penyakit kawasaki

16
PENYAKIT KAWASAKI Disusun Oleh: Vindy / 11.2013.213

Upload: vindychan

Post on 25-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

penyakit kawasaki presentasi

TRANSCRIPT

Page 1: Penyakit Kawasaki

PENYAKIT KAWASAKI

Disusun Oleh:

Vindy / 11.2013.213

Page 2: Penyakit Kawasaki

DEFINISI

Penyakit Kawasaki/ Kawasaki byoki/ Mucocutaneous lymphnode syndrom merupakan penyakit yang penyebab pastinya belum diketahui.

Terdapat perubahan khas pada membran mukosa bibir dan mulut disertai pembengkakan kelenjar limfe yang nyeri.

Page 3: Penyakit Kawasaki

ETIOLOGI

Belum diketahui secara pasti Diduga karena virus Diduga terdapat kecenderungan herediter Belum ada bukti bahwa penyakit bisa

menular

Page 4: Penyakit Kawasaki

TANDA DAN GEJALA

Demam lebih dari 5 hari (38,40C atau lebih) tanpa respon antibiotika

Kongesti bilateral konjungtiva bulbiKelainan bibir dan rongga mulut

Bibir kering, kemerahan, pecah Strawberry tongue Hiperemis mukosa dan faring

Perubahan bagian perifer anggota gerakEksantema polimorf tanpa bentuk vesikel dan

krusta pada badanPembesaran kelenjar servikalis akutKelainan arteri koroner

Page 5: Penyakit Kawasaki

FASE PENYAKIT Fase akut:

demam mendadak tinggi lebih dari 5 hari, mata berwarna merah di kedua sisi, telapak tangan dan kaki merah, bercak merah pada seluruh tubuh, strawberry tongue, pembesaran kelenjar servikali unilateral

Fase subakut (hari 11-25): demam mulai turun, bercak berkurang, pengelupasan

kulit jari dan tangan Fase konnvalesens: Beau’s line

Page 8: Penyakit Kawasaki

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak ada pemeriksaan lab yang patognomik Hasil konsisten dengan proses inflamasi akut Tes darah

Trombositosis, CRP meningkat,SGOT SGPT meningkat Tes lain

EKG: bukti disfungsi ventrikel, perubahan arteri koroner, aneurisma

Urinalisis: piuria, proteinnuria tanpa bukti pertumbuhan bakteri

Angiografi: jarang digunakan, hanya bila sudah terdeteksi aneurisma arteri koroner pada ekokardiogram

Page 9: Penyakit Kawasaki

DIAGNOSIS PENYAKIT

Hanya berdasar klinis Harus sekurang – kurangnya terdapat 5 dari

6 gejala utama, dan demam merupakan kriteria yang harus ada

Bila terdapat kelainan arteri koroner meski dijumpai kurang dari 4 kriteria lain selain demam (Penyakit Kawasaki inkomplit)

Page 10: Penyakit Kawasaki

DIAGNOSIS BANDING

Morbili Demam tinggi disertai batuk, pilek, nyeri

menelan, mata merah, silau bila terkena cahaya, diare

Ruam makulopapular timbul hari 4-5 demam, muncul dari belakang telinnga ke wajah leher dan ekstremitas. Ruam menjadi hitam 1-2 minggu.

Sindrom Stevens Johnson Demam, sakit tenggorok, kelelahan, nyeri

persendian Lesi di selaput lendir (daerah oral dan genital),

wajah, kaki, telapak tangan. Lesi berupa pengelupasan epidermis

Page 11: Penyakit Kawasaki

TERAPI

Immunoglobulin intravena (IVIG) 2 g/ kgBB selama 10 – 12 jam. Hasil maksimal bila

diberikan pada fase akut (hari 5-10) Asetosal

per oral 80 -100 mg/kg/hari dalam 4 dosis hingga hari ke-14 awitan.

Diturunkan menjadi 3-5 mg/kg sekali sehari sampai 6-8 minggu sejak awitan.

Dihentikan bila tidak ditemukan aneurisma arteri koroner Imunisasi campak dan varisela ditunda

Page 12: Penyakit Kawasaki

PROGNOSIS

Baik jika didiagnosis dini dan terapi yang tepat segera diberikan

Merupakan penyakit yang sembuh sendiri bila tidak terdapat komplikasi

Angka kematian 12% oleh komplikasi arteri koronaria dan jantung

Page 13: Penyakit Kawasaki

KOMPLIKASI

Perubahan vaskulitis pada arteri koroner dan aneurisma arteri koroner

Infark miokard Miokarditis Aritmia, valvulitis

Page 14: Penyakit Kawasaki

PENCEGAHAN

Belum ada pencegahan Anak dengan penyakit kawasaki dengan

kelainan koroner perlu tindak lanjut (obat teratur, pemantau kondisi jantung)

Page 15: Penyakit Kawasaki

KESIMPULAN Suatu sindroma yang penyebab pastinya tidak

diketahui, terutama menyerang anak dibawah 5 tahun. Terdapat 6 kriteria untuk mendiagnosis penyakit ini.

Pengobatan penyakit ini adalah dengan immunnoglobulin intravena dan asetosal. Komplikasi lain yang biasanya fatal adalah komplikasi jantung. Prognosis penyakit ini dapat baik bila didiagnosis dini dan diberikan terapi adekuat yang tepat. Pengawasan terhadap pasien dengan penyakit ini pun harus dilakukan secara jangka panjang untuk memantau adanya komplikasi.