pengukuran kinerja dengan metode balanced

16
PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Empiris Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh : NUNIEK HADIYATI B 200 100 332 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Upload: dinhnhan

Post on 27-Jan-2017

252 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED

1

PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE

BALANCED SCORECARD

(Studi Empiris Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh :

NUNIEK HADIYATI

B 200 100 332

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED

2

Page 3: PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED

3

PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE

BALANCED SCORECARD

(Studi Empiris Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten)

NASKAH PUBLIKASI

NUNIEK HADIYATI

B200100332

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja rumah sakit PKU Muhammdiyah delanggu Klaten menggunakan metode pengukuran Balanced Scorecard. Selama ini pengukuran kinerja masih bersifat internal dan lebih berfokus pada tujuan jangka pendek (keuangan). Penelitian ini menggunakan data tiga tahun yaitu 2010-2012.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan komparatif, peneliti membandingkan pengukuran kinerja standar rumah sakit dengan standar pengukuran Balanced scorecard.

Hasil menunjukan skor masing-masing perspektif baik dan sesuai dengan standar, sehingga dapat ditarik kesimpulan kinerja rumah sakit PKU Muhammadiyah delanggu Klaten termasuk dalam kriteria baik dan metode Balanced scorecard tetap untuk diterapkan pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten.

Kata Kunci: Kinerja, Balanced Scorecard, Rumah sakit

PENDAHULUAN

Setiap organisasi maupun perusahaan pasti mempunyai target pencapaian

yang diinginkan dari kinerjanya. Guna mencapai target tersebut perlu adanya

Page 4: PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED

4

pengukuran-pengukuran dalam penilaian kinerjanya. Begitu pula kinerja rumah

sakit yang semakin dituntut untuk memberikan pelayanan secara profesional

seperti organisasi bisnis walaupun bersifat non profit.

Untuk menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, diperlukan

pengukuran kinerja yang tepat. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor

paling penting yang menjadi ukuran keberhasilan sebuah organisasi. Di dalam

sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis, pengukuran

kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk mengevaluasi

hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan.

Dengan dasar tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai Balanced Scorecard pada Rumah sakit PKU Muhammadiyah

Delanggu Klaten. dengan mengambil judul “Pengukuran Kinerja Dengan

Metode Balanced Scorecard ( Studi Empiris Pada Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Delanggu Klaten )”

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kinerja

Menurut Mahsun (2009) dari berbagai literatur secara umum disarikan

kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi

organisasi yang tertuang dalam perencanaan strategis suatu organisasi.

B. Rumah Sakit

Menurut WHO (World Health Organization) (dalam Kariem 2012), rumah

sakit adalah institusi, merupakan bagian internal dari organisasi kesehatan

Page 5: PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED

5

dan organisasi sosial, yang berfungsi menyediakan pelayanan kesehatan

secara lengkap (komprehensif) baik itu berupa penyembuhan penyakit

(kuratif) maupun pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat luas.

C. Balanced Scorecard

Menurut Kaplan dan Norton (1996), balanced scorecard merupakan alat

pengukur kinerja eksekutif yang memerlukan ukuran komprehensif dengan

empat perspektif , yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif

bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang akan dipakai adalah metode deskrptif, yaitu

penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti

dari subyek berupa individu, organisasional, industri atau perspektif lain.

Serta menjelaskan karakteristik subyek yang diteliti dan mengkaji berbagai

aspek dalam fenomena tertentu kemudian menawarkan ide masalah untuk

pengujian atau penelitian selanjutnya (Indriantoro dan Supomo, 1999:88).

B. Desain Penelitian

Penelitian ini mengukur kinerja rumah sakit. Jenis penelitian yang

digunakan adalah deskriptif. Objek penelitian pada Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Delanggu Klaten. Data yang digunakan antara lain data

primer dan data sekunder dalam kurun waktu 2010-2012.

Page 6: PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED

6

C. Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini menggunakan Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Delanggu Klaten.

D. Data dan Sumber Data

a. Data Primer

Menurut Indriantoro dan Supomo (2002: 145) data primer merupakan

sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli

(tidak melalui media perantara).

b. Data Sekunder

Menurut Indiantoro dan Supomo (2002:145), metode sekunder

merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak

lain).

E. METODE ANALISIS DATA

Analisis data yang dilakukan dengan analisis komparatif yaitu dengan

membandingkan antara pengukuran kinerja yang dilakukan pihak rumah

sakit dengan pengukuran kinerja berdasarkan Balanced Scorecard

Penggukuran kinerja Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu masih

menggunakan standar pengukuran kinerja yang digunakan sebagai berikut:

a. BOR (Bed Accupancy Ratio: Angka penggunaan tempat tidur)

BOR =

Page 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED

7

b. LOS ( Length Of Stay : Rata – rata lamanya pasien di rumah sakit)

c. TOI (Turn Over Internal = Tenggang perputaran )

d. BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur)

e. NDR (Net Death Rate)

f. GDR (Gross Death Rate)

g. Jumlah Pasien Rawat Inap

Pencapaian program kerja dari jumlah yang dirawat merupakan

masukan bagi rumah sakit, khususnya pada instalansi rawat inap

karena semakin banyak pasien yang dirawat menunjukkan pelayanan

rumah sakit yang semakin baik.

ALOS =

TOI = x100%

BTO= x100%

NDR =

GDR =

Page 8: PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED

8

Pengukuran Kinerja dengan Metode Balanced Scorecard

a. Perspektif keuangan.

1) Pertumbuhan Pendapatan

2) Perubahan Biaya

b. PerspektifPelanggan

1) Akuisisi Pelanggan

2) Retensi Pasien

3) Kepuasan Pelanggan.

Tingkat kepuasan pelanggan konsumen bisa diukur menggunakan

survey kepuasan konsumen yang dilakukan oleh instansi atau

keluhan yang masuk pada kotak saran yang tersedia.

Pertumbuhan ekonomi =

Perubahan biaya =

Akuisisi pelanggan =

Retensi Pelanggan =

Page 9: PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED

9

c. Perspektif proses Bisnis Internal

1) Berkurangnya keluhan.

Diukur berdasarkan jumlah penurunan keluhan setiap tahunnya.

2) Respond Times

Diukur berdasarkan seberapa cepat pelayanan yang diberikan

kepada pasien.

d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

1) Retensi Karyawan.

2) Peningkatan Kapabilitas Karyawan

PEMBAHASAN

A. Pengukuran Kinerja dengan Metode Standar Pengukuran pada RS

PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten

Pengukuran kinerja jasa pelayanan kesehatan di PKU Muhammadiyah

Delanggu klaten selama ini menggunakan standar antara lain: BOR (Bed

Occupancy Rate), ALOS (Average Lenghth Of Stay), BTO (Bed Turn

Over), jumlah kunjungan pasien rawat inap, jumlah kunjungan rawat jalan,

jumlah kunjungan pasien rawat darurat, GDR (Gross Death Rate) dan

NDR (Net Death Rate).

Retensi karyawan =

Kapabilitas Karyawan =

Page 10: PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED

10

Laporan Pengukuran Kinerja menggunakan Standar Rumah Sakit

Sumber : Bagian Rekam medik RS PKU Muhammadiyah Delanggu

Peneliti menggunakan ukuran kinerja dengan total bobot skor 8 untuk

kriteria “baik” dan -8 untuk kriteria “kurang”. Bobot skor tersebut

merupakan jumlah dari pengukuran kinerja.

Skor Pengukuran Kinerja RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten

Sumber: data diolah

2010 2011 2012 rata-rata standar ideal BOR 58,31% 63,84% 66,57% 62,91% 60- 85% ALOS 6,01 4,01 2,77 4,26 6- 9 hari TOI 4,3 2,27 1,39 2,65 1- 3 hari BTO 35,41 58,16 87,6 60,39 40- 50 kali

GDR 12,71 1,81 813,96 276,16 <45 per 1000 penderita

keluar

NDR 2,28 1,42 209,53 71,08 <25 per 1000 penderita

keluar kunjungan rawat jalan 37.823 38.470 44.179 -

kunjungan rawat inap 6.012 6.119 14.129 -

Indikator Skor BOR 1

ALOS -1 TOI 1

BTO 1 GDR -1 NDR -1

Kunjungan Rawat Jalan 1 Kunjungan Rawat Inap 1

Total Skor 2

Page 11: PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED

11

Hasil analisa pengukuran kinerja RSU PKU Delanggu Klaten menunjukan

bahwa skor yang diperoleh adalah 2. Rata-rata skor yang diperoleh 2/8=

0,25 sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja RSU PKU Delanggu

adalah “cukup”.

Hasil Pengukuran berdasar standar Rumah Sakit

B. Pengukuran Kinerja RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten

dengan Menggunakan Balanced Scorecard

Tolak ukur yang peneliti gunakan dalam analisis berikut ini berdasarkan

referensi dari Kaplan dan Norton (Balanced Scorecard :Menerapkan

Strategi Menjadi Aksi, 2000).

-baik--

100% 0 0,5 1

0% 50% 75%

----- Kurang----- --cukup-

0,25

Page 12: PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED

12

Tabel 4.12 Ikhtisar Kinerja RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten

Keterangan Kriteria Skor

Perspektif Keuangan

a. Pertumbuhan pendapatan Baik 1

b. Perubahan Biaya Baik 1

Perspektif Pelanggan

a. Akuisisi Pelanggan Kurang -1

b. Retensi Pelanggan Baik 1

c. Kepuasan pelanggan Baik 1

Perspektif Proses Bisnis Internal

a. Berkurangnya Keluhan Baik 1

b. Respond Times Baik 1

Perpektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

a. Retensi Karyawan Baik 1

b. Pelatihan Karyawan Kurang -1

Total Skor 7 Sumber: Data sekunder yang diolah

Peneliti menggunakan ukuran kinerja dengan total bobot skor 9 untuk

“baik” dan -9 untuk “kurang”. Bobot skor tersebut merupakan jumlah dari

ukuran penilaian kinerja. Adapun hasil analisis pengukuran kinerja RSU

PKU Muhammadiyah Delanggu menunjukkan bahwa skor yang diperoleh

adalah 7.

Page 13: PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED

13

Hasil Pengukuran Mengggunakan metode Balanced Scorecard

Secara keseluruhan kinerja rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Delanggu dengan skor 0,25 yaitu “cukup baik” apabila diukur

menngunakan standar rumah sakit karena rata-rata tiap tahunnya

mengalami peningkatan dan sesuai dengan standar yang berlaku.

Pengukuran menggunakan metode pengukuran Balanced

Scorecardmenunjukan skor 0,77 dengan kategori “baik” karena sudah

memenuhi standar pada metode pangukuran balanced scorecard.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Kinerja perspektif keuangan diukur menggunakan dua indikator yaitu,

pertumbuhan pendapatan, dan perubahan biaya. Dari indikator

pertumbuhan pendapatan diperoleh kesimpulan bahwa RSU PKU

Muhammadiyah Delanggu Klaten sudah baik dalam meningkatkan

-baik--

100% 0 0,5 1

0% 50% 75%

----- Kurang----- --cukup-

0,77

Page 14: PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED

14

pendapatannya, hal ini dapat dilihat adanya peningkatan pendapatan di tiap

tahunnya.

Kinerja perspektif pelanggan diukur dengan menggunakan indikator

customer acquisition, customer retention, dan customer satisfaction. Dari

indikator pengukuran tersebut diperoleh kesimpulan bahwa RSU PKU

Muhammadiyah Delanggu Klaten cukup baik dalam meningkatkan jumlah

pelanggan baru, mempertahankan para pelanggan baru, mempertahankan

para pelanggan yang masuk setiap tahunnya

Kinerja prespektif proses bisnis internal dikategorikan baik, karena rumah

sakit mampu meningkatkan penjualan jasanya dengan menambah dan

mengembangkan layanan jasa yang diberikan

Kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan diukur dengan

menggunakan dua indikator yaitu peningkatan retensi karyawan dan

kapabilitas karyawan. Dari indikator retensi karyawan secara umum

menunjukan hasil yang cukup baik

KETERBATASAN

1. Data yang digunakan dalam peniltian ini hanya tiga tahun terakhir

yaitu tahun 2010-2012.

2. Penelitian hanya menggunakan kuesioner sebanyak lima responden

3. Peneliti tidak diperkenanakan berinteraksi langsung dengan

pelanggan(pasien). Hanya diperbolehkan melalui perantara bagian

diklat rumah sakit.

Page 15: PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED

15

SARAN

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti kurun waktu 5 tahun

terakhir sehingga data yang diperoleh dapat dikembangkan lebih

lanjut.

2. Penelitian selanjutnya menambah jumlah kuesioner supaya data dapat

diolah lebih lanjut.

3. Peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan observasi langsung

kepada pelanggan (pasien).

Page 16: PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED

16

DAFTAR PUSTAKA

Effendi,rizal. 2010. Pengukuran Kinerja Sektor Publik Dengan Menggunakan Balanced Scorecard (Studi Kasus Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel). Volume 1

Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS . Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

Handayani, Bestari Dwi. 2011. Pengukuran Kinerja Organisasi dengan Pendekatan Balanced Scorecard pada RSUD Kabupaten Kebumen. Jurnal Dinamika Manajemen vol.2, No.1,2011. Semarang

Indrianto, Nur dan Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen, BPFE: Yogyakarta.

Kaplan, Robert S. And david P.Norton, 2000. Balanced Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi Aksi, Erlangga: Jakarta

Mahsun, Muhammad. (2006). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE UGM.

Mardiasmo.2009. Akuntansi Sektor Publik. UPP STIM YKPN: Yogyakarta.

Mulyadi. 2005. Sistem Manajemen Strategik Berbasis Balanced Scorecard. UPP. AMP YKPN: Yogyakarta.

Pramadhani, Wahyu Eko. 2011. Penerapan Metode Balanced Scorecard Sebagai Tolok Ukur Penilaian Kinerja Pada Organisasi Sektor Nirlaba (Studi Kasus pada Rumah Sakit Bhayangkara Semarang). Skripsi. Universitas Dipenogoro. Semarang

Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang tentang Rumah Sakit. Jakarta: Sekretariat Negara

Rusdiyanto, Ahmad Falah. 2010. Analisis Kinerja Dengan Pendekatan Balanced Scorecard Pada PDAM Kabupaten Semarang. Skripsi. Universitas Dipenogoro. Semarang

Suwardika, i nyoman. 2011. Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard (Studi Pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur). Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang

Utama, Nizar Alif. 2012. Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Pendekatan Balanced Scorecard. Jurnal. Universitas Brawijaya: Malang

Wijaya, Karim Musqtasim. (2012). “Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.