kemampuan menggunakan konfiks dengan...

9
KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONFIKS DENGAN TEKNIK CLOSE DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh MELISA NIM 100388201174 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2014

Upload: hathien

Post on 14-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONFIKS DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Karangan Ekspsosisi Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Tanjungpinang Tahun

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONFIKS

DENGAN TEKNIK CLOSE DALAM KARANGAN EKSPOSISI

SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 TANJUNGPINANG

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ARTIKEL E-JOURNAL

Oleh

MELISA

NIM 100388201174

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2014

Page 2: KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONFIKS DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Karangan Ekspsosisi Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Tanjungpinang Tahun
Page 3: KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONFIKS DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Karangan Ekspsosisi Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Tanjungpinang Tahun
Page 4: KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONFIKS DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Karangan Ekspsosisi Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Tanjungpinang Tahun

ABSTRAK

Melisa. 2014. Kemampuan Menggunakan Konfiks dengan Teknik Close dalam Karangan Ekspsosisi Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing I: Titik Dwi Ramthi Hakim. Pembimbing II: Hj. Dewi Murni, M.Hum.

Kata Kunci: Konfiks, Teknik Close, Karangan Eksposisi

Konfiks disebut juga dengan imbuhan terbelah, adalah imbuhan yang dilekatkan sekaligus pada awal dan akhir dasar. Konfiks harus diletakkan sekaligus pada dasar (harus mengapit dasar) karena konfiks merupakan imbuhan tunggal, yang tentu saja memiliki satu kesatuan bentuk dan satu kesatuan makna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan pemahaman siswa dalam menggunakan konfiks dengan teknik close, terutama menggunakan konfiks dengan teknik close dalam karangan eksposisi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes, tes digunakan untuk mengetahui kemampuan dan pemahaman siswa. Instrumen yang digunakan adalah lembar tes karangan eksposisi sebanyak 50 butir soal dan lembar jawaban. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 111 siswa yang terdiri dari empat kelas. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 56 siswa.

Berdasarkan hasil penelitian ini membuktikan bahwa kemampuan rata-rata siswa kelas X SMA Negeri 6 Tanjungpinang dalam menggunakan konfiks dengan teknik close dalam karangan memiliki skor rata-rata 59,57 dibulatkan menjadi 60, berkualifikasi cukup. Berdasarkan Persentase, siswa yang memperoleh skor baik sekali dengan persentase 3,36% sebanyak 6 siswa, skor baik diperoleh siswa dengan persentase 10,08% sebanyak 18 siswa, skor cukup dengan persentase 11,2% sebanyak 20 siswa, skor kurang dengan persentase 6,16% sebanyak 11 siswa, dan skor kurang sekali dengan persentase 0,56% sebanyak 1 siswa.

ABSTRACT

Melisa. 2014. An Analysis of Using Confix Ability through Cloze Technique in Exposition Essay of The Tenth Grade Students of SMA Negeri 6 Tanjungpinang School Year 2013/2014. Essay. Tanjungpinang: Indonesian Literature and Language Education Department, Teacher Training and Education Faculty, University of Maritim Raja Ali Haji. Advisor: Titik Dwi Ramthi Hakim, M.Pd. Co-advisor: Hj. Dewi Murni, M.Hum.

Page 5: KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONFIKS DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Karangan Ekspsosisi Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Tanjungpinang Tahun

Key word: Confix, cloze technique, exposition essay

The confix which also called a split affix, is an affix which attached at once at the beginning and end of the base. The confix has to put at once to the base (had to flank the base) because the confix is an single affix which surely has one unity of form and meaning. This research aimed to know the student’s ability and understanding in using confix through cloze technique in exposition essay.

The method of this research was descriptive qualitative research. To collect the data, the researcher used test. The test used to know the student’s ability and open interview used to know their understanding. The instrument of this research was test sheet of exposition essay which contained of 50 questions and open interview sheet. The population of this research was amount of 111 students which consisted of four classes. The sample of this research was amount of 56 students.

The result of this research proved that the average ability of the tenth grade students of SMA Negeri 6 Tanjungpinang in using confix through cloze technique was categorized by enough with average score of 59,57 which rounded up to 60. Based on the result, there are 6 students who got very good score with percentage of 3,36%, there are 18 students who got good score with percentage of 10,08%, there are 20 students who got enough score with percentage of 11,2%, there are 11 students who got less score with percentage of 6,16%, and there is 1 student who got very less score with percentage of 0,56%.

1. Pendahuluan

Konfiks disebut juga dengan imbuhan terbelah, adalah imbuhan yang dilekatkan sekaligus pada awal dan akhir dasar. Konfiks harus diletakkan sekaligus pada dasar (harus mengapit dasar) karena konfiks merupakan imbuhan tunggal, yang tentu saja memiliki satu kesatuan bentuk dan satu kesatuan makna (Arifin, 2009:1).

Dalam tata bahasa tradisional tidak dikenal adanya konsep konfiks karena yang ada hanyalah awalan, akhiran, dan sisipan. Awalan adalah unsur pembentuk kata yang ditempatkan atau dilekatkan pada awal kata dasar, akhiran dilekatkan pada akhir kata dasar dan sisipan disisipkan di tengah kata dasar. Istilah untuk menyebutkan adanya unsur awalan dan unsur akhiran yang dilekatkan secara bersamaan pada sebuah kata dasar tidak ada karena memang konsepnya tidak di kenal. Dalam perkembangan kemudian memang ada juga istilah lain, untuk menyebutkan unsur pembentuk kata yang diimbuhkan atau dibubuhkan pada kata

Page 6: KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONFIKS DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Karangan Ekspsosisi Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Tanjungpinang Tahun

dasar itu, yaitu imbuhan atau bubuhan. Lalu imbuhan atau bubuhan ini dibedakan lagi berdasarkan posisi pembubuhannya menjadi imbuhan awalan, imbuhan akhiran, dan imbuhan sisipan. Untuk menyebut adanya imbuhan awalan dan imbuhan akhiran yang dibubuhkan pada sebuah kata dasar adalah digunakan istilah imbuhan gabungan atau kombinasi imbuhan. Tetapi untuk konsep pengimbuhan awalan dan akhiran sebagai satu kesatuan tetap tidak ada istilahnya (Chaer, 1993:1).

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kemampuan menggunakan konfiks dengan teknik close dalam karangan eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 6 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014?”. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan dan pemahaman menggunakan konfiks dengan teknik close dalam karangan eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 6 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Metodologi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas x SMA Negeri 6 Tanjungpinang tahun palajaran 2013/2014 yang berjumlah 111 siswa. Sampel penelitian ini adalah 50% dari jumlah siswa setiap kelas X SMA Negeri 6 Tanjungpinang, sehingga jumlah penelitian yaitu 56 siswa. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 6 Tanjungpinang tahun pelajaran 2013/2014 pada bulan Jui semester dua.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya, (Arikunto, 2002:10). Peneliti mengambil data menggunakan teknik tes.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Tes kemampuan menggunakan konfiks dengan teknik close dalam karangan eksposisi siswa SMA Negeri 6 Tanjungpinang tahun pelajaran 2013/2014 dilaksanakan pada bulan Juni 2014 di SMA Negeri 6 Tanjungpinang. Jumlah seluruh peserta tes adalah 56 siswa.

Penentuan jawaban tes essay dengan cara menentukan konfiks dengan teknik close ditentukan dalam karangan eksposisi tentang “Membangun Remaja Bebas Narkoba”. Siswa hanya memilih konfiks yang benar dengan mengisi bagian yang telah dirumpangkan dengan kata dasar kemudian menyesuaikan dengan isi bacaan dan mengisi pada kolom yang telah disediakan.

Pernyataan yang disajikan sesuai dengan isi karangan tersebut, jika pernyataan berupa jawaban benar, maka pernyataan tersebut berdasarkan isi dari karangan. Sedangkan jika pernyataan berupa jawaban yang salah, maka pernyataan tersebut tidak sesuai dengan isi karangan ataupun menyimpang dari isi karangan.

Page 7: KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONFIKS DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Karangan Ekspsosisi Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Tanjungpinang Tahun

Berdasarkan jumlah siswa yang memperoleh kualifikasi skor kemampuan maka dapat diperoleh persentase tingkat kemampuan menggunakan konfiks dengan teknik close dalam karangan eksposisi seperti yang terdapat pada tabel berikut.

Tabel Persentase kemampuan menggunakan konfiks dengan teknik close

dalam karangan eksposisi

No Nilai Kualifikasi Jumlah Responden

Persentase (%)

1 81-100 Baik Sekali 6 3,36

2 66-80 Baik 18 10,08

3 41-65 Cukup 20 11,2

4 21-40 Kurang 11 6,16

5 0-20 Kurang Sekali 1 0,56

Jumlah 56 100

Dapat diketahui bahwa kemampuan menggunakan konfiks dengan teknik close dalam karangan eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 6 Tanjungpinang lebih banyak memperoleh nilai 41-65 dengan kualifikasi cukup dan jumlah 20 siswa serta persentase tertinggi dibandingkan dengan kualifikasi lainnya yaitu 11,2%. Maka, kemampuan menggunakan konfiks dengan teknik close dalam karangan eksposisi siswa SMA Negeri 6 Tanjungpinang tergolong cukup.

4. Simpulan dan Saran

Berdasarkan rumusan masalah, pengujian hipotesis, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut.

Penggunaan konfiks dengan teknik close dalam karangan eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 6 Tanjungpinang dapat dilihat dari kemampuan siswa menjawab tes yang telah diberikan sebanyak 50 soal dengan memperoleh rata-rata keseluruhan 59,71 dibulatkan menjadi 60. Hal ini dapat dikatakan dari banyaknya persentase yang membuktikan bahwa menggunakan konfiks dengan teknik close dikategorikan siswa kelas X SMA Negeri 6 Tanjungpinang tahun pelajaran 2013/2014 cukup mampu dalam menentukan konfiks dengan teknik close pada karangan eksposisi.

Dengan demikian hipotesis penelitian ini dapat diterima karena siswa cukup mampu menggunakan konfiks dengan teknik close dalam karangan eksposisi.

Page 8: KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONFIKS DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Karangan Ekspsosisi Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Tanjungpinang Tahun

Berdasarkan simpulan penulisan skripsi ini, peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut.

1. Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 6 Tanjungpinang seharusnya dapat menggunakan teknik atau metode baru dalam proses belajar mengajar sehingga siswa mudah dalam menerima pelajaran yang diberikan.

2. Untuk siswa kelas X SMA Negeri 6 Tanjungpinang agar lebih meningkatkan lagi kemampuan dan memahami konfiks dengan menggunakan teknik close dalam karangan eksposisi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan dkk. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.

Arifin, E. Zaenal dan Junaiyah. 2009. Morfologi Bentuk, Makna, dan Fungsi (Edisi Kedua). Jakarta: Gramedia.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineke Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 1993. Gramatika bahasa Indonesia. Jakarta: Rineke Cipta.

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2011. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineke Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Djiwandono, Soenardi. 2008. Tes Bahasa: Pegangan Bagi Pengajar Bahasa. Malang: Indeks.

Djojosuroto, Kinayati dan Sumaryati. 2010. Prinsip-prinsip Dasar dalam Penelitian Bahasa dan Sastra. Bandung: Nuansa.

Ekasari, Dian F. 2013. Bentuk dan Fungsi Konfiks pada Rubrik “Opini” Harian Jawa Pos Edisi Nopember 2011. Jombang: STKIP PGRI.

Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Nonjurusan Bahasa. Jakarta: Diksi Insan Mulia.

Page 9: KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONFIKS DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Karangan Ekspsosisi Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Tanjungpinang Tahun

Handayani, Sri. 2013. Analisis Kesalahan Afiks dalam Karangan Narasi Siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bintan Tahun Pelajaran 2012/2013. UMRAH: FKIP.

Malik, Abdul dan Shanti, Isnaini Leo. 2003. Kemahiran Menulis. Pekanbaru: UNRI Press.

Putrayasa, Ida Bagus. 2008. Kajian Morfologi (Bentuk Derivasional dan Infleksional). Bandung: Refika Aditama.

Qodratillah, Meity Taqdir, dkk. 2011. Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian dan Kebudayaan.

Salim, Aminah, Zulmiyetri, dan Ardisal. 2013. Efektifitas Teknik Cloze untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman bagi Anak Kesulitan Belajar. Padang: Bandar Buat Padang.

Sa’ud, Udin Syaefudin. 2011. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Semi, Atar. 1996. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.