pemanfaatan dana idb

25
Company LOGO Pemanfaatan Pendanaan Islamic Development Bank (IDB) Bagi Pembangunan Di Indonesia Pemanfaatan Pendanaan Islamic Development Bank (IDB) Bagi Pembangunan Di Indonesia Direktorat Pendanaan Luar Negeri Multilateral Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Start up Workshop Rehabilitation & reconstruction of Simeulue Island Project in AcehBAPPENAS

Upload: abdulrohman-yahya

Post on 19-Jun-2015

343 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemanfaatan Dana IDB

Company

LOGOPemanfaatan PendanaanIslamic Development Bank (IDB) Bagi Pembangunan DiIndonesia

Pemanfaatan PendanaanIslamic Development Bank (IDB) Bagi Pembangunan DiIndonesia

Direktorat Pendanaan Luar Negeri Multilateral Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

Start up Workshop “Rehabilitation & reconstruction of Simeulue Island Project in Aceh”

BAPPENAS

Page 2: Pemanfaatan Dana IDB

PendahuluanPendahuluan• Negara berkembang selalu dihadapkan kepada kebutuhan

investasi untuk membangun ekonomi dalam rangkamemperbaiki tingkat kesejahteraan, menurunkan kemiskinandan memperbaiki infrastruktur.

• Kebutuhan investasi yang besar dihadapkan kepadaketerbatasan sumber dana tabungan masyarakat. Pinjamanluar negeri masih dibutuhkan sebagai salah satu sumberpendanaan pembangunan

• Karena keterbatasan sumber pinjaman luar negeri, peruntukkannya hanya untuk membiayai program ataukegiatan pokok yang menjadi prioritas utama, juga harusmempertimbangkan kemampuan pemerintah untukmembayar kembali pinjaman tersebut di masa yang akandatang

Page 3: Pemanfaatan Dana IDB

Sekilas Gambaran MengenaiPinjaman/Hibah Luar Negeri

Sekilas Gambaran MengenaiPinjaman/Hibah Luar Negeri

Page 4: Pemanfaatan Dana IDB

Sekilas Gambaran PHLNSekilas Gambaran PHLN

Pengertian• Pinjaman Luar Negeri adalah :

setiap penerimaan negara baik dalam bentuk devisa, barang atau jasa yang HARUS dibayar kembali

• Hibah Luar Negeri adalah :

setiap penerimaan negara baik dalam bentuk devisa, barang atau jasa yang TIDAK PERLU dibayar kembali

Page 5: Pemanfaatan Dana IDB

Arah Kebijakan Pinjaman Luar Negeri :1. Mengurangi ketergantungan terhadap

pinjaman luar negeri, 2. Pinjaman luar negeri perlu dioptimalkan

untuk kegiatan ekonomi produktif yang dilaksanakan secara transparan, efektif danefisien.

3. Pengurangan jumlah pinjaman luar negerisecara bertahap.

Sekilas Gambaran PHLNSekilas Gambaran PHLN

Page 6: Pemanfaatan Dana IDB

Sumber Pendanaan (Pinjaman dan Hibah) LuarNegeri :

1. Negara Asing (Bilateral)2. Lembaga Multilateral (Bank Dunia, ADB, IDB, Uni

Eropa, UNDP, dll)3. Lembaga Keuangan dan Lembaga Non Keuangan

Asing4. Lembaga Keuangan Non Asing

Sekilas Gambaran PHLNSekilas Gambaran PHLN

Page 7: Pemanfaatan Dana IDB

Landasan Hukum Pengelolaan PHLN1. PP nomor 2 tahun 2006 tentang : Tata Cara

Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah sertaPenerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri

2. Keputusan Presiden nomor 80 tahun 2003 tentangPedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan JasaPemerintah

3. PermenNeg PPN/Kepala Bappenas nomor 005 tahun2006 tentang : Tata Cara Perencanaan dan PengajuanUsulan serta Penilaian Kegiatan yang Dibiayai dariPinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri

4. PermenKeu nomor 52 tahun 2006 tentang : Tata Cara Pemberian Hibah kepada Daerah

5. PermenKeu nomor 53 tahun 2006 tentang : Tata Cara Pemberian Pinjaman Daerah dari Pemerintah yang Dananya Bersumber dari Pinjaman Luar Negeri

Sekilas Gambaran PHLNSekilas Gambaran PHLN

Page 8: Pemanfaatan Dana IDB

Pokok-pokok Kebijakan Perencanaan Kegiatan yang dibiayai PHLN1.Prinsip pengusulan oleh pimpinan tertinggi (one gate policy)

– Usulan kegiatan PHLN hanya dapat dilakukan oleh Menteri/PimpinanLembaga/Kepala Daerah/Direksi BUMN

2.Pembagian fungsi yang jelas– Proses perencanaan dan persiapan dikoordinasikan oleh Bappenas– Negosiasi dengan calon penyedia PHLN dikoordinasikan oleh

Departemen Keuangan– Penyaluran PHLN kepada Pemda dan BUMN dikoordinasikan oleh

Departeman Keuangan3.Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam perencanaan

– Kejelasan rencana kebutuhan PLN– Keterbukaan daftar kegiatan PHLN (jangka menengah dan tahunan)

4.Meningkatkan kesesuaian PHLN dengan kebutuhan program RPJM– Lending program penyedia PLN disusun berdasarkan DRPHLN JM– Proses penyiapan proyek dikoordinasikan oleh Bappenas dan

Departemen Keuangan5.Kejelasan proses perencanaan PHLN

– Penyusunan panduan pengusulan dan penilaian PHLN

Sekilas Gambaran PHLNSekilas Gambaran PHLN

Page 9: Pemanfaatan Dana IDB

Alur Dokumen Perencanaan PHLNSekilas Gambaran PHLNSekilas Gambaran PHLN

RKPLN

DRPHLN JM

DRPPHLN

Daftar Kegiatan

NaskahPerjanjian PHLN

RPK-PHLN

RPJM Telah ditetapkan oleh Presiden

• kebutuhan dan rencana pemanfaatan pinjaman luar negeri tahunan meliputi rencanapinjaman tahunan dan prioritas bidang pembangunan yang dibiayai dengan PLN

• Disusun oleh Menteri Keuangan dan Menteri PPN (Ps 7 ay 1) • Ditetapkan oleh Presiden (Ps 7 ay 3)

• rencana kegiatan K/L, Pemda, dan BUMN yang layak dibiayai dari PHLN• Ditetapkan oleh Menteri PPN (Ps 8 ay 2)

• rencana kegiatan K/L, Pemda, dan BUMN yang layak dibiayai dari PHLN yang tercantumdalam DRPHLN-JM dan telah memiliki indikasi sumber pendanaan PHLN

• Ditetapkan oleh Menteri PPN (Ps 9 ay 2)

• daftar rencana kegiatan yang telah memiliki indikasi komitmen pendanaan dari calonPPLN/PHLN, mencakup jenis kegiatan, instansi pengusul, instansi pelaksana, rencanaalokasi pinjaman/hibah, jadual pelaksanaan, rencana sumber pendanaan luar negeri danjenis penerusan pinjaman dan/atau penerushibahan luar negeri

• Disampaikan oleh Menteri PPN kepada Menteri Keuangan Ps 33 ay 2)

Ditandatangani oleh Menteri Keuangan dan Pihak Penyedia PHLN

• rencana pelaksanaan kegiatan yang meliputi rincian jenis kegiatan, lokasi, rencanaalokasi anggaran, satuan kerja pelaksana kegiatan, jadual pelaksanaan, kebutuhan danapendamping, dan mekanisme pengadaan barang dan jasa

• Disusun oleh Menteri PPN bersama instansi pelaksana (Ps 34 ay 3)

PenetapanAlokasi

Ditetapkan oleh Menteri Keuangan

Page 10: Pemanfaatan Dana IDB

Kerjasama Antara PemerintahIndonesia Dengan Islamic Development Bank (IDB)

Kerjasama Antara PemerintahIndonesia Dengan Islamic Development Bank (IDB)

Page 11: Pemanfaatan Dana IDB

Kerjasama Antara Pemerintah dengan IDBKerjasama Antara Pemerintah dengan IDB

1. IDB dibuka secara resmi pada tanggal 20 Oktober1975. Dasar pendirian IDB adalah deklarasikesepakatan para Menteri Keuangan Negara-Negara Muslim pada bulan Desember 1973 di Jeddah. Indonesia merupakan salah satu pendiri IDB bersama21 negara lainnya.

2. Tujuan didirikannya IDB adalah meningkatkanperkembangan dan kemajuan pembangunan ekonominegara-negara anggota serta kesejahteraan individudan komunitas muslim berdasarkan prinsip syariah

3. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, IDB menyediakanprogram-program pengembangan dalam bentukpembiayaan kegiatan, perdagangan, bantuan teknisdan hibah, serta memberikan bantuan dalam bentukdana-dana khusus (Specialized Fund).

Sekilas Gambaran Mengenai Islamic Development Bank (IDB)Sekilas Gambaran Mengenai Islamic Development Bank (IDB)

Page 12: Pemanfaatan Dana IDB

4. Karakteristik Pembiayaan IDB :• Memakai sistem Syariah, sehingga tidak mengenal adanya

bunga• Biaya pinjaman hanya dikenakan terhadap dana yang telah

ditarik/ digunakan• Tidak terdapat front-end fee dan commitment fee• Terdapat rabat (discount) jika membayar tepat waktu• Untuk pelaksanaan yang tidak tepat waktu (mengalami

perpanjangan) mengakibatkan besarnya beban Pemerintahdalam pembayaran kembali pinjaman

5. IDB mengalami perkembangan menjadi IDB-GROUP danmemiliki lima entitas, yaitu : Islamic Development Bank (IDB), Islamic Research and Training Institute (IRTI), Islamic Corporation for the Development of Private Sector (ICD), Islamic Corporation for the Insurance of the Investment and Export Credit (ICIEC) dan International Islamic Trade and Finance Corporation (ITFC).

Kerjasama Antara Pemerintah dengan IDBKerjasama Antara Pemerintah dengan IDBSekilas Gambaran Mengenai Islamic Development Bank (IDB)Sekilas Gambaran Mengenai Islamic Development Bank (IDB)

Page 13: Pemanfaatan Dana IDB

Kerjasama Antara Pemerintah dengan IDBKerjasama Antara Pemerintah dengan IDB

Sekilas Gambaran Mengenai Islamic Development Bank (IDB)Sekilas Gambaran Mengenai Islamic Development Bank (IDB)

Terms and Condition Pinjaman IDB untuk pembiayaan pembangunan

Grace period 6-48 BulanLama pengembalian 15 tahun termasuk grace periodMark-up 5,5%Selama masa leasing kepemilikan asset tetap pada IDB

Leasing

Grace period 3 tahunLama pengembalian 12 tahun termasuk grace periodMark-up 5,5 – 6% atau floating LIBOR (6bln) + 1,7%

Istisna’a

Grace period 3-7 tahunLama pengembalian 15-25 tahun termasuk grace periodBiaya service fee untuk administrasiMaksimal pinjaman sebesar ID (Islamic Dinar) 7 Juta / USD 10 Juta per tahun

Ordinary Loan

Beban PinjamanJenisPinjaman

Page 14: Pemanfaatan Dana IDB

Kerjasama Antara Pemerintah dengan IDBKerjasama Antara Pemerintah dengan IDB

Sekilas Gambaran Mengenai Islamic Development Bank (IDB)Sekilas Gambaran Mengenai Islamic Development Bank (IDB)Terms and Condition Pinjaman IDB untuk pembiayaan pembangunan

Grace period 2-3 tahunLama pengembalian 10 tahun termasuk grace periodMark-up 5-6%, terdapat rabat 15% dari mark-up jikapengembalian tepat waktu.

Installment Sale

Repayment period 9 – 30 bulan tergantung jenis komoditiMark-up : LIBOR (12 bulan) + Spread untuk impor darinegara anggota IDB, sedang untuk non anggota : LIBOR (12 bulan) + Spread + 0,5%.Rabat 30% dari Spread untuk pembayaran tepat waktu.

Import Trade Financing Operation (ITFO)

Grace period 6 bulanLama pengembalian 2 – 10 tahun termasuk grace periodMark-up : LIBOR + Spread

Export Financing Scheme (EFS)

Beban PinjamanJenisPinjaman

Page 15: Pemanfaatan Dana IDB

Posisi Indonesia di IDB• Indonesia merupakan salah satu pendiri IDB• Kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan

IDB telah dilakukan sejak tahun 1398 H / 1978• Sharing Indonesia terhadap total modal IDB

sebesar 2,32 persen. Porsi ini menempatkanIndonesia dalam 10 besar Negara penyetormodal IDB

• Saat ini Indonesia menjadi salah satu anggotaBoard Executive Director (BED) IDB

• IDB menempatkan Field Representative Officedi Indonesia

Kerjasama Antara Pemerintah dengan IDBKerjasama Antara Pemerintah dengan IDB

Page 16: Pemanfaatan Dana IDB

Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah Indonesia dengan IDBPelaksanaan Kerjasama Pemerintah Indonesia dengan IDB

Total pembiayaan IDB dalam kurun waktu 1976-2006 sebesar USD 1.286,4 juta yang terdiri dari :

1. Pembiayaan kegiatan (project financing). Fasilitas-fasilitaspembiayaan kegiatan antara lain ordinary loan, leasing, istisna’a,dan installment sale.

2. Pembiayaan Perdagangan (trade financing). Fasilitaspembiayaan perdagangan antara lain: Import Trade Financing Operation/ITFO (sekarang ITFC) dan Export Financing Scheme(EFS).

3. Kerjasama Teknis (Technical Cooperation), melalui Technical Cooperation Programme (TCP) dan Bantuan Teknis yang disediakan COD untuk membantu pelaksanaan proyek dalambentuk Technical Assistance

4. Special Assistance Operation, seperti bantuan untuk bencanaTsunami di Aceh

5. Disamping itu IDB juga memberikan bantuan dalam bentukBeasiswa, Liquid Fund dan program pengentasan kemiskinan

Kerjasama Antara Pemerintah dengan IDBKerjasama Antara Pemerintah dengan IDB

Page 17: Pemanfaatan Dana IDB

Kondisi yang Sering Terjadi dalam PelaksanaanProyek IDBKondisi yang Sering Terjadi dalam PelaksanaanProyek IDB

• Keterlambatan dalam memenuhi dokumen feasibility study, dan dokumen kesiapan proyek lainnya

• Kapasitas penyerapan proyek rendah• Pelaksanaan proyek lebih lambat dari yang

direncanakan• Proyek dilaksanakan kurang sesuai dengan desain

sehingga membutuhkan realokasi biaya danpenambahan/pengurangan komponen kegiatan

Kerjasama Antara Pemerintah dengan IDBKerjasama Antara Pemerintah dengan IDB

Page 18: Pemanfaatan Dana IDB

Permasalahan yang Sering Terjadi DalamPelaksanaan Proyek IDBPermasalahan yang Sering Terjadi DalamPelaksanaan Proyek IDB1. Perubahan cakupan proyek (re-scoping), Realokasi,

Relokasi dan Kegiatan Tambahan (Additional Works)Setiap perubahan proyek, baik itu rescoping, realokasi, relokasi danmaupun Additional Works harus dikonsultasikan dan mendapatpersetujuan Pemerintah (Bappenas dan Departemen Keuangan) dan IDB (Permenneg PPN no 005/2006 pasal 41)

2. Keterlambatan penyelesaian proyekSetiap keterlambatan pelaksanaan yang berimplikasi kepadaperpanjangan pelaksanaan proyek akan menambah biaya dalampengembalian pinjaman. Selain itu, keterlambatan penyelesaianproyek akan memberikan penilaian buruk terhadap kinerja proyekIDB di Indonesia

Kerjasama Antara Pemerintah dengan IDBKerjasama Antara Pemerintah dengan IDB

Page 19: Pemanfaatan Dana IDB

Permasalahan yang Sering Terjadi DalamPelaksanaan Proyek IDBPermasalahan yang Sering Terjadi DalamPelaksanaan Proyek IDB3. Pemanfaatan dana Contingency

Dana contingency hanya digunakan jika terjadiperubahan harga, baik yang disebabkan olehperubahan harga bahan baku (price contingency), maupun perubahan fisik (physical contingency). Setiappemanfaatan dana contingency harus mendapatpersetujuan dari Pemerintah (Bappenas danDepartemen Keuangan) dan IDB. (Permenneg PPN no 005/2006pasal 41)

Kerjasama Antara Pemerintah dengan IDBKerjasama Antara Pemerintah dengan IDB

Page 20: Pemanfaatan Dana IDB

Penyebab PermasalahanPenyebab Permasalahan• Terlambatnya penerbitan NoL dari IDB• Terlambatnya penerbitan dokumen anggaran;• Penyediaan dana pendamping;• Pelaksanaan pembebasan tanah;• Proses pengadaan barang dan jasa yang

kurang dipahami; • Permasalahan dalam koordinasi dan

manajemen proyek

Kerjasama Antara Pemerintah dengan IDBKerjasama Antara Pemerintah dengan IDB

Page 21: Pemanfaatan Dana IDB

Upaya Peningkatan Efisiensi dan EfektivitasPinjaman IDBUpaya Peningkatan Efisiensi dan EfektivitasPinjaman IDB1. Persiapan proyek yang lebih memadai sesuai dengan kriteria

kesiapan dalam PP no 2/2006 dan Permenneg PPN no 5/2006 2. Pelaksanaan start-up workshop di awal pelaksanaan proyek3. Peningkatan kualitas monitoring dan evaluasi pelaksanaan

proyek4. Peningkatan kualitas koordinasi dan komunikasi dengan pihak

IDB5. Penyusunan IDB Country Assistance Strategy

Study(CASS) di Indonesia seiring dengan penyusunanstrategi pinjaman luar negeri pemerintah

6. Penyusunan Panduan Pelaksanaan Kegiatan yang dibiayaimelalui Pinjaman/ Hibah IDB

7. Sosialisasi informasi mengenai IDB kepada semua pihak

Kerjasama Antara Pemerintah dengan IDBKerjasama Antara Pemerintah dengan IDB

Page 22: Pemanfaatan Dana IDB

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalamPelaksanaan Proyek IDBHal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalamPelaksanaan Proyek IDB1. Administrasi anggaran dalam pelaksanaan proyek,

terutama hal-hal yang menyangkut alokasi danapendamping dan pencantumannya di dalam DIPA.

2. Rencana kegiatan (action plan) harus disusun secararealistis dengan mempertimbangkan kemampuanpenyerapan dana.

3. Biaya Operasional dan Pemeliharaan (Operational and Maintenance Cost/ OM Cost) dihitung minimal 10 tahunatau sampai masa pengembalian pinjaman selesai, termasuk sumber-sumber pendanaannya. Perhitungantersebut diperlukan untuk menjamin keberlanjutan(sustainability) proyek.

Kerjasama Antara Pemerintah dengan IDBKerjasama Antara Pemerintah dengan IDB

Page 23: Pemanfaatan Dana IDB

4. Porsi Pemerintah dan IDB adalah mengikat. Dalamaudit proyek, kegiatan yang menjadi porsi Pemerintahakan diperhitungkan. Selama porsi Pemerintahbelum terpenuhi/dilaksanakan, account pinjamanbelum ditutup. Akibatnya, pembayaran pinjamanakan lebih tinggi.

5. Kualitas barang dan gedung yang akan dibiayai olehIDB harus baik dengan usia penggunaan (using life) lebih dari masa pengembalian pinjaman (repayment). Khusus untuk gedung, kualitasnya harus memilikistandar “A”, termasuk kontraktornya.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalamPelaksanaan Proyek IDBHal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalamPelaksanaan Proyek IDB

Kerjasama Antara Pemerintah dengan IDBKerjasama Antara Pemerintah dengan IDB

Page 24: Pemanfaatan Dana IDB

6. Sisa dana proyek tidak harus dihabiskan. IDB hanyaakan mengenakan biaya pinjaman pada dana yang telah digunakan. Namun jika ingin memanfaatkandana tersebut, pemanfaatannya hanya dapatdigunakan untuk kegiatan yang terkait dengandesain awal proyek (mendukung proyek) atau akanmenambah manfaat proyek. Sisa dana tidak dapatdigunakan untuk membiayai proyek baru.

7. Transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahappelaksanaan proyek diperlukan untuk menghindariadanya complain dari pihak-pihak yang terlibat dalampelaksanaan proyek

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalamPelaksanaan Proyek IDBHal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalamPelaksanaan Proyek IDB

Kerjasama Antara Pemerintah dengan IDBKerjasama Antara Pemerintah dengan IDB

Page 25: Pemanfaatan Dana IDB

Terima KasihTerima Kasih