presentasi interna kel c

42
INTERNA RS.ISLAM CEMPAKA PUTIH PEMBIMBING : Dr. Ihsanil Husna , Sp.PD Kelompok C LAPORAN KASUS DHF

Upload: herlanboga

Post on 24-Dec-2015

236 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asd

TRANSCRIPT

INTERNA RS.ISLAM CEMPAKA PUTIH

PEMBIMBING : Dr. Ihsanil Husna , Sp.PD

Kelompok C

LAPORAN KASUS DHF

IDENTITAS PASIEN

Nama : Nn A Umur : 22 tahun

ANAMNESISKU : Demam sejak 5 hari yang lalu

RPS : demam terus-menerus, sakit kepala, mual dan muntah, mengeluh nyeri sendi di tubuh tetapi tidak ada pembengkakan, pendarahan spontan disangkal

RPD : -RPO : -RPK : - Rpsikososial : disekitar rumah pasien terdapat kasus

demam berdarah

PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum : Sakit sedang Kesadaran : Compos mentis Tanda Vital

- TD : 120/80 mmHg- N :94 x /menit - RR : 20 x /menit - S : 39o C

Status generalis : Lidah :coated tongue negatifJantung dan paru : dalam batas normalAbdomen : datar, lemas, nyeri tekan positif area epigastrium, hepar

teraba 1 jari dibawah sternum permukaan rata, konsistensi kenyal, spleen tidak teraba bising usus normal,

Ekstrimitas : pemeriksaan rumple leede positif tanda artritis negatif

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

HEMATOLOGI

Darah Perifer-Hb-Ht - Leukosit Jumlah Trombosit

Fungsi hati-SGOT-SGPTWidal-Titer S.typhi H- Titer S. typhi O

1649

3.40088.000

247215

1/3201/160

gr/dl%uLuL

Iu/LIu/L

12-16 36-464000-10.000 150.000-450.000

0-350-35

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

RESUME

Nn. A 22 tahun mengeluh febris tinggi.OS sering mengeluh sakit kepala,nausea,vomitLalu di sekitar tempat tinggal OS terdapat kasus demam berdarahOS suka merasakan nyeri sendi-sendi.

• Pemeriksaan Fisik OS tampak sakit sedang, compos mentis ,• Abdomen : nyeri tekan postif area epigastrium ,hepar teraba 1 jari di bawah

sternum ,permkaan rata,konsistensi kenyal.• Ekstrimitas : rumple leede positif• Vital Sign :• TD: 120/80 mmHg, P :94 x/mnt ;RR: 20x/menit, S: 39o C.

Pada pemeriksaan Lab : Trombositopenia dan Leukopenia,SGOT dan SGPT meningkatWidal : Titer s typhi H : 1/320 dan titer s typhi O : 1/160

DAFTAR MASALAH

1. DHF ( Dengue Hemoragic Fever )2. Gastroenteritis akut3. Hepatomegali

Tinjauan Pustaka

•DBD / DHF

Definisi

Demam dengue/ DF dan demam berdarah dengue/ DHF adalah penyakit infeksi yang dsebabkan oleh virus Dengue

Merupakan penyakit demam akut selama 2-7 hari dab ditandai dg dua atau lebih manifestasi klinis.

Etiologi

Demam dengue dan Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue.

Di Indonesia penyebab DBD yang kebanyakan ditemukan adalah Virus Dengue dengan serotipe DEN-3.

Dengan vektornya adalah nyamuk Aedes aegypti.

Jenis Demam Dengue

Infeksi Virus Dengue

Tanpa Gejala Dengan Gejala

Demam biasa Demam Dengue

Demam Berdarah Dengue (DHF)(Kebocoran plasma)

Tidak ada syok Sindrom Syok Dengue (DSS)

Tanpa perdarahan Ada perdarahan

Demam Dengue Demam Berdarah Dengue (DHF)

Demam DBD “Demam Pelana Kuda”(Perjalanan Penyakit Dengue)

Fase demam (2-7 hari)Fase kritis (24-48 jam)Fase penyembuhan (2-7 hari)

Fase Kritis

Berlangsung 24-48 jam, sekitar hari ke 3 sampai hari ke-5 perjalanan penyakitPada fase ini pasien tidak dapat makan dan minum, tidak ada nafsu makan dan atau muntah-muntahJumlah cairan yang cukup pada fase kritis menghindarkan terjadinya perdarahan

Kriteria diagnosis WHO• Demam atau riwayat akut antara 2-7 hari, biasanya bifasik• Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarah berikut:

– Uji bendung positif– Petekie, ekimosis atau purpura– Perdarahan mukosa (tersering epistaksis atau perdarahan gusi)– Hematemesis atau melena

• Trombositipenia (jumlah TR < 100.000/uL)• Terdapat minimal satu tanda-tanda leakage (kebocoran plasma) , yaitu:

– Peningkatan Ht > 20% dibandingkan standar sesuai dengan umur dan jenis kelamin

– Penurunan Ht >20% setelah mendapat terapi cairan, dibandingkan dengan nilai Ht sebelumnya

– Tanda kebocoran plasma seperti Efusi pleura, asites, hipoproteinemia.

Pemeriksaan Laboratorium

Sel darah putih menurun

Jumlah trombosit menurunmengindikasikan anak memasuki fase kritis dan memerlukan pengawasan ketat di rumah sakit

Peningkatan nilai hematokrit mengindikasikan pasien memasuki fase kritis dan memerlukan terapi cairan intravena

Pemberian terapi cairan pada DBD

• Protokol 1Penanganan tersangka DBD dewasa tanpa syok• Protokol 2Pemberian cairan pada tersangka DBD dewasa diruang rawat• Protokol 3Penatalaksanaan DBD dengan peningkatan hematokrit >20%• Protokol 4Penatalaksanaan perdarahan spontan pada DBD dewasa• Protokol 5Tatalaksana SSD pada dewasa

Protolol 1

• Cek Hb, Ht, Tr– Tr 100 – 150 pulangkan memburuk ke UGD– Hb, Ht normal tp Tr < 100 dirawat– Hb, Ht ↑, Tr normal/↓ di rawat

Protolol 2

• Perdarahan spontan & masif, tidak syok infus

– Hb, Ht ↑ 10-20% & Tr < 100rb infus & pantau 12 jam

– Hb, Ht ↑ >20% & Tr < 100rb infus sesuai protokol dengan ↑ Ht > 20%

Cek Hb, Ht tiap 24

Protolol 3Ht > 20% defisit cairan 5%

Infus cairan kristaloid 6-7 ml/Kg/JamPantau 3-4 jam

TANPA PERBAIKAN PERBAIKAN

-Ht ↓-Frekuensi Nadi ↓-TD stabil-Produksi urin ↑

Infus dikurang 5 ml/KgBB/jam

Pantau 2 jam kemudian

-Ht & Nadi ↑-TD ↓ & < 20 mmHg-Produksi urin ↓

Infus dinaikan 10 ml/KgBB/jam

TANPA PERBAIKAN PERBAIKAN

Infus dikuran 3 ml/KgBB/jam

PERBAIKAN

Hentikan 24-48 jam kemudian

Pantau 2 jam kemudian

Infus dinaikan 15 ml/KgBB/jam

Mmburuk dengan tanda-tanda syok protokol

DSS

PROTOKOL 4

• Prdrhn spontan → beri cairan sama dgn DBD tanpa syok lainnya → observasi pasien tiap 4-6 jam

PROTOKOL 5

• Pada SSD cairan + oksigen 2-4 ltr/mnt• Periksa DPL, hemostasis, AGD, kadar Na, K, Cl,

serta Ureum dan Creatinin

Komplikasi

• Perdarahan spontan• Syok (syok hipovolemi)• Perdarahan intravaskuler menyeluruh• Efusi pleura.

Prognosis

Infeksi dengue pada umumnya mempunyai prognosis yang baik.

Prognosis buruk jika sudah terjadi perdarahan berat dan komplikasi, dapat menyebabkan kematian jika syok tidak teratasi.

DYSPEPSIA

Nyeri Perut• Mempunyai kemungkinan beberapa mekanisme dan pola

klinik, dan memerlukan penanganan yang hati-hati• 3 kategori nyeri perut:

– Nyeri visceral:• Terjadi saat organ perut seperti intestine atau bilier dipaksakan atau

melebar atau tertarik. Organ padat seperti hepar dapat menjadi sangat sakit saat kapsulnya tertarik.

• Susah ditentukan lokasinya• Dapat di palpasi dekat dengan garis tengah, tergantung struktur yang

terkena• Bermacam-macam dari kualitas dan mungkin bisa gnawing, terbakar,

kram, atau sakit• Saat menjadi parah, mungkin berhubungan dengan keringat, pucat, mual,

muntah, dan tidak dapat tidur

– Nyeri parietal• Biasanya di peritoneum parietal dan disebabkan oleh peradangan• Nyeri sakit yang menetap yang lebih parah dari nyeri visceral• Biasanya lebih sakit saat bergerak atau batuk

– Referred pain• Biasanya terasa di bagian yang jauh• Sering merupakan nyeri initial menjadi sangat intense dan

biasanya menyebar atau menjalar dari lokasi initial• Biasanya lebih di permukaan atau lebih dalam tetapi bias

ditentukan lokasinya• Nyeri biasanya menyebar ke abdomen dari dada, spine, atau pelvis

• Etiologi– Peradangan mukosa dan peradangan otot di viscera– Spasme visceral atau distensi– Kelainan vascular– Distensi atau peradangan dari permukaan visceral– Peradangan peritoneal– Kelainan dinding abdomen– Toksin– Kelainan metabolis– Kelainan neurologik– Reffered pain

• Karakteristik– Durasi dan pola menentukan derajat keparahan– Tipe dan lokasi

• Nyeri visceral– Susah ditentukan lokasinya dan biasanya di garis tengah– Nyeri intestine biasanya kram– Nyeri kolon hipogastrium dan lower quadrant– Nyeri bilier atau obstruksi ureteral biasanya tidak nyaman

• Nyeri somatic– Biasanya lebih jelas dan dapat terlokalisasi– Bertambah parah bila bergerak– Pola penyebaran : bahu kanan bahu kiri punggung tengah flank

groin

– Yang dapat menimbulkan atau meredakan rasa nyeri• Saat makan, defekasi, BAK, bernafas, posisi, siklus menstruasi,

eksersi, pengobatan / makanan tertentu, dan stress– Symptom yang berhubungan

• Demam/menggigil, BB menurun, mual / muntah, disfagia / odinofagia, satiety awal, hematemesis, konstipasi, jaundice, diare, disuria / hematuria / vaginal atau penile discharge, hematochezia, kelainan kulit / sendi / mata.

– Factor predisposisi• Riwayat keluarga, hipertensi dan penyakit aterosklerosis, DM,

penyakit jaringan, depresi, merokok, penggunaan etanol.

• Pemeriksaan Fisik– Menilai abdomen– Pemeriksaan general

• Pemeriksaan Laboratorium dan Roentgen– CXR penyakit yang melibatkan jantung, paru,

mediastinum, dan pleura– ECG

– Ulkus peptikum dan Dispepsia• Proses

– U.P. ulkus yang biasanya di duodenum atau perut– D menimbulkan symptom yang sama. Infeksi dari Helicobacter pylori

biasanya sering muncul• Lokasi epigastrik dan menyebar ke punggung• Kualitas bermacam-macam: gnawing, terbakar, boring, sakit, tertekan,

atau hungerlike• Waktu intermitten. Dapat membangunkan pasien di malam hari.

Timbul terus-menerus hingga beberapa minggu menghilang dalam beberapa bulan muncul kembali

• Faktor yang memberatkan bermacam-macam• Faktor yang memperingan makan dan mengkonsumsi antasid• Simptom mual, muntah, belching, bloating, heartburn (ulkus

duodenal); BB menurun (ulkus gaster) dyspepsia: 20-29 th Ulkus gaster: >50 th Ulkus duodenal: 30-60 th

– Ca Abdomen• Proses keganasan• Lokasi epigastrik• Kwalitas bermacam-macam• Waktu nyeri biasanya lebih pendek dari ulkus peptikum. Nyeri

persisten dan perlahan-lahan progresif• Faktor yang memberatkan biasanya makanan• Symptom anoreksia, mual, satiety, BB menurun, kadang

perdarahan. Biasanya usia 50 – 70 th

– Pankreatitis akut• Proses peradangan akut dari pancreas• Lokasi epigastrik, dapat menyebar ke punggung dan bagian lain

dari abdomen. Kadang tidak dapat ditentukan lokasinya.• Kwalitas biasanya tetap• Waktu akut, nyeri persisten• Factor yang memberatkan berbaring• Factor yang meringankan • Symptom mual, muntah, distensi abdomen, demam. Biasanya

dengan riwayat serangan dan penggunaan alcohol, dan batu empedu

– Pankreatitis kronis• Proses fibrosis dari peradangan sekunder atau yang

berulang dari pancreas• Lokasi epigastrik, menyebar sampai belakang• Kwalitas tetap, dalam• Waktu kronis atau rekuren• Factor yang memperberat alcohol, makanan berat

atau berlemak• Symptom penurunan fungsi pancreas; diare dan

steatorrhea, dan DM

– Ca pancreas• Proses keganasan• Lokasi epigastrik atau di quadrant atas; sering

menjalar ke punggung• Kwalitas tetap, dalam• Waktu nyeri persisten, sakit yang progresif• Symptom anoreksia, mual, muntah, BB menurun, dan

jaundice; emosi: depresi

– Kolik bilier• Proses obstruksi tiba-tiba dr kista atau duktus bilier

oleh batu empedu• Lokasi epigastrik atau right upper quadrant; bisa

menyebar ke scapula kanan dan bahu• Kwalitas tetap, sakit, dan tidak kolik• Waktu onset cepat + beberapa menit; sering timbul

kembali• Symptom anoreksia, mual, muntah

– Kolesistitis akut• Proses peradangan empedu, biasanya obstruksi kista

dari batu empedu• Lokasi right upper quadrant atau abdomen atas;

dapat menyebar ke scapular kanan• Kwalitas tetap, sakit• Waktu onset bertahap• Factor yang memperberat menarik nafas dalam• Symptom anoreksia, mual, muntah, demam.

– Divertikulitis akut• Proses peradangan akut dari divertikulum kolon• Lokasi left lower quadrant• Kwalitas kram pada awal, kemudian tetap• Waktu biasanya onset bertahap• Symptom demam, konstipasi. Kadang ada diare initial

– Apendisitis akut• Proses peradangan akut dari appendiks dengan distensi atau

obstruksi• Lokais periumbilicalis pain

Right lower quadrant pain• Kwalitas ringan tapi meningkat, bisa kram

Tetap, dan semakin parah• Waktu 4-6 jam

Tergantung intervensi• Factor yang memperberat pergerakan atau batuk• Symptom anoreksia, mual, bias muntah

– Obstruksi intestinal mekanik akut• Proses obstruksi lumen karena adesi atau hernia

ca atau divertikulitis kolon• Lokasi small bowel: periumbilical atau abdomen atas

Kolon: lower abdominal atau seluruhnya• Kwalitas kram

kram• Waktu paroksismal; menurun saat pergerakan bowel diperbaiki

Paroksismal; biasanya ringan • Symptom muntah dari bile dan mucus atau fekal material,

obstipasi Obstipasi awal, muntah

– Iskemia mesenteric• Proses suplai darah ke bowel dan mesenterium

dihambat dari trombosis atau embolus, atau berkurang dari hipoperfusi• Lokasi awalnya periumbilical, lalu menyebar• Kwalitas awalnya kram, kemudian tetap• Waktu biasanya abrupt, lalu persisten• Symptom muntah, diare, konstipasi, shock

Reference• Herdiman T pohan, Khie chen, leonard nainggolan, suhendro.Buku

ajar ilmu penyakit dalam jilid 3 edisi 4.2007.Jakarta.FK UI.• Mubin, halim Prof.DR.dr. SpPD.Msc.KPTI.Ilmu penyakit dalam :

diagnosis dan terapi.2001.Jakarta.EGC.• www.theindonesianinstitute.com/ kebijakan pemberantasan KLB DBD/

diakses pada 14 Mei 2008.• Sowandoyo E. Demam Berdarah Dengue pada Orang Dewasa, Gejala

Klinik dan Penatalaksanaannya. Makalah Seminar Demam Berdarah Dengue di Indonesia.1998. RS.Sumber Waras Jakarta.