autism e

15
Dr. Terapul Br. Tarigan Sibero,Sp.A AUTISME PENDAHULUAN (1,2,3) Autisme berasal dari kata “autos” yang berarti diri sendiri dan “Isme” yang berarti suatu aliran. Itlah autisme pertama kali dikemukakan pada tahun 1943 oleh Kanner, psikolog dari universitas john Hopkins. Ia memakai istilah autisme untuk anak yang secara sosial tidak mau bergaul dan asyik tenggelam dalam kerutinan. Anak-anak yang harus berjuang keras untuk bisa menguasai bahasa lisan namun tidak jarang menyimpan bakat intelektual tinggi. Gejala autisme tampak sebelum anak berusia tiga tahun. Bahkan pada usia autistik infantile gejalanya sudah ada sejak lahir. Diperkirakan 75%-80% penyandang autis mempunyai retardasi mental, sedangkan 20% dari mereka mempunyai kemampuan yang cukup tinggi untuk bidang-bidang tertentu (savant). DEFINISI (1,2,3,4,5,6,) Autisme 1

Upload: andi-ria-kurniawati

Post on 20-Oct-2015

2 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Autism e

Dr. Terapul Br. Tarigan Sibero,Sp.A

AUTISME

PENDAHULUAN (1,2,3)

Autisme berasal dari kata “autos” yang berarti diri sendiri dan “Isme” yang

berarti suatu aliran. Itlah autisme pertama kali dikemukakan pada tahun 1943 oleh

Kanner, psikolog dari universitas john Hopkins. Ia memakai istilah autisme untuk

anak yang secara sosial tidak mau bergaul dan asyik tenggelam dalam kerutinan.

Anak-anak yang harus berjuang keras untuk bisa menguasai bahasa lisan namun tidak

jarang menyimpan bakat intelektual tinggi.

Gejala autisme tampak sebelum anak berusia tiga tahun. Bahkan pada usia

autistik infantile gejalanya sudah ada sejak lahir. Diperkirakan 75%-80% penyandang

autis mempunyai retardasi mental, sedangkan 20% dari mereka mempunyai

kemampuan yang cukup tinggi untuk bidang-bidang tertentu (savant).

DEFINISI (1,2,3,4,5,6,)

Autisme adalah gengguan perkembangan yang komplek menyangkut

komunikasi, interaksi sosial, prilaku dan juga aktifitas imajinasi ang timbul dari

disfungsi pada maturasi neurobiologis dan fungsi susunan saraf pusat atau terjadi oleh

karena adanya kerusakan saraf di beberapa bagian otak.

EPIDEMIOLOGI

Autisme 1

Page 2: Autism e

Dr. Terapul Br. Tarigan Sibero,Sp.A

Angka penyandang atisme di Indonesia sebelum ada datanya, namun data dari

luar negeri terungkap bahwa jumlah penyandang autisme diperkirakan mencapai 15-

20 per 10.000 kelahiran. Data terahir malah menunjukkan peningkatan, yaitu sekitar

60 per 10.000 kelahiran atau 1:250 anak.

Anak laki-laki mempunyai resiko 3-4x lipat untuk mengalami autisme dari anak

wanita.

ETIOLOGI (1,2,3)

Sebenarnya penyebab atutisme hingga kini belum diketahui. Namun ada

sementara ahli yang menduga autisme timbul karena beberapa faktor seperti kelainan

genetika, imunologik, metabolisme, infeksi virus, dan lain-lain.

Terdapat teori yang mengatakan bahwa faktor genetika memegang peranan

penting pada terjadinya autisme. Bayi kembar satu telur akan mengalami gangguan

autistik yang mirip dengan saudara kembarnya. Juga ditemukan dalam beberapa anak

dalam satu keluarga atau dalam suatu keluarga besar mengalami gangguan yang

sama.

Autisme bisa juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya, seperti infeksi

dalam kandungan, pengaruh logam berat merkuri pada bayi dalm kandungan usia

enam bulan, serta infeksi jamur pada wanita hamil seperti keputihan. Akhir-akhir ini

penelitian imunologis terhadap penderita gengguan autisme membuktikan adanya

inkomtabilitas (ketidakcocokan) imunologis antara ibu dan janin. Limfosit penderita

ganguan autisme beraksi dengan antibodi ibunya, dan kemungkinan hal tersebut

menjadi penyebab kerusakan jaringan neural embrionik atau ekstra embrional selama

kehamilan.

Dalam kurun waktu 10 tahun ini banyak ahli berpendapat bahwa autisme

adanya kelainan fungsi luhur di dalam otak. Kelainan fungsi ini dapat disebabkan :

1. trauma sewaktu bayi dalam kandungan misalnya karena keracunan kehamilan,

infeksi virus rubella, virus cytomegalo dan sebagainya.

2. Kejadian segera lahir seperti kekurangan oksigen (anoksia).

Autisme 2

Page 3: Autism e

Dr. Terapul Br. Tarigan Sibero,Sp.A

3. Keadaan selama kehamilan seperti pembentukan otak yang kecil, misal

vermis otak kecil yang lebih kecil atau terjadi pengerutan jaringan otak

4. kemungkinan terjadi kelainan metabolisme seperti penyakit addison, dimana

bertambahnya pigmen tubuh dan kemunduran mental.

Akhir-akhir ini penelitian juga mengungkapkan hunbunhan antara gangguan

pencernaan dengan gejala autistic 60% penderita autistic mempunyai system

pencernaan yang kurang sempurna. Makanan tersebbut berupa susu sapi (casein) dan

tepung terigu (glutein) yang tidak dicerna dengan sempurna. Protein tidak semua

diubah menjadi asam amino tapi juga mengandung peptida, suatu bentuk rantai

pendek asam amino yang seharusnya dibuang lewat urin. Terbanyak pada penderita

ini peptide diserap oleh tubuh, masuk kedalam aliran darah, masuk kedalam otak dan

dirubah oleh reseptor opioid menjadi morfin yaitu casomorpin dan gliadorpin yang

berefek merusak sel-sel otak dan membuat fungsi otot terganggu. Fungsi otak yang

terkena adalah fungsi kognitif reseptif, atensi dan perilaku.

GAMBARAN KLINIS

Gejala autisme pada umumnya antara lain, menolak untuk dipeluk, berjalan

seolah-olah tidak melihat, tidak mau menengok bila dipanggil, tidak dapat menatap

orang yang mengajak bicara, terlambat berbicara. Selain itu, anak sering menceracau,

bicara dengan kalimat yang pendek dengan struktur yang salah, hanya menarik

tangan orang lainbila menginginkan sesuatu, asyik bermain sendiri, sering melakukan

gerakan berputar-putar, berjinjit, membenturkan kepala, senang memutar-mutar

benda yang berputar, mengepak-ngepakkan tangannya, dan lain-lain.

Menurut faisal Yatim, autisme bukanlah gejala penyakit tetapi berupa

sindroma (kumpulan gejala) dimana terjadi penyimpangan perkembangan sosial,

kemampuan berbahasa dan kepedulian terhadap sekitar sehingga anak auatisme hidup

Autisme 3

Page 4: Autism e

Dr. Terapul Br. Tarigan Sibero,Sp.A

dalam dunianya sendiri dengan kata lain anak autisme terjadi kelainan emosi,

intelektual dan kemauan (gangguan pervasive).

Ciri-ciri autisme menurut Faisal :

1. tidak peduli dengan lingkungan sosial

2. tidak bisa bereaksi normal dalam pergaulan sosialnya.

3. perkembangan bahasa dan tidak normal

4. reaksi/pengamatan terhadap lingkungan terbatas/berulang dan tidak padam.

KARAKTERISTIK (1,2)

Anak autisme mempunyai masalah/ gangguan dalam bidang :

1. komunikasi

Perkembangan bahasa lambat atau sama sekali taidak ada.

Anaktampak seperti tuli, sulit berbicara.

Kata-kata yang digunakan tidak sesuai artinya.

Mengoceh tanpa arti berulang-ulang dengan bahasa yang tidak dapat

dimengerti

Senang meniru / membeo (echolalia)

Bila senang meniru, dapat hapal betul kata-kata atau nyanyian tersebut tanpa

mengerti artinya.

Sebagian dari anak ini tidak berbicara (non verbal) atau sedikit berbicara

(kurang verbal) sampai usia dewasa.

Senang menarik-narik tangan orang lain untuk melakukan apa yang ia

inginkan misalnya ingin meminta sesuatu.

2. Interaksi sosial

penyandang autistik lebih suka menyendiri

tidak ada atau sedikit kontak mata atau menghindar untuk bertatapan, tidak

tertarik untuk bermain bersama teman.

Autisme 4

Page 5: Autism e

Dr. Terapul Br. Tarigan Sibero,Sp.A

Bila diajak bermain ia tidak mau dan menjauh.

3. Gangguan sensoris

sangat sensitif terhadap sentuhan, seperti tidak suka dipeluk

bila mendengar suara keras langsung menutup telinga

senang mencium-cium, menjilati mainan atau benda-benda

tidak sensitif terhadap rasa sakit dan rasa takut

4. Pola bermain

tidak bermain seperti anak-anak pada umumnya

tidak suka bermain dengan anak sebayanya

tidak kreatif, tidak imajinatif

tidak bermain sesuai dengan fungsi mainan, misalnya sepeda dibalik lalu

rodanya diputar

senang akan benda-benda yang berputar, seperti kipas angin, roda sepeda

dapat sangat lekat dengan benda-benda tertentu yang dipegang terus dan

dibawa kemana-mana

5. Perilaku

Dapat berperilaku berlebihan (hiperaktif) atau kekurangan (hipoaktif).

Memperhatikan perilaku stimulasi diri seperti bergoyang-goyang,

mengepalkan tangan seperti burung, erputar-putar, mendekatkan mata

kepesawat TV, lari atau berjalan bolakbalik, melakukan gerakan yang

berulang-ulang.

Tidak suka pada perubahan

Dapat pula duduk bergoyang dengan tatapan kosong.

6. Emosi

Sering marah-marah tanpa alasan yang jelas, tertawa, menangis tanpa alasan

yang jelas

Autisme 5

Page 6: Autism e

Dr. Terapul Br. Tarigan Sibero,Sp.A

Temper Tantrum (mengamuk tak terkendali) jika dilarang atau tidak diberi

keinginannya

Kadang suka menyerang dan merusak

Kadang-kadang anak berperilaku yang menyakiti dirinya sendiri

Tidak mempunyai empati dan tidak mengerti perasaan orang lain

DIAGNOSIS (1,2,5)

Untuk memeriksa apakah seorang anak mederita autis atau idak, digunakan standar

internasional tentang autisme. ICD-10 (International Classification of Disease)

1993 dan DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual) 1994 erumuskan kriteria

diagnosis untuk autisme infantile yang isinya sama, yang saat ini dipakai diseluruh

dunia. Kriteria tersebut adalah

A. Harus ada sedikitnya 6 gejala dari (1), (2), (3) dengan minimala 2 gejala dari (1)

dan masing-masing 1 gejala dari (2) dan (3).

1. Gangguan kualitatif dalam interaksi sosialyang timbal balik. Minimal

harus ada 2 gejala dibawah ini :

Tidak mampu menjalin interaksi sosial yang cukup memadai : kontak

mata sangat kurang, ekspresi muka kurang hidup, gerak gerik kurang

tertuju.

Tidak bisa bermain dengan teman sebaya

Tidak ada empati (tak dapat merasakan yang dirasakan orang lain).

Kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan emosional yang

timbal balik

2. Gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi. Minimal harus ada 1 dari

gejala berikut ini :

Perkembangan bicara terlambat atau sama sekali tidak berkembang.

Anak tidak berusaha berkomunikasi secara non verbal.

Autisme 6

Page 7: Autism e

Dr. Terapul Br. Tarigan Sibero,Sp.A

Bila anak bisa bicara, maka bicaranya tidak dipakai untuk

berkomunikasi.

Sering menggunakan bahasa yang aneh dan diulang-ulang.

Cara bermain kurang variatif, kurang imajinatif dan kurang dapat

meniru.

3. Adanya suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang dalam perilaku,

minat, dan kegiatan. Minimal harus ada 1 dari gejala dibawah ini.

Mempertahankan satu minat atau lebih dengan cara yang sangat khas

da berlebihan.

Terpaku pada suatu kegiatan yang ritualistik atau rutinitas yang tidak

ada gunanya.

Ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan diulang-ulang.

Seringkali sangat terpukau pada bagian-bagian benda.

B. Sebelum umur 3 tahun tampak adanya keterlambatan atau gangguan dalam

bidang:

Interaksi Sosial

Bicara dan berahasa

Cara bermain yang monoton dan kurang variatif.

C. Buka disebabkan oleh Sindroma Rett atau gangguan disintergratif masa anak-

anak.

Kemungkinan salah diagnosis selalu ada, terutama pada autisme ringan. Hal

ini biasanya disebabkan oleh gangguan atau penyakit lain yang menyertai gangguan

autis yang ada, seperti retardasi mental yang berat atau hiperaktifitas.

Waktu adalah bagian terpenting, jika anak memperlihatkan beberapa gejala

diatas segera hubungi Psikologi klinis, dokter ahli perkembangan anak, psikiater

anak, atau neurolog khusus autistic dan gangguan perkembangan yang akan membuat

Autisme 7

Page 8: Autism e

Dr. Terapul Br. Tarigan Sibero,Sp.A

suatu assesment/pengkajian yang dapat diikuti dengan penegakan diagnosa, therapi,

terstruktur dan terpadu. Dengan demikian lebuh terbuka peluang perilaku kearah

normal.

PENGOBATAN (1,2,3,4,6)

Paling penting dalam hal ini adalah deteksi dini dan penanganan dari autisme

tersebut. Intervensi terpilih (intervension of choise) yang diyakini adalah

menggunakan prinsip ABA (Applied Beaviour Analyst. Kelebihan metode intervensi

ini adalah pendekatannya yang sistemik, terstruktur, dan terukur pada penyandang

autisme untuk mengatasi ketidakmampuannya. Intervensi tidak bisa menyembuhkan

100 %, namun bisa mengurangi beban yang harus dipikul baik oleh sipanyandangnya

maupun orangtua atau masyarakat sekitarnya. Menyerahkan penanganan kepada

mereka yang tidak berkompetan akan membuat penanganan semakin lama sehingga

semakin sukar untuk kembali normal.

Autisme tidak ada hubungannya dengan kecerdasan intelektual. Ada

penyandang autisme yang pintar dan bisa jadi pembicara yang terkenal. Untuk itu, dia

harus melengkapi diri dengan alat untuk meminimalkan masalah atau kekurangannya,

misalnya membawa buku yang banyak yang dibaca sebelum presentasinya dimulai.

Semua ini bisa terjadi tentunya bila penyandang autisme itu telah

di”sembuh”kan. Dalam penanganan akan diajarkan cara-cara mengatasi hambatan

atau kekurangan akibat keadaan autistik. Jika sudah bisa untuk hidup mandiri,

penderita autisme bisa hidup layaknya orang normal. Mereka bisa sekolah, bekerja

dan lainnya.

Autisme 8

Page 9: Autism e

Dr. Terapul Br. Tarigan Sibero,Sp.A

PROGNOSIS (3,5)

Dulu penyandang autisme dianggap tidak punya masa depan. Sekarang

peluang sembuh terbuka lebar. Anak autisme dikatakan sembuh bila mampu

mengikuti sekolah reguler, berkembang dan hidup mandiri ditengan masyarakat

dengan tidak menunjukkan gejala sisa.

Di Amerika atau diluar negeri dimana penyandang autisme ditangani secara

lebih serius, persentase kesembuhan lebih besar, bahkan sudah ada anak autisme yang

bersekolah sampai S3, menikah dan memiliki anak bahkan menjadi pejabat.

Autisme memiliki kemungkinan untuk dapat disembuhkan, tergantung dari

berat tidaknya gangguan yang ada. Berdasarkan data terakhir, di Indonesia ada 2

penyandang autis yang berhasil disembuhkan dan kini dapat hidup normal dan

berprestasi.

Autisme 9

Page 10: Autism e

Dr. Terapul Br. Tarigan Sibero,Sp.A

DAFTAR PUSTAKA

Kaplan HI, Sadock BJ. Sinopsis Psikiatri. Edisi 7, jilid 2. Widya Medika, Jakarta,

1998.

Agus Suryana. Buku Terapi Autisme, Anak Berbakat dan Anak Hiperaktif, Progres,

Jakarta, 2004.

Peluang Sembuh Penderita Autisme Semakin Terbuka. Available at :

www.dffv.com/kesehatan/berita sehat/detil.php

Autisme, available at : www.hani.singeat.com/refleksi

Mengenal Autisme, available at : www.angelfire.com/mt/matrix/psikologi.htm

Menangani Autisme, availabel at : www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan

Autisme 10