makalah merger

26
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dengan segenap kemampuan dan kesanggupan dapat menyelesaikan makalah ini. Berbagai hambatan dan tantangan yang ditemui dalam penyelesaian makalah ini, namun dengan kesabaran, semangat, dan kerja keras penulis akhirnya kendala-kendala tersebut dapat diatasi oleh penulis. Makalah yang berjudul ” Penggabungan Badan Usaha” ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Akuntansi Sektor Publik Disamping itu, penulis juga mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam meningkatkan pengetahuan kita terhadap Sistem Akuntansi Sektor Publik Sebagai manusia biasa yang tak pernah luput dari kesalahan, penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap makalah yang kami susun dapat bermanfaat bagi pembaca dalam usaha memperoleh pengetahuan tentang

Upload: gilang-noor-alamsyah

Post on 16-Jul-2016

89 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

merger

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Merger

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa

memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dengan segenap kemampuan

dan kesanggupan dapat menyelesaikan makalah ini. Berbagai hambatan dan

tantangan yang ditemui dalam penyelesaian makalah ini, namun dengan kesabaran,

semangat, dan kerja keras penulis akhirnya kendala-kendala tersebut dapat diatasi

oleh penulis.

Makalah yang berjudul ” Penggabungan Badan Usaha” ini disusun untuk memenuhi

tugas Mata Kuliah Sistem Akuntansi Sektor Publik  Disamping itu, penulis juga

mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam

meningkatkan pengetahuan kita terhadap Sistem Akuntansi Sektor Publik

Sebagai manusia biasa yang tak pernah luput dari kesalahan, penulis menyadari

bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan yang harus

diperbaiki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini.

Kami berharap makalah yang kami susun dapat bermanfaat bagi pembaca dalam

usaha memperoleh pengetahuan tentang kombinasi bisnis, sepenuhnya kami

menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan,

untuk itu kami menerima kritik dan saran demi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Bandung, Februari 2016

Penulis

Page 2: Makalah Merger

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................1

DAFTAR ISI....................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................3

1.1 Latar Belakang......................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................3

1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................4

1.4 Metode Penulisan..................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................5

2.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi Sektor Publik Internasional....................5

2.2 Perkembangan Akuntansi Sektor Publik Di Indonesia.........................................7

2.3 Tujuan Akuntansi Sektor Publik...........................................................................8

2.4 Dasar Hukum Pelaksanaan Sistem Akuntansi Sektor Publik................................9

DAFATAR PUSTAKA...................................................................................................17

Page 3: Makalah Merger

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini pemerintah Indonesia dan seluruh lapisan masyarakat mengusahakan

untuk dapat terus memperjuangkan suatu reformasi agar reformasi tersebut

tentunya akan membawa perubahan dalam kehidupan politik nasional maupun di

daerah. Salah saru bentuk reformasi yang telah dilakukan yaitu mengesahkan

sejumlah kebijakan dan peraturan yang berkaitan pengelolaan keuangan

pemerintah daerah dengan tujuan untuk memperbaiki sistem yang sudah ada dan

akuntabilitas yang lebih besar atas sumber daya masyarakat yang dikelola oleh

pemerintah daerah. Pengeloalaan keuangan daerah terkait dengan pelaksanaan

APBD, dalam pelaksanaan APBD Pemerintah daerah diharapkan bisa

meningkatkan kemandirian dalam pengelolaan pembangunan daerah. Hal ini

merupakan suatu proses terhadap keterlibatan dari segenap unsur dan lapisan

masyarakat, untuk dapat memberikan wewenang pemerintah daerah untuk

mengatur dan mengurus sendiri pemerintahannya berdasarkan aspirasi

masyarakat. Sehingga aspirasi dari masyarakat dapat tercapai setempat bagi

pemerintah daerah dalam melakukan pengelolaan keuangan.

Akuntansi dalam sektor publik memberikan kemudahan serta ketransparansinya

anggaran kepada masyarakat kita, dengan transparansinya anggaran bermanfaat

untuk mencegah terjadinya kasus korupsi, sehingga hal ini sebagai bagian

mencegah korupsi, dan dengan sistem akuntansi sektor publik memberikan

keefektifan dalam kinerja sektor publik.

Page 4: Makalah Merger

1.2 Rumusan Masalah

1. Mengetahui bagaimana perkembangan akuntansi sektor publik internasional

2. Mengetahui bagaimana perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia

3. Mengetahui tujuan dari adanya akuntansi sektor publik

4. Mengetahui dasar Hukum Pelaksanaan Sistem Akuntansi Sektor Publik

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui bagaimana perkembangan akuntansi sektor publik internasional

2. Mengetahui bagaimana perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia

3. Mengetahui tujuan dari adanya akuntansi sektor publik

4. Mengetahui dasar Hukum Pelaksanaan Sistem Akuntansi Sektor Publik

1.4 Metode Penulisan

Dalam penulisan kami menggunakan metode kepustakaan dan mencari sumber-

sumber dari internet demi menunjang penulisan makalah ini.

Page 5: Makalah Merger

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Merger                         

Merger adalah suatu keputusan untuk mengkombinasikan/menggabungkan

dua atau lebih perusahaan menjadi satu perusahaan baru. Merger adalah

penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang me-merger

mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang di-merger

dengan begitu perusahaan yang me-merger memiliki paling tidak 50% saham dan

perusahaan yang di-merger berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya

menerima sejumlah uang tunai atau saham di perusahaan yang baru (Brealey,

Myers, & Marcus, 1999, p.598).

Definisi merger yang lain yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan

oleh perusahaan yang lain. Dalam hal ini perusahaan yang membeli akan

melanjutkan nama dan identitasnya. Perusahaan pembeli juga akan mengambil

baik aset maupun kewajiban perusahaan yang dibeli. Setelah merger, perusahaan

yang dibeli akan kehilangan/berhenti beroperasi (Harianto dan Sudomo, 2001,

p.640).

Seluruh proses merger biasanya dirahasiakan dari masyarakat umum, dan

karyawan pada perusahaan yang terlibat. Karena sebagian besar upaya merger

tidak berhasil, dan kebanyakan dirahasiakan, sulit untuk memperkirakan berapa

banyak potensi merger terjadi pada tahun tertentu.

Merger mungkin dicari karena beberapa alasan, beberapa di antaranya

bermanfaat bagi para pemegang saham, beberapa di antaranya tidak. Salah satu

penggunaan merger, misalnya, adalah untuk menggabungkan perusahaan yang

sangat menguntungkan dengan perusahaan yang bangkrut untuk menggunakan

untuk mengimbangi keuntungan,dan untuk sementara bertujuan memperluas

perusahaan secara keseluruhan.

Peningkatan pangsa pasar merupakan salah satu tujuan merger, terutama

antara perusahaan besar. Dengan bergabung dengan pesaing utama, perusahaan

Page 6: Makalah Merger

dapat mendominasi pasar dimana perusahaan tersebetu bersaing. Bentuk

penggabungan ini dapat menyebabkan masalah ketika dua perusahaan

mendominasi bergabung, karena dapat memicu litigasi mengenai hukum

monopoli.

2.2 Tipe-Tipe Marger

Merger berdasarkan aktivitas ekonomik dapat diklasifikasikan dalam lima tipe,

yaitu:

a. Merger Horisontal

Merger horisontal adalah merger antara dua atau lebih perusahaanyang

bergerak dalamindustri yang sama. Sebelum terjadi merger perusahaan-

perusahaan ini bersaing satu sama lain dalam pasar/industri yang sama. Salah

satu tujuan utama merger danakuisisi horisontal adalahuntuk mengurangi

persaingan atau untuk meningkatkan efisiensi melalui penggabungan

aktivitas produksi,pemasaran dan distribusi, riset dan pengembangan dan

fasilitas administrasi. Efek dari merger horisontal ini adalah semakin

terkonsentrasinya struktur pasar pada industri tersebut.Apabila hanya terdapat

sedikit pelaku usaha, maka struktur pasar bisa mengarah pada

bentuk oligopoli, bahkan akan mengarah pada monopoli. ), misalnya merger

antara dua perusahaan roti, merger perusahaan sepatu, merger perusahaan

kapas. Contoh PT “A” yang mengusahakan kapas, bergabung dengan PT “B”

yang mengusahakan pemintalan, bergabung dengan PT “C” yang

mengusahakan kain dan seterusnya. Dengan demikian, tujuan kerjasama disini

adalah menjamin tersedianya pasokan atau penjualan dan distribusi, dimana

PT “B” akan mempergunakan produk PT “B” dan seterusnya

b. Merger Vertikal

Merger vertikal adalah integrasi yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang

bergerak dalam tahapan-tahapan proses produksiatau operasi. Merger dan

akuisisi tipe ini dilakukan jika perusahaanyang berada pada industri hulu

memasuki industri hilir atau sebaliknya.Merger danakuisisi vertikal dilakukan

oleh perusahaan-perusahaan yang bermaksud untuk mengintegrasikan

Page 7: Makalah Merger

usahanya terhadap pemasok dan/atau pengguna produk dalam rangka

stabilisasi pasokan dan pengguna.Tidak semua perusahaan memiliki bidang

usaha yang lengkap mulai dari penyediaan input sampai pemasaran. Untuk

menjaminbahwa pasokan input berjalan dengan lancar

maka perusahaantersebut bisa mengakuisisi atau merger dengan pemasok.

Mergerdan akuisisi vertikalini dibagi dalam dua bentuk yaitu integrasi

kebelakang atau ke bawah (backward/downwardintegration) danintegrasi ke

depan atau ke atas (forward/upward integration). Contohnya: perusahaan

pemintalan benang merger dengan perusahaan kain, perusahaan ban merger

dengan peurusahaan mobil. Contoh: PT. A, PT. B, PT. C bergabung, lalu PT

B yang menjadi induk perusahaan.

c. Merger Konglomerat

Merger konglomerat adalah merger dua atau lebih perusahaan yang masing-

masing bergerak dalam industri yang tidak terkait. Mergerdan akuisisi

konglomerat terjadi apabila sebuah perusahaan berusaha mendiversifikasi

bidang bisnisnya dengan memasukibidang bisnis yang berbeda sama sekali

dengan bisnis semula.Apabila merger dan akuisisi konglomerat ini dilakukan

secara terus menerus oleh perusahaan, maka terbentuklah sebuah

konglomerasi. Sebuah konglomerasi memiliki bidang bisnis yang sangat

beragam dalam industri yang berbeda.

d. Merger Ekstensi Pasar

Merger ekstensi pasar adalah merger yang dilakukan oleh dua atau lebih

perusahaan untuk secara bersama-sama memperluas area pasar. Tujuan

merger dan akuisisi ini terutama untuk memperkuat jaringan pemasaran bagi

produk masing-masing perusahaan.Merger dan akusisi ekstensi pasar sering

dilakukan oleh perusahan-perusahan lintas Negara dalam rangka ekspansidan

penetrasi pasar. Strategi ini dilakukan untuk mengakses pasar luar negeri

dengan cepat tanpa harus membangun fasilitas produksi dari awaldi negara

yang akan dimasuki. Merger dan akuisisi ekstensi pasar dilakukan untuk

Page 8: Makalah Merger

mengatasi keterbatasan ekspor karena kurang memberikan fleksibilitas

penyediaan produk terhadap konsumen luar negeri.

e. Merger Ekstensi Produk

Merger ekstensi produk adalah merger yang dilakukan oleh duaatau lebih

perusahaanuntuk memperluas lini produk masing-masing perusahaan. Setelah

merger perusahaan akanmenawarkanlebih banyak jenis dan lini produk

sehingga akan menjangkau konsumen yang lebih luas. Merger dan akuisisi ini

dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan departemen riset

dan pengembangan masing-masing untuk mendapatkan sinergi melalui

efektivitas riset sehingga lebih produktif dalam inovasi.

2.3 Alasan-alasan Melakukan Merger

Ada beberapa alasan perusahaan melakukan penggabungan baik melalui merger

maupun akuisisi, yaitu :

a. Pertumbuhan atau diversifikasi

Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar

saham, maupun diversifikasi usaha dapat melakukan merger maupun akuisisi.

Perusahaan tidak memiliki resiko adanya produk baru. Selain itu, jika

melakukan ekspansi dengan merger dan akuisisi, maka perusahaan dapat

mengurangi perusahaan pesaing atau mengurangi persaingan.

b. Sinergi

Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi

(economies of scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya

overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada jumlah

pendapatan perusahaan ketika tidak merger. Sinergi tampak jelas ketika

perusahaan yang melakukan merger berada dalam bisnis yang sama karena

fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat dihilangkan. 

c. Meningkatkan dana

Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi

internal, tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal.

Page 9: Makalah Merger

Perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki

likuiditas tinggi sehingga menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan

dan penurunan kewajiban keuangan. Hal ini memungkinkan meningkatnya

dana dengan biaya rendah.

d. Menambah ketrampilan manajemen atau teknologi

Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak

adanya efisiensi pada manajemennya atau kurangnya teknologi. Perusahaan

yang tidak dapat mengefisiensikan manajemennya dan tidak dapat membayar

untuk mengembangkan teknologinya, dapat menggabungkan diri dengan

perusahaan yang memiliki manajemen atau teknologi yang ahli. 

e. Pertimbangan pajak

Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan

atau sampai kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki

kerugian pajak dapat melakukan akuisisi dengan perusahaan yang

menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada kasus ini

perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan setelah

pajak dengan mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang

diakuisisi. Bagaimanapun merger tidak hanya dikarenakan keuntungan dari

pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan memaksimisasi kesejahteraan pemilik.

f. Meningkatkan likuiditas pemilik

Merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang

lebih besar. Jika perusahaan lebih besar, maka pasar saham akan lebih luas

dan saham lebih mudah diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan dengan

perusahaan yang lebih kecil. 

g. Melindungi diri dari pengambilalihan

Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan

yang tidak bersahabat. Target firm mengakuisisi perusahaan lain, dan

membiayai pengambilalihannya dengan hutang, karena beban hutang ini,

kewajiban perusahaan menjadi terlalu tinggi untuk ditanggung oleh bidding

firm yang berminat (Gitman, 2003, p.714-716).

Page 10: Makalah Merger

2.4 Manfaat Merger

Perusahaan yang melakukan merger atau mengakuisisi perusahaan lain

mempunyai berbagai tujuan yang memberikan manfaat kepada perusahaan

tersebut.

1. adanya merger akan dapat meningkatkan pendapatan

perusahaan. Peningkatan pendapatan perusahaan dikarenakan perusahaan

melakukan pemasaran yang baik, strategi yang lebih dan terfokus, serta

penguasaan pasar. Pada sisi lain, pendapatan perusahaan menjadi

terdiversifikasi karena perusahaan melakukan penggabungan usaha

2. salah satu alasan utama mengapa perusahaan mau melakukan merger

karena perusahaan akan mengalami efisiensi dalam biaya operasi

dibandingkan dengan dua perusahaan yang terpisah. Salah satu contoh

penurunan biaya dapat dilakukan dengan melakukan pemasaran secara

bersama untuk produk berbeda dibandingkan dengan dua perusahaan

terpisah. Operasi perusahaan dapat diefisienkan, terutama dalam bidang

sumber daya manusia yang menangani kepegawaian. Pembayaran gaji

dapat

dilakukan dengan satu divisi yang menggunakan teknologi lebih baik.

Pengiklanan perusahaan dapat dilakukan sekaligus dibandingkan dengan

dua

perusahaan yang sendiri-sendiri. Biaya iklan lebih murah karena biaya

iklan hanya satu dengan adanya merger. Cara ini efektif dan sangat

menguntungkan perusahaan.

3. Penggabungan dua perusahaan juga memberikan keuntungan terhadap

jaringan

perusahaan yang semakin besar bila dibandingkan dengan sendiri-sendiri.

Dalam kasus ini akan timbul biaya produksi yang mengalami penurunan

dan

kuantitas produksi akan mengalami peningkatan sehingga pendapatan

Page 11: Makalah Merger

perusahaan mengalami peningkatan. Dengan adanya efisiensi yang

dilakukan, maka laba perusahaan akan meningkat sehingga harga saham

akan

mengalami peningkatan.

4. kapitalisasi pasar perusahaan mengalami peningkatan bila

perusahaan melakukan merger. Bila perusahaan berdiri sendiri, maka

kapitalisasinya tidak mengalami peningkatan secara cepat dikarenakan

pertumbuhan laba yang kecil. Tetapi, dengan merger perusahaan, maka

kapitalisasi saham perusahaan lebih besar dikarenakan adanya harapan

investor terhadap perusahaan yang akan mengalami peningkatan

pendapatan

sesuai dengan tujuan merger tersebut.

5. adanya merger akan memberi peningkatan kualitas sumber daya

manusia di perusahaan merger. Pegawai yang baik akan bekerja dan

mentransfer pengetahuan kepada pegawai yang belum memahami.

Artinya,

antarpegawai akan saling memberi pengetahuan untuk meningkatkan

kemajuan

perusahaan. Diskusi antarpegawai akan terjadi karena mereka saling

bertukar informasi untuk meningkatkan pengetahuan yang dimiliki.

6. adanya merger bagi dua perusahaan akan memperbaiki posisi

keuangan perusahaan serta kualitas neraca perusahaan. Semakin baiknya

posisi dan kualitas neraca perusahaan, membuat perusahaan semakin

mempunyai bargaining di pasar, baik dalam rangka memasarkan produk

perusahaan maupun mendapatkan bahan baku. Kualitas neraca perusahaan

juga memberikan citra yang baik kepada investor dan akhirnya

meningkatkan nilai saham perusahaan di bursa. Bagi bank yang

mempunyai

pinjaman di perusahaan tersebut semakin yakin dananya akan kembali

sehingga perusahaan dapat meningkatkan kreditnya dengan kualitas

Page 12: Makalah Merger

neraca

tersebut.

7. keuntungan pajak merupakan salah satu tindakan merger. Bila

perusahaan melakukan merger atau akuisisi, maka perusahaan dapat

memperoleh keuntungan pajak dengan adanya kerugian operasi dari

perusahaan yang diakuisisi. Laba bersih yang besar pada perusahaan yang

mengakuisisi mengakibatkan perusahaan membayar pajak yang tinggi,

tetapi

dengan masuknya perusahaan yang rugi mengakibatkan pajak yang

dibayarkan

berkurang. Keuntungan pajak juga dapat diperoleh dengan cara

meningkatkan kapasitas utang perusahaan yang belum terpenuhi.

Perusahaan

menggunakan seluruh utangnya sehingga pajak yang dibayarkan

mengalami

penurunan.

8. adanya merger akan memberi kualitas keputusan yang diambil

menjadi lebih berkualitas. Pengambil keputusan perusahaan merger akan

diperoleh dari pegawai yang berkualitas karena pegawai yang tinggal di

perusahaan merger adalah mereka yang mempunyai kualitas. Akibatnya,

pegawai yang mengambil keputusan akan selalu mempertimbangkan

keputusannya untuk kepentingan perusahaan dan umum, serta tidak

melanggar peraturan yang ada.

Syarat-syarat merger dari perusahaan menurut PP no. 27, tersebut terdapat

dalam Pasal yang berbunyi:

1. penggabungan, peleburan dan pengambilalihan hanya dapat dilakukan

degan memperhatikan: (a). kepentingan perseroan, pemegang saham

minoritas, dan karyawan perseroan yang bersangkutan; (b). kepentingan

masyarakat dan persaingan sehat dalam melakukan usaha.

Page 13: Makalah Merger

2. Penggabungan, peleburan dan pengambilalihan tidak mengurangi hak

pemegang saham minoritas untuk menjual sahamnya dengan harga saham

yang wajar,

3. Pemegang saham yang tidak setuju terhadap keputusan rapat umum

pemegang

saham mengenai penggabungan, peleburan dan pengambilalihan hanya

dapat menggunakan haknya agar saham yang dimiliknya dibeli dengan

harga yang wajar sesuai.

4. Pelaksanaan hak tidak menghentikan proses pelaksanaan penggabungan.

Perencanaan sangat penting.

Sebelum melakukan merger atau penggabungan, perencanaan yang sangat

penting yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah;

1. Pre- Deal

Pada fase ini, masalah karyawan yang strategis dan taktis harus selesai

dianalisa sebelum mengumumkan perjanjian maupun memulai proses due

diligence. Masalah karyawan bukan hanya mengenai biaya dan kebijakan,

tapi juga mengenai pemutusan hubungan kerja (masal) yang mungkin

terjadi, pembauran budaya korporat, sosialisasi kepada serikat pekerja dari

tiap perusahaan, serta masalah-masalah manusia lainnya.

2. Doing the Deal

Fase ini memiliki tempo, tekanan dan permintaan waktu yang luar

biasa besar. Sukses dari suatu integrasi dibentuk disini. Sebuah proses

yang komprehensif dan terencana dengan baik, sangat penting untuk

mencapai tujuan integrasi jangka panjang.

3. Post-Deal

Ini adalah fase saat HR dan fungsi-fungsi lainnya menyerahkan tujuan dari

merger itu sendiri. Sebuah rencana komprehensif dan terencana dengan

baik sangat penting untuk menjaga fokus pada pembentukan nilai dan

penyelesaian tugas.

Page 14: Makalah Merger

2.5 Evaluasi keberhasilan dan kegagalan merger

Membuat proyeksi keberhasilan merger penting dilaksanakan, sebelum

merger dilakukan secara legal. Tahapan diawali dengan due diligence (uji tuntas)

atas perusahaan yang akan dikonsolidasikan. Penilaian dilakukan atas sinergi

yang akan diperoleh, dilihat dari sinergi operasional dan sinergi finansial. Sinergi

operasional, umumnya dengan membandingkan sumber daya masing-masing

perusahaan, antara lain: Visi Misi dan tujuan perusahaan, perencanaan strategik,

Sumber Daya Manusia, jaringan, pangsa pasar, Informasi Teknologi yang

digunakan, dan budaya kerja masing-masing perusahaan.

Evaluasi finansial, didasarkan atas: analisis laporan keuangan perusahaan,

berupa neraca dan laba rugi, baik yang berupa on atau off balance sheet, serta fee

based income. Metoda yang digunakan bermacam-macam, salah satunya menitik

beratkan pada cash flow, sebagai berikut:

1. Analisis proyeksi arus kas dengan menggunakan diskon faktor sesuai biaya

dana perusahaan (Discounted cash flow approach)

2. Analisis yang didasakan atas ratio harga saham dengan pendapatan (Price

Earning Ratio) dibandingkan dengan nilai P/E dari perusahaan sejenis

3. Peniaian atas dasar nilai buku,yang beberapa pos dari neraca disesuaikan

dengan perkiraan risiko yang mungkin ada sehingga mengurangi nilai buku.

Banyak perusahaan atau Bank yang mengalami kegagalan saat

dilakukan merger, disebabkan, antara lain:

1. Harga yang ditetapkan saat dilakukan merger terlalu tinggi akibat analisis

sebelumnya tidak akurat

2. Sumber pembiayaan merger berasal dari pinjaman berbiaya tinggi

3. Asumsi yang salah dengan mengharapkan booming market, yang ternyata

terjadi sebaliknya

4. Tergesa-gesa, sebelum dilakukan uji tuntas dengan baik

5. Perbedaan kedua perusahaan terlalu besar

6. Budaya kerja tak dapat disatukan

Page 15: Makalah Merger

7. Krisis manajerial karena ingin mempertahankan semua manajemen yang ada di

kedua perusahaan

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Merger

1. Kelebihan Merger

Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah

dibanding pengambilalihan yang lain.

Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah

dibanding pengambilalihan yang lain (Harianto dan Sudomo, 2001, p.641)

2. Kekurangan Merger

Dibandingkan akuisisi merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu harus

ada persetujuan dari para pemegang saham masing-masing

perusahaan,sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan

waktu yang lama.

Harus ada persetujuan dari para pemegang saham masing-masing

perusahaan,sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan

waktu yang lama. (Harianto dan Sudomo, 2001, p.642)

Page 16: Makalah Merger

Daftar Pustaka

Brealey, Richard A., Stewart C. Myers dan Alan J. Marcus, 2008. Dasar-Dasar

ManajemenKeuangan Perusahaan, Jilid Kedua, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.

Harianto dan sudomo. 2001. Merger dan Akuisisi. Jurnal Manajemen

Gitman, Lawrence J. 2003, “Principles of Manajerial Finance”, International Edition,

10th edition, Pearson Education, Boston.