karsinoma vesika urinaria

21
STATUS PASIEN I. IDENTIFIKASI PASIEN Nama : Ny. U Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 53 Tahun Status Perkawinan : Sudah Menikah Pekerjaan : Tidak bekerja Alamat : Dawuan Suku bangsa : Sunda Agama : Islam Masuk RS : 15 september 2014 Ruang : Dahlia II. ANAMNESIS Diambil dari : Autoanamnesa Tanggal : 15 september 2014 a. Keluhan Utama Buang air kecil berdarah b. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke Rumah Sakit Umum Daerah Subang dengan keluhan buang air kecil berdarah dan dialami sudah kira-kira 11 hari, keluhan disertai mual dan muntah 3 dalam sehari. Pasien juga mengeluhkan badan panas dan nyeri pinggang, pasien 1

Upload: andrea-smith

Post on 07-Sep-2015

232 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

hgcfcy

TRANSCRIPT

STATUS PASIEN

I.IDENTIFIKASI PASIEN

Nama: Ny. U

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur: 53 Tahun

Status Perkawinan : Sudah Menikah

Pekerjaan: Tidak bekerja

Alamat: Dawuan

Suku bangsa: Sunda

Agama: Islam

Masuk RS: 15 september 2014

Ruang : Dahlia

II.ANAMNESIS

Diambil dari : Autoanamnesa

Tanggal : 15 september 2014

a. Keluhan Utama

Buang air kecil berdarah

b. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke Rumah Sakit Umum Daerah Subang dengan keluhan buang air kecil berdarah dan dialami sudah kira-kira 11 hari, keluhan disertai mual dan muntah 3 dalam sehari. Pasien juga mengeluhkan badan panas dan nyeri pinggang, pasien juga mengatakkan bahwa pasien sudah lama sering mengeluh nyeri perut bawah pasien juga sering meminum obat pereda rasa nyeri, keluhan lainnya adalah apabila kencing perut bawah terasa panas namun tidak nyeri. Dulu pasien bekerja sebagai buruh pabrik

c. Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya

Riwayat Diabetes Melitus disangkal

Riwayat Hipertensi disangkal

Riwayat Alergi obat disangkal

d. Riwayat penyakit keluarga

Pasien menyatakan tidak ada dalam keluarga yang pernah mengalami kejadian seperti ini sebelumnya.

e. Riwayat Kebiasaan

Dulu sering menghirup zat kimia saat bekerja dipabrik

III.PEMERIKSAAN

PEMERIKSAAN UMUM

Keadaan umum: Tampak Sakit Sedang

Kesadaran: Compos mentis

Tekanan darah: 130 /80 mmHg

Nadi : 72x/menit

Respirasi: 24 x/menit

Suhu: 36.70 C

BB: 65 Kg

Status generalis

Kepala:Normocephal

Mata:Conjunctiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupi bulat isokor, refleks pupil +/+ normal

Telinga: Normotia, tidak ditemukan serumen pada telinga kanan maupun kiri, tidak ada nyeri tekan pada tragus kanan maupun kiri.

Hidung:Normal, Septum terletak ditengah dan simetris, Mukosa hidung : tidak hiperemis.

Mulut: Normal, tidak sianosis. Mukosa mulut normal, tidak hiperemis.Lidah normoglosia, tidak tremor, tidak kotor.Tonsil ukuran T1/T1, tenang, tidak hiperemisFaring tidak hiperemis, arcus faring simetris, uvula di tengah.

Leher:Trakea ditengah, pembesarak KGB (-).

Thoraks:

Cor:Inspeksi:Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi:Ictus cordis teraba pada sela iga 5 linea mid clavicula sinistra

Perkusi:Batas jantung normal

Auskultasi:BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

Pulmo:Inspeksi:Pergerakan hemitoraks dalam keadaan statis dan dinamis simetris kanan dan kiri

Palpasi:Fremitus vocal dan taktil hemitoraks kanan dan kiri simetris, tidak teraba massa dan tidak ada nyeri tekan

Perkusi:Sonor di seluruh lapang paru

Auskultasi:SN Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/-

Abdomen

Inspeksi:Tampak sedikit cembung, simetris.

Palpasi:Supel , NT/NL -/- ; hepar dan lien tidak teraba.

Perkusi:Tympani pada seluruh kuadran abdomen

Auskultasi:Bising usus (+) normal

Ekstremitas atas:Akral hangat, edema -/-, sianosis -/-

Ekstremitas bawah:Akral hangat, edema -/-, sianosis -/-

STATUS LOKALIS a/r suprapubis

Inspeksi:

Terdapat striae diseluruh lapang perut ssampai suprapubis.

Perut pasien terlihat sedikit kembung.

Rambut kemaluan tumbuh normal.

Palpasi:

Terdapat masa pada suprapubis dengan konsistensi keras.

Nyeri tekan (+) pada suprapubis.

Batas tidak tegas

Immobile

IV. RESUME

Pasien wanita datang dengan keluhan buang air kecil berdarah sudah dialami sekitar 11 hari keluhan disertai badan panas dan nyeri pinggang, panas pada perut bawah saat buang air kecil, mual dan muntah. Status generalis dalam batas normal. Status lokalis ditemukan inspeksi terdapat striae pada abdomen sampai suprapubis dan terlihat kembung, palpasi tertabat massa dengan konsistensi keras batas tidak tegas dan immobile disuprapubis

V.DIAGNOSA KERJA

Suspect karsinoma vesika urinaria

VI. DIAGNOSIS BANDING

Trauma vesika urinaria

Vesikolitiasis

Sistitis

ISK

Strictur uretra

VI.RENCANA PEMERIKSAAN

Laboratorium darah Lengkap ( hemoglobin, Hematokrit, trombosit, Leukosit).

Pemeriksaan faal ginjal, ureum, kreatinin.

Urin lengkap

Foto polos Abdomen

Foto polos thoraks

USG

SGPT dan SGOT

VII. RENCANA TERAPI

Infus RL 500 cc

Inj IV cefixim

Inj IV ondansentron

Inj IV paracetamol

Inj IV ketorolac

Pertimbangan operasi, radiotherapy dan chemotherapy

VIII.PROGNOSIS

Quo ad vitam: ad malam

Quo ad fungsionam: ad malam

Quo ad Sanactionam: ad malam

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian

Kanker buli-buli adalah tumor ganas yang didapatkan dalam buli-buli (kandung kemih).

2. Anatomi dan fisiologi

a) Anotomi

b) Fisiologi

Kandung kemih merupakan organ berongga yang terletak disebelah anterior tepat dibelakang os. pubis. Organ ini berfungsi sebagai wadah sementara untuk menampung urine. Sebagian besar dinding kandung kemih tersusun dari otot polos yang dinamakan musculus detrusor. Kontraksi otot ini terutama berfungsi untuk mengosongkan kandung kemih pada saat buang air kecil. Uretra muncul dari kandung kemih pada laki-laki uretra berjalan lewat penis dan pada wanita bermuara tepat disebelah anterior vagina. Pada laki-laki kelenjar prostat yang terletak tepat dibawah leher kandung kemih mengelilingi uretra disebelah posterior dan lateral. Spingter urinarius ekterna merupakan otot volunter yang bulat untuk mengendalikan proses awal urinasi

3. Penyebab

Penyebab yang pasti dari kanker kandung kemih tidak diketahui. Tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa kanker ini memiliki beberapa faktor resiko:

a) Usia, resiko terjadinya kanker kandung kemih meningkat sejalan dengan pertambahan usia.

b) Merokok, merupakan faktor resiko yang utama

c) Lingkungan pekerjaan, beberapa pekerja memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita kanker ini karena di tempatnya bekerja ditemukan bahan-bahan karsinogenik (penyebab kanker). Misalnya pekerja industri karet, kimia, kulit.

d) Infeksi, terutama infeksi parasit (skistosomiasis).

e) Pemakaian siklofosfamid atau arsenik untuk mengobati kanker dan penyakit lainnya.

f) Ras, orang kulit putih memiliki resiko 2 kali lebih besar, resiko terkecil terdapat pada orang Asia.

g) Pria, memiliki resiko 2-3 kali lebih besar.

h) Riwayat keluarga, orang-orang yang keluarganya ada yang menderita kanker kandung kemih memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker ini.

4. Klasifikasi

a) Staging dan klasifikasi

Klasifikasi DUKE-MASINA, JEWTT dengan modifikasi STRONG-MARSHAL untuk menentukan operasi atau observasi :

1. T: pembesaran local tumor primer, ditentukan melalui : Pemeriksaan klinis, uroghrafy, cystoscopy, pemeriksaan bimanual di bawah anestesi umum dan biopsy atau transurethral reseksi.

Tis : carcinoma insitu (pre invasive Ca)

Tx : cara pemeriksaan untuk menetapkan penyebaran tumor, tak dapat dilakukan

To : tanda-tanda tumor primer tidak ada

T1 pada pemeriksaan bimanual didapatkan masa yang bergerak

T2 = pada pemeriksaan bimanual ada indurasi daripada dinding buli-buli.

T3 = pada pemeriksaan bimanual indurasi atau masa nodular yang bergerak

bebeas dapat diraba di buli-buli.

T3a = invasi otot yang lebih dalam

T3b= perluasan lewat dinding buli-buli

T4 = Tumor sudah melewati struktur sebelahnya

T4a= tumor mengadakan invasi ke dalam prostate, uterus vagina

T4b= tumor sudah melekat pada dinding pelvis atau infiltrasi ke dalam abdomen

2. N = Pembesaran secara klinis untuk pemebesaran kelenjar limfe pemeriksaan kinis, lympgraphy, urography, operative

Nx = minimal yang ditetapkan kel. Lymfe regional tidak dapat ditemukan

No = tanpa tanda-tanda pemebsaran kelenjar lymfe regional

N1 = pemebsaran tunggal kelenjar lymfe regional yang homolateral

N2 = pembesaran kontralateral atau bilateral atau kelenjar lymfe regional yang multiple

N3 = masa yang melekat pada dinding pelvis dengan rongga yang bebeas antaranya dan tumor

N4 = pemebesaran lkelenjar lymfe juxta regional

3. M = metastase jauh termasuk pembesaran kelenjar limfe yang jauh Pemeriksaan klinis , thorax foto, dan test biokimia

Mx = kebutuhan cara pemeriksaan minimal untuk menetapkan adanya metastase jauh, tak dapat dilaksanakan

M1 = adanya metastase jauh

M1a= adanya metastase yang tersembunyi pada test-test biokimia

M1b= metastase tunggal dalam satu organ yang tunggal

M1c= metastase multiple dalam satu terdapat organ yang multiple

M1d= metastase dalam organ yang multiple

b) Type dan lokasi

Type tumor didasarkan pada type selnya, tingkat anaplasia dan invasi.1. efidermoid Ca, kira-kira 5% neoplasma buli-buli squamosa cell., anaplastik, invasi yang dalam dan cepat metastasenya.

2. Adeno Ca, sangat jarang dan sering muncul pada bekas urachus

3. Rhabdomyo sarcoma, sering terjadi pada anak-anak laki-laki (adolescent), infiltasi, metastase cepat dan biasanya fatal

4. Primary Malignant lymphoma, neurofibroma dan pheochromacytoma, dapat menimbulkan serangan hipertensi selama kencing

5. Ca dari pada kulit, melanoma, lambung, paru dan mamma mungkin mengadakan metastase ke buli-buli, invasi ke buli-buli oleh endometriosis dapat terjadi.

5. Tanda dan gejala

a) Kencing campur darah yang intermitten

b) Merasa panas waktu kencing

c) Merasa ingin kencing

d) Sering kencing terutama malam hari dan pada fase selanjutnya sukar kencing

e) Nyeri suprapubik yang konstan

f) Panas badan dan merasa lemah

g) Nyeri pinggang karena tekanan saraf

h) Nyeri pada satu sisi karena hydronephrosis. Gejala dari kanker kandung kemih menyerupai gejala infeksi kandung kemih (sistitis) dan kedua penyakit ini bisa terjadi secara bersamaan. Patut dicurigai suatu kanker jika dengan pengobatan standar untuk infeksi, gejalanya tidak menghilang.

6. Patofisiologi

buli-buli

- pekerja di pabrik kimia, laboratorium

- Perokok yang mengandung amin aromatic

- Infeksi saluran Kemih

- Kopi, pemanis buatan

- Terlalu banyak mengunakan obat-obatan

Ca. Buli-buli

Metastase

Invasi pada bladder

retensi urine:

sulit/sukar kencing

Penatalaksanaan

______________________________________________________________

Kemoterapi

Tak adekuat terapi

__________________________________________________________

7. Pameriksaan diagnostik

Tidak ada tes screening dini yang akurat untuk menemukan penyakit ini, namun dapat dilakukan sitologi urine untuk melihat adanya sel kanker. Lavase kandung kemih dengan salin mungkin akurat. Aliran sitometri dari urine untuk memeriksa ploidi DNA. Pielogram IV untuk mengevaluasi traktus urinarius bagian atas dan pengisian kandung kemih. Biopsy pada daerah yang dicurigai.

Pemeriksaan air kemih menunjukkan adanya darah dan sel-sel kanker.

Sistografi atau urografi intravena bisa menunjukkan adanya ketidakteraturan pada garis luar dinding kandung kemih.

USG, CT scan atau MRI bisa menunjukkan adanya kelainan dalam kandung kemih.

Sistoskopi dilakukan untuk melihat kandung kemih secara langsung dan mengambil contoh jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik.

Kadang sistoskopi digunakan untuk mengangkat kanker

8. Pengobatan

1. Operasi :

Operasi kanker yang terbatas pada permukaan dalam kandung kemih atau hanya menyusup ke lapisan otot paling atas, bisa diangkat seluruhnya melalui sistoskopi. Tetapi sering terbentuk kanker yang baru, kadang di tempat yang sama, tetapi lebih sering terbentuk di tempat yang baru. Angka kekambuhan bisa dikurangi dengan memberikan obat anti-kanker atau BCG ke dalam kandung kemih setelah seluruh kanker diangkat melalui sistoskopi. Pemberian obat ini bisa digunakan sebagai pengobatan pada penderita yang tumornya tidak dapat diangkat melalui sistoskopi.

Kanker yang tumbuh lebih dalam atau telah menembus dinding kandung kemih, tidak dapat diangkat seluruhnya dengan sistoskopi. Biasanya dilakukan pengangkatan sebagaian atau seluruh kandung kemih (sistektomi). Kelenjar getah bening biasanya juga diangkat untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar atau belum.Terapi penyinaran saja atau dikombinasikan dengan kemoterapi kadang bisa mengobati kanker. Jika kandung kemih diangkat seluruhnya, maka harus dipasang alat untuk membuang air kemih.Biasanya air kemih dialirkan ke suatu lubang di dinding perut (stoma) melalui suatu saluran yang terbuat dari usus, yang disebut ileal loop. Selanjutnya air kemih dikumpulkan dalam suatu kantong. Cara untuk mengalihkan air kemih pada penderita yang kandung kemihnya telah diangkat, digolongkan ke dalam 2 kategori:

1.Orthotopic neobladder

2. Continent cutaneous diversion.

Pada kedua cara tersebut, suatu penampung internal dibuat dari usus.Pada orthotopic neobladder, penampung ini dihubungkan dengan uretra. Penderita diajarkan untuk mengosongkan penampung ini dengan cara mengendurkan otot dasar panggul dan meningkatkan tekanan dalam perut, sehingga air kemih mengalir melalui uretra.

Pada continent cutaneous urinary diversion, penampung ini dihubungkan dengan sebuah lubang di dinding perut. Diperlukan kantong luar, karena air kemih tetap berada dalam penampung sebelum dikosongkan oleh penderita dengan cara memasang selang melalui lubang di dinding perut ke dalam penampung. Penderita melakukan pengosongan ini secara teratur. Kanker yang sudah menyebar diobati dengan kemoterapi.

2. Radioterapy

Diberikan pada tumor yang radiosensitive seperti undifferentiated pada grade III-IV dan stage B2-C.

RAdiasi diberikan sebelum operasi selama 3-4 minggu, dosis 3000-4000 Rads. Penderita dievaluasi selam 2-4 minggu dengan iinterval cystoscopy, foto thoraks dan IVP, kemudian 6 minggu setelah radiasi direncanakan operasi. Post operasi radiasi tambahan 2000-3000 Rads selam 2-3 minggu.

3. Chemoterapi

Obat-obat anti kanker :

citral, 5 fluoro urasil

topical chemotherapy yaitu Thic-TEPA, Chemotherapy merupakan paliatif. 5- Fluorouracil (5-FU) dan doxorubicin (adriamycin) merupakan bahan yang paling sering dipakai. Thiotepa dapat diamsukkan ke dalam Buli-buli sebagai pengobatan topikal. Klien dibiarkan menderita dehidrasi 8 sampai 12 jam sebelum pengobatan dengan theotipa dan obat diabiarkan dalam Buli-buli selama dua jam.

9. Komplikasi

a) Infeksi sekunder bila tumor mengalami ulserasi

b) Retensi urine bila tumor mengadakan invasi ke bladder neck

c) Hydronephrosis oleh karena ureter menglami oklusi

10. PencegahanMeskipun tidak ada cara dijamin untuk mencegah kanker kandung kemih, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk membantu mengurangi risiko Anda. Misalnya:

Jangan merokok. Tidak merokok berarti bahwa bahan kimia penyebab kanker dalam asap tidak dapat berkumpul dalam kandung kemih. Jika Anda tidak merokok, jangan mulai. Jika Anda merokok, berbicara dengan dokter Anda mengenai rencana untuk membantu Anda berhenti. Kelompok pendukung, obat-obatan dan metode lainnya yang dapat membantu Anda berhenti.

Mengambil hati-hati dengan bahan kimia. Jika Anda bekerja dengan bahan kimia, ikuti semua petunjuk keselamatan untuk menghindari eksposur.

Apakah air Anda sudah teruji baik untuk arsenik. Jika Anda memiliki sumber air sendiri, pertimbangkan untuk mendapatkan itu diuji untuk tingkat arsenik dalam air.

Minum banyak cairan. Minum cairan, terutama air, mencairkan zat-zat beracun yang mungkin terkonsentrasi dalam urin dan membuang mereka keluar dari kandung kemih lebih cepat.

Makan buah-buahan dan sayuran. Pilih makanan yang kaya dalam berbagai warna-warni buah-buahan dan sayuran. Antioksidan dalam buah-buahan dan sayur-sayuran dapat membantu mengurangi resiko kanker.

DAFTAR PUSTAKA

Junadi, Purnawan. (1982). Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta: Media AesculapiusFakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

http://www.kapukonline.com/2010/05/askepcacancertumorcarsinomabuli.html

http://www.banjaristi.web.id/2012/04/kanker-buli-buli-kandung-kemih.html

www.medicastore.com/kanker kandung kemih

Patofisiologi (Konsep klinis proses-proses penyakit) Edisi 6

Sabiston, david c. (1995). Buku ajar bedah bagian 1, jakarta: EGC

Oklusi ureter/Pelvic Renal

Ulserasi

Refluks

Infeksi Sekunder

- Panas waktu kening

- Merasa panas dan tubuh lemah

- Kencing bercampur darah (Hematuria)

Hydronefrosis

- Nyeri Suprapubik

- Nyeri Pinggang

Nyeri

Nyeri

Ginjal membesar

Operasi

kurangnya informasi tentang penyakit

Diskontinuitas

jaringan

sosio ekonomi

perubahan kes

situasi krisi

Resti Infeksia

Imun menurun

Efek samping kemoterapi

Nyeri

takut

kurangnya pengetahuan

Cemas

Panas tubuh & lemah

nafsu makan menurun

Resti kerusakan membran mulut

Intoleransi aktivitas

Hb menurun

Resti kurangya volume cairan

Resti integritas menurun

7