EBM

CRITICAL APPRAISALCONCURRENT CHEMO-RADIOTHERAPY FOLLOWING NEOADJUVANT CHEMOTHERAPY IN LOCALLY ADVANCED BREAST CANCER

Disusun oleh:

Luthfia Rozanah

1102011145Luthfika Shabrina

1102011146M. Arief Rachman

1102011147

Dosen Pembimbing:dr.Yenny Zulhamidah, MScFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS YARSI2013/2014Skenario

Seorang perempuan berumur 60 tahun datang ke dokter, karena adanya benjolan tetapi tidak terasa sakit di payudara sebelah kiri sudah setahun. Pada keluarga terdapat riwayat penderita tumor ganas payudara (ibu kandung pasien). Pada pemeriksaan fisik status lokalis pada payudara kiri didapatkan massa oval lebih kurang 2x3x2cm3 di kuadran medial atas, keras, berbenjol, melekat ke dinding dada. Teraba limfonodi aksilla dan tidak dapat digerakkan. Lalu dilakukan biopsy insisi dan hasilnya pasien menderita kanker payudara stadium IIIA. Dokter memberikan kemoterapi dan radioterapi, akan tetapi pasien menolak untuk melakukan terapi tersebut.

Pertanyaan (foreground question) :Bagaimanakah harapan hidup pasien bila terapi yang diberikan adalah dengan kemoterapi dan radioterapi?PICO

Population :Perempuan, 60 tahun, kanker payudara stadium IIIA

Intervention: Tidak kemoterapi dan radioterapi

Comparison:Kemoterapi dan radioterapi

Outcomes:Kemoterapi dan radioterapi akan mengurangi gejala dan memperlambat pertumbuhan kanker

Pencarian Bukti Ilmiah :

Alamat website: http://web.a.ebscohost.com/Keywords: breast cancer prognosis AND chemotherapy AND radiotherapy

Limitasi: 2009-2014

Hasil Pencarian: 50 artikel

Dipilih artikel berjudul :

Concurrent chemo-radiotherapy following neoadjuvant chemotherapy in locally advanced breast cancer

REVIEW JURNAL

Pendahuluan :Despite broad advances in multimodal treatment of locally advanced breast cancer (LABC), 30 to 40% of patients develop loco-regional relapse. The aim of this study was to analyze in a retrospective manner the effectiveness of concurrent chemo-radiotherapy (CCRTh) after neoadjuvant chemotherapy (NCT) in patients

with LABC.Metode :

One hundred twelve patients with LABC (stage IIB-IIIB) were treated with NCT (5-fluorouracil 500 mg/m2, doxorubicin 50 mg/m2, and cyclophosphamide 500 mg/m2 (FAC), or doxorubicin 50 mg/m2 and cyclophosphamide 500 mg/m2 (AC) IV in four 21-day courses) followed by CCRTh (60 Gy breast irradiation and weekly mitomycin 5 mg/m2, 5-fluorouracil 500 mg/m2, and dexamethasone 16 mg, or cisplatin 30 mg/m2, gemcitabine 100 mg/m2 and dexamethasone 16 mg), and 68 weeks later, surgery and two additional courses of FAC, AC, or paclitaxel 90 mg/m2 weekly for 12 weeks, and in case of estrogen-receptor positive patients,

hormonal therapy.Hasil :Stages IIB, IIIA and -B were 21.4, 42.9, and 35.7%, respectively. Pathological complete response (pCR) in the breast was 42% (95% CI, 33.250.5%) and, 29.5% (95% CI, 21.437.5%) if including both the breast and the axillary nodes. Multivariate analysis showed that the main determinant of pCR was negative estrogen-receptor status (HR = 3.8; 95% CI, 1.59; p = 0.016). The 5-year disease-free survival (DFS) was 76.9% (95% CI, 68.284.7%). No relationship between pCR and DFS was found. Multivariate analysis demonstrated that the main DFS

determinant was clinical stage (IIB and IIIA vs. IIIB, HR = 3.1; 95% CI, 1.029.74; p = 0.04). Only one patient had local recurrence. Five-year overall survival was 84.2% (95% CI, 7593.2%). The toxicity profile was acceptableKesimpulan :This non-conventional multimodal treatment has good loco-regional control for LABC.Randomized clinical trials of preoperative CCRTh following chemotherapy, in patients with LABC are warrantedI. APAKAH HASILNYA VALID?

1. Apakah ada sampel pasien yang representatif dan didefinisikan secara jelas pada titik yang sama/ similar point dalam perjalanan penyakit / course of the disease ?

Pada jurnal didapatkan sample pasien yang representative dan pada titik yang sama.

2. Apakah follow-up lengkap dan cukup lama/ sufficiently long and complete ?

3. Apakah kriteria outcome yang digunakan obyektif dan tanpa bias?

Iya, karena pada jurnal merupakan randomize.

4. Apakah dilakukan adjustment untuk faktor-faktor prognostik yang penting?

II. APAKAH HASIL PENELITIAN PENTING?

1. Bagaimana gambaran outcome menurut waktu ?

2. Seberapa tepat perkiraan prognosis?

III. APAKAH HASIL PENELITIAN INI DAPAT DIAPLIKASIKAN?

1. Apakah pasien dalam penelitian tersebut serupa dengan pasien saya?

Ya2. Apakah hasil tersebut membantu memilih dalam keputusan pemilihan terapi?

Ya3. Apakah hasil penilitian berguna untuk konseling pada penderita atau kelurganya? Ya