tinea cruris fathin

11
Tinea Cruris

Upload: rohedy-kartiko-junianto

Post on 10-Feb-2016

281 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tinea cruris

TRANSCRIPT

Page 1: Tinea Cruris Fathin

Tinea Cruris

Page 2: Tinea Cruris Fathin

Definisi

Tinea kruris adalah penyakit dermatofitosis (penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk) yang disebabkan infeksi golongan jamur dermatofita pada daerah kruris (sela paha, perineum, perianal, gluteus, pubis) dan dapat meluas ke daerah sekitarnya.

Page 3: Tinea Cruris Fathin

Epidemiologi

• Laki-laki lebih sering terkena Tinea kruris dari pada wanita dengan perbandingan 3 : 1

• kebanyakan terjadi pada golongan umur dewasa dari pada golongan umur anak-anak.

Page 4: Tinea Cruris Fathin

Etiologi

• Tinea kruris disebabkan oleh infeksi jamur golongan dermatofita. Golongan jamur ini mempunyai sifat mencernakan keratin.

• Dermatofita termasuk kelas Fungi imperfecti, yang terbagi dalam tiga genus, yaitu Microsporum, Trichophyton, dan Epidermophyton.

• Penyebab Tinea kruris sendiri sering kali oleh Epidermophyton floccosum, namun dapat pula oleh Trichophyton rubrum, Trichophyton mentagrophytes, dan Trichophyton verrucosum (Siregar R.S., 2004).

Page 5: Tinea Cruris Fathin

Patofisiologi

Page 6: Tinea Cruris Fathin

Gejala klinis

• gambaran klinis Tinea kruris khas, penderita merasa gatal hebat pada daerah kruris.

• Ruam kulit berbatas tegas, eritematosa, dan bersisik.

• Bila penyakit ini menjadi menahun, dapat berupa bercak hitam disertai sedikit sisik.

• Erosi dan keluarnya cairan biasanya akibat garukan.

Page 7: Tinea Cruris Fathin
Page 8: Tinea Cruris Fathin

Faktor resiko

• Menurut Bagian Kesehatan Anak FK UI (2002), faktor risiko yang menyuburkan pertumbuhan jamur, antara lain : 1) Pemberian antibiotik yang mematikan kuman

akan menyebabkan keseimbangan antara jamur dan bakteri terganggu.

2) Adanya penyakit diabetes mellitus, dan atau kehamilan menimbulkan suasana yang menyuburkan jamur

Page 9: Tinea Cruris Fathin

Menurut Bagian Kesehatan Anak FK UI (2002), faktor risiko yang memudahkan invasi jamur ke jaringan, antara lain : 1) Adanya rangsangan setempat yang terus menerus

pada lokasi tertentu oleh cairan yang menyebabkan pelunakan kulit, misalnya air pada sela jari kaki, kencing pada pantat bayi, keringat pada daerah lipatan kulit, atau akibat liur di sudut mulut orang lanjut usia.

2) Adanya penyakit tertentu, seperti gizi buruk, penyakit darah, keganasan, diabetes mellitus, dan atau kehamilan menimbulkan suasana yang menyuburkan jamur.

Page 10: Tinea Cruris Fathin

Faktor resiko

• Lingkungan • Panas • Kelembabpan • Berkeringat• Memakai celana ketat

Page 11: Tinea Cruris Fathin

Diagnosis

Untuk menegakkan Tinea kruris, dibutuhkan penilaian asosiasi gambaran klinis dengan uji diagnostik untuk mengisolasi dan mengidentifikasi jamur. Bahan yang diperiksa berupa kerokan kulit. Bahan harus diperoleh sesteril mungkin untuk menghindari pencemaran jamur lain. Kemudian bahan dapat dilakukan pemeriksaan secara langsung maupun secara biakan (Bagian Kesehatan Anak FK UI, 2002).