ttr.docx

13
NAMA : NISFU LAILI NIM : 4141141049 KELAS : BIOLOGI DIK C 2014 KONJUGASI Konjugasi adalah peristiwa di mana dua sel bakteri mengadakan rekombinasi bahan-bahan inti atau DNA atau gen untuk mendapatkan varian yang baru. Prosesnya diawali dengan terbentuknya sexpillus yang menjadi penghubung dan saluran pemindah DNA antar kedua bakteri terbentuk. Selanjutnya, DNA donor bergerak melalui sexpillus untuk bergabung dengan kromosom resipien. . Proses ini, telah diteliti secara tuntas pada E. Coli. Transfer DNA adalah transfer satu arah, yaitu satu sel mendonasi (menyumbang) DNA, dan “pasangannya” menerima gen. Donor DNA, disebut sebagai “jantan”, menggunakan alat yang disebut piliseks untuk menempel pada resipien (penerima). DNA dan disebut sebagai “betina”. Kemudian sebuah jembatan sitoplasmik sementara akan terbentuk diantara kedua sel tersebut,menyediakan jalan untuk transfer DNA. Plasmid adalah molekul DNA kecil, sirkular dan dapat bereplikasi sendiri, yang terpisah dari kromosom bakteri. Plasmid-plasmid tertentu, seperti plasmid f, dapat melakukan penggabungan reversibel ke dalam kromosom sel. Genom faga bereplikasi secara terpisah di dalam

Upload: rini-anggreini

Post on 15-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TTR.docx

NAMA : NISFU LAILI

NIM : 4141141049

KELAS : BIOLOGI DIK C 2014

KONJUGASI

Konjugasi adalah peristiwa di mana dua sel bakteri mengadakan rekombinasi bahan-bahan inti

atau DNA atau gen untuk mendapatkan varian yang baru. Prosesnya diawali dengan

terbentuknya sexpillus yang menjadi penghubung dan saluran pemindah DNA antar kedua

bakteri terbentuk. Selanjutnya, DNA donor bergerak melalui sexpillus untuk bergabung dengan

kromosom resipien. .

Proses ini, telah diteliti secara tuntas pada E. Coli. Transfer DNA adalah transfer satu arah, yaitu

satu sel mendonasi (menyumbang) DNA, dan “pasangannya” menerima gen. Donor DNA,

disebut sebagai “jantan”, menggunakan alat yang disebut piliseks untuk menempel pada resipien

(penerima).

DNA dan disebut sebagai “betina”. Kemudian sebuah jembatan sitoplasmik sementara akan

terbentuk diantara kedua sel tersebut,menyediakan jalan untuk transfer DNA. Plasmid adalah

molekul DNA kecil, sirkular dan dapat bereplikasi sendiri, yang terpisah dari kromosom bakteri.

Plasmid-plasmid tertentu, seperti plasmid f, dapat melakukan penggabungan reversibel ke dalam

kromosom sel. Genom faga bereplikasi secara terpisah di dalam sitoplasma selama siklus litik,

dan sebagai bagian integral dari kromosom inang selama siklus lisogenik. Plasmid hanya

memiliki sedikit gen, dan gen-gen ini tidak diperlukan untuk pertahanan hidup dan reproduksi

bakteri pada kondisi normal. Walaupun demikian, gengen dari plasmid ini dapat memberikan

keuntungan bagi bakteri yang hidup di lingkungan yang banyak tekanan. Contohnya, plasmid

f mempermudah rekombinasi genetik, yang mungkin akan menguntungkan bila perubahan

lingkungan tidak lagi mendukung strain yang ada di dalam populasi bakteri. Plasmid f , terdiri

dari sekitar 25 gen, sebagian besar diperlukan untuk memproduksi piliseks. Ahli-ahli genetika

menggunakan simbol f+ (dapat diwariskan). Plasmid f bereplikasi secara sinkron dengan DNA

kromosom, dan pembelahan satu sel f+ biasanya menghasilkan dua keturunan yang semuanya

Page 2: TTR.docx

merupakan f+. Sel-sel yang tidak memiliki faktor f diberi simbol f-, dan mereka berfungsi

sebagai recipien DNA (“betina”) selama konjugasi. Kondisi f+ adalah kondisi yang “menular”

dalam artian sel f+ dapat memindah sel f- menjadi sel f+ ketika kedua sel tersebut berkonjugasi.

Plasmid f bereplikasi di dalam sel “jantan”, dan sebuah salinannya ditransfer ke sel

“betina” melalui saluran konjugasi yang menghubungkan sel-sel tersebut. Pada perkawinan f+

dengan f- seperti ini, hanya sebuah plasmid f  yang ditransfer. Gen-gen dari kromosom bakteri

tersebut ditransfer selama konjugasi ketika faktor f dari donor sel tersebut terintegrasi ke

dalam kromosomnya. Sel yang dilengkapi dengan faktor f dalam kromosomnya disebut sel Hfr

( high frequency of recombination atau rekombinasi frekuensi tinggi). Sel Hfr tetap berfungsi

sebagai jantan selama konjugasi, mereplikasi DNA faktor f dan mentransfer salinannya ke f-

pasangannya. Tetapi sekarang, faktor f ini mengambil salinan dari beberapa DNA kromosom

bersamanya. Gerakan acak bakteri biasanya mengganggu konjugasi sebelum salinan

dari kromosom Hfr dapat seluruhnya dipindahkan ke sel f-. Untuk sementara waktu sel resipien

menjadi diploid parsial atau sebagian, mengandung kromosomnya sendiri ditambah dengan

DNA yang disalin dari sebagian kromosom donor. Rekombinasi dapat terjadi jika sebagian DNA

yang baru diperoleh ini terletak berdampingan dengan daerah homolog dari kromosom F-,

segmen DNA dapat dipertukarkan. Pembelahan biner pada sel ini dapat menghasilkan sebuah

koloni bakteri rekombinan dengan gen-gen yang berasal dari dua sel yang berbeda, dimana satu

dari strain-strain bakteri tersebut sebenarnya merupakan Hfr dan yang lainnya adalah F.

Page 3: TTR.docx
Page 4: TTR.docx

Pembelahan bakteri secara aseksual melalui pembelahan biner

Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya.

Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot. Badanya, pembelahan biner pada sel bakteri

tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom. Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase,

yaitu sebagai berikut:

1. Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.

2. Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.

3. Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera berpisah dan

terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap bergandengan setelah pembelahan,

bakteri demikian merupakan bentuk koloni.

Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit sekali. Jika

pembelahan berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi pembelahan

bakteri mempunyai faktor pembatas misalnya kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil

Page 5: TTR.docx

eksresi yang meracuni bakteri, dan adanya organisme pemangsa bakteri. Jika hal ini tidak terjadi,

maka bumi akan dipenuhi bakteri.

Nama bakteri yang merugikan serta penyakit yang ditimbulkan

Berikut adalah macam-macam bakteri yang dapat menimbulkan penyakit, antara lain:

Pseudomonas aeruginosa (Pseudomonas pyocyaneus)Bakteri ini dapat masuk ke jaringan tubuh dan menimbulkan gejala penyakit, seperti infeksi traktus urinarius, infeksi jaringan paru, infeksi kornea. Biasanya infeksi tersebut menimpa penderita diabetes mellitus atau pecandu narkoba. Upaya pencegahan yang paling baik adalah menjaga daya tahan tubuh tetap tinggi dan pada penularan pasien yang dirawat di rumah sakit dapat dilakukan dengan cara kerja yang steril.

Vibrio choleraeBakteri ini menyebabkan penyakit cholera asiatica. Gejala penyakit yang ditimbulkan ini berupa nausea, muntah, diare, dan kejang perut. Keadaan ini dapat menyebabkan kejang kematian dalam beberapa jam sampai beberapa hari dari permulaan sakit. Cara penularan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri ini. Pengobatan dapat dilakukan dengan mengganti cairan dan elektrolit yang hilang, sedangkan pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan makanan dan minuman serta perbaikan sanitasi lingkungan.

Vibrio El TorSifat bakteri ini sama dengan Vibrio cholera.

Spirillium minus (Treponema sodoku)Bakteri ini menyebabkan penyakit rat-bite-fever (demam karena gigitan tikus), dengan gejala berupa demam yang mendadak, sakit otot, ruam kemerahan pada kulit, sakit kepala, nausea, dan radang kelenjar getah bening regional. pencegahan dilakukan dengan peningkatan sanitasi lingkungan terutama kebersihan rumah sehingga tidak ada tikus.

Escherichia coliBakteri ini dapat menyebabkan terjadinya epidemic penyakit-penyakit saluran pencernaan makanan, seperti kolera, tipus, disentri, diare, dan penyakit cacing. bibit penyakit ini berasal dari feses manusia yang menderita penyakit-penyakit tersebut. indicator yang menunjukkan bahwa

Page 6: TTR.docx

air rumah tangga sudah dikotori feses adalah dengan adanya E.coli dalam air tersebut, karena dalam feses manusia baik sakit maupun sehat terdapat bakteri ini.

bakteri E.coli

E.coli dapat menimbulkan pneumonia, endokarditis, infeksi pada luka dan abses pada berbagai organ. bakteri ini juga merupakan penyebab utama meningitis pada bayi yang baru lahir dan penyebab infeksi tractor urinarius (pyelonephritis cysticis) pada manusia yang dirawat di rumah sakit (nosocomial infection). pencegahan infeksi bakteri ini dilakukan dengan perawatan yang sebaik-baiknya di rumah sakit, antara lain: pemakaian antibiotic secara tepat, tindakan antiseptic secara benar.

Klebsiella pneumoniaBakteri ini sering menimbulkan pada tractus urinarius karena nosocomial infection, meningitis, dan pneumonia pada penderita diabetes mellitus atau pecandu alcohol. gejala pneumonia yang disebabkan oleh bakteri ini berupa gejala demam akut, malaise (lesu), dan batuk kering, kemudian batuknya menjadi produktif dan menghasilkan sputum berdarah dan purulent (nanah). bila penyakitnya berlanjut, akan terjadi abses, nekrosis jaringan paru, bronchiectasi dan vibrosis paru-paru. Pencegahan dilakukan dengan peningkatan derajat kesehatan dan daya tahan tubuh. pencegahan nosocomial infection dilakukan dengan cara kerja yang aseptik pada perawatan pasien di rumah sakit.

Proteus vulgarisPenyakit yang ditimbulkan berupa infeksi tractus urinarius pada nosocomial infection. pencegahan nosocomial infection dilakukan dengan menggunakan kateter dalam keadaan steril.

Salmonella typhiPenyakit yang ditimbulkan yaitu penyakit typhus abdominalis. gejalanya berupa demam dengan suhu tinggi (400C), seringkali meracau dan gelisah (delirium), lemah, apatis, anoreksia, dan sakit

Page 7: TTR.docx

kepala, ada yang mengalami diare tetapi umumnya mengalami konstipasi. pencegahan dilakukan dengan menjaga kebersihan makanan dan minuman, peningkatan higien pribadi, perbaikan sumber air untuk keperluan rumah tangga, peningkatan sanitasi lingkungan khususnya perbaikan cara pembuanagn feses manusia serta pemberantasan tikus dan lalat.

Shigella dysenteriaePenyakit yang ditimbulkan yaitu disentri basiler dengan gejala yang biasanya dating mendadak berupa demam, sakit perut bagian bawah, diare, fesenya cair, bercampur lendir dan darah. Pada penyakit yang berat dapat disertai muntah, dehidrasi, kolaps, bahkan menyebabkan kematian. Penularan adalah lewat feses penderita. Pencegahan dilakukan dengan mencaga kebersihan makanan dan minuman, peningkatan sanitasi lingkungan dan hygene pribadi.

Pasteurella pestis (Yersenia pestis)Penyakit pes adalah penyakit yang menyerang binatang pengerat, tetapi dapat menular pada manusia dengan perantaraan gigitan kutu tikus yang disebut Xenopsylla cheopis. Gejalanya adalah demam dan menggigil. Bakteri akan ikut dengan aliran limfa sementara tubuh mengerahkan leukosit sehinggA kelenjar limfa regional akan membengkak dan sakit. Pembengkakan ini disebut bubo yang sering kali pecah dan mengeluarkan nanah. Pencegahan dilakukan dengan mengisolasi pasien dalam kamar tersendiri agar tidak menulari orang yang sehat, peningkatan sanitasi dan untuk memberantas kutu-kutunya, serta vaksinasi.

Haemophilus influenzaBakteri ini menimbulkan penyakit tractus respiratorius, system saraf dan system skelet. Pencegahan dengan vaksinasi dan menghindari penularan.

Haemophilus ducreyMenimbulkan penyakit chancroid, menular lewat hubungan kelamin.

Bordetella pertussisBakteri ini menyebabkan batuk rejan. Pencegahan dengan vaksinasi.

Staphylococcus aureusBakteri ini dapat menyebabkan infeksi bernanah dan abses, infeksi pada folikel rambut dan kelenjar keringat, bisul, infeksi pada luka, meningitis, endokarditis, pneumonia, pyelonephritis, osteomyelitis. pencegahan dilakukan dengan meningkatkan daya tahan tubuh, hygene pribadi, dan sanitasi lingkungan.

Neisseria gonorrhoeaGejala penyakitnya adalah kencing bernanah. pada wanita penderita yang kronis dapat menyebabkan tertutpnya saluran telur. Bayi yang dilahirkan oleh ibu penderita penyakit ini

Page 8: TTR.docx

matanya menjadi bengkak, bernanah yang dan dapat menyebabkan kebutaan. Untuk mencegah neonatal gonorrhoea ophtalmia pada mata bayi yang baru lahir adalah dengan diteteskan larutan penicillin 10.000 unit dalam aqua atau larutan perak nitrat 1% atau erythromycin 0,5% atau tetracycline 1%.

Neisseria meningitidesBakteri ini menyebabkan penyakit meningitis (radang selaput otak). bila daya tahan tubuh menurun, bakteri ini dapat menyebabkan pharyngitis bahkan pneumonia. Gejala meningitis awalnya mirip flu, demam tidak begitu tinggi, sakit kepala, tenggorokan kering, kaku kuduk, dan lesu.

Streptococcus pneumoniaMerupakan bakteri penyebab penyakit pneumonias, sinusitis, otitis media, mastoiditis, conjuctivis, meningitis, endocarditis. Sebenarnya merupakan flora normal oropharinx, tetapi dapat menjadi berbahaya pada manusia yang daya tahan tubuhnya menurun.

Corynebacterium diphtheriaeMenimbulkan penyakit dipteri pada anak-anak, dengan gejala demam yang tidak begitu tinggi dan tenggorokan kering, diikuti dengan pseudomemran yang pada akhirnya dapat menyebabkan aspiksia (tercekik) sehingga penderita dapat mengalami kematian. Pencegahan dalat dilakukan dengan vaksinasi DPT berulang mulai bayi hingga dewasa.

Bacillus anthracisMerupakan bakteri penyebab penyakit antrax, yang biasanya menyerang hewan ternak. Namun pada perkembangannya penyakit tersebut dapat menular ke manusia melalui luka, inhalasi dan juga makanan.

Pembagian bakteri berdasarkan jumlah flagel

Berdasarkan keberadaan, jumlah dan letak flagelanya, bakteri dibedakan menjadi :a. Atrik    adalah bakteri yang tidak mempunyai flagellab. Monotrik    adalah bakteri yang mempunyai flagella yang berjumlah satu pada salah satu ujung selnyac. Lofotrik    adalah bakteri yang mempunyai flagella lebih dari satu (satu berkas) pada salah satu ujung selnyad. Amfritik    adalah bakteri yang mempunyai flagella satu atau lebih

Page 9: TTR.docx

dari satu (satu berkas) pada kedua ujung selnya.

e. Peritrik    adalah bakteri yang mempunyai flagella yang jumlahnya banyak dan tersebar pada seluruh permukaan sel tubuhnya

Jumlah E.coli yang dapat di serap oleh tubuh

Jumlah E. coli yang dapat ditolerir oleh tubuh (terdapat di dalam usus) adalah 750, namun jika E. coli sudah menyebar ke jaringan tubuh sangat berbahaya.