proposal program kreativitas mahasiswa...
TRANSCRIPT
i
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
FORMULASI TABLET EFFERVESCENT DARI EKSTRAK ETANOL
DAUN TALAS (Colocasia esculenta L.) SEBAGAI ANTISEPTIK TOPIKAL
DENGAN VARIASI JUMLAH ASAM SITRAT-ASAM TARTRAT
SEBAGAI SUMBER ASAM
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan Oleh:
Ardian Dewangga M0613009/2013
Awan Indra Yudha M0614010/2014
Rizky Apriliany M0613036/2013
Siti Fatimah Meirani M0613038/2013
Ulfa Afrinurfadhilah M0613042/2013
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..................................................................................................i
Halaman pengesahan ........................................................................................ii
Daftar Isi ............................................................................................................iii
Ringkasan ..........................................................................................................iv
BAB 1 Pendahuluan
1.1 . Latar Belakang Masalah…………………………………...………...… 1
1.2 . Perumusan Masalah………………………………………….………… 2
1.3 . Tujuan Penelitian……………………………………….……………… 2
1.4 . Urgensi Penelitian…………………………………………...…………. 2
1.5 . Luaran yang Diharapkan…………………………………….…………. 2
1.6 . Manfaat Program…………………………………………………….… 3
BAB 2 Tinjauan Pustaka
2.1. Tanaman Talas………………………………………………………... 4
2.2. Antiseptik……………………………………………………………... 5
2.3. Tablet Effervescent……………………………………………………. 5
BAB 3 Metode Penelitian
3.1. Bahan Penelitian……………………………………………………….. 6
3.2. Alat Penelitian…………………………………………………………. 6
3.2. Tempat Penelitian……………………………………………………… 6
3.4. Tahapan Penelitian……………………………………………………. 6
BAB 4 Biaya dan Jadwal Kegiatan
4.1 Anggaran Biaya………………………………………………………… 8
4.2 Jadwal Kegiatan………………………………………………..……….. 8
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 9
Lampiran
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, Dosen Pembimbing………………. 10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan.....…………………………… 16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas….. 19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana………………….. 20
iv
RINGKASAN
Tablet effervescent merupakan salah satu bentuk sediaan tablet yang dibuat
dengan cara pengempaan bahan-bahan aktif dengan campuran asam-basa organik,
seperti asam sitrat atau asam tartrat dan natrium bikarbonat. Tanaman talas
merupakan tanaman pangan berupa herba menahun yang termasuk dalam suku
talas-talasan (Araceae) memiliki kandungan senyawa kimia diantaranya flavonoid
yang merupakan senyawa polifenol yang mempunyai fungsi sebagai senyawa
antiseptik dengan cara mengganggu integritas membran sel bakteri. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui formulasi sediaan tablet effervecent yang optimal
untuk kulit dari aktivitas antiseptik ekstrak etanol daun talas terhadap bakteri
penyebab permasalahan kulit.
Penarikan ekstrak etanol daun talas dilakukan dengan metode maserasi
menggunakan pelarut etanol 96%. Pada formulasi sediaan tablet effervescent,
metode yang digunakan adalah kempa langsung. Dilakukan evaluasi pada tablet
effervescent guna diperoleh tablet effervescent dengan perbandingan asam sitrat
asam tartrat yang paling baik.
Kata Kunci : Tablet Effervescent, Daun talas, Antiseptik, Antibakteri.
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sebagian besar penyakit infeksi yang merugikan bagi manusia disebabkan oleh
bakteri, diantaranya adalah bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
yang merupakan patogen penting dan berbahaya diantara marga Staphylococcus
dan Enterobacter. Dewasa ini, penggunaan antibiotik sangat banyak terutama
dalam pengobatan yang berhubungan dengan infeksi, namun kenyataanya masalah
infeksi terus berlanjut (Depkes, 2008). Hal ini karena pengobatan dengan
antibiotik dapat menyebabkan resistensi sehingga memerlukan produk baru yang
memiliki potensi sebagai antibakteri yang dapat mengatasi masalah infeksi (Volk
et al., 1990).
Salah satu tanaman berkhasiat antibakteri yang digunakan oleh masyarakat
untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit adalah Cilocasia esculenta atau
yang lebih dikenal dengan nama talas (Wijaya et al., 2014). Tanaman talas
merupakan tanaman pangan berupa herba menahun yang termasuk dalam suku
talas-talasan (Araceae), dari keseluruhan bagian tanaman talas diduga dapat
berfungsi sebagai alternatif obat luka, pada bagian tangkai daun tanaman talas
yang sering digunakan sebagai pembalut luka baru atau sebagai alternatif obat luka
(Dalimartha, 2006).
Tanaman talas diduga memiliki kandungan yang diantaranya yaitu flavonoid
dan saponin (Biren et al., 2007). Flavonoid merupakan senyawa polifenol yang
memiliki fungsi sebagai senyawa antibakteri dengan cara membentuk senyawa
kompleks terhadap protein ekstraseluler yang mengganggu integritas membran sel
bakteri. Flavonoid merupakan senyawa fenol yang dapat bersifat koagulator
protein (Dwidjoseputro, 1994). Saponin mempunyai tingkat toksisitas yang tinggi
melawan fungi, sehingga membantu dalam proses penyembuhan luka (Faure,
2002).
Sejauh ini masih sedikit pemanfaatan daun talas yang dibuat menjadi sediaan
antibakteri tertentu. Kebanyakan orang hanya memanfaatkan umbi talas untuk
dikonsumsi saja. Selain itu daun talas dalam jumlah banyak yang dibuang ke
perairan akan mengakibatkan terganggunya kehidupan organisme perairan.
Dengan demikian perlu diupayakan penanganan limbah daun talas tersebut,
bahkan bila memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam rangka memberikan nilai
tambah. Salah satu upaya dalam pemanfaatan limbah daun talas adalah melakukan
ekstraksi limbah daun talas menjadi sediaan tablet effervescent yang nantinya
2
dapat digunakan dalam air untuk mandi sebagai antiseptik terhadap bakteri yang
menyebabkan permasalahan pada kulit.
Berdasarkan kandungan kimia yang terkandung dalam daun talas yang
berpotensi sebagai alternatif antiseptik alami, maka peneliti membuat formulasi
tentang potensi ekstrak etanol daun talas (Colocasia esculenta L.) sebagai alternatif
antiseptik pada kulit dalam bentuk sediaan tablet effervescent yang digunakan
untuk mandi mengingat belum adanya inovasi tersebut dipasaran.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat ditarik rumusan masalah sebagai
berikut ini:
1. Bagaimana pengaruh variasi asam sitrat dan asam tartrat sebagai sumber
asam dalam formulasi tablet effervescent ektrak etanol daun talas?
2. Pada formula berapakah tablet effervescent ekstrak etanol daun talas yang
memiliki sifat fisik yang paling baik?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh variasi asam sitrat dan asam tartrat sebagai
sumber asam dalam formulasi tablet effervescent ektrak etanol daun talas.
2. Untuk mengetahui formulasi tablet effervescent ekstrak etanol daun talas
yang memiliki sifat fisik paling baik.
1.4. Urgensi Penelitian
Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mencari antiseptik yang efektif
dan dapat digunakan oleh manusia. Adanya limbah daun talas di kalangan
masyarakat, permasalahan lingkungan. Dengan demikian perlu diupayakan
penanganan limbah daun talas tersebut, bahkan bila memungkinkan dapat
dimanfaatkan dan memberikan nilai tambah. Karena daun talas ini mengandung
antiseptik maka sangat potensial untuk mengembangkan limbah yang tidak
berguna ini menjadi bernilai ekonomis tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan
penelitian untuk mengkaji aktivitas antiseptik daun talas yang dibuat dalam bentuk
tablet effervescent menggunakan proses ekstraksi secara sederhana sehingga dapat
menambah sumber antiseptik alami yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan
manusia.
1.5. Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah
1. Digunakan sebagai dasar untuk penelitian lanjutan di dalam dunia
pengembangan obat herbal.
3
2. Publikasi artikel ilmiah yang akan diterbitkan dalam jurnal terakreditasi atau
naskah ilmiah yang akan diseminarkan pada tingkat nasional atau
internasional.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat dari program penelitian ini antara lain :
1. Penelitian ini diharapkan digunakan sebagai dasar penelitian lanjutan dalam
usaha pengembangan obat herbal yang berkaitan dengan antiseptik.
2. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam memajukan
Iptek bidang teknologi farmasi khususnya formulasi sediaan yang berbasis
bahan alam.
3. Menumbuhkan minat dan sebagai ajang pelatihan penelitian bagi
mahasiswa.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tanaman Talas
Tanaman talas merupakan tanaman tidak berkayu, terdiri dari akar, pelepah
daun, daun, bunga, dan umbi. Tinggi tanaman dapat mencapai 1 meter, tangkai
daun tegak, tumbuh dari tunas yang berasal dari umbi yang merupakan umbi di
bawah tanah. daun tanaman talas agak runcing pada bagian ujungnya (Fadlila,
2015).
Tanaman ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut : (Goenaga, 1995)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Arales
Family : Araceae
Subfamily : Aroideae
Genus : Colocasia
Species : Colocasia esculenta L.
Colocasia esculenta (araceae) atau talas telah dilakukan uji pendahuluan
memiliki aktivitas antimikroba. Umbi talas dapat sebagai sumber bahan pangan
pokok di beberapa bagian dunia. Dalam family Araceae True talas berasal dari
daerah beriklim tropis di sekitar India dan Indonesia dan kini telah berkembang di
Pasifik Selatan selama ratusan tahun. Spesies ini dianggap berasal dari India.
Daun muda tanaman ini kaya akan vitamin C, dan akarnya kaya akan zat tepung.
Tanaman ini mengandung thiamine, riboflavin, niacin, oxalic acid, calcium
oxalate, sapotoxin dan flavones, apigenin dan luteolin (Kubde et al., 2010).
Tanaman talas merupakan tanaman berupa herba yang termasuk suku talas-
talasan (Araceae). Tanaman talas memiliki kandungan senyawa kimia diantaranya
flavonoid dan saponin. Flavonoid merupakan senyawa polifenol yang mempunyai
fungsi sebagai senyawa antiseptik dengan cara mengganggu integritas membran
sel bakteri. Flavonoid merupakan senyawa fenol yang dapat bersifat koagulator
saponin (Wijaya et al., 2014).
Daunnya yang hijau besar sering dideskripsikan sebagai “kuping gajah” dan
dapat mencapai tinggi 1-2 meter dalam pertumbuhannya. Daunt talas dapat
digunakan sebagai sayuran. Daun talas mengandung flavonoid seperti vitexin,
isovitexin, orientin, isoorientin, schaftoside, isoschaftoside, luteolin, apigenin,
vitamins A, B, dan C, thiamine riboflavin, niacin, asam oksalik, dan mineral
seperti magnesium, kalsium, fosfor, sodium, potassium, zat besi, zink, tembaga,
dan borium (Vasant et al.,2012).
5
2.2. Antiseptik
Antiseptik merupakan substansi yang dapat membunuh atau menghambat
pertumbuhan dari bakteri. Bakteri adalah mikroorganisme prokariotik yang
ditemukan pada seluruh tipe habitat dimana terdapat zat organik. Beberapa bakteri
juga menunjukkan fenomena pleomorfis. Banyak bakteri yang diketahui
menyebabkan penyakit pada tanaman dan hewan termasuk manusia. Bakteri
patogen merugikan inang dengan langsung menyerang sel inang atau dengan
melepaskan toksin yakni tipe eksotoksin dan endotoksin. Aktivitas antiseptik dari
Colocasia esculenta telah dipelajari memiliki aktivitas antiseptik, pada ekstrak air
diketahui memiliki aktivitas antiseptik pada bakteri Vibrio harveyi dan V. cholera,
pada ekstrak kloroform diketahui memiliki aktivitas antiseptik pada bakteri E. coli,
untuk ektrak methanol memiliki aktivitas antiseptik pada bakteri Bacillus subtilis
dan Staphylococcus aureus (Saswati et al., 2012).
2.3. Tablet effervescent
Tablet effervescent merupakan salah satu bentuk sediaan tablet yang dibuat
dengan cara pengempaan bahan-bahan aktif dengan campuran asam-asam organik,
seperti asam sitrat atau asam tartrat dan natrium bikarbonat. Tablet effervescent
merupakan produk yang praktis karena mudah digunakan, cepat larut dalam air
tanpa harus mengaduk, memberikan efek sparkle seperti pada minuman soda dan
memiliki umur simpan yang lebih lama. Tablet effervescent mengandung asam dan
karbonat atau bikarbonat yang bereaksi dengan cepat pada penambahan air dengan
melepaskan gas karbondioksida. Keuntungan dari bentuk sediaan ini adalah dalam
hal penyiapan larutan dalam waktu seketika yang mengandung dosis obat yang
tepat (Banker dan Anderson, 1994).
6
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Bahan Penelitian
Bahan uji yang digunakan adalah ekstrak etanol daun talas yang daunnya
diambil dari Desa Bendosari Kabupaten Sukoharjo.Polivinil Pirolidon (PVP),
asam sitrat, asam tartrat, natrium bikarbonat, magnesium stearat, talk, etanol 96%
p.a., aquades.
3.2. Alat Penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah mesin penyerbuk ekstrak
etanol (fluid bed dryer), rotary evaporator, eksikator, alat-alat gelas, seperangkat
alat uji sudut diam, corong stainless steel, stop watch digital, volumenometer,
Stokes Monsanto Hardeness Tester (Jerman), abration tester, friabilator tester,
neraca analitik, almari pengering, oven, ayakan 12 dan 16 mesh, mesin cetak
tablet.
3.3. Tempat Penelitian
Penelitian ini direncanakan dan dilaksanakan di Laboratorium MIPA
Terpadu Universitas Sebelas Maret, Laboratorium Teknologi Farmasi FMIPA
Universitas Sebelas Maret, dan Laboratorium Farmasi Universitas Setia Budi.
3.4. Tahapan Penelitian
Pembuatan Ekstrak etanol daun talas.
Pembuatan ekstrak etanol daun talas dilakukan dengan metode maserasi,
yaitu daun Talas dikeringkan dengan menggunakan oven lalu diserbukkan.
Diambil serbuknya sebanyak 100 gram kemudian dimaserasi dengan etanol 96%
sebanyak 1000 mL selama 72 jam. Setelah 72 jam, filtrat dievaporasi dengan
menggunakan rotary evaporator. Hasil evaporasi dimasukan ke dalam oven pada
suhu 40oC hingga diperoleh ekstrak etanol kental. Ekstrak etanol kental
kemudian dibuat ekstrak etanol kering dengan alat fluid bed dryer.
Pembutan Tablet Effervescent
Metode yang digunakan pada formulasi sediaan kali ini yaitu metode
kempa langsung. Tablet efferverscent ekstrak etanol daun talas dibuat 5 formula :
Bahan (mg) Formula
1 2 3 4 5
Ekstrak etanol
daun talas
150 150 150 150 150
7
Asam sitrat 500 350 250 150 -
Asam Tartat - 150 250 350 500
Na. Bicarbonat 500 500 500 500 500
Mg. Stearat 3 3 3 3 3
Talk 847 847 847 847 847
Total 2000 2000 2000 2000 2000
Pembuatannya dilakukan dengan mencampur ekstrak etanol daun talas dengan
sumber asam dan basa, kemudian dikeringkan di lemari pengering. Campuran
yang sudah kering diayak dengan ayakan no 16 dan ditambahkan talk sebagai
pengisi dan Mg stearat sebagai bahan pelicin. Selanjutnya dilakukan evaluasi sifat
alirnya dan kemudian dicetak dengan mesin tablet.
Evaluasi Tablet
Tablet yang dihasilkan diuji keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan
waktu larutnya.
1. Keseragaman bobot tablet diuji sesuai dengan Farmakope Indonesia (Anonim,
1979).
2. Uji kekerasan tablet dilakukan dengan meletakkan tablet pada hardness tester
dengan posisi vertikal. Sekrup diputar pada ujung yang lain sehingga tablet
tertekan yang dinyatakan sebagai keadaan awal dengan skala pada skala nol
(0). Pemutaran dihentikan sampai tablet pecah dan diperhatikan skalanya.
Percobaan dilakukan untuk masingmasing 20 tablet dan dihitung rataratanya
(Voigt, 1984).
3. Uji kerapuhan tablet dilakukan dengan membebasdebukan 20 tablet kemudian
ditimbang dan dimasukkan ke dalam friabilator tester. Alat dijalankan selama 4
menit dengan kecepatan 25 putaran per menit. Setelah itu, tablet
dibebasdebukan lagi dan ditimbang (Voigt, 1984). Kerapuhan dinyatakan
sebagai % sesuai dengan persamaan 1.
Kerapuhan = (M1 – M2) . 100% ………………….…… ( 1)
M1
Keterangan: M1= berat tablet awal
M2= berat tablet setelah perlakuan
4. Uji waktu larut dilakukan dengan memasukkan sebuah tablet effervescent ke
dalam aquades dengan volume 200 mL. Waktu hancur dihitung dengan stop
watch mulai tablet effervescent tercelup sampai semua tablet hancur dan larut.
tablet effervescent yang baik mempunyai waktu larut tidak lebih dari 2 menit.
8
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang Rp 2.875.000,00
2 Bahan habis pakai Rp 4.025.000,00
3 Perjalanan Rp 2.875.000,00
4 Lain-lain Rp 1.725.000,00
Jumlah Rp 11.500.000,00
4.2. Jadwal Kegiatan Jadwal Kegiatan
No. Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5
1. Perizinan penyewaan laboratorium
2. Persiapan bahan dan peralatan
3. Pembuatan ekstrak etanol daun talas
4. Pembuatan tablet effervescent
5. Evaluasi sifat fisik tablet
6. Analisis data
7. Penyusunan laporan
8. Monitoring dan Evaluasi hasil laporan
9. Pengumpulan laporan
9
DAFTAR PUSTAKA
Banker, G. S dan Anderson N. R. 1994. Tablet Dalam Teori Dan Praktek Farmasi
Industri. Jakarta : UI Press.
Biren, N.S., Nayak, B.S, Bhatt, S.P, Jalalpure, S.S., Seth., A.K. 2007. The Anti-
Inflamatory Activity Of The Leaves Of Colocasia Esculenta. SPJ, 15 : 3-4.
Dalimartha, S. 2006. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 4. Jakarta : Puspa
Swara.
Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan.
Fadlila, W.N., Yuliawati, K., Dan Syafnir, L. Identifikasi Senyawa Aktif
Antibakteri Dengan Metode Bioautografi Kit Terhadap Ekstrak Etanol
Tangkai Daun Talas (Colocasia Esculenta (L.) Schott). Prosiding
Penelitian Spesia : 583-590.
Faure, D. 2002. The Family-3 Glycosidehydrolises : From Housekeeping Function
To Host-Microbe Interction. Applied And Environmental Microbiology 64
(4) : 1485-1490.
Goenaga, R. (1995). “Accumulation And Partitioning Of Dry-Matter In Taro
(Colocasia esculenta (L) Schott).” Annals Of Botany “ 76(4) : 337-341.
Kubde, Meenal S., Khadabadi, S.S., Saboo, S.S., Ghorpade, D.S. And Modi, A.J.
2010. In Vitro Antimicrobial Activity Of The Crude Extracts Of Colocasia
Esculenta Leaves (Araceae). IJPSR. Vol. 1 (8) : 88-91.
Saswati, R., Choudhury, D., And Paul. 2013. Antibacterial Activity Of Araceae.
IJRAP 4 (1) : 15-17.
Vasant, O.K., Vijay, B.G., Virbhadrappa, S. R., Dilip, N.T., Ramahari, V.M., And
Laxamanrao, B.S. 2011. Antihypertensive And Diuretic Effects Of The
Aqueous Extract Of Colocasia Esculenta Linn. Leaves In Experimental
Paradigms. Iranian Journal Of Pharmaceutical Research 11 (2) : 621-634.
Volk, W.A,.And Wheeler, 1993. Mikrobiologi Dasar. Jilid I Ed IV. Jakarta:
Erlangga.
Wijaya, B.A., Citraningtyas, G., Dan Wehantouw, F. 2014. Potensi Ekstrak Etanol
Tangkai Daun Talas (Colocasia esculenta [L]) Sebagai Alternatif Obat
Luka Pada Kulit Kelinci (Oryctolagus cuniculus). Jurnal Ilmiah Farmasi.
Vol. 3 (3) : 211-219.
Wijayati, B.A, Citraningtyas, G, Dan Wehantou, F. 2014. Potensi Ekstrak Etanol
Tangkai Daun Talas (Colocasia Esculenta [L]) Sebagai Alternatif Obat
Luka Pada Kulit Kelinci (Oryctolagus Cuniculus). Jurnal Ilmiah Farmasi
UNSRAT.
10
11
12
13
14
15
16
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga Satuan
(Rp) Jumlah (Rp)
Sewa Fluid Bed
Dryer (FBD)
Untuk menyerbuk
ekstrak etanol 1 set Rp 350.000,00 Rp 350.000,00
Sewa Rotary
evaporator
Untuk menguapkan
filtrat 1 set Rp 250.000,00 Rp 250.000,00
Sewa eksikator Tempat untuk
menyimpan bahan 1 buah Rp 200.000,00 Rp 200.000,00
Stopwatch
digital
Untuk menghitung
waktu uji stabilitas 1 buah Rp 120.000,00 Rp 120.000,00
Sewa
volumenometer
Untuk mengukur
voume 1 set Rp 150.000,00 Rp 150.000,00
Sewa mesin
cetak tablet
Untuk mencetak
tablet dari granul 1 set Rp 300.000,00 Rp 300.000,00
Sewa
Friabilator
tester
Untuk menguji
kerapuhan tablet 1 set Rp 180.000,00 Rp 180.000,00
Sewa neraca
analitik
Sebagai alat
timbang bahan 1 buah Rp 100.000,00 Rp 100.000,00
Sewa oven
Untuk
mengeringkan
granul
1 buah Rp 175.000,00 Rp 175.000,00
Ayakan No 12
mesh
Untuk mengayak
granul 1 buah Rp 150.000,00 Rp 150.000,00
Ayakan no 16
mesh
Untuk mengayak
granul 1 buah Rp 150.000,00 Rp 150.000,00
Sewa alat uji
sudut diam
Untuk mengukur
sudut diam yang
terbentuk
1 buah Rp 150.000,00 Rp 150.000,00
Peralatan gelas
(gelas beker,
erlenmeyer,
batang
pengaduk)
Sebagai alat bantu
ekstrak etanol dan
uji stabilitas
1 set Rp 200.000,00 Rp 200.000,00
Sewa
Laboratorium
Sebagai tempat
penelitian
2 x
pengguna
an
Rp 200.000,00 Rp 400.000,00
SUB TOTAL (Rp) Rp 2.875.000,00
17
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga Satuan
(Rp) Jumlah (Rp)
Daun talas Bahan penelitian 1 kg Rp 100.000,00 Rp 100.0000,00
Polivinil
Pirolidon (PVP) Bahan penelitian 1 kg Rp 230.000,00 Rp 230.000,00
Asam sitrat Bahan penelitian 1 kg Rp 200.000,00 Rp 200.000,00
Asam tartrat Bahan penelitian 1 kg Rp 250.000,00 Rp 250.000,00
Natrium
bikarbonat Bahan penelitian 2 kg Rp 250.000,00 Rp 500.000,00
Magnesium
stearat Bahan penelitian 1 kg Rp 200.000,00 Rp 200.000,00
Talkum Bahan penelitian 2 kg Rp 120.000,00 Rp 240.000,00
Etanol 96%
Absolut Bahan penelitian 6 liter Rp 340.000,00 Rp 2.040.000,00
Aquades Bahan penelitian 7 liter Rp 15.000,00 Rp 105.000,00
Hand gloves Sebagai pelindung/
pencegah
kontaminasi
2 box Rp 50.000,00 Rp 100.000,00
Masker Sebagai pelindung/
pencegah
kontaminasi
2 box Rp 30.000,00 Rp 60.000,00
SUB TOTAL (Rp) Rp 4.025.000,00
3. Perjalanan
Material Justifikasi
Perjalanan Kuantitas
Harga Satuan
(Rp) Jumlah (Rp)
Mencari bahan
dan alat
Untuk
mempersiapkan
kebutuhan untuk
penelitian
5 orang Rp 185.000,00 Rp 925.000,00
Menuju
laboratorium
Untuk melakukan
penelitian 5 orang Rp 390.000,00 Rp 1.950.000,00
SUB TOTAL (Rp) Rp 2.875.000,00
4. Lain – lain
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Jumlah (Rp)
Administrasi Untuk proses
perizinan penelitian 1 kali Rp 175.000,00 Rp 175.000,00
18
Pembuatan
laporan
Untuk mendukung
pembuatan laporan
kegiatan
1 kali Rp 200.000,00 Rp 200.000,00
Konsumsi
selama
penelitian
Untuk mendukung
penelitian 5 orang Rp 270.000,00 Rp 1.350.000,00
SUB TOTAL (Rp) Rp 1.725.000,00
Total (Keseluruhan) Rp 11.500.000,00
19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian tugas
No Nama/ NIM Program
Studi Bidang Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian
Tugas
1 Ardian
Dewangga/
M0613009
Farmasi-
FMIPA
Kimia Analisis 8 jam/ minggu Analisa
produk dan
uji sifat fisik
2 Rizky Apriliany/
M0613036
Farmasi-
FMIPA
FTS Padat 8 jam/ minggu Pembuatan
formula dan
metode
3 Siti Fatimah
Meirani/
M0613038
Farmasi-
FMIPA
FTS Bahan
Alam
8 jam/ minggu Pembuatan
formula dan
metode
4 Ulfa
Afrinurfadhilah
D/ M0614042
Farmasi-
FMIPA
Fitokimia 8 jam/ minggu Pembuatan
ekstrak
etanol
5 Awan Indra
Yudha
Farmasi-
FMIPA
Farmakognosi 8 jam/ minggu Skrining
Bahan/
sortasi
bahan
20