dengan aktifitas hubungan seks, teori peningkatan kolesterol dan Zn yang kesemuanya tersebut masih belum jelas hubungan sebab-akibatnya.( De Jong. 2004)KLASIFIKASIBerdasarkan gambaran klinikDerajatColok duburSisa

IPenonjolan prostat, batas atas mudah diraba< 50 ml

IIPenonjolan prostat jelas, batas atas mudah dicapai50-100 ml

IIIBatas atas prostat tidak dapat diraba> 100 ml

IVretensi urin total

Tabel 3-1. Klasifikasi berdasarkan gambaran klinik

PATOFISIOLOGI

DIAGNOSIS DIAGNOSIS BANDINGTATALAKSANAKOMPLIKASIPROGNOSISPENCEGAHANLI.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG BPHLABORATORIUM MAKROMIKROPATOLOGI ANATOMILI.5 MM PANDANGAN ISLAM TENTANG PENATALAKSANAAN I.S.K PADA PRIA