lpt post partum

5/10/2018 Lpt Post Partum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lpt-post-partum 1/18

MANAJERIAL ASUHAN KEBIDANAN DI KOMUNITAS BAIK

DIRUMAH, POSYANDU, DAN POLINDES DENGAN

FOKUS PADA MAKING PREGNANCY SAFER

MATA KULIAH : ASKEB V

KODE MATA KULIAH : BD. 305

SEMESTER : IV

TOPIK/ SUBTOPIK : Asuhan Antenatal

- Standar Asuhan Kebidanan

- Standar Alat

- Manajemen Ibu Antenatal

Asuhan Intranatal

- Standar Pelayanan Kebidanan

- Persiapan Bidan

- Persiapan Rumah dan Lingkungan

- Persiapan Alat atau Bidan Kit

Asuhan PostPartum

- Jadwal Kunjungan di Rumah

- Manajemen Ibu Post Partum

- Postpartum Group

WAKTU : 2 JAM

DOSEN : Herliyn Widiyanti

1



TERMINAL OBYEKTIF DARI SILABUS:

Setelah mempelajari hand out ini, mahasiswa dapat menjelaskan manajerial asuhan

kebidanan di komunitas, baik di rumah, posyandu, dan polindes dengan fokus making

pregnancy safer.

SUMBER PUSTAKA

1. Modul MPS

2. Pengurus Pusat IBI, 2003.Standar Pelayanan Kebidanan, Jakarta

3. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta.

4. Cunningham FG, Mac Donald PC, Gan NF et al.(2001), William Obstetrics . 21 th

ed, New York : Mc Graw Hill, inc. Bag III hal 240-270

5. Jaringan Nasional Pelatihan Kesehatan Reproduksi,2002. Buku Acuan Asuhan

Persalinan Normal. Jakarta.

6. Mery Cronk, Caroline F, 1994.Comunity Midwifery.London, Hal 51-81

BAHAN DAN SUMBER :

1. Multi Media

2. OHT

3. Papan TulisMATERI

WAKTU ISI MEDIA

10 mnt PENDAHULUAN

1. Membuka

perkuliahan dengan mengucapkan salam, menanyakan

kondisi serta kesiapan mahasiswa untuk mengikuti

perkuliahan ini.

2. Menjelaskan

keterkaitan materi yang akan disampaikan dengan materi

yang telah disampaikan pada pertemuan kemarin.

3. Menyampaika

n obyektif dan tujuan mahasiswa mempelajari nyeri

Metode :

Ceramah

ilustratif

Tanya

jawab

Alat bantu:

Power

point, OHT

2



persalinan.

4. Menjelaskan

pentingnya mempelajari materi ini, mengingat setelah lulus

pasti menghadapi klien dengan nyeri persalinan sehingga

mampu melakukan asuhan secara benar.

5. Menyampaika

n metode dan sistimatika pelajaran yang akan ditempuh

mahasiswa dalam pertemuan ini serta buku sumber yang

digunakan

Metode :

Ceramah ilustratif, dan tanya jawabObjektif Perilaku Siswa

Setelah mengikuti perkuliahan ini, tanpa melihat buku sumber,

mahasiswa dapat:

1. Menjelaskan standar asuhan kebidanan dengan benar

Metode:

Ceramah

ilustratif

120 URAIAN MATERI

Asuhan Antenatal

Activity

Menanyakan atau menggali pengalaman dalam menerapkan

asuhan kebidanan?

Summary

A. Standar Asuhan Kebidanan

Terdapat enam standar pelayanan antenatal sbb:

1. Identifikasi Ibu Hamil

TUJUAN

Mengenali dan memotivasi ibu hamil untuk memeriksakan

kehamilannya.

2. Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal

TUJUAN :

Memberikan pelayanan yang berkualitas dan deteksi dini

Metode :

Ceramah

ilustratif

Dan Tanya jawab

Alat bantu:

Power

point

Papan tulis

3



komplikasi kehamilan

3. Palpasi Abdominal

TUJUAN :

Mempersiapkan kehamilan, pemantauan pertumbuhan janin,

penentuan letak, posisi dan bagian bawah janin

4. Pengelolaan Anemia dalam Kehamilan

TUJUAN :

Menemukan anemia pada kehamilan secara dini, melakukan

tindak lanjut yang memadai untuk mengatasi anemia sebelum

persalinan berlangsung.

5. Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan

TUJUAN :Mengenali dan menemukan secara dini hipertensi pada

kehamilan dan melakukan tindakan yang diperlukan

6. Persiapan Persalinan

TUJUAN :

Untuk memastikan bahwa persalinan direncanakan dalam

lingkungan yang aman dan memadai dengan pertolongan bidan terampil.

B. Standar Alat

Standar alat yang digunakan dalam pelayanan antenatal:

• Tempat tidur

• Timbangan berat badan

• Tensimeter

•

Stetoskop• Stetoskop laenec

• Metelin

• Set imunisasi TT

C. Manajemen Ibu Antenatal

4



Explanation

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang

digunakan sebagai metode untuk mengorganisir pikiran serta

tidnakan berdasarkan teori yang ilmiah, penemuan-penemuan,

keterampilan dalam rangakaian tahapan untuk mengambil

keputusan yang berfokus pada klien. (Varney, 1997)

Activity

Menggali tujuan pemeriksaan kehamilan?

Summary

Tujuan asuhan antenatal :

•

Memantau kemajuan kehamilan• Mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial

• Deteksi dini adanya ketidaknormalan

• Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan selamat

• Agar masa nifas normal

• Mempersiapkan ibu dan keluarga setelah bayi lahir.

Asuhan antenatal yang mungkin tidak bermanfaat bahkan

merugikan :- Pembatasan diet untuk eklamsi dan pre eklamsi

- Penilaian letak janin sebelum minggu ke 36 minggu

- Opname untuk kehamilan kembar

- Membatasi kegiatan seksual selama kehamilan

- Aspirin untuk mencegah kehamilan

- Suplemen calcium untuk mencegah kaki kram

- Pemberian diuretika untuk tekanan darah tinggi

karena kehamilan

Standar minimal asuhan : 7 T dan persiapan persalinan

Asuhan Intranatal

Explanation

5



a. Standar Pelayanan Kebidanan

Terdapat empat standar, yaitu :

1. Standar Persalinan Kala I

2. Persalinan Kala II yang aman

3. Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala III

4. Penanganan Kala II dengan Gawat Janin melalu

Episiotomi

Activity

Persiapan apa yang dilakukan?

Summary

Selalu menerapkan upaya pencegahan infeksi diantaranyacuci tangan, memakai sarung tangan, dan perlengkapan

perlindungan pribadi.

Persiapan Alat atau Bidan Kit

Bidan Kit :

1. Partus set

2. Jahit set

3. Timbangan bayi4. Tensi meter

5. Hb Sahli

6. Stetoskop

7. Stetoskop Leanec

8. PPD

9. Termometer

10. Pemeriksaan untuk air seni

11. Spuit 3 cc dan 5 cc

12. Nier bekken

Persiapan Ibu dan Keluarga

1.Anjurkan keluarga untuk mendampingi ibu selama

persalinannya.

6



2. Berikan dukungan dan semangat pada ibu dan keluarga.

3. Tenangkan hati ibu.

4. Bantu ibu memilih posisi yang nyaman

5. Jelaskan cara meneran yang benar saat pembukaan lengkap.

6. Berikan makan dan minum selama proses persalinan

ASUHAN IBU POST PARTUM

A. JADWAL KUNJUNGAN DI RUMAH

Berdasarkan Program dan kebijakan teknis masa nifas,

paling sedikit dilakukan 4 kali kunjungan masa nifas,

untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir untuk

mencegah, mendeteksi dan menangani masalah – masalah yang terjadi , yaitu

6 – 8 jam setelah persalinan

Mencegah perdarahan masa nifas

karena atonia uteri

Mendeteksi dan merawat penyebab

lain perdarahan rujuk jika perdarahan belanjut

Memberikan konseling pada ibu atau

salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah

pedarahan masa nifas karena atonia uteri

Pemberian ASI awal

Melakukan hubungan antara ibu dan

bayi baru lahir

Menjaga bayi tetap sahat dengan cara

mencegah hypotermi

Jika petugas kesehatan menolong

persalinan , ia harus tinggal dengan ibu dan bayi

baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran

7



, atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan normal

6 hari setelah persalinan

Memastikan involusi uterus berjalan

normal yaitu uterus berkontraksi , fundus di

bawah umbilikus , tidak ada perdarahan abnormal

, tidak ada bau

Menilai adanya tanda – tanda demam ,

infeksi atau perdarahan abnormal

Memastikan ibu mendapat cukup

makanan , cairan , dan istirahat

Memastikan ibu menyusui dengan baik

dan tak memperlihatkan tanda – tanda penyulit

Memberikan konseling pada ibu

mengenai asuhan pada bayi , tali pusat , menjaga

bayi tetap hangat dan merawat bayi seharí – hari

2 minggu setelah persalinan

Sama seperti di atas ( 6 hari setelah

persalinan )

6 minggu setelah persalinan

Menanyakan pada ibu tentang penyulit

– penyulit yang ia atau bayi alami

Memberikan konseling untuk KB

secara dini

B. MANAJEMEN IBU POST PARTUM

Definisi : adalah asuhan yang diberikan pada ibu segera

setelah kelahiran, sampai 6 minggu setelah kelahiran.

Tujuan : memberikan asuhan yang adekuat dan terstandar

8



pada ibu segera setelah mealhirkan dengan memperhatikan

riwayat selama kehamilan, dalam persalinan dan keadaan

setelah melahirkan.

Hasil yang diharapkan : terlaksananya asuhan

segera/rutin pada ibu postpartum termasuk melakukan

pengkajian, membuat diagnosa, mengidentifikasi masalah

diaognosa dan masalah potensial, tindakan segera serta

merencanakan asuhan.

7 Langkah Manajemen Menurut Helen Varney :

I. Pengkajian (Pengumpulan Data Dasar)

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan

mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk

mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, yaitu :

• Riwayat Kesehatan

• Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya

• Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya

• Meninjau data laboratorium dan membandingkannya

dengan hasil studi

Komponen – komponen pengkajian data fisik ini adalah :

a. Kesehatan secara umum.

• Tanyakan keadaan ibu. Penemuan normal adalah ibu

tidak terlalu letih dan tidak lemah.

b. Tanda-tanda vital

• Temperatur/suhu

Peningkatan suhu badan mencapai 24 jam pertama

masa nifas pada umumnya disebabkan oleh

dehidrasi yang disebabkan oleh keluarnya cairan

pada waktu melahirkan, selain itu bisa juga

9



disebabkan karena istirahat yang diperpanjang

selama awal persalinan. Tetapi pada umunya

setelah 12 jam postpartum suhu tubuh kembali

normal. Kenaikan suhu yang mencapai >380

C, adalah

mengarah ketanda-tanda infeksi.

• vitium kordis. Denyut nadi dan pernafasan

√ Nadi berkisar antara 60-80x/mnt.

Denyut nadi diatas 100x/mnt pada masa nifas

adalah mengindikasikan adanya suatu infeksi,

hal ini salah satunya diakibatkan oleh proses

persalinan sulit atau karena kehilangan darah

yang berlebihan.

√ Jika takikardi tidak disertai panas,

kemungkinan disebabkan karena adanya

√ Beberapa ibu post partum kadang-

kadang mengalami bradikardi puerperal, yang

denyut nadinya mencapai serendah-rendahnya

40-50x/mnt, beberapa alasan telah diberikan

sebagai penyebab yang mungkin, tetapi belum

ada penelitian yang membuktikan bahwa hal itu

adalah kelainan.

√ yang menyertai dalam 2 bulan

pengobatan. Pernafasan harus berada dalam

rentang yang normal, yaitu sekitar 20-

30x/mnt.

• Tekanan darah

Pada beberapa kasus ditemukan keadaan

hipertensi post partum, tetapi keadaan ini akan

10



menghilang dengan sendirinya apabila tidak ada

penyakit-penyakit lain

c. Payudara

Pada payudara terjadi proses laktasi. Dalam hal ini

melakukan pengkajian data fisik lakukan perabaan

payudara apakah terjadi benjolan, pembesaran

kelenjar atau abses, serta bagaimana keadaan puting.

d. Uterus

Involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu

proses dimana uterus kembali ke keadaan sebelum

hamil dengan bobot hanya 60 gram.

Tabel berikut ini menggambarkan perubahan-

perubahan yang normal di dalam uterus selama masa

nifas.

Bobot

Uteru

s

Diameter

Uterus

Palpasi

Serviks

Pada akhir

Persalinan

900

gram

12,5 cm Lembut /

Lunak

Pada akhir

minggu ke 1

450

gram

7,5 cm 2 cm

Pada Akhir

minggu ke 2

200

gram

5,0 cm 1 cm

Sesudah Akhir 6

minggu

60

gram

2,5 cm Menyempit

Uterus juga mengalami penurunan fundus uteri, yang

penilaiannya dilakukan dengan palpasi,

Gambar dibawah ini menggambarkan penurunan fundus

11



uteri selama masa nifas

Perubahan Tinggi Fundus Uteri Selama Masa Nifas

e. kandung kemih

• KanduKesulitan miksi mungkin terjadi pada 24 jam

setelah melahirkan, karena disebabkan oleh

tekanan pada kandung kemih selama melahirkan.

Ibu mungkin merasa kurang nyaman ketika diuresis

muncul setelah melahirkan.

• Kehamilan menyebabkan dilatasi atau peregangan

pelvis renalis dan ureter, tetapi akan kembalinormal pada minggu ke-4.

• Jika terjadi incontinencia urin, sehingga ibu tidak

berkemih dalam 6 jam pertama, maka bila

diperlukan kateterisasi.

12



• Relaksasi otot kandung kemih baru menghilang

setelah waktu 3 minggu.

f. Genetalia, perineum

•

Setelah persalinan vagina membentuk lorong

berdinding lunakdan luas yang ukurannya secara

perlahan akan mengecil, tapi jarang kembali ke

ukuran semula.

• Periksa adakah oedema, hematoma, pus,dll

g. Lokia

• Lokia rubra atau kruenta

Lokia ini muncul pada hari pertama sampai dengan

keempat masa postpartum, warnanya merah

mengandung darah dari perobekan atau luka pada

bekas implantasi plasenta dan serabut dari

desidua dan chorion.

• Lokia serosa

Lokia ini warnanya kecoklatan dan muncul pada hari

kelima sampai hari kesembilan mengandung lebih

sedikit darah, dan lebih banyak serum.

• Lokia alba

Muncul pada hari kesepuluh dan berkurang dalam

minggu berikutnya, warnanya lebih pucat, putih

kekuningan dan mengandung leukosit.

Penemuan abnormal pada lokia jika berbau busuk,

mengeluarkan gumpalan darah dan jumlah perdarahan yang

berat ( memerlukan penggantian pembalut setiap 0-2 jam).

h. Extremitas

Lakukan pemeriksaan apakah terdapat varises, tanda-

13



tanda homan, dll.

II. Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan ibu Postpartum

Melakukan identifikasi yang benar terhadap masalah

atau diagnosa berdasarkan intrpretasi yang benar atas

data-data yang dikumpulkan. Diagnosa, masalah dan

kebutuhan ibu postpartum tergantung dari hasil pengkajian

terhadap ibu.

III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial

Mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial yang

mungkin terjadi berdasarkan masalah atau diagnosa yang

sudah diidentifikasi dan merencanakan antisipasi tindakan.

Berdasarkan data yang dikumpulkan, bidan akan

memutuskan apakah masa pasca salin ibu normal atau tidak

normal.

IV. Identifikasi dan Menetapkan Tindakan Segera

Mengidentifikasi dan menetapkan perlunya tindakan

segera oleh bidan atau dan atau untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama oleh tim kesehatan lain yang sesuai

dnegan kondisi pasien.

V. Membuat Rencana Asuhan

Merencanakan asuhan yang menyeluruh yang rasional

sesuai dengan temuan dari langkah sebelumnya. Rencana

asuhan untuk ibu yang normal meliputi :

b. Beri petunjuk-petunjuk kepada ibu dan

keluarga mengenai:

• Menghubungi bidan jika ada tanda bahaya

• Dimana dan bagaimana cara menghubungi bidan

• Perawatan perineum

14



• Perawatan payudara

• Gizi

• Kebersihan

•

Istirahat

• Melanjutkan kegiatan seksual

c. Berikan suplemen zat besi

d. Pembahasan tentang kontrasepsi pasca salin

e. Jadwalkan kunjungan ulang

VI. Implementasi Asuhan

Mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan secara

efisien dan aman. Penting sekali untuk melibatkan seluruh

keluarga dalam melaksanakan rencana asuhan.

VII. Evaluasi

Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah

diberikan, ulangi kembali proses manajemen dengan benar

terhadap setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan

tetapi Belum efektif atau merencanakan kembali yang

belum terlaksana.

C. POSTPARTUM GROUP

Manusia memiliki sifat bawaan untuk bersosialisasi ,

terlibat dalam kelompok tertentu setiap hari, misalnya

teman sekelas, rekan di tempat kerja atau teman lain.

Dengan demikian cukup beralasan jika dalam masa transisi

yang sulit orang akan berpaling ke kelompok pendukung.

Kadang-kadang ibu yang baru menjalani masa menjadi

ibu ingin mencari kelompok khusus dari orang-orang yang

15



sudah berpengalaman. Kadangkala ibu pascapartum ingin

mencari suatu kelompok khusus dari orang-orang yang

sudah berpengalaman. Kadangkala, ibu pascapartum yang

sudah pernah bertemu dalam kelas prenatal mulai

bergabung untuk membentuk kelompok pendukung yang

saling membantu. Melihat hal ini, ternyata kelompok

pendukung merupakan kelompok yang sangat penting dalam

membantu seorang wanita mengalami masa transisinya

dalam siklus kehidupan.

Kelompok pendukung pascapartum atau yang disebut

postpartum group adalah kumpulan pribadi yang sedang

menjalani masa postpartum yang mencoba untuk memuaskan

kebutuhan personal, berinteraksi dengna menghargai tujuan

bersama serta untuk mengalami kenikmatan suatu hubungan

yang interdipenden.

Postpartum group ini adalah unik karena mereka tidak

merasa sendiri, bahwa perasaan mereka juga dirasakan oleh

orang lain, dan membuat anggota kelompok merasa lebih

yakin bahwa perasaan mereka adalah normal, bebas berbagi

perasaan dengan orang lain dan hal ini sangatlah

menyenangkan untuk berbagi cerita maupun beban. Dan

yang pada akhirnya postpartum group ini memiliki

keuntungan memberikan kesempatan untuk

mengekspresikan perasaan atau berbagi pengetahuan,

memiliki nilai terapeutik atau yang sifatnya mendahulukan

kepentingan orang lain, dan jika seorang ibu yakin bahwa ia

telah membantu orang lain, hal ini akan meningkatkan harga

dirinya.

16



5 mnt KESIMPULAN

• Terdapat enam standar pelayanan antenatal

• Tujuan asuhan antenatal :

Memantau kemajuan kehamilanMempertahankan kesehatan

fisik, mental dan sosial

Deteksi dini adanya

ketidaknormalan

Mempersiapkan persalinan

cukup bulan dan selamat

Agar masa nifas normalMempersiapkan ibu dan

keluarga setelah bayi lahir.

• Terdapat empat standar pelayanan intranatal

• Berdasarkan Program dan kebijakan teknis masa nifas,

paling sedikit dilakukan 4 kali kunjungan masa nifas,

yaitu 6 – 8 jam setelah persalinan, 6 hari setelah

persalinan, 2 minggu setelah persalinan, 6 minggu

setelah persalinan.

• Komponen – komponen pengkajian data fisik adalah

kesehatan secara umum, tanda-tanda vital, payudara,

uterus, kandung kemih, genetalia, perineum, ekstremitas.

• Asuhan yang diberikan oleh bidan adalah sebaiknya

asuhan kolaboratif

Metode :Ceramah

Alat Bantu:

OHP

10 mnt LATIHAN MAHASISWA

Kasus

Metode :Diskusi

5 mnt PENUTUP

1. Menyampaikan pada mahasiswa bawa OPS pada hari ini

telah tercapai

2. Menyampaikan pada mahasiswa materi yang akan dibahas

minggu depan dan buku sumber yang dipakai

Metode:

Ceramah

17



3. Menyampaikan terimakasih atas perhatian mahasiswa dan

minta maaf jika ada kesalahan dalam penyampaian materi dan

mengucapkan salam

18

lpt post partum

Documents